Penelitian

Kajian Teori: Pengertian, Contoh & Cara Membuat

kajian teori
Written by Qotrun A

Kajian Teori – Bagi mahasiswa yang sedang menulis skripsi atau karya ilmiah, tentu sudah tidak asing lagi ya dengan kajian teori. Untuk menulis sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan berbobot dibutuhkan kajian teori yang berkualitas juga. Kajian teori yang dimaksud dapat menjadi sebuah gambaran, apakah karya ilmiah yang dibuat sudah bagus atau belum. Pun saat menyusun sebuah skripsi, tentu penulis akan dihadapkan dengan berbagai macam istilah yang berkaitan dengan penelitian. Mulai dari latar belakang, kajian pustaka, rumusan masalah, kajian teori, dan yang lainnya. Semua istilah penelitian tersebut merupakan bagian dari proses penyusunan sebuah skripsi maupun karya ilmiah lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami maksud serta tujuan dan juga cara menyusunnya. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu kajian teori, contoh, dan cara penyusunannya. Simak sampai selesai ya.

Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial: Perspektif Konvensional dan Kontemporer, Edisi 2

Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial

Beli Buku di GramediaDeskripsi Buku

“Penelitian adalah serangkaian proses investigasi untuk menemukan fakta-fakta atau jawaban-jawaban dari suatu isu. Salah satu metode yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial lewat kegiatan memahami. Inilah yang membedakan dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk “menguji”. Oleh karena bertujuan memahami, metode penelitian ini haruslah didukung oleh sumber data yang lengkap dan valid. Melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki jendela untuk memahami dunia, termasuk dalam bidang psikologi dan realitas sosial. Dalam konteks perkembangan ilmu-ilmu sosial yang dinamis, buku ini muncul melengkapi edisi sebelumnya dengan penambahan bab-bab baru dan pembaruan isi yang disesuaikan dengan realitas sosial saat ini. Buku ini membantu pembaca menghindari kesalahpahaman bahwa metode ini tidak seilmiah metode kuantitatif. Dengan konsumsi waktu yang cenderung lebih lama, metode penelitian kualitatif dapat membuat sang peneliti terlibat dalam aktivitas sosial yang ia teliti, sehingga membuatnya merasa justru lebih nyaman dan memahami hal tersebut. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebenarnya juga merupakan alat. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk mengasah kemampuan para penggiat peneliti kualitatif atau mereka yang tertarik dengan metode ini agar dapat siap dalam memulai penelitian dan menjadi “alat” yang objektif. “

Pengertian Teori

Teori merupakan serangkaian konsep, asumsi, definisi, konstruk, dan juga proposisi untuk menjelaskan sebuah fenomena sosial secara sistematis dengan merumuskan hubungan antar variabel. Jika berdasar pada pengertian tersebut, maka teori mengandung tiga hal.

Pertama adalah, teori merupakan serangkaian proposisi antara konsep-konsep yang saling berkaitan. Yang kedua yaitu, teori menjelaskan secara sistematis tentang suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Kemudian yang ketiga yaitu, teori menjelaskan tentang fenomena tertentu menggunakan cara menentukan sebuah konsep yang berkaitan dengan konsep lainnya dan juga bentuk hubungan tersebut.

Menurut Prof. Noeng Muhadjir, dalam menyusun kerangka teori, pada bagian teori harus menyajikan bagian yang utuh atau bulat yang ditampilkan secara holistik. Namun juga tidak sekedar menyajikan konsep yang terpecah-pecah. Sehingga konsep-konsep itu akan terkesan lebih menarik untuk dikaji. Hal tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul “Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”.

Tata pikir yang ditampilkan dalam menyusun kerangka teori harus menggunakan logika yang bersifat reflektif. Logika tersebut artinya logika yang saling berkaitan antara proses berpikir induktif dan juga proses berpikir deduktif serta tidak mempermasalahkan dari mana harus dimulai. Alat berpikir bukan hanya tentang generalisasi dari keberagaman individu atau frekuensi kejadian. Namun juga perlu konteks, indikasi pragmatik, esensi, fungsional, dan lainnya. Oleh sebab itu, sebuah teori akan tampil sebagai simplifikasi, abstraksi, dan idealitas dari sebuah fenomena. Hal tersebut mungkin merupakan sebuah eksplanasi dan juga penafsiran atas empiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang terkandung di dalam teori.

Hal-hal yang terkandung di dalam sebuah teori antara lain, postulat, asumsi, tesis, hipotesis, sejumlah konsep, dan juga proposisi. Tak hanya itu, di dalam sebuah teori juga terdapat idealisasi terkait tata hidup bermasyarakat atau yang disebut sebagai tata hidup alam semesta. Validasi sebuah teori atas kemampuannya akan memberikan evidensi empirik.

Penerapan Metodologi Penelitian Dalam Karya Ilmiah

Penerapan Metodologi Penelitian Dalam Karya Ilmiah

Beli Buku di GramediaDeskripsi Buku

Buku ini merupakan pedoman penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa maupun Tim Dosen Pembimbing Program Studi Manajemen. Buku ini berisikan pengertian-pengertian dasar penelitian, peranan teori dalam pengembangan ilmu, metode ilmiah, proses penelitian hingga tinjauan pustakan.

 

Pengertian Kajian Teori

Kajian teori atau landasan teori adalah serangkaian definisi, konsep, dan juga perspektif tentang sebuah hal yang tersusun secara rapi. Kajian teori merupakan salah satu hal penting di dalam sebuah penelitian. Sebab, hal tersebut menjadi sebuah landasan atau dasar dari sebuah penelitian. Kajian teori yang berkualitas juga akan menentukan kualitas dari sebuah penelitian yang dibuat. Walaupun peraturan setiap perguruan tinggi itu berbeda-beda, tapi setidaknya kajian teori bisa menjadi komposisi yang mendominasi nomor dua setelah hasil penelitian itu sendiri.

Kajian teori seharusnya mengadopsi minimal satu teori yang mendasar yang memang berkaitan dengan topik penelitian. Sebuah kajian teori harus menggunakan teori yang masih relevan untuk mendefinisikan variabel yang ditemukan di dalam sebuah penelitian. Selain hal tersebut, kajian teori juga seharusnya dapat menjawab hipotesis dan juga memberikan jawaban sementara yang sudah disusun.

Pengertian Kajian Teori Menurut Para Ahli

Supaya kita lebih memahami definisi kajian teori, alangkah lebih baik jika kita merujuk pada pendapat para ahli mengenai pengertian kajian teori. Berikut adalah penjelasannya.

1. Labovitz & Hagedorn

Mereka berpendapat bahwa kajian teori merupakan sebuah ide yang bersifat teoritis guna menentukan alasan mengapa variabel dalam sebuah penelitian bisa saling berhubungan dengan pernyataan.

2. Emory Cooper

Sedangkan Cooper berpendapat bahwa kajian teori adalah sekumpulan konsep, variabel, proposisi, dan konsep lain yang secara sistematis berhubungan dan juga sudah ditarik kesamaannya untuk bisa menjelaskan dan membaca sebuah fakta.

3. Kneller

Kneller mengungkapkan bahwa teori mempunyai dwimakna. Menurutnya, teori itu memiliki sifat yang empiris. Itu artinya, teori juga merupakan sebuah hasil dari hipotesis yang sudah diuji menggunakan eksperimen dan juga observasi.

4. Gardner Lindzey

Lindzey lebih menganggap bahwa teori adalah hipotesis, masih dalam bentuk spekulasi, belum terbukti, dan belum pasti kebenaran faktanya.

5. Manning

Sedangkan Manning berpendapat bahwa teori merupakan sekumpulan pendapat atau asumsi yang memiliki sifat logis. Teori juga bisa menghasilkan dugaan yang bisa disandingkan dengan konsep yang telah diamati.

6. Kerlinger

Kerlinger mengungkapkan bahwa teori merupakan sebuah konsep yang sudah terintegrasi dengan baik satu sama lain dan berisi sebuah pandangan yang sistematis terhadap suatu fenomena.

Nah, itulah tadi beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi kajian teori. Apabila ditelaah lebih lanjut, kita bisa menyimpulkan bahwa semua ahli mengungkapkan kata definisi, konsep, sistematik, logis, fakta, variabel, dan juga terhubung. Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa pengertian dari kajian teori adalah sebuah konsep yang logis dan saling terhubung secara sistematik guna menguji sebuah fakta dan variabel dari satu fenomena.

Metodologi Penelitian Pnd Lengkap Penelitian Dengan Mudah

Metodologi Penelitian Pnd Lengkap Penelitian Dengan Mudah

Beli Buku di GramediaDeskripsi Buku Pada buku ini, Penulis menyajikan banyak pembahasan seputar metodologi penelitian secara kuantitatif dan kualitatif dari berbagai sumber referensi yang relevan dengan pemahaman yang mudah ditangkap oleh Pembaca.

Bab 1 membahas tentang pemahaman terkait ilmu pengetahuan dan penelitian, mulai dari hakikat/esensi, makna, perbedaan paradigma ilmu pengetahuan dan penelitian, cara berpikir, hingga pemikiran analitis dan sintetis.

Bab 2 membahas tentang tren fokus dan kemanfaatan penelitian yang terdapat kecenderungan penelitian yang dibahas hingga memilih topik dan metode penelitian juga penjelasan tentang deduktif dan induktif hingga menjelaskan terkait tujuan dan kemanfaatan penelitian.

Bab 3 membahas tentang penentuan judul dan problematik penelitian berdasarkan situasi, kondisi, dan fenomena yang terjadi hingga terbentuk rumusan permasalahan penelitian dengan beragam pertimbangan yang dapat dipelajari.

Bab 4 membahas tentang pendekatan penelitian baik secara ilmiah maupun non-ilmiah beserta penjelasan yang menjadi perbedaannya.

Bab 5 membahas tentang desain dan perencanaan penelitian yang di dalamnya juga menjelaskan cakupan desain pada proposal penelitian dan tak hanya mengulas bagaimana mengkaji dan memantapkan proposal penelitian, tetapi juga bagaimana cara mengatur personalia (tim peneliti), usulan rencana anggaran biaya penelitian, dan jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian.

Bab 6 membahas tentang karakteristik data, manfaat dan fungsi data, klasifikasi sumber data serta urgensi data dalam penelitian.

Bab 7 membahas tentang konsep dan konseptualitas penelitian, cara membuat kerangka konsep penelitian, karakteristik variabel, hingga penjelasan pada hubungan antarvariabel.

Bab 8 membahas tentang karakteristik, perumusan hingga perbedaan antara hipotesis dan proposisi penelitian.

Bab 9 membahas tentang prosedur penelitian yang terdapat perbedaan prosedur antara penelitian eksakta dengan penelitian non-eksakta, penjelasan melalui flowchat dan skema alur penelitian hingga pemahaman tentang standar operasional prosedur (SOP) penelitian.

Bab 10 membahas tentang karakteristik dan peranan teori penelitian, bagaimana memunculkan teori melalui pemikiran yang lateral (out of the box), juga penjelasan tentang deskripsi dan karakteristik jenis terkait studi kepustakaan.

Bab 11 membahas tentang jenis, format, dan metode penelitian hingga pertimbangan dalam menentukan metode penelitian, antara metode penelitian kuantitatif ataupun kualitatif.

Bab 12 membahas tentang ruang lingkup penelitian serta objektivitas dan subjektivitas penelitian.

Bab 13 membahas tentang instrumen penelitian dan langkah-langkah prosedural pembuatan instrumen penelitian tersebut (baik secara kuantitatif maupun kualitatif) serta menjelaskan tentang focus group discussion (FGD) dan validitas hingga reliabilitas suatu penelitian.

Bab 14 membahas tentang populasi, sampel, dan sampling.

Bab 15 membahas tentang jenis skala, cara penyusunan skala, dan prinsip pengukuran skala.

Bab 16 membahas tentang definisi, fungsi, tujuan, peranan, karakteristik, hingga analisis terkait statistik penelitian.

Bab 17 membahas tentang teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Bab 18 membahas tentang prinsip-prinsip dalam menganalisis data hingga metode analisis data (kuantitatif dan kualitatif).

Bab 19 membahas tentang prosedur pembuatan laporan penelitian secara sistematis dengan beberapa yang hal yang perlu diperhatikan, adanya sasaran penyampaian yang tepat hingga mengulas kelemahan dalam membuat/menyusun laporan penelitian.

Bab 20 membahas tentang interpretasi hasil penelitian dan diskusi teoretis yang relevan antara teori yang digunakan dengan analisis hasil penelitian.

Bab 21 membahas tentang karakteristik, peran, problematik, serta etika yang dimiliki sebagai seorang peneliti dalam melakukan penelitian.

Bab 22 membahas tentang tata cara penulisan sumber referensi dan daftar pustaka.

 

Cara Menyusun Kajian Teori yang Baik dan Benar

Menurut Priyono (2008) dan Priyono (2014) mengungkapkan bahwa ada beberapa cara yang harus dilakukan dalam membuat kajian teori. Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Menentukan Variabel Penelitian

Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebaiknya variabel adalah hal pertama yang harus dikumpulkan. Variabel yang sudah terkumpul bisa dikategorikan. Kemudian dari kategori tersebut bisa ditentukan jenis metode yang akan digunakan untuk analisis. Variabel yang baik adalah variabel yang masih relevan dengan penelitian, bisa diukur, dan bisa diamati.

2. Mengambil Sumber Referensi

Kemudian langkah selanjutnya yaitu mengambil referensi yang berasal dari berbagai jenis sumber. Misalnya mengambil referensi dari buku, publikasi ilmiah, laporan penelitian, jurnal penelitian, artikel ilmiah, dan juga glosarium. Semua sumber referensi tersebut dapat dijadikan sumber referensi yang paling utama. Sumber referensi memiliki peran yang sangat penting dibandingkan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

3. Menyortir Referensi Relevan

Jika referensi telah terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu memilih referensi mana uang akan akan digunakan dan benar-benar relevan dengan topik penelitian. Untuk referensi yang tidak digunakan sebaiknya langsung disingkirkan dan simpan semua referensi yang akan digunakan. Selain relevan, referensi yang digunakan juga harus kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan.

4. Mencari dan Membandingkan Variabel

Dalam sebuah penelitian, variabel adalah komponen utama yang menjadi titik perhatian. Saat membuat kajian teori, sebaiknya para peneliti membandingkan, mencari, dan menentukan kedudukan dari berbagai macam variabel yang tersedia.

5. Mengambil dan Membandingkan Variabel

Karena kedudukan variabel sangat penting di dalam sebuah penelitian, maka para peneliti harus menguji, mengambil, menentukan, dan membandingkan posisi dari variabel yang digunakan. Penempatan variabel tersebut dapat dilakukan berdasarkan kronologikal, teori, dan juga dampaknya.

6. Membaca Topik Penelitian

Langkah selanjutnya adalah membaca topik penelitian. Peneliti harus benar-benar mempunyai topik penelitian yang sesuai dengan variabel.

8. Memaparkan Teori

Setelah itu, peneliti perlu memaparkan teori yang telah dikumpulkan dan harus menyortirnya sebagai landasan penelitian. Usahakan untuk menggunakan bahasa sendiri dalam melakukan tahap ini dan disesuaikan dengan isu yang dibahas.

9. Cantumkan sumber dari referensi yang dikutip

Peneliti wajib mencantumkan sumber referensi yang sudah digunakan atau dikutip. Hal ini bertujuan agar peneliti terhindar dari plagiarisme.

Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa

Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Di panggung dunia, kita sudah banyak menyaksikan gelaran hasil pemikiran dan penelitian dari para pakar di berbagai bidang. Makin banyak pula jurnal nasional atau internasional yang memuat karya-karya penelitian mereka. Namun hasil survei senantiasa mencuatkan ketertinggalan bangsa Indonesia dalam meneliti dan menulis artikel di jurnal ilmiah. Sementara para ilmuwan di negara-negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand sudah sering menerbitkan laporan risetnya di berbagai media ilmiah, bangsa Indonesia masih bergulat dengan masalah minimnya pengetahuan tentang metode penelitian atau teknik penulisan. Penelitian bukan hal yang sulit. Inilah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh buku ini. Melalui bab-bab yang disusun secara runtut, buku ini mengajak pembaca untuk menggali elemen-elemen utama dalam penelitian, baik itu penelitian untuk skripsi dan tesis, maupun penelitian untuk berbagai skema yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Karena sifatnya yang mencakup berbagai hal umum dalam ranah metodologi penelitian sosial, buku ini tepat untuk para mahasiswa dan dosen atau ilmuwan di bidang sosial, termasuk bahasa dan pendidikan.

Contoh Kajian Teori dalam Penelitian 1

BAB II

Kajian Teori

2.1 Bencana Alam

Bencana alam merupakan sebuah fenomena yang biasa terjadi di alam, sebab adanya beberapa penyebab. Salah satu penyebab dari bencana alam berasal dari kelalaian manusia, serta fenomena alam itu sendiri. Ketika terjadi suatu bencana, manusia tentunya akan mengalami kerugian, kerusakan habitat bagi makhluk hidup lainnya, dan juga membawa dampak terhadap ekosistem.

2.1.1 Bencana Alam di Darat

Bencana alam di darat adalah sebuah fenomena alam yang bersifat merugikan, dan terjadi di daratan. Contohnya, yaitu tanah longsor, angin puting beliung, banjir, dan juga gempa. Tiap-tiap bencana itu dapat merugikan masyarakat, dan makhluk hidup lainnya dari segi material dari tempat kejadian.

Banjir diakibatkan oleh luapan air dari sungai maupun hujan deras dengan tidak mempunyai daerah resapan. Sedangkan tanah longsor biasanya terjadi di lereng, karena tidak sanggupnya tanah untuk menahan kekeringan, atau beban air. Sementara itu, gempa merupakan sebuah bencana yang terjadi dikarenakan oleh adanya pergeseran lempengan bumi yang berada di dalam perut bumi. Lalu, adanya aliran angin yang memiliki kekuatan tinggi dapat berdampak munculnya puting beliung.

2.1.2 Bencana Alam di Lautan

Tak hanya bencana alam di darat saja, terdapat juga bencana alam lautan. Contohnya, yaitu tsunami, dan juga badai. Peristiwa badai ini bisa kamu rasakan ketika kamu berada di lautan. Saat kejadian itu, nahkoda kapal harus mampu untuk mengendalikan kapal atau perahu supaya dapat selamat.

Contoh Kajian Teori dalam Penelitian 2

Bab II

Kajian Teori

2.1 Air

Agar dapat hidup di bumi, manusia membutuhkan air untuk minum. Air yang terdapat di dalam bumi tersebut memiliki jumlah yang cukup banyak, yakni sampai mencapai ⅔ dari isi bumi. Air itu biasanya berasal dari hujan maupun tanah. Air ini sangat bermanfaat untuk manusia, tumbuhan, dan juga hewan.

2.1.1 Sifat Air

Air mempunyai sifat-sifatnya tersendiri, diantaranya yang pertama air selalu mengalir ke daerah yang lebih rendah, hal itu dikarenakan air mempunyai massa yang dijadikannya sebagai gravitasi. Kedua, air dapat menguap sebab panas yang dapat mengeluarkan air membuat sebuah butir-butir uap. Ketiga, air terdapat dimana-mana, dan bahkan 70% dari tubuh terbentuk dari sebuah air.

2.1.2 Manfaat Air

Keberadaan air di bumi memiliki manfaat yang cukup besar bagi makhluk hidup yang bertempat tinggal di dalamnya. Air dapat kamu pakai sebagai pelepas dahaga, air yang cukup banyak di daerah danau dapat dijadikan sebagai sebuah tempat wisata, sementara air di rumah digunakan untuk mencuci piring, mandi, mencuci pakaian, dan lain sebagainya. Banyaknya manfaat yang dimiliki air, membuat sangat tak mungkin apabila manusia hidup tanpa adanya air.

Kajian Teori dalam Penelitian Kualitatif

Teori ini bisa diartikan menjadi sebuah seperangkat ide, penjelasan, maupun prediksi ilmiah. Di dalam penelitian kualitatif, teori tersebut sebenarnya bukan satu-satunya bahan untuk mengetahui permasalahan yang ditelitinya. Sebab pengalaman, maupun pengetahuan yang peneliti sebelumnya didapatkan melalui sebuah pembacaan literatur, aktivitas diskusi ilmiah, ceramah, seminar, dan lainnya, dapat kamu pakai sebagai bahan tambahan dalam memahami permasalahan secara lebih mendalam. (Mudjia Rahardjo: 2011)

Teori bisa dipakai sebagai bahan informasi tambahan maupun pembanding guna melihat suatu gejala yang diteliti secara utuh, sehingga teori dapat membantu peneliti dalam mendapatkan inspirasi, dan wawasan supaya bisa memaknai setiap permasalahan.

Fungsi teori di dalam sebuah penelitian kualitatif, yaitu sebagai bahan pisau analisis untuk memahami permasalahan yang diteliti, dan menjadi gambaran jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam fokus penelitian.

Apabila di dalam penelitian kuantitatif teori memiliki wujud seperti definisi atau hipotesis, maka di dalam penelitian kualitatif teori ini mempunyai wujud pola atau dikenal dengan pattern, dan generalisasi naturalistik atau naturalistik generalization. Oleh sebab itulah, ulasan di dalam kajian teori bisa mencakup beberapa hal pokok, diantaranya sebagai berikut:

1. Konsep terdiri dari pengertian, landasan, tujuan, dan lainnya.

2. Teori-teori pokok yang bisa membantu peneliti dalam menjawab fokus penelitian yang telah diuraikan ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3. Teori-teori pendukung yang searah dengan teori-teori pokok.

4. Pemaknaan peneliti pada teori-teori yang sudah dikutipnya, antara lain membuat sebuah penjelasan maupun kesimpulan yang telah disesuaikan dengan pemahaman peneliti.

Dari empat aspek diatas bisa dilihat bahwa, kajian teori bisa dijadikan sebagai bahan pisau analisis dalam menjawab sebuah permasalahan, dan fokus pertanyaan di dalam penelitian. Hal tersebut berarti bahwa teori yang dibentuk pada bagian kajian teori akan dibahas, dibandingkan, dan disintesiskan dalam sebuah temuan penelitian yang dijabarkan pada bagian pembahasan, seusai data ini diuraikan, dan di abstrakkan sebagai sebuah temuan penelitian.

Dengan terdapatnya kajian teori peneliti akan mendapatkan beberapa wawasan secara lebih mendalam mengenai persoalan penelitian. Kajian teori ini juga bisa membantu peneliti dalam proses penyusunan instrumen penelitian yang akan dipakainya dalam kegiatan pengumpulan data. Instrumen penelitian tersebut, mencakup kisi-kisi penelitian, panduan wawancara berupa studi lapangan, panduan observasi atau studi lapangan, dan lainnya.

CARA MUDAH MEMAHAMI METODOLOGI PENELITIAN

CARA MUDAH MEMAHAMI METODOLOGI PENELITIAN

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bab, bab pertama variabel penelitian, bab kedua desain penelitian deskriptif, bab ketiga desain penelitian analitik, bab keempat penelitian eksperimental, bab kelima populasi dan sampel, bab keenam analisa data dan bab terakhir menentukan hipotesis. Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).

Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model, pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan, adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan administrasi. Dinamakan variabel karena ada variasinya.

Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jadi kalau penelitian akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi

 

Contoh Penulisan Kajian Teori:

Judul Penelitian:

Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa Kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sambas

Fokus:

Berdasarkan penjabaran pada konteks penelitian, maka fokus, dan rumusan masalah penelitian ini bisa diuraikan menjadi pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.

1. Bagaimana persiapan metode guru akidah akhlak dalam meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sambas?

2. Bagaimana pelaksanaan metode guru akidah akhlak dalam meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sambas?

3. Bagaimana implikasi metode guru akidah akhlak dalam meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sambas?

Dari judul dan fokus pertanyaan penelitian itu, maka sistematika kajian teori bisa dibentuk menjadi berikut:

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa

1. Pengertian Metode
2. Guru Akidah Akhlak
3. Kegiatan Belajar Siswa
4. Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa

B. Persiapan Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa

(Menjabarkan teori-teori, dan kesimpulan penelitian pada teori-teori yang berkaitan dengan fokus maupun pertanyaan penelitian pertama).

C. Pelaksanaan Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa

(Menjabarkan teori-teori, dan kesimpulan penelitian pada teori-teori yang berkaitan dengan fokus maupun pertanyaan penelitian kedua).

D. Implikasi Metode Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa

(Menjabarkan teori-teori, dan kesimpulan penelitian pada teori-teori yang berkaitan dengan fokus maupun pertanyaan penelitian ketiga)

Keterangan:

– Poin A menjabarkan bagian konsep dari tiap-tiap istilah kunci yang ada pada judul penelitian. Konsep tersebut, terdiri dari pengertian, landasan, atau aspek-aspek lainnya yang memiliki nilai penting untuk dijabarkan. Dalam menjabarkan konsep ini, peneliti bisa memakai atau merujuk teori dari berbagai sumber dengan menyebutkan secara jelas identitas pada sumber kutipan tersebut.

– Poin B, C, dan D adalah kajian teori mengenai teori-teori yang berkaitan pada fokus maupun pertanyaan penelitian. Point B, fokus pada pertanyaan pertama, Poin C fokus pada pertanyaan kedua, dan Poin D fokus pada pertanyaan ketiga.

Itulah beberapa penjelasan mengenai kajian teori dan bagaimana cara menerapkannya di sebuah penelitian. Semoga artikel ini akan sangat berguna bagi Grameds yang sedang menyusun karya ilmiah ya.

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BERBAGI PENGALAMAN DARI LAPANGAN

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BERBAGI PENGALAMAN DARI LA

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Salah satu kekuatan mendasar dalam metodologi penelitian kualitatif adalah kemampuannya untuk menyediakan deskripsi tekstual yang kompleks tentang bagaimana keterlibatan manusia dan pengalaman hidupnya menimbulkan suatu pertanyaan. Secara kontekstual, keterlibatan itu sepenuhnya adalah ragam informasi yang kaya tentang sisi manusia dan suatu masalah, baik berupa perilaku yang menyimpang, emosi, keyakinan, tindakan, pertentangan/konflik, emosi, relasi individu dengan individu yang lain (bahkan lingkungannya). Penelitian kualitatif dipercaya oleh sosiolog, antropolog, dan para peneliti di lingkungan humaniora untuk menemukan analisis terbaik menyangkut faktor-faktor yang tidak berwujud (intangible factors), misalnya norma, nilai, status sosial ekonomi, peran gender, etnisitas, agama, kesadaran manusia dan lainnya. Penelitian kualitatif pada fungsinya tidak boleh dipandang terpisah begitu saja dalam penelitian kuantitatif, keberadaannya dapat memperkuat interpretasi dan pemahaman yang lebih baik bagi seorang peneliti untuk mengungkap realitas yang sangat kompleks. Buku ini berdiri pada posisi di atas, keberadaannya bukan untuk menggantikan buku teks yang ada tetapi lebih pada sebuah kerendahan untuk berbagi dengan peneliti dan pembaca lainnya. Buku ini lahir dari suatu keresahan akibat menurunnya perhatian pada isu metodologi dan rancangan penelitian di perguruan tinggi.

Maksud awal buku ini adalah berbagi pengalaman untuk menumbuhkan kreativitas dalam melakukan pekerjaan lapangan penelitian, harapannya buku ini menjadi pemacu bagi peneliti untuk menemukan metode yang terbaik bagi masalah penelitian yang sedang dikerjakannya. Sebagai upaya memberikan pemahaman secara menyeluruh, buku ini didesain dengan memberikan uraian akar filsafat berupa paradigma konstruktivisme terlebih dahulu dan diikuti dengan metode lain mulai dari hermeneutik, fenomenologi, etnografi, etnometodologi, studi kasus, riset aksi partisipasif, analisis wacana kritis, semiotika, riset genealogi, dan tentu saja pendekatan terkini etnografi digital. Tentu saja, buku ini sesungguhnya juga dapat dibaca secara terpisah antara satu bab dengan bab lain tergantung atas kebutuhan pembacanya. Buku ini layak untuk dibaca oleh para peneliti, dosen/akademisi, guru, mahasiswa, praktisi, dan pembaca umum yang tertarik dengan penelitian. Secara khusus buku ini diperuntukkan bagi rumpun ilmu-ilmu sosial (sosiologi, antropologi, ilmu komunikasi, psikologi, dan ilmu pemerintahan) dan ilmu-ilmu humaniora (bahasa, sastra, dan budaya).

About the author

Qotrun A