IPA

Lingkungan Biotik: Definisi, Ciri, dan Komponen Pembentuknya

Lingkungan Biotik
Written by Rahma R

Lingkungan biotik adalah – Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan tempat tinggal untuk bertahan hidup tentunya membutuhkan lingkungan tempat mereka tumbuh dan beradaptasi. Dalam hal ini manusia, hewan, tumbuhan sebagai makhluk hidup yang bernyawa tinggal di lingkungan yang disebut lingkungan biotik.

Apa itu lingkungan biotik? Lingkungan biotik secara umum dikenal sebagai tempat berbagai organisme hidup tinggal seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Berdasarkan perannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi tiga yaitu produsen, konsumen dan dekomposer atau pengurai.

Lingkungan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan faktor eksternal yang bersifat biologis dan mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan reproduksi organisme. Lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi seseorang dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perkembangan kehidupan seseorang.

Lingkungan itu sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme (virus dan bakteri). Sedangkan komponen lingkungan abiotik adalah semua benda mati seperti tanah, udara, cairan, iklim, kelembaban, cahaya, suara.

Bersama-sama, kedua komponen lingkungan ini membentuk ekosistem dan menciptakan keteraturan di dalamnya.

Pada pembahasan kali ini kami akan mencoba fokus membahas mengenai pengertian lingkungan biotik, ciri-ciri, dan komponen pembentuknya yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi sobat grameds sekalian.

Selanjutnya pembahasan mengenai lingkungan biotik dapat kalian simak di bawah ini!

Definisi Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik adalah lingkungan yang dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup dan berwujud makhluk hidup.

Komponen lingkungan biotik adalah manusia, hewan, tumbuhan, bakteri dan virus.

Di lingkungan biotik ini juga terdapat rantai makanan yaitu transfer energi makanan dari tumbuhan ke sumber daya hewani melalui langkah-langkah makanan.

Berdasarkan fungsinya dalam rantai makanan, komponen lingkungan biotik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

Produsen adalah organisme yang dapat memproduksi dan menyiapkan makanannya sendiri. Konsumen adalah organisme yang menemukan makanan dengan memakan organisme lain.

Lingkungan Biotik

Ciri-Ciri Lingkungan Biotik

Beberapa contoh lingkungan biotik adalah hutan, sungai, gunung, danau, lautan, dll.

Dari contoh tersebut dapat kita lihat bahwa sifat-sifat lingkungan atau komponen biotik adalah sebagai berikut:

  • Pernafasan, lingkungan biotik terdiri dari organisme yang dapat bernafas. Misalnya, di dalam hutan terdapat tumbuhan dan pohon yang dapat membangkitkan semangat dan menua.
  • Bergerak, lingkungan biotik dapat bergerak karena pengaruh alam sekitarnya, misalnya gunung yang ketinggiannya berubah akibat pergerakan lempeng.
  • Reproduksi, komponen biotik dapat berkembang biak dengan reproduksi. Sebagai contoh: tumbuhan, hewan dan manusia.
  • Beradaptasi, merupakan salah satu tindakan lingkungan untuk mendukung daur hidupnya.
  • Untuk tumbuh dan berkembang, lingkungan biotik seperti hutan secara alami mengalami pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di dalamnya.
  • Mengeluarkan, makhluk yang membutuhkan makanan mengeluarkan limbah melalui organ tertentu.
  • Makhluk yang terdiri dari sel memiliki tubuh yang terdiri dari satu atau lebih sel.

Komponen Pembentuk Lingkungan Biotik

Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Pada prinsipnya, makhluk hidup dapat diklasifikasikan menurut jenis tertentu, misalnya kelompok manusia, hewan, dan tumbuhan. Makhluk hidup dibagi menjadi mikroorganisme dan makroorganisme menurut ukurannya.

Manusia adalah faktor biotik yang memiliki dampak terbesar di planet ini, baik secara destruktif maupun dengan memperbanyak atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Produsen adalah organisme hidup yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik (organisme autotrof). Proses ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil melalui proses fotosintesis. Contoh produsen adalah ganggang, lumut dan tumbuhan hijau.
  • Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain, baik heterotrof maupun autotrof. Konsumen biasanya hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) disebut konsumen primer. Hewan yang memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder dan seterusnya membentuk rantai makanan. Konsumen akhir disebut sebagai konsumen primer. Contoh puncak konsumen adalah seseorang.
  • Dekomposer adalah organisme yang mengurai bahan organik menjadi bahan anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer juga dikenal sebagai detrivor atau pemulung. Contoh organisme pembusuk adalah bakteri pembusuk dan jamur

Setiap makhluk hidup dapat hidup dan bereproduksi hanya di lingkungan yang sesuai yang disebut habitat. Dalam suatu ekosistem, setiap organisme memiliki peran dan fungsi tertentu. Ini disebut Nisia. Oleh karena itu, komponen biotik suatu ekosistem dapat dikelompokkan. pada kesempatan ini. ada empat yang besar komponen biotik tersebut yaitu:

1. Produsen

Produsen adalah organisme yang dapat merakit senyawa organik (mengandung bahan kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan hidup) untuk nutrisinya sendiri. Sinar matahari membantu organisme ini membuat makanannya sendiri dan sering disebut sebagai organisme autotrof. Kelompok ini termasuk tanaman hijau, beberapa jenis bakteri dan ganggang biru-hijau.

2. Konsumen

Konsumen termasuk organisme yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Organisme ini juga disebut organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah:

Manusia, hewan, jamur dan mikroba. Berdasarkan jenis makanan yang dimakannya, organisme konsumen diklasifikasikan menjadi herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi:

  • Konsumen primer, yaitu. memakan langsung produsen. Contohnya mencakup semua ras vegetarian dan omnivora, seperti: Sapi, kambing, belatung, tikus, dll.
  • Konsumen sekunder, yaitu konsumen primer. Contohnya termasuk beberapa karnivora dan omnivora seperti: Ayam, Katak, Ular, Trenggiling, Harimau, Cheetah dll.
  • Konsumen tersier, yaitu konsumen sekunder. Contohnya termasuk beberapa karnivora dan omnivora seperti: hiu, cumi-cumi, elang, dll. Harimau Sumatera adalah konsumen

3. Dekomposer

Dekomposer disebut pengurai atau penghancur. Adanya dekomposisi ini memungkinkan bahan organik terurai dan didaur ulang kembali menjadi nutrisi. Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok dekomposer.

4. Detrivora

Detrivora adalah organisme yang memakan partikel organik (detritus). Detritus adalah pembusukan jaringan hewan atau tumbuhan. Kelompok ini meliputi cacing tanah, siput, kaki seribu, keluwings, dan teripang.

Detrivor atau pengurai adalah organisme yang memecah zat asli yang ada dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang mati. Dari proses dekomposisi, nutrisi akan dihasilkan dan akan digunakan kembali oleh produsen.

Menurut buku manajemen lingkungan, berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri pengurai dibagi menjadi bakteri aerob, anaerob, dan fakultatif:

  • Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen selama dekomposisi.
  • Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk penguraiannya.
  • Bakteri fakultatif adalah bakteri yang menggunakan oksigen jika tersedia atau menggunakan senyawa lain (ion nitrat dan/atau ion sulfat) jika oksigen tidak tersedia.

Contoh interaksi lingkungan biotik

Interaksi satu organisme dengan organisme lain (antar biotik) disebut rantai makanan.

Rantai makanan dalam suatu ekosistem umumnya akan berpindah dari tumbuhan sebagai tingkat makanan yang paling rendah. Kemudian diakhiri dengan hewan sebagai makanan tingkat atas.

Rantai makanan atau yang biasa dikenal dengan jaring makanan adalah suatu ekosistem organisme hidup, yaitu proses perpindahan energi makanan dari sumber tumbuhan melalui berbagai organisme atau melalui tangga makan dimana makanan mendapatkan energi dan nutrisi dari organisme tersebut. . makan untuk.

Rantai makanan adalah bagian dari jaring makanan dimana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen primer.

Panjang rantai makanan ditentukan oleh jumlah titik koneksi antara tingkat trofik. Pada setiap tahap perpindahan energi, 80% sampai 90% energi potensial kimia hilang sebagai kalor. Jadi langkah rantai makanan biasanya dibatasi 4-5 langkah. Dengan kata lain, semakin pendek rantai makanan, semakin besar energi yang tersedia pada setiap tingkat berikutnya. Rantai makanan pertama kali dipelajari oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, kemudian dipopulerkan oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927.

Dalam rantai makanan, ada tiga “rantai” utama yang menghubungkan tingkat trofik, yaitu:

  • Rantai karnivora, adalah rantai makanan yang terjadi ketika herbivora dimakan oleh karnivora. Misalnya: kelinci-ular-elang.
  • Rantai saprofit, adalah rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme mati. Rantai makanan ini muncul karena adanya pengurai. Misalnya: elang mati karena bakteri.
  • Rantai parasit, khususnya rantai makanan, terjadi karena adanya organisme yang rusak. Misalnya: parasit pohon besar, manusia-kutu.

Ada dua tipe dasar rantai makanan:

  • Rantai makanan herbivora (grazing food chain), merupakan rantai makanan yang diawali dengan tanaman nutrisi primer. Misalnya: rumput – belalang – tikus – ular.
  • Rantai makanan detritus, khususnya rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuh-tumbuhan, melainkan dari detritivor. Misalnya: sisik daun – cacing tanah – ayam – manusia.

Contoh rantai makanan yang terjadi di sawah berubah dari organisme kecil menjadi predator besar.

Ini contohnya, dari beras – belalang – katak – ular – elang. Jadi jika elang mati, pengurai akan membusukannya.

Dekomposisi yang dilakukan oleh dekomposer menghasilkan unsur hara yang dapat digunakan oleh tanaman padi.

Perbedaan Lingkungan Biotik dan Lingkungan Abiotik

Jika lingkungan biotik adalah lingkungan yang dibentuk oleh organisme hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan lain hal dengan lingkungan abiotik yang dibentuk oleh komponen yang tidak hidup. Untuk lebih jelasnya dapat disimak di bawah ini.

Abiotik adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda mati). Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati.

Secara khusus, komponen abiotik adalah kondisi fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi lingkungan dan substrat untuk mendukung kelangsungan hidup organisme tersebut. Beberapa contoh komponen abiotik adalah air, udara, sinar matahari, tanah, medan, dan iklim.

1. Air

Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Oleh karena itu, air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan. Sebagian besar organisme hidup terdiri dari air dan tidak ada satupun organisme hidup yang tidak membutuhkan air. Meski begitu, kebutuhan air organisme tidak sama. Begitu juga dengan ketersediaan air di suatu daerah tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Ini juga akan mempengaruhi gaya hidup organisme yang ada di daerah tersebut. Misalnya, hewan yang hidup di padang pasir akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif rendah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air. Banyak tanaman yang ada juga beradaptasi dengan kondisi tersebut, salah satunya dengan membentuk daun yang tebal dan sempit untuk mengurangi transpirasi, seperti kaktus.

2. Udara

Udara sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk bernafas atau karbon dioksida yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan bumi pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara.

3. Sinar Matahari

Kondisi udara di suatu tempat dipengaruhi oleh sinar matahari, kelembaban dan juga temperatur (temperatur). Intensitas sinar matahari yang diterima suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau kandungan uap air di udara.

Selain itu, sinar matahari menyebabkan peningkatan temperatur atau temperatur udara. Adanya perbedaan suhu menyebabkan perbedaan tekanan atmosfer, sehingga udara bersirkulasi atau bergerak membentuk angin. Semua ini mempengaruhi organisme.

Sinar matahari adalah sumber energi utama bagi semua makhluk hidup, karena memungkinkan tumbuhan melakukan fotosintesis. Pada saat itu, keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi laju penguapan air dari permukaan organisme.

Organisme yang hidup di daerah panas (suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berusaha mengurangi penguapan air dari tubuhnya, contohnya unta adalah hewan khas gurun. Sedangkan beruang kutub, karena hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi untuk memiliki bulu yang tebal.

Selain perbedaan suhu udara, hal ini juga dapat menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Biarkan tubuh beradaptasi dengan kondisi tersebut. Misalnya pada tanaman. Tumbuhan yang hidup di tempat dengan angin kencang, seperti daerah pesisir, membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang kenyal sehingga tidak mudah patah saat ditiup angin. Contoh tumbuhan ini adalah cemara udang.

4. Tanah

Keberadaan suatu ekosistem juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Jika bumi hanya berisi bebatuan dan logam, tanpa bumi tidak akan banyak tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Tanah merupakan habitat dari semua jenis organisme, terutama tumbuhan.

Keberadaan tumbuhan akan menyisakan suatu kawasan dengan berbagai macam herbivora dan organisme lain yang memakan herbivora tersebut. Bandingkan, tanah subur dengan tanah tandus. Kualitas tanah dapat dilihat dari tingkat keasaman (pH), tekstur (komposisi partikel tanah) dan kandungan garam mineral atau unsur hara.

5. Topografi

Topografi adalah letak suatu tempat yang dilihat dari ketinggian di atas permukaan laut atau ditinjau dari garis bujur dan garis lintang. Topografi yang berbeda mengakibatkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan udara dan suhu udara, sehingga medan dapat menggambarkan persebaran organisme.

Sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada ruang yang luas dalam jangka waktu yang lama (30 tahun), yang terbentuk dari interaksi banyak komponen abiotik seperti kelembaban udara, suhu, hujan, sinar matahari, dll. komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia yang memiliki hutan lebat dan keanekaragaman hayati yang kaya.

Lingkungan Biotik

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian lingkungan biotik. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari lingkungan biotik saja namun juga membahas mengenai ciri-ciri, komponen pembentuk, contoh interaksi lingkungan, dan perbedaan antara lingkungan biotik dan abiotik.

Memahami lingkungan biotik menjadikan kita lebih memahami mengenai berbagai komponen pembentuk lingkungan yang kita tinggali serta lebih peduli mengenai faktor-faktor pembentuk komponen lingkungan tersebut untuk selalu menjaga habitatnya dan tidak merusaknya.

Demikian ulasan mengenai pengertian lingkungan biotik. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian lingkungan biotik dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Pengertian dan Contoh Komponen Abiotik dan Biotik Dalam Ekosistem

Memahami Fungsi Hutan Mangrove Untuk Lingkungan

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara Mengatasi

Komponen Abiotik dan Sistem Pembentuk Ekosistem Lainnya

Ekosistem: Pengertian, Komponen dan Macam

 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.