Pengertian eksekutif – Grameds pastinya pernah mendengar tentang eksekutif. Kata eksekutif sendiri terkait dengan pemerintahan dan juga jabatan. Eksekutif merupakan lembaga pemerintahan yang dibuat oleh negara untuk menjalankan berbagai fungsi kenegaraan.
Eksekutif juga dapat diartikan sebagai orang yang memegang jabatan paling tinggi atau kekuasaannya paling tinggi dalam suatu perusahaan.
Secara sederhana, eksekutif dapat disebut juga sebagai pemerintahan. Selain itu, sosok yang dibilang sebagai eksekutif adalah sosok yang dianggap paling penting dalam suatu sistem organisasi. Seperti contohnya pada struktur negara, lembaga eksekutif merupakan lembaga yang paling tinggi jabatannya.
Begitu juga dalam perusahaan, eksekutif merupakan pemegang kekuasaan paling tinggi yang akan mengambil keputusan dalam suatu perusahaan.
Supaya Grameds lebih paham lagi mengenai apa itu eksekutif, baik dalam pemerintahan maupun dalam struktur jabatan, yuk simak artikel ini sampai selesai! Di bawah ini akan dijelaskan pengertian eksekutif dalam pemerintahan, pengertian eksekutif dalam jabatan, serta unsur-unsur pendukungnya.
Daftar Isi
Pengertian Lembaga Eksekutif dalam Pemerintahan
Lembaga eksekutif merupakan salah satu lembaga dari keseluruhan tiga lembaga negara yang ada di sistem pemerintahan Indonesia.
Lembaga negara sendiri merupakan lembaga pemerintahan yang dibuat oleh negara, berasal dari negara, dan ditujukan untuk negara. Lembaga negara adalah organisasi pemerintahan yang akan melaksanakan fungsi-fungsi kenegaraan.
Lembaga eksekutif merupakan sebuah lembaga yang diberikan kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Lembaga eksekutif merupakan salah satu badan pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk menerapkan hukum.
Lembaga eksekutif bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, melaksanakan undang-undang, dan mempertahankan keamanan serta tata tertib.
Pada saat ini, kedudukan lembaga eksekutif dipegang oleh presiden sebagai kepala pemerintahan. Dalam Hukum Lembaga Negara di negara demokratis, lembaga eksekutif secara singkat diartikan sebagai kekuasaan yang dipegang oleh presiden atau raja bersama jajaran menterinya. Dalam arti yang lebih luas, yang termasuk dalam lembaga eksekutif juga, yakni militer dan para pegawai negeri sipil.
Oleh karena itu, secara sederhana, lembaga eksekutif bisa disebut sebagai pemerintah. Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga eksekutif berdampingan dengan lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Tugas lembaga eksekutif ini berlaku di dalam negeri dan juga di luar negeri.
Wewenang dan Tugas Lembaga Eksekutif
Berdasarkan penjelasan pengertian lembaga eksekutif yang telah dituliskan di atas, tugas lembaga ini yakni untuk melaksanakan undang-undang, peraturan, dan kebijakan, yang telah dibuat oleh lembaga legislatif. Selain tugas tersebut, terdapat wewenang dan tugas lembaga eksekutif lain, yaitu:
- Menyelenggarakan administrasi negara.
- Merancang atau membuang undang-undang, lalu membimbingnya kepada Badan Perwakilan Rakyat sampai menjadi sebuah undang-undang.
- Mengatur polisi dan angkatan keamanan lain, menyelenggarakan perang, mengatur pertahanan negara, dan keamanan dalam negeri.
- Mengangkat sosok perwakilan Negara Indonesia seperti duta atau konsul untuk negara-negara lain yang menjalin kerjasama. Duta Besar Indonesia akan ditempatkan di ibu kota negara tersebut, dan konsul adalah lembaga di bawah Kedutaan Besar Indonesia di negara lain.
- Membuat perjanjian dengan negara lain atas persetujuan perwakilan rakyat dan melakukan kerjasama.
- Memberikan tanda gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan lainnya kepada warga negara Indonesia atau negara asing yang memiliki jasa untuk negara Indonesia.
- Menerima dan menyambut duta besar dari negara lain yang datang ke Indonesia.
Sistem Lembaga Eksekutif
Setelah mengenal pengertian, wewenang, dan tugas lembaga eksekutif, selanjutnya kita akan mengenal bagaimana sistem lembaga eksekutif. Sistem lembaga eksekutif secara umum terbagi menjagi dua, yakni:
1. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dalam sistem ini, kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah. Kepala negara dipimpin oleh presiden, sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri. Namun, kepala negara hanya berfungsi sebagai simbol suatu negara yang berdaulat.
2. Sistem Pemerintahan Presidensial
Kepala pemerintahan dan kepala negara sama-sama dipegang oleh presiden dalam sistem yang satu ini.
Susunan Lembaga Eksekutif
Sebagai sebuah lembaga, tentunya terdapat susunan dalam organisasi tersebut. Berikut adalah susunan dalam lembaga eksekutif di Indonesia.
1. Presiden
Presiden merupakan sosok penyelenggara pemerintahan paling tinggi yang memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Dasar. Sistem lembaga eksekutif atau sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem presidensial. Presiden Republik Indonesia memiliki kedudukan yang istimewa, yakni sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan.
2. Wakil Presiden
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, presiden akan dibantu oleh wakil presiden. Maka dari itu, presiden dan wakil presiden berada dalam satu lembaga, yakni lembaga kepresidenan.
3. Kementerian Negara
Kementerian negara merupakan alat pemerintah yang mengurusi bidang tertentu dalam pemerintahan.
4. Pejabat Setingkat Menteri
Pejabat setingkat menteri merupakan pejabat yang kedudukannya di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
5. Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Lembaga Pemerintah Non Kementerian merupakan lembaga pemerintah pusat yang dibuat secara khusus untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden.
Pengertian Lembaga Eksekutif dalam Struktur Perusahaan
Eksekutif diartikan sebagai orang yang memegang jabatan paling penting atau kekuasaannya paling tinggi dalam suatu perusahaan. Seorang eksekutif memiliki wewenang dan kekuasaan paling tinggi untuk mengatur operasi perusahaan. Eksekutif mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan yang dipimpin, sehingga eksekutif ini akan berperan sangat penting untuk dapat mengatur bawahannya.
Eksekutif menjadi penentu arah perusahaan berjalan, sehingga eksekutif harus mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat dalam perusahaan. Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. Sama halnya dengan setiap eksekutif yang mempunyai karakter yang berbeda dalam memimpin perusahaannya.
Berdasarkan penjelasan Low (2006), para pemimpin eksekutif sebuah perusahaan memiliki dua karakter dalam menjalankan tugasnya, yakni risk taker dan risk averse. Risk taker adalah salah satu karakter eksekutif yang berani untuk mengambil risiko. Sebaliknya, risk averse adalah karakter eksekutif yang kurang berani untuk mengambil risiko. Karakter eksekutif yang risk taker akan berani untuk melakukan apapun supaya bisa memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Risk taker akan lebih berani untuk mengambil risiko meskipun risiko yang diambil itu dapat dikatakan besar. Kebalikannya, eksekutif yang memiliki karakter risk averse lebih memiliki kecenderung untuk tak menyukai risiko yang besar. Dia akan cenderung menghindari risiko dan pasti lebih memilih risiko yang lebih kecil (Evianisa, 2014).
Setiap perusahaan pasti mempunyai seorang pemimpin yang menduduki jabatan paling tinggi, yang biasa disebut sebagai top manager atau top eksekutif. Para jajaran top eksekutif tersebut pasti mempinyai karakter tertentu untuk memimpin dan mengatur kegiatan usaha perusahaan dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Karakter seorang eksekutif akan sangat menentukan bagaimana cara atau sistem kerja perusahaan.
Hal ini disebabkan, segala hal yang dilakukan perusahaan pasti memiliki risiko, baik itu kecil maupun besar. Menurut Budiman dan Setiyono (2012), jenis karakter individu atau eksekutif yang menjabat dalam manajemen perusahaan, entah mereka merupakan risk taking atau risk averse dapat dilihat pada besar kecilnya risiko perusahaan atau corporate risk yang ada.
Indikator Karakter Eksekutif
Risiko perusahaan merupakan salah satu bagian dari indikator karakter eksekutif. Risiko perusahaan atau corporate risk adalah volatilitas earning perusahaan, yang bisa diukur dengan rumus deviasi standar. Maka itu risiko perusahaan atau corporate risk dapat diartikan juga sebagai penyimpangan atau deviasi standar dari earning. Baik penyimpangan itu bersifat lebig dari yang direncanakan (upside potential) atau kurang dari yang direncanakan (downside risk).
Semakin besar deviasi earning perusahaan menandakan bahwa semakin besar juga risiko perusahaan yang ada. Menurut Paligorova (2010), untuk mengetahui karakter eksekutif, maka digunakan juga risiko perusahaan atau corporate risk yang perusahaan miliki. Besar atau kecilnya risiko perusahaan itu akan menggambarkan kecenderungan karakter eksekutif (Ni Nyoman Kristiana Dewi dan I Ketut Jati, 2014).
Nah, itu dia Grameds pengertian eksekutif dalam bidang pemerintahan dan jabatan, beserta tugas, sistem, susunan, karakteristik, dan indikator penentunya. Bagi kalian yang ingin mencari informasi lebih lanjut terkait dengan eksekutif, kalian dapat mendapatkannya dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com.
Selain buku tentang eksekutif, Gramedia.com juga menyediakan berbagai buku edukasi lain, buku bacaan, dan berbagai jenis buku lainnya, bahkan kebutuhan sehari-hari anda. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi terbaik dan terlengkap bagi anda. Yuk segera dapatkan kebutuhan anda di Gramedia.com!
