Bahasa Indonesia

Konjungsi Penerang: Pengertian, Jenis, dan Contoh-Contohnya

Konjungsi Penerang: Pengertian, Jenis, dan Contoh-Contohnya
Written by Siti Badriyah

Konjungsi Penerang – Dalam menulis kalimat bahasa Indonesia, dibutuhkan sebuah penghubung (konjungsi) untuk menyambungkan antar kalimatnya. Salah satu jenis penghubung yang bisa ditemui dalam kalimat adalah konjungsi penerang. Konjungsi penerang merupakan penghubung yang digunakan untuk menjelaskan atau menerangkan suatu kejadian dalam sebuah kalimat.

Konjungsi dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia sendiri tidak dapat menghubungkan objek dan menerangkan kata, tetapi fungsinya lebih kepada penghubung agar suatu kalimat menjadi mudah dimengerti. Konjungsi penerang dibedakan menjadi 10 jenis.

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui pengertian, jenis, dan contoh-contoh konjungsi penerang.

Pengertian Konjungsi Penerang

Konjungsi penerang merupakan kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan ungkapan atau kalimat dengan tujuan menerangkan. Ada yang menyebutkan bahwa konjungsi penerang digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa atau hal pada suatu kalimat, frasa, atau klausa.

Konjungsi penerang biasanya ditemukan di dalam jenis kalimat langsung, yang kemudian diubah menjadi kalimat tidak langsung. Namun, dalam penggunaannya tidak untuk mengaitkan objek atau kata. Ciri-ciri utamanya adalah untuk menjelaskan maksud dari kalimat agar lebih mudah dimengerti.

Secara umum kata sambung yang digunakan dalam jenis kalimat konjungsi penerang di antaranya “yaitu”, “adalah”, “ialah”, dan “bahwa”. Namun, apabila dijabarkan lebih lanjut, jenis konjungsi ini dibedakan lagi menjadi beberapa kategori.


Jenis-Jenis Konjungsi Penerang

Konjungsi penerang sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut kami berikan contoh-contohnya dalam kalimat.

  1. Konjungsi aditif, yaitu adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur gramatikal seperti frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah dan, serta, dan lagipula.
  2. Konjungsi Disjungtif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat yang berlawanan. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah maupun, baik…. baik, atau entah…. entah.
  3. Konjungsi pertentangan, yaitu konjungsi untuk menunjukkan kalimat yang bertentangan. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah sebalikanya, sedangkan, tetapi, dan sementara itu.
  4. Konjungsi final, yaitu konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki kandungan. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah supaya, untuk, dan agar.
  5. Konjungsi waktu, yaitu konjungsi yang menghubungkan kalimat yang memiliki unsur keterangan waktu.
  6. Konjungsi sebab, yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang memiliki unsur sebab. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah karena, sebab, karena itu, dan sebab itu.
  7. Konjungsi syarat, yaitu konjungsi yang menghubungkan kalimat yang memiliki unsur syarat di dalamnya. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah jika, asalkan, kalau, dan apabila.
  8. Konjungsi akibat, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat yang memiliki hubungan akibat. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah akibatnya dan sehingga.
  9. Konjungsi perbandingan, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang membandingkan. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah bagaikan, seperti, ibarat, dan seumpama.
  10. Konjungsi tak bersyarat, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang tidak bersyarat. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah kata biarpun, meskipun, dan walaupun.

Contoh Kalimat Konjungsi Penerang

Konjungsi atau kata penghubung biasa kita temukan pada kalimat dalam bahasa Indonesia. Konjungsi berfungsi untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat agar tercipta kalimat yang saling berhubungan. Terdapat jenis-jenis konjungsi atau macam-macam kata penghubung, dan salah satunya adalah konjungsi penerang. Konjungsi penerang berfungsi untuk menjelaskan atau menerangkan suatu kejadian di dalam kalimat.

Untuk lebih memahami tentang penggunaan konjungsi penerang, berikut adalah beberapa contoh kalimat konjungsi penerang:

1. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang “yakni”

Biasanya, ketika diberikan tugas bahasa Indonesia yang meminta untuk membuat kalimat dengan konjungsi penerang mengharuskan kamu menggunakan kata sambung “yakni”. Berikut contoh-contoh kalimat yang menggunakan konjungsi penerang “yakni”.

  • Devita mempunyai seorang adik, yakni bernama Adit.
  • Nita memiliki seorang adik yang sangat cantik, yakni Malika.
  • Budi mempunyai seorang adik sepupu, yakni Susanti.
  • Lestari memang berasal dari luar negeri, yakni Australia.
  • Dita lahir di luar negeri, yakni Belanda.
  • Ibu membelikan adik kue yang rasanya sangat enak, yakni kue abon.
  • Ibu membeli kue yang sangat enak, yakni kue pancong.
  • Rumah wanita itu memang jauh dari kantornya, yakni di Surabaya.
  • Rumah Pak Ari jauh dari kantornya, yakni di Bandung.
  • Dirinya memang selalu menggunakan alasan yang tidak masuk akal agar bisa bolos kerja, yakni kehilangan dompet.
  • Novel itu mempunyai jalan cerita yang tidak biasa, yakni tentang dunia alien.
  • Buku ini mempunyai isi yang tidak biasa, yakni tentang dunia arwah.
  • Dia tidak sengaja menendang bola itu hingga masuk ke rumah orang, yakni rumah Pak Budi.
  • Bola yang ditendang oleh Koko masuk ke dalam rumah orang, yakni rumah Wak Anas.
  • Ada resep rahasia yang membuat masakan ini ini sangat khas, yakni bumbu rempah asli Bali.
  • Masakan ini menggunakan resep rahasia, yakni bumbu rempah yang melimpah.
  • Jalan menuju ke kantor baru tidak jauh dari kantor lama, yakni tepat di sebelah masjid ujung gang.
  • Jalan menuju Kuburan Lama tidak jauh dari sini, yakni tepat di perempatan sana.
  • Nindy memiliki cita-cita sangat mulia, yakni menjadi guru mengaji dan baca tulis untuk anak-anak di desanya.
  • Dini memiliki cita-cita yang sangat mulia, yakni menjadi guru bagi anak-anak yang tidak bisa membaca di desanya.
  • Alex divonis menderita penyakit cukup serius, yakni kanker tulang.
  • Adi divonis menderita penyakit yang cukup berat, yakni kanker paru-paru.
  • Sudah beberapa tahun terakhir nenek Ijah mengidap penyakit langka, yakni Parkinson.
  • Nenek Azrul mengidap penyakit yang langka, yakni Parkinson.
  • Dongeng tersebut sangat menyayat hati, yakni mengisahkan tentang anak yang ditinggalkan orang tuanya.
  • Jam tangan ini merupakan kado sangat istimewa karena pemberian dari seseorang, yakni suamiku.
  • Hadiah ini terkesan istimewa karena pemberian dari seseorang yang begitu istimewa pula, yakni ibuku.
  • Siapa sangka, gol pertama dalam pertandingan itu diciptakan oleh pemain baru, yakni Cristiano Ronaldo.
  • Gol kedua dalam pertandingan tadi diciptakan oleh pemain baru, yakni Asensio.
  • Dia memakai memakai alasan yang tidak masuk akal untuk tidak masuk sekolah, yakni kehilangan tas.
  • Kisah dalam dongeng ini mengisahkan tentang hidup seorang gadis yang malang, yakni Cinderella.
  • Presiden akan datang berkunjung ke tempat yang terkena bencana tadi malam, yakni Jombang.
  • Bau busuk yang menyengat di kamar Lita ternyata dari benda itu, yakni kaos kakinya.
  • Kulit anak itu terluka akibat terkena benda tajam, yakni pisau.
  • Untuk mendapatkan berat badan yang ideal tidaklah sulit, yakni dengan melakukan olahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Penggunaan pil Keluarga Berencana (KB) dapat meningkatkan penyakit yang ditakuti oleh banyak wanita, yakni kanker payudara.
  • Alat kontrasepsi yang sangat cocok untuk ibu menyusui, yakni suntik Keluarga Berencana (KB) tiga bulan karena tidak akan memengaruhi jumlah ASI.
  • Sangat mudah untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) sekarang ini, yakni dengan langsung membawa KK ke Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil).

2. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang “yaitu”

Selain menggunakan kata sambung “yakni”, jenis konjungsi ini juga sering memakai kata “yaitu” sebagai penghubungnya. Fungsi keduanya tidak jauh berbeda karena bertujuan untuk menerangkan sesuatu. Berikut contoh-contoh kalimat yang menggunakan konjungsi penerang “yaitu”.

  • Masih ada satu hal mengganjal di pikiranku, yaitu alasan kamu meninggalkanku begitu saja.
  • Salah satu penyebab penyakit asam lambung, yaitu pola makan tidak sehat serta tidak teratur
  • Dia sudah punya jabatan tinggi di kantornya, yaitu sebagai kepala keuangan
  • Berat badanku sudah turun sejak melakukan diet sehat, yaitu itu 48 kg
  • Setelah bulan Januari, yaitu bulan Februari
  • Sudah diketahui faktor penyebab kebakaran di kampung tersebut, yaitu adanya kebocoran tabung gas elpiji
  • Aku marah dengannya karena tidak sengaja menghilangkan barang yang paling kusukai, yaitu gelang pemberian ibuku tahun lalu
  • Salah satu penyakit menular, yaitu cacar air
  • Hukuman pantas bagi anak durhaka, yaitu tidak mendapatkan bagian warisan
  • Cara mudah untuk memotong cabai rawit, yaitu dengan menggunakan gunting
  • Juara pertama dalam kejuaraan bulutangkis sekolah antar provinsi, yaitu seorang siswa dari SMA Harapan Bangsa.
  • Masih ada satu rumah belum mendapatkan uang ganti rugi pelepasan lahan tol, yaitu keluarga Bapak Budi
  • Negara Indonesia mempunyai semboyan, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
  • Laptop Lita dipinjam oleh temannya, yaitu Sista sejak kemarin siang.
  • Ayah Doni sedang dinas keluar kota, yaitu Kota Palembang.

3. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Aditif

Konjungsi aditif merupakan salah satu jenis konjungsi ini yang fungsinya untuk menghubungkan dua unsur gramatikal menggunakan kata sambung seperti serta, dan, lagipula. Kata hubung ini biasanya digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang kedudukannya setara atau sederajat. Berikut contoh kalimat atau frasa yang memakai konjungsi penerang jenis aditif:

  • Ibu ke pasar membeli sayur-mayur dan buah-buahan.
  • Minggu depan aku akan pergi ke pantai dan berenang.
  • Contoh kalimat dengan konjungsi penerang selanjutnya, hari ini ayah berencana mencuci mobil serta membersihkan kolam ikan.
  • Di usianya seharusnya sudah bisa membaca serta menulis.
  • Sebaiknya kamu berhenti memperhatikannya, lagipula dia sudah punya pasangan.
  • Seharusnya kamu meminta maaf, lagipula kamu yang melakukan kesalahan.

4. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Disjungtif

Dalam konjungsi ini juga dikenal jenis kata sambung disjungtif, yakni digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, tapi fungsinya untuk memilih salah satu dari dua hal tersebut. Kalimat yang memakai kata sambung biasanya ada kata atau, ataupun, maupun, entah…entah. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan contoh kalimat konjungsi penerang yang memakai kata sambung disjungtif:

  • Kalau disuruh memilih, kamu akan ikut komunitas bola atau badminton?
  • Lebih baik kita makan di restoran atau lesehan pinggir jalan?
  • Kamu lebih menyukai film Indonesia atau Korea?
  • Sampai hari ini dia masih bingung memilih ikut les matematika atau bahasa Inggris.
  • Dia masih saja bingung harus berkata jujur atau berbohong.
  • Contoh konjungsi penerang selanjutnya. Laki-laki itu masih tidak tahu harus pergi atau tetap tinggal di sana.
  • Hari ini aku akan memberikan kue untuk ibu maupun ayah.
  • Entah diterima entah tidak, aku masih setia menunggu pengumuman dari perusahaan itu.
  • Aku akan berusaha menerima keputusan orang tua baik sesuai keinginanku maupun tidak.
  • Dina memang selalu berbuat baik kepada setiap orang baik yang ia kenal maupun tidak.
  • Aku bingung harus membeli yang mana, warna merah atau biru.
  • Dia dikenal sebagai pedagang kaya karena rumahnya mewah semua, baik di kota maupun di kampung.
  • Budi bersikeras melamar pekerjaan di perusahaan itu, baik diterima maupun ditolak.
  • Kita langsung pulang ke rumah atau singgah dulu ke restoran.
  • Entah karena suaminya, entah karena hal lain, dia terlihat murung sejak pagi tadi.
  • Entar pulang entah tidak, istrinya memang sudah tidak memperdulikannya.
  • Tante Rita memang sangat dermawan, baik kepada keluarganya maupun tetangga.
  • Beruntungnya orang tua itu karena memiliki dua anak sama-sama pintar, baik IPA maupun IPS.

5. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Jenis Pertentangan

Sesuai dengan namanya, jenis konjungsi ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang bertentangan. Biasanya identik dengan kata sambung “sedangkan”, “tetapi”, “sebaliknya”, “sementara itu”. Contoh frasa atau kalimat yang memakai jenis konjungsi penerang ini diantaranya sebagai berikut:

  • Sebenarnya saya ingin datang ke pesta ulang tahunmu kemarin, tetapi sayangnya saya berada di luar kota.
  • Dulu kita teman sekelas saat SMA, tetapi dia berpura-pura tidak mengenalku ketika berpapasan.
  • Kakaknya selalu terlihat bahagia, sementara adiknya tampak sering murung dan terlihat depresi sepanjang waktu.
  • Dina masih saja terlambat masuk kerja walaupun sudah mencoba datang lebih awal.
  • Vita belajar memasak nasi goreng, tetapi rasanya sangat asin.
  • Saya memang punya tabungan cukup banyak, tetapi akan saya gunakan untuk biaya melanjutkan S2.
  • Ayahnya seorang penjual kain di Tanah Abang sementara ibunya bekerja sebagai karyawan swasta.
  • Rencananya aku ingin memberikan hadiah jam tangan saat ulang tahunnya, tetapi hingga saat ini tabunganku belum cukup.
  • Nova sangat menyukai kucing, sementara Novi alergi dengan bulu kucing.
  • Aku sudah merencanakan akan liburan ke Bali pekan depan, tetapi niat tersebut harus ku batalkan karena kesehatan ayah tiba-tiba menurun.
  • Istrinya sudah bekerja dari pagi hingga malam, sedangkan suaminya hanya tidur seharian.
  • Setiap hari dia pulang bawa durian, sedangkan ibunya tidak menyukai aroma durian.
  • Rina harus bekerja setiap hari, sementara itu anaknya dititipkan ke orang tuanya.

6. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Final

Konjungsi final juga termasuk jenis konjungsi penerang yakni menghubungkan 2 kalimat yang mengandung unsur “agar”, “untuk” dan “supaya”. Contoh-contoh frasa atau klausa yang menggunakan konjungsi ini diantaranya sebagai berikut:

  • Vanessa belajar mati-matian dari pagi sampai malam agar bisa masuk perguruan tinggi negeri impiannya.
  • Besok aku akan datang sepagi mungkin agar tidak terlambat masuk kerja di hari pertama.
  • Semua orang tua tentunya akan memberikan yang terbaik agar anaknya bisa menjadi orang sukses.
  • Seharusnya dia dihukum seberat-beratnya agar jera dan tidak mengulangi perbuatannya.
  • Dia sengaja berbuat seperti itu untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
  • Kakak harus pergi ke bengkel motor besok untuk memperbaiki kendaraannya.
  • Rencananya aku akan pergi ke kantor penduduk besok pagi untuk mengurus kartu keluarga baru.
  • Setidaknya aku akan segera mencari pekerjaan untuk meringankan beban orang tua.
  • Kamu harus segera datang ke rumah sakit supaya lekas sembuh.
  • Berangkat saja sekarang, supaya tidak tertinggal kereta.
  • Dia memang sudah berencana mengundurkan diri dari perusahaannya supaya mendapatkan pekerjaan lain yang gajinya lebih besar.
  • Lebih baik kita berbicara di tempat sepi supaya tidak menimbulkan keributan di sini.

7. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerangan Waktu

Konjungsi yang menerangkan waktu digunakan untuk menerangkan dua kalimat yang memiliki unsur waktu. Ciri-ciri dari konjungsi penerang ini seperti ada kata hubung. Seperti apabila, ketika, hingga, tatkala, sesudah, selama, sampai, sesudah, sebelum, sejak, bila, sementara. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan konjungsi penerang waktu:

  • Tanaman hias itu akan berubah warna ketika sore hari.
  • Ibu sudah selesai memasak opor ayam ketika ayah pulang bekerja.
  • Istrinya selalu merajut dan protes dengan gaji suaminya hingga ia harus diceraikan.
  • Dia masih saja betah duduk dan membaca buku di situ hingga perpustakaan mau tutup.
  • Ibu sudah pergi ke pasar pagi tadi tatkala adik masih tidur.
  • Aku lebih suka meneduh tatkala hujan turun sangat deras.
  • Rencananya kita akan bertemu di restoran sesudah pulang bekerja.
  • Aku akan segera ke rumahmu sesudah menyelesaikan semua pekerjaan ini.
  • Ayo kita liburan ke Bali selama tidak mengganggu aktivitasmu.
  • Aku akan menetap di Bandung selama satu bulan penuh.
  • Anna masih saja belum menyelesaikan pekerjaannya sampai jam pulang kerja sudah hampir tiba.
  • Dia memang sengaja tidak tidur sampai pagi.
  • Padahal dia anak yang ceria sebelum ayahnya meninggal.
  • Aku harus bergegas pulang sebelum bos datang.
  • Aku lebih memilih pergi bila dia datang.
  • Mengapa dia kembali datang ketika aku sudah berusaha melupakannya.

8. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Sebab

Kalimat yang menggunakan jenis konjungsi penerang ini biasanya ada kata hubung seperti “karena”, “sebab”, “karena itu”, “sebab itu”, berikut contoh penggunaannya:

  • Dia tidak mau makan berhari-hari karena putus cinta.
  • Dia diceraikan oleh suaminya karena ketahuan selingkuh.
  • Aku tidak jadi membeli kendaraan itu karena harganya sangat mahal.
  • Sebaiknya jangan memilih tanaman hias itu karena beracun.
  • Hari ini ibu memilih cuti kerja karena ayah sedang sakit.
  • Nita tidak lolos tes perguruan tinggi sebab soalnya memang sangat sulit dikerjakan.
  • Anak itu terpaksa harus tinggal kelas sebab nilainya jauh di bawah rata-rata.
  • Ayahnya sudah lama menderita sakit diabetes, karena itu ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di luar pulau.
  • Orang tuanya sudah pensiun, sebab itu ia harus segera mencari pekerjaan.
  • Dia dipenjara seumur hidup karena kasus pembunuhan berencana.
  • Ranti batal menikah karena calon suaminya selingkuh.
  • Devi menolak bekerja di kantor swasta karena hanya sebagai karyawan kontrak.
  • Orang tuanya selalu bertengkar, sebab itu ia memutuskan untuk tidak tinggal di rumahnya.
  • Suaminya selalu berperilaku kasar, sebab itu dia memilih untuk meninggalkan rumahnya.

9. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Tak Bersyarat

Apa yang dimaksud dengan konjungsi penerang tak bersyarat? Kalimat yang menggunakan kata hubung ini biasanya tidak memerlukan syarat tertentu. Ciri-ciri kalimat dengan frasa penerang tak bersyarat biasanya ada kata hubung “meskipun”, “walaupun”, “biarpun”. Berikut contohnya:

  • Aku tidak akan datang ke acara pernikahannya meskipun diundang.
  • Dian masih saja menganggur meskipun sudah lama lulus kuliah.
  • Toni memang tidak pernah kesepian meskipun dia anak tunggal.
  • Sela sudah biasa pergi ke jalan-jalan ke luar negeri walaupun sendirian.
  • Bapak itu masih menyukai hobinya memancing walaupun usianya hampir menginjak kepala tujuh.
  • Suaminya masih belum pulang ke rumah walaupun mereka sudah berbaikan.
  • Berat badanku tidak kunjung turun biarpun sudah melakukan diet sehat seminggu ini.
  • Kamu tetap harus berhati-hati dalam berkendara biarpun sudah sehat.

10. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Bersyarat

Konjungsi bersyarat merupakan kata hubung penerang untuk menghubungkan dua kalimat yang ada unsur syarat di dalamnya, termasuk “apabila”, “kalau”, “jika”, berikut contoh kalimatnya:

  • Marina hanya akan datang ke acara reuni besok jika Adit tidak datang.
  • Seharusnya kamu sudah lulus kuliah tahun ini jika rajin mengerjakan skripsi.
  • Kamu bisa menerima gaji besar jika bekerja di perusahaan ternama.
  • Tidak sulit menjadi tenaga medis asalkan mau berusaha.
  • Tidak sulit mendapatkan hatinya asalkan kamu mau berkorban.
  • Aku akan datang ke rumahmu besok kalau tidak berhalangan.
  • Ibu tidak berangkat bekerja jika ayah sakit.
  • Ibu tidak akan marah-marah asalkan kamu mau belajar.

11. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Perbandingan

Kata hubung yang digunakan untuk membandingkan dua frasa, klausa atau kalimat. Ciri-cirinya biasanya ada kata hubung “bagaikan”, “seperti”, “ibarat”, “seumpama”.

  • Tempat tinggalku yang sekarang sama nyamannya dengan tempat tinggalku di kampung.
  • Seringkali anak desa dipandang kurang terampil daripada anak kota.
  • Pandanganmu tampak kosong bagaikan tidak ada cahaya.
  • Sikapnya hari ini seakan-akan ia sedang menghadapi banyak masalah.
  • Kecantikan Putri bagaikan bunga anggrek yang merekah di taman.
  • Perilaku Tono kepada ibunya seperti anak durhaka.
  • Aku memang tidak lebih cantik daripada masa mudaku dulu, tapi suamiku tetap menyayangiku.

Itulah beberapa contoh kalimat konjungsi penerang dalam bahasa Indonesia.  Konjungsi sebagai penerang atau penjelas memang ada banyak jenisnya. Kamu bisa menggunakan beberapa konjungsi penerang tersebut sebagai referensi jika ada tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia atau lainnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah