Pkn

Mengetahui 13 Karakteristik Ideologi Terbuka di Indonesia

karakteristik ideologi terbuka

Karakteristik ideologi terbuka – Penting bagi setiap individu dan setiap kelompok untuk mengetahui hal-hal yang seperti ini. Ideologi adalah gagasan yang mengandung pemikiran, budaya, dan cara hidup tertentu. Ideologi digunakan sebagai lensa untuk melihat dunia dan mengembangkan sistem ide yang logis.

Secara umum jenis ideologi dibedakan menjadi dua yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup, karakteristik ideologi terbuka tentu berbeda dengan ideologi tertutup. Pikiran terbuka adalah pandangan hidup yang fleksibel atau tidak kaku. Sedangkan ideologi tertutup adalah ajaran yang memuat tujuan dan standar yang perlu diterima dan dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya, keberadaan sistem pemikiran di suatu negara dapat membantu masyarakat negara tersebut melihat berbagai macam masalah serta solusinya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa jika tidak ada sistem ideologi di suatu negara, kenyataan akan menghalangi negara itu untuk menentukan arah yang benar, terutama ketika menghadapi masalah besar, termasuk masalah sosial. Dengan demikian, sistem pemikiran dibagi menjadi ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Jadi apa sebenarnya ideologi terbuka itu? Apa karakteristik ideologi terbuka? Apa perbedaan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup? Mengapa Pancasila disebut juga sebagai ideologi terbuka? Nah, agar Grameds tidak bingung dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Ideologi

karakteristik ideologi terbuka

Ideologi merupakan istilah yang berasal dari Yunani. Terdiri dari dua kata, idea dan logi. Idea artinya melihat (idea), dan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ideologi adalah hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.

Ideologi selalu identik dengan sistem negara. Seorang pakar bernama GS Padmo Wahyono berpendapat bahwa ideologi memberi makna sebagai visi hidup suatu bangsa, falsafah hidup suatu bangsa sebagai seperangkat nilai yang diinginkan dan perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ideologi ini tentu saja akan membawa stabilitas arah, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, serta dorongan menuju apa yang diinginkan.

Nah, dari hal tersebut dapat dirumuskan bahwa ideologi adalah seperangkat ide yang membentuk kepercayaan dan pemahaman untuk mewujudkan cita-cita manusia. Jika ditarik berdasarkan kepentingan suatu negara, maka ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, kepercayaan, dan keyakinan yang sistematis dengan sesuai pada arahan dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengertian Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah cara hidup yang tidak kaku, dinamis, dan fleksibel. Ini berarti bahwa ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berkembang dan tumbuh seiring waktu.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

karakteristik ideologi terbuka

Keterbukaan itu sendiri juga dikenal sebagai sistem berpikiran terbuka. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dianggap sebagai ideologi terbuka karena memiliki nilai dan cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar.

Di Indonesia, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi nilai, yaitu nilai ideal dan nilai praktis. Kedua nilai inilah yang menjadi dasar ideologi bangsa Indonesia yang selalu menerima pengaruh alam dan Pancasila akan berjalan mengikuti perkembangan zaman.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup dapat dilihat dari karakteristik keduanya dan hubungan antara rakyat dengan penguasanya.

Dalam ideologi terbuka, yang menjadi cirinya adalah nilai-nilai dan cita-cita yang digali dari kekayaan adat, budaya, dan agama masyarakatnya. Ideologi berpikiran terbuka juga cenderung merangkul reformasi. Dalam hubungan antara rakyat dan penguasanya, menurut ideologi terbuka, penguasa bertanggung jawab kepada masyarakat sebagai wakil rakyat yang kepadanya hak-hak rakyat diberikan.

Contoh negara yang menganut ideologi keterbukaan adalah Indonesia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sedangkan dalam ideologi tertutup, biasanya nilai dan cita-cita tercipta dari pemikiran individu atau kelompok yang berkuasa. Dalam hal ini, masyarakat harus mengorbankan dirinya atas nama nilai dan cita-cita tersebut.

Ideologi tertutup juga cenderung menolak reformasi dan tidak menerima pandangan dunia atau nilai-nilai lain. Dalam hubungan antara rakyat dan penguasanya, rakyat tanpa kompromi berpegang pada ideologi yang dibangun oleh penguasanya, dan penguasanya cenderung otoriter.

Contoh negara dengan ideologi tertutup adalah Korea Utara, Cina, dan Arab Saudi.

Karakteristik Ideologi Terbuka

karakteristik ideologi terbuka

Ada dua macam ideologi di dunia ini, ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Indonesia sendiri juga menganut sistem ideologi terbuka dengan Pancasila sebagai dasar negara kita. Sebenarnya apa sih arti dan karakteristik ideologi terbuka sehingga bisa diterapkan di Indonesia?

Ideologi adalah gagasan atau pendapat yang dinamis, luwes, dan tidak kaku sehingga terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Ideologi semacam ini lahir karena nilai-nilai masyarakat dapat mencapai cita-citanya namun tetap sejalan dengan perkembangan atau tuntutan zaman.

Meskipun ideologi terbuka identik dengan keluwesan dan kemajuan zaman, sebenarnya memiliki sifat yang lebih luas. Padahal, karakteristik ideologi terbuka selalu berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat. Apa saja karakteristiknya?

1. Sesuai dengan Kebudayaan Masyarakat

Indonesia memiliki budaya yang beragam dalam masyarakatnya. Dasar negara kita yaitu Pancasila, mencerminkan karakteristik ideologi terbuka pertama ini dilihat dari sila-silanya.

Kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia diperlakukan sedemikian rupa sehingga muncul gagasan-gagasan bersama sebagai satu kesatuan kesatuan keragaman di Indonesia. Ideologi seperti Pancasila ada untuk membenarkan perbedaan keyakinan, nilai, dan norma masyarakat ini.

2. Bersifat Dinamis

Karakteristik ketiga adalah bersifat dinamisme, karena masyarakat Indonesia akan selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman. Orang Indonesia pada masa kemerdekaan tidak serta merta memiliki pola pikir yang sama dengan masyarakat saat ini.

Mereka mengalami perkembangan dan perubahan psikologis dan budaya. Uniknya, Pancasila masih relevan dan hidup hingga kini meski ia lahir pada 1 Juni 1945. Inilah ciri-ciri Pancasila yang unik dengan ideologi yang berpikiran terbuka.

3. Ada Kebebasan Berpendapat

Sebuah ideologi terbuka selalu memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk berbicara dan bertindak untuk mengungkapkan pendapat mereka. Sila keempat Pancasila memenuhi karakteristik ideologi terbuka ini.

Selanjutnya, kebebasan berbicara dan berekspresi adalah hak setiap orang. Namun, kebebasan ini harus disertai dengan tanggung jawab dan penghormatan terhadap standar yang berlaku.

4. Menjunjung Tinggi Pluralisme

Kebhinekaan Indonesia harus dijaga dengan nilai pluralisme yang dimiliki semua masyarakat. Pluralisme adalah tindakan yang menganjurkan keragaman, multikulturalisme, dan toleransi beragama.

Masyarakat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perbedaannya, tetapi pluralisme berarti menerima semua perbedaan tersebut. Lebih jauh, pluralisme berarti menghilangkan pikiran atau perasaan yang dapat menghambat berkembangnya intoleransi sosial.

5. Berasal dari Masyarakat

Keterbukaan pikiran lahir dan berasal dari masyarakat dan hadir dalam setiap kelompok yang menciptakannya. Semua ide atau gagasan mulia tentang lingkungan ini memunculkan ideologi negara. Ideologi ini kemudian akan digunakan dalam pengelolaan sistem sosial, seperti politik, ekonomi, dan struktur sosial.

karakteristik ideologi terbuka

6. Memprioritaskan Musyawarah Mufakat

Musyawarah harus memprioritaskan kata-kata dan hasil konsensus semua peserta setelah musyawarah yang cermat. Pancasila sebagai ideologi terbuka juga lahir dari musyawarah dan mufakat di antara para pendiri bangsa kita. Dalam proses musyawarah, logika dan akal kita dibentuk agar dapat mengambil keputusan bersama. Keputusan ini harus menguntungkan masyarakat.

7. Hak Asasi Manusia (HAM) Harus Dihormati

Ideologi terbuka juga menuntut hak asasi manusia agar semua kebutuhan warga negara terpenuhi. Jika negara menjamin kelangsungan hidup, kebebasan, persamaan dan keamanan warganya, mereka akan terlindungi dari berbagai tindakan yang tidak diinginkan. Warga juga bisa mengadopsi ideologi keterbukaan yang dianut oleh negara.

8. Sistem Pemerintahan yang Terbuka

Sistem pemerintahan terbuka adalah pemerintahan di mana warga negara memiliki hak untuk mengetahui tentang proses pemerintahan untuk menciptakan pengawasan publik yang efektif.

Konsep yang umumnya diasosiasikan dengan pemerintahan terbuka adalah transparansi dan akuntabilitas.Transparansi adalah ciri ideologi terbuka karena publik dapat mengetahui informasi apa yang dimiliki pemerintah tentang proses regulasinya.

9. Mencerminkan Falsafah Masyarakat

Pada poin kedua, ideologi berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka juga diidentikkan dengan falsafah atau nilai-nilai kehidupan yang dimiliki masyarakat.

10. Sistem Hukum yang Memadai

Akhirnya, memiliki sistem hukum penuh berarti tidak ada warga negara yang dibebaskan dari hukum. Jika Anda melakukan kejahatan, tidak ada perbedaan perlakuan hukum terhadap warga negara tertentu.

11. Bersifat Realitas

Ideologi terbuka bersifat realistis, mencerminkan realitas kehidupan yang selalu berkembang dalam masyarakat tempat ideologi lahir dan berkembang. Karakteristik ini mencegah konotasi dogmatis yang tetap dari sebuah ideologi, yang mengarah pada makna kontekstual.

12. Bersifat Idealis

Ideologi terbuka bersifat idealis. Tujuan idealisme adalah sebuah konsep yang mampu memberikan harapan, optimisme dan mendorong pengikut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kualitas idealisme ini akan ikut berperan jika nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersebut masih aktual dan sesuai dengan nalar manusia.

13. Bersifat Fleksibel

Ideologi terbuka bersifat fleksibel, yaitu selalu dapat beradaptasi dengan perkembangan situasi. Ideologi terbuka dapat memberikan pedoman melalui interpretasi yang konsisten dan konsisten. Karakteristik inilah yang memungkinkan setiap generasi untuk mempertahankan statusnya sendiri dan mempertahankan arah atau cita-cita yang dikandung sebagai tujuan sejak awal.

Keunggulan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Keberadaan ideologi Pancasila yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tentunya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem ideologi yang dianut oleh sebagian besar negara di dunia. Berikut kelebihan Pancasila sebagai ideologi terbuka.

1. Sila Pertama Pancasila

Dari sila awal Pancasila, ia dianggap lebih unggul, terutama atas ateisme komunisme, yang didasarkan pada ajaran master materialisme dialektik dan materialisme sejarah Marxisme. Prinsip pertama ini justru akan meramaikan sila lainnya, seperti Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.

2. Sila Kedua Pancasila

Sila Kedua Pancasila memuat kandungan “Keadilan dan kemanusiaan yang beradab…” secara tidak langsung menunjukkan bahwa konsep “Manusia” lebih seimbang dan bijaksana, dibandingkan dengan Sang Guru Liberalisme-Kapitalisme. Dalam kedua konsepsi ini, ia sebenarnya menganggap manusia sebagai “agen tindakan bebas yang menentukan sendiri”.

Dengan demikian, konsep manusia Pancasila dianggap lebih lengkap, komprehensif, dan seimbang dalam pandangan dan perlakuannya terhadap rakyat.

3. Sila Ketiga Pancasila

Sila Ketiga Pancasila, “kesatuan Indonesia” dianggap lebih unggul dari konsep persatuan rasial (NAZI) dan persatuan negara-negara yang chauvinistik (fasis). Dalam persatuan ras dan bangsa yang chauvinistik, mengandung unsur-unsur peningkatan diri (misalnya, superioritas ras Arya di India) dan penghinaan (inferioritas orang lain). ).

Sementara itu, kesatuan model Volksgemeinschaft yang digagas Nazi sebenarnya mengandung will to power dan perluasan kekuasaan (melalui ekspansi) serta keinginan untuk menjaga kemurnian yayasan dan tanah air Nazi dari unsur-unsur yang dianggap asing. Misalnya, komponen yang dianggap asing adalah Yahudi, gipsi, homoseksual dan lain-lain.

Sekarang, berdasarkan prinsip persatuan Indonesia, versi Pancasila ini didasarkan pada penghargaan yang lebih besar terhadap perbedaan dan keragaman.

4. Sila Keempat Pancasila

Sila keempat Pancasila dianggap lebih unggul dari pemahaman populer yang dipromosikan oleh sosialisme dan fasisme. Dalam pidato Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, beliau mengatakan bahwa “Dasar adalah dasar musyawarah, dasar perwakilan, dasar musyawarah. jika kolektif kaya Tapi kita adalah pendiri

Jadi jelas bahwa prinsip kerakyatan Pancasila lebih unggul dari prinsip universalis sosialisme Sosialisme dan Marxisme yang menghormati “solidaritas sosial” dengan fokus pada perjuangan kelas dan antagonisme.

5. Sila Kelima Pancasila

Sila Kelima Pancasila berimplikasi pada konsep kesejahteraan sosial dan demokrasi ekonomi. Ini, tentu saja, melampaui konsep pasar bebas yang dipromosikan oleh kapitalisme libertarian, terutama dalam bentuk barunya, neoliberalisme.

Menurut Sri Edi Swasono, sistem ekonomi Indonesia berpusat pada gagasan yang selalu dikaitkan dengan sila kelima Pancasila. Oleh karena itu, kegiatan ekonominya akan menggunakan prinsip pemerataan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan hanya untuk kesejahteraan individu. Hal ini juga terlihat dalam konsep koperasi.

Faktor Penyebab Keterbukaan Ideologi Pancasila

Grameds pasti pernah berpikir, mengapa Indonesia menganut Pancasila sebagai ideologi terbuka? Tentu saja, berbagai faktor mendukung evolusi ini. Faktor pendorong ini datang dari orang Indonesia sendiri dan beberapa dari luar. Nah berikut beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

1. Dinamika Masyarakat yang Berkembang Pesat

Komunitas global akan selalu berkembang pesat, baik dari sisi teknologi informasi maupun budaya. Oleh karena itu, perubahan atau dinamika masyarakat Indonesia juga akan berkembang pesat. Oleh karena itu, diharapkan ideologi Pancasila yang bersifat dinamis ini dapat membuka dan menerima kebaikan dari luar dan melepaskan penyimpangan-penyimpangan dari nilai-nilai luhur Pancasila.

2. Ideologi Tertutup Tidak Sesuai dengan Ideologi Indonesia

Pada dasarnya ideologi tertutup tidak pernah sesuai dengan ideologi Indonesia, terutama nilai-nilai luhur Pancasila yang diakui sebagai pandangan hidup bangsa ini. Bahkan, banyak negara di dunia yang menganut sistem pemikiran tertutup bahkan telah melewati masa resesi hingga runtuh.

3. Tingkatkan Kesadaran akan Nilai-nilai Pancasila yang Abadi

Karena Indonesia telah menjadikan Pancasila ini sebagai ideologi terbuka, generasi penerus harus menyadari bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila memang abadi. . Bagaimanapun, nilai-nilai Pancasila dapat disesuaikan dengan perkembangan saat ini, asalkan tidak mengambil eksternalitas negatif. Melalui upaya terbuka terhadap pengaruh luar, ia akan memperkuat persepsi bahwa nilai-nilai Pancasila benar-benar abadi.

Dimensi Ideologi Terbuka

Pancasila dapat menjadi ideologi yang berpikiran terbuka karena berakar pada politik dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila juga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang dinamis. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mencerminkan realitas yang hidup, tumbuh dan dihayati oleh masyarakat.

Sementara itu, ada tiga dimensi ideologi terbuka, yaitu dimensi realitas, dimensi fleksibilitas, dan dimensi idealisme. Dimensi realitas itu sendiri merupakan ideologi yang mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dan didiami oleh masyarakat. Sedangkan dimensi fleksibilitas adalah fleksibilitas termasuk tantangan saat ini dan masa depan.

Dimensi idealisme adalah keterbukaan untuk menerima usia yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai idealis. Dengan kata lain, ideologi keterbukaan akan bergerak dan berkembang melalui manifestasi dan pengalaman hidup sehari-hari.

Sumber: dari berbagai sumber

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca juga artikel terkait:

Memahami Ideologi Terbuka dan Keunggulan Ideologi Pancasila

Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Arti dan Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Bhinneka Tunggal Ika: Arti, Makna, Prinsip dan Contoh Pengalamannya

Ideologi: Pengertian, Fungsi, Sejarah dan Jenisnya

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf