Sosiologi

Pengertian Diskriminasi: Penyebab dan Jenis-jenisnya

Diskriminasi Adalah
Written by Aris

Diskriminasi adalah – Perbedaan adalah hal yang biasa terjadi, apalagi di negara kita, Indonesia. Berbeda dengan mayoritas negara di dunia yang terdiri dari satu ras saja, negara Indonesia justru terdiri dari ratusan ras dan suku.

Setiap suku memiliki budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, dialek yang berbeda, hingga kebiasaan hidup yang berbeda satu sama lain. Semua perbedaan itu biasanya terjadi karena letak geografis dan juga budaya dari daerah tersebut.

Terlahir dan menjalani hidup di Indonesia yang terdiri dari begitu banyak suku, budaya, bahasa, dan penampilan, membuat kita sebagai masyarakat Indonesia saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga dan kuat.

Selain itu, membuat kita sadar bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda bukan untuk saling bermusuhan apalagi mengacungkan pedang satu sama lain, melainkan untuk belajar mengenai keesaan Tuhan. Dengan begitu, kita jadi belajar bagaimana caranya menghargai perbedaan itu sendiri, untuk belajar mengerti bahwa tidak apa-apa untuk menjadi berbeda dari orang lain.

Sayangnya, tidak semua orang bisa berpikir begitu, sehingga bisa memicu ketersinggungan antar individu. Bicara soal perbedaan, sebenarnya hampir semua orang tahu bahwa pada dasarnya semua manusia itu berbeda satu sama lain. Hal ini dapat kita lihat dari keluarga terdekat saja yang di mana fisik serta sifat anggota keluarga tak selalu sama.

Sekali lagi, banyak orang tahu bahwa setiap manusia itu berbeda, sayangnya hanya sedikit yang benar-benar mengerti akan hal itu. Jika banyak manusia yang tidak menyadari akan hal itu, maka akan banyak kasus diskriminasi di mana-mana. Kasus diskriminasi bukan hanya terjadi di luar negeri saja, tetapi beberapa kasus diskriminasi juga terjadi di Indonesia.

Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan diskriminasi? Grameds bisa temukan jawabannya pada pembahasan artikel ini.

Pengertian Diskriminasi

Diskriminasi Adalah

Sumber: pexels.com/Liza Summer

Diskriminasi adalah tindakan, sikap, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau satu golongan untuk menyudutkan golongan lain. Biasanya diskriminasi dilakukan oleh satu golongan dengan populasi lebih besar ke golongan lain yang populasinya jauh lebih sedikit atau yang biasa kita sebut dengan istilah minoritas.

Perilaku, sikap, dan tindakan menyudutkan ini sendiri dipicu oleh perbedaan besar di antara dua golongan tersebut. Entah perbedaan suku, budaya, warna kulit, status sosial hingga agama. Diskriminasi yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan terjadinya suatu konflik.

Diskriminasi paling sering terjadi di negara-negara homogen, di mana mayoritas penduduknya berasal dari ras yang sama dengan kebiasaan hidup yang sama persis satu sama lain. Maka dari itu, dengan banyaknya persamaan, sehingga tidak jarang membuat penduduk negara homogen merasa lebih superior dari penduduk negara lainnya.

Mereka merasa bahwa derajatnya jauh lebih tinggi ketimbang orang-orang yang berbeda dengannya. Akibat pola pikir ini, ketika ada orang asing dengan warna kulit yang berbeda berkunjung, mereka akan diperlakukan dengan cara yang berbeda dari orang lokal.

Perilaku diskriminasi ini sendiri bisa terjadi di mana-mana terutama di fasilitas umum, seperti pasar swalayan, restoran, bus, alat transportasi, dan sebagainya. Selain itu, yang namanya fasilitas umum, biasanya selalu dipenuhi oleh banyak orang.

Namun, mirisnya, meski banyak orang melihat perilaku diskriminasi ini, kebanyakan memutuskan untuk tetap diam tanpa melakukan tindakan apapun untuk menghentikannya. Lebih parahnya lagi, tidak sedikit dari orang-orang tersebut justru setuju dan menganggap tindakan diskriminasi ini sebagai langkah yang benar.

Tidak jarang perilaku diskriminasi ini menimbulkan pertengkaran besar yang dapat melibatkan banyak orang. Perilaku diskriminasi yang diterima oleh seorang turis akan membuatnya kapok untuk berkunjung kembali ke negara tersebut, bahkan tidak jarang menimbulkan trauma yang cukup dalam. Jika hal seperti itu sering terjadi, maka sektor pariwisata bisa mengalami penurunan.

Di Indonesia sendiri, pengertian diskriminasi sudah dijelaskan dalam Undang-Undang No 39 Tahun 1999 mengenai Hak Asasi Manusia. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan atau pengucilan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnik, status sosial, golongan, kelompok, jenis kelamin, keyakinan politik, status ekonomi, dan bahasa. Jika dibiarkan, diskriminasi ini dapat berakibat pada berkurangnya populasi sebuah kelompok, bahkan tidak diakuinya sebuah kelompok atau etnis dalam sebuah negara.

Misalnya, etnis Rohingya yang sempat menghebohkan Indonesia beberapa tahun yang lalu. Berawal dari diskriminasi, berujung kepada kehilangan pengakuan dari negara sendiri. Keberadaan mereka dianggap ilegal oleh Myanmar hingga berakhir pada pembakaran, pembunuhan, dan penyiksaan. Mereka yang hidup memutuskan untuk kabur dari Myanmar dengan perahu hingga akhirnya terdampar di Aceh dan beberapa negara tetangga lainnya.

https://www.gramedia.com/products/sapiens?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/sapiens?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Penyebab Terjadinya Diskriminasi

Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Pepatah yang sama juga berlaku pada diskriminasi. Bagaimanapun, tindakan atau perilaku diskriminasi tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan disebabkan oleh sesuatu. Dalam hal ini, kebanyakan diskriminasi disebabkan oleh prasangka atau stereotip yang berkembang di masyarakat.

Prasangka dan stereotip yang muncul biasanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun alih-alih mencari tahu dari buku atau internet, mereka lebih memilih untuk meyakini dari apa yang mereka ketahui. Misalnya, orang-orang di negara Asia Selatan kadang mendiskriminasi orang-orang dari Asia Tenggara karena beranggapan bahwa Asia Tenggara tidak lebih maju dari negara-negara di Asia Selatan, terutama dari segi ekonomi.

Hal ini diperparah dengan minimnya keinginan untuk mencari tahu, sehingga mereka terus berpikir bahwa negara-negara di Asia Tenggara miskin dan tidak maju. Padahal, dunia tidak hanya berkembang di sekitar mereka saja.

Dunia juga berubah, begitupun setiap negara juga berkembang, termasuk negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia misalnya. Jika dibandingkan dengan Indonesia di tahun 90-an, negara kita jelas berlari sangat cepat, baik dalam bidang ekonomi, infrastruktur, maupun teknologi.

Prasangka dan stereotip inilah yang akhirnya membuat seseorang cenderung memperlakukan orang lain dengan cara yang berbeda. Mereka akan memperlakukan orang yang berasal dari negara maju dan status sosial yang sederajat atau lebih tinggi dengan cara yang lebih baik.

Sedangkan orang-orang yang dianggap berasal dari negara berkembang atau status ekonomi menengah ke bawah akan diperlakukan dengan cara yang buruk. Semakin rendah status sosialnya, warna kulit atau status ekonominya, maka akan semakin buruk juga perlakuan yang didapatkan.

https://www.gramedia.com/products/kesenjangan-ekonomi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/kesenjangan-ekonomi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Jenis-Jenis Diskriminasi

Diskriminasi Adalah

Sumber: unsplash.com/Gadiel Lazcano

Meski sekilas tindakan diskriminasi terlihat sama, tetapi sebenarnya diskriminasi juga terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis diskriminasi ini sendiri dibagi berdasarkan ras, jenis kelamin, usia, hingga pandangan politik.

Bahkan meski orang Indonesia cukup menghargai perbedaan, beberapa jenis diskriminasi nyatanya juga masih sering terjadi di negara ini. Jadi, jenis diskriminasi ada apa saja? Berikut jenis-jenis diskriminasi yang paling sering terjadi di dunia!

Rasisme

Rasisme, istilah satu ini pasti cukup akrab di telinga kita semua. Jika dibandingkan dengan jenis diskriminasi lainnya, rasisme adalah jenis diskriminasi yang paling banyak terjadi hingga saat ini. Dari namanya, kamu bisa menyimpulkan bahwa rasisme adalah kepercayaan akan satu ras jauh lebih unggul dari ras lainnya.

Di masa sekarang, rasisme biasanya didasarkan dari warna kulit. Seperti yang kamu ketahui, setiap ras memiliki warna kulit yang berbeda satu sama lain. Ada ras yang orang-orangnya memiliki kulit hitam, coklat, kuning langsat, hingga putih.

Di beberapa negara tertentu, orang cenderung beranggapan bahwa kulit putih adalah simbol kecantikan. Orang dengan kulit putih selalu dianggap jauh lebih cantik dan menarik ketimbang mereka yang berkulit gelap. Bahkan, sikap rasis ini membuat banyak kaum perempuan berusaha mengubah warna kulitnya menjadi lebih cerah karena merasa jelek dan tidak percaya diri dengan warna kulit alaminya.

Meski istilah rasisme populer saat ini, tetapi diskriminasi berdasarkan ras nyatanya sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Kalau kamu pernah membaca buku sejarah seputar Perang Dunia II, kamu mungkin mengetahui bahwa Adolf Hitler pernah mencoba melakukan genosida pada orang-orang Yahudi yang tinggal di Eropa. Tindakan ini sebenarnya didasari oleh banyak faktor, salah satunya adalah keyakinan Hitler bahwa ras Arya jauh lebih unggul dari Yahudi.

Akibatnya, sebanyak jutaan Yahudi di Eropa dibatasi hak-haknya, ditangkap, dipenjara, dan disiksa di kamp-kamp konsentrasi yang tersebar di beberapa negara yang sudah diduduki oleh Jerman dan Nazi. Di akhir Perang Dunia II, sebanyak 5 juta orang Yahudi meninggal dunia karena penyakit, kelaparan, penyiksaan, dan pembunuhan yang dilakukan oleh Nazi di kamp konsentrasi mereka.

Rasisme juga pernah terjadi di Amerika Serikat pada sekitar abad ke 16, yang mana saat itu orang berkulit putih menganggap mereka jauh lebih terhormat ketimbang orang kulit hitam. Akibatnya, orang-orang kulit hitam bukan hanya kehilangan hak mereka sebagai manusia, tetapi juga menjadi budak dan diperjualbelikan layaknya hewan. Perbudakan ini baru berakhir ketika Abraham Lincoln memimpin Negeri Paman Sam.

https://www.gramedia.com/products/adolf-hitler?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/adolf-hitler?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Seksisme

Jika rasisme didasarkan pada keyakinan sebuah ras jauh lebih unggul ketimbang ras lainnya, maka seksisme adalah keyakinan bahwa laki-laki lebih cerdas dan kuat dari perempuan. Seksisme pada akhirnya membuat perempuan selalu menjadi nomor dua dalam banyak hal, terutama pekerjaan.

Meski seksisme tidak separah rasisme, tetapi tetap saja diskriminasi jenis ini sangat merugikan kaum hawa. Di masa lalu, perempuan tidak diperbolehkan melamar pekerjaan tertentu karena dianggap tidak akan sanggup melakukannya. Seksisme juga pernah terjadi di Indonesia di era penjajahan.

Pada saat itu, perempuan tugasnya hanya diam di rumah, di dapur, mengurus suami dan anak-anak. Dikarenakan tugasnya hanya berkutat di rumah, perempuan lantas dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Di era sebelum Kartini, banyak perempuan pribumi tidak bisa membaca karena tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan.

Parahnya, meski saat ini dunia sudah sangat modern, seksisme masih ditemukan di banyak negara. Di Korea Selatan misalnya, gaji perempuan tidak sama dengan laki-laki. Banyak perusahaan juga lebih memilih untuk menerima karyawan laki-laki ketimbang perempuan karena dianggap lebih menguntungkan.

Pendapat seperti itu didasarkan pada kenyataan bahwa perempuan kelak akan menikah, melahirkan, dan memiliki anak. Mereka tidak bisa lagi bekerja karena harus merawat anak dan keluarganya.

Ageisme

Ageisme adalah tindakan diskriminasi berdasarkan usia seseorang. Menariknya, ketimbang jenis diskriminasi yang lain, ageisme jarang disadari oleh banyak orang. Padahal kenyataannya, ageisme terjadi sangat sering dalam kehidupan kita sehari-hari.

Salah satu contoh jenis diskriminasi ageisme adalah, yaitu adanya anggapan bahwa orang yang berusia lebih tua bersikap lebih bijaksana ketimbang mereka yang masih muda. Sementara yang tua dianggap bijaksana, anak muda sering dipandang sebagai sosok yang ceroboh, egois, tidak tahu, dan tidak bisa apa-apa.

Hal itu sebenarnya sangat wajar karena di usia remaja, mereka memiliki emosi yang kurang stabil. Ketika masalah muncul, anak muda akan memilih solusi yang paling mudah, tanpa memikirkan akibat dari pilihannya tersebut. Namun tidak semua anak muda begitu bukan?

Bagaimanapun sikap, tindakan, dan pola pikir seseorang tidak selalu sesuai dengan umurnya. Begitu juga dengan banyak orang yang sudah dewasa secara usia ternyata masih memiliki pola pikir yang kekanak-kanakan, bahkan masih sering berbuat onar dan menyusahkan orang sekitarnya.

Tidak hanya anak muda yang menjadi korban dari jenis diskriminasi satu ini. Orang tua juga kadang menjadi pihak yang dirugikan dari jenis diskriminasi ageisme ini. Contohnya, saat melamar kerja, banyak perusahaan lebih memilih mempekerjakan mereka yang masih muda karena dianggap memiliki fisik yang lebih kuat ketimbang orang yang lebih tua.

Oleh sebab itu, banyak orang tua kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Bahkan, jika mereka memiliki segudang pengalaman, mereka tetap terbatasi oleh syarat usia yang ditetapkan oleh perusahaan.

https://www.gramedia.com/products/sistem-sosial-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/sistem-sosial-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Diskriminasi pada Penyandang  Disabilitas

Hidup sebagai penyandang disabilitas memang tidak mudah, keterbatasan fisik menjadi salah satu alasannya. Namun kehidupan para penyandang disabilitas menjadi lebih sulit dari yang seharusnya karena masyarakat yang sering memandang mereka dengan sebelah mata.

Di lingkungan sekitar, penyandang disabilitas seringkali dianggap sebagai orang lemah dan selalu membutuhkan uluran tangan dari orang lain. Benar bahwa kadang mereka membutuhkan bantuan, tetapi tidak berarti mereka lemah dan tidak bisa melakukan apapun sendiri.

Hari ini, banyak penyandang disabilitas yang memiliki pendidikan tinggi. Namun, mereka tetap saja kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena perusahaan enggan memberikan mereka kesempatan untuk membuktikan diri. Alhasil, mereka harus berjuang sendiri untuk hidup.

Padahal, terlepas dari keterbatasan fisik yang dimilikinya, penyandang disabilitas juga bisa kok bekerja dengan baik sama seperti orang lain selama mereka mendapatkan kesempatan untuk mencoba, kesempatan untuk membuktikan diri, dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi setara dengan orang lain.

Diskriminasi Berbeda Pandangan Politik

Nah diskriminasi yang satu ini bisa dibilang cukup unik, karena hanya terjadi di waktu-waktu tertentu. Apesnya lagi, jenis diskriminasi satu ini juga terjadi di Indonesia. Biasanya diskriminasi politik terjadi menjelang pemilihan umum presiden yang terjadi setiap 5 tahun sekali.

Ketika pemilihan umum semakin dekat, rakyat cenderung terbagi menjadi dua kubu. Kubu dari calon A dan calon B. Diskriminasi satu ini bisa dibilang sangat menyebalkan, karena kedua kubu bukan hanya saling mendukung calon pilihannya, tetapi juga saling menjelekkan satu sama lain.

Misalnya, pemilihan umum pada tahun 2014 dan 2019, kita tahu bagaimana rakyat Indonesia terpecah dan saling menyerang satu sama lain. Tiba-tiba saja, pandangan politik menjadi topik yang sangat sensitif.

Seseorang akan memperlakukan orang lain dengan lebih baik ketika orang tersebut memiliki pandangan politik yang sama. Sebaliknya, seseorang bisa saja memperlakukan orang lain dengan buruk bahkan memusuhi saudara sendiri karena perbedaan pandangan politik.

https://www.gramedia.com/products/sapiens-grafis-kelahiran-umat-manusia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/sapiens-grafis-kelahiran-umat-manusia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Cara Menghindari Terjadinya Diskriminasi

Pada dasarnya, ada beberapa cara untuk menghindari terjadinya diskriminasi, diantaranya:

  1. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia
  2. Meningkatkan Jiwa Persatuan dan Kesatuan
  3. Membiasakan Diri Untuk Tidak Memandang Orang Lain dari Rupanya Saja
  4. Saling Menghormati dan Menghargai

Kesimpulan

Terlepas dari berapa dan jenis-jenisnya, diskriminasi bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan, apapun alasannya. Diskriminasi awalnya hanya prasangka, tetapi jika dibiarkan begitu saja, prasangka ini akan berubah menjadi penyerangan, bahkan permusuhan berkepanjangan.

Orang yang mengalami diskriminasi bukan hanya akan merasa tersinggung dan sakit hati, jika dibiarkan mereka juga akan merasakan trauma berkepanjangan. Bahkan, korban diskriminasi bisa menjadi trauma.

Demikian ulasan mengenai diskriminasi adalah dan segala bentuk diskriminasi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang diskriminasi dan semua hal yang berhubungan dengan topik tersebut, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

Baca juga:

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris