Membuat warung kecil di depan rumah akan tampak menarik dan efisien karena tidak memerlukan lokasi tambahan. Apalagi, jika budget yang kita miliki masih cukup kecil. Hal itu tidak akan menjadi masalah dengan toko kecil di depan rumah.
Menggunakan bagian rumah menjadi toko kecil dapat menekan biaya. Sebab, kita tak perlu menyewa atau membangun tempat. Tak hanya itu, konsep yang satu ini juga cukup efektif bagi para pebisnis baru. Jadi, wajar jika kita mencari inspirasi konsep desain warung kecil di depan rumah.
Perlu diperhatikan, membentuk desain toko kecil atau warung tentunya memerlukan rancangan yang tepat dan menarik. Tujuannya, pastilah agar suasana rumah dan toko tetap terasa “hidup” dan menarik pelanggan. Artikel ini bisa jadi tempat yang tepat untuk menemukan inspirasi desain itu! Sebab, kita akan melihat berbagai desain yang akan cocok untuk warung kecil di depan rumah, sesuai dengan kebutuhan usaha.
Daftar Isi
Tips Membuat Desain Warung Minimalis
Kalau ingin warung kita menarik perhatian, tentunya diperlukan desain yang menarik. Simak tips di bawah ini!
1. Tentukan Inspirasi Desain
Sebelum membuat sebuah warung di depan rumah, pastikan untuk mencari dan menemukan inspirasi sebanyak-banyaknya terlebih dahulu. Kita bisa mencoba mencari inspirasi sebanyak mungkin tentang interior, eksterior, atau material yang tepat untuk warung.
Tentunya, kita juga bisa mencari inspirasi di internet, sosial media, sampai berkeliling sendiri untuk melihat desain pada warung-warung di sekitar rumah. Hitung-hitung, sekalian berjalan-jalan.
2. Desainnya harus Sesuai dengan Jenis Warung
Warung punya berbagai jenis. Kita harus memastikan desain yang kita pilih sesuai dengan jenis warung. Misalnya, warung minuman, warung makanan ringan, warung mainan, hingga warung sembako.
Contohnya, desain warung kopi pastinya perlu tampak lebih simpel dan berjiwa seni daripada warung yang menjual aneka sembako, warung jenis ini biasanya menyediakan meja dan kursi kecil.
Sementara itu, warung sembako harus menerapkan desain yang minimalis dan mendukung muatan barang yang lebih banyak. Jadi, buatlah rencana dengan maksimal agar warung tak salah konsep nantinya.
3. Gunakan Tampilan Warung yang Unik dan Menarik
Tak jarang, warung yang akan kita buka di rumah akan berdampingan dengan toko-toko kecil lain di pinggir jalan. Jadi, tak ada salahnya untuk membuatkan desain warung yang lebih menonjol, bukan?
Tujuannya, tak lain tak bukan adalah agar pengunjung yang lewat menjadi lebih tertarik dan berminat membeli di warung.
Membuat warung yang menarik tak harus menggunakan warna-warna mencolok. Bisa saja menggunakan konsep sederhana yang bersih atau desain warung yang kecil tapi tampak modern. Banyak konsep yang bisa membuat warung tampak lebih indah.
Kamu bisa mempelajari tentang Buku Ajar Interior: Azas Lingkungan Dalam
karya DYAN AGUSTIN; NINIEK ANGGRIANI
4. Penempatan Produk yang Dijual
Kita biasanya pasti memilih untuk membeli barang di warung yang tampak bersih dan teratur. Sebab, kita percaya bahwa tempat yang rapi memiliki kualitas produk yang baik. Dengan pemikiran tersebut, kita juga harus bisa membuat warung yang produknya tertata.
Jika akan membuat warung minuman, kita harus memastikan gelas, blender, penataan bahan-bahan, dan semua hal di warung dalam keadaan bersih dan rapi. Selain itu, harus ada juga kedisiplinan penataan produk bahkan jika yang dijual adalah mainan anak.
5. Pastikan Pembeli merasa Nyaman saat Belanja
Perlakukan pembeli dengan baik saat berbelanja. Sebab, adanya ungkapan “pembeli adalah raja” bukan sekadar kata-kata. Jika kita membuka warung yang tidak melayani pembeli dengan ramah, bukan tidak mungkin citra warung akan menjadi kurang baik.
Sesuai dengan jenis warung, kita perlu menyediakan peralatan yang memadai untuk pembeli. Contohnya, seperti gelas yang bersih di kedai kopi, meja yang bersih di warung makan kecil, dan lainnya.
Dengan pelayanan yang baik, warung kecil pun bisa disukai banyak orang dan membuatnya lebih menguntungkan.
Kelebihan dan Kekurangan Pengadaan Warung di Depan Rumah
Membuka toko atau kios kecil tidak harus menyewa tempat tambahan. Dengan memanfaatkan rumah sebagai lapak usaha, kita bisa membuat warung yang hemat biaya modal dan gaji karyawan atau penjaga toko.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada kekurangannya sama sekali. Di dunia usaha, selalu ada kelebihan dan kekurangan, itulah gunanya inovasi.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam membuat warung di depan rumah? Simak di bawah ini!
Kelebihan
1. Tidak Ada Biaya Transportasi
Salah satu langkah hemat biaya yang ditimbulkan dengan membuat warung di depan rumah adalah biaya transportasi yang nol besar, tidak ada sama sekali. Kita tidak perlu bolak-balik dari rumah ke ruko dan hanya perlu berjalan beberapa langkah untuk membuka warung.
Cobalah memanfaatkan teras, halaman, atau ruang bagian depan rumah untuk dijadikan warung usaha. Dengan begitu, tempat terasa lebih hemat dan pengeluaran yang dikeluarkan pun bisa diminimalisir.
2. Aturan Hukum yang Lebih Sederhana
Dengan membuka warung di rumah, berarti kita termasuk dalam golongan pengusaha mikro. Jadi, karyawan yang diperlukan lebih sedikit (atau bahkan tidak perlu sama sekali) dan prosedur hukumnya pun lebih sederhana.
Sebab, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasa 6 ayat (1) huruf b, perusahaan kecil tidak perlu surat izin perdagangan ataupun mendaftarkan usahanya ke badan hukum.
Meski begitu, barangkali usaha semakin berkembang dan menjadi lebih besar dengan pendapatan lebih dari Rp600 juta per tahun, kita akan diharuskan membayar pajak.
3. Modal Lebih Sedikit
Membuka usaha tentunya membutuhkan modal yang cukup besar, Namun, dengan membuka warungnya di rumah sendiri, modal yang diperlukan akan menjadi lebih sedikit. Pembiayaan kita pun lebih efisien karena bisa digunakan untuk kebutuhan lain, contohnya restock produk sembako yang tanggal kadaluarsanya lebih lama.
Kekurangan
Selain kelebihan, berikut beberapa kekurangan dari membuka warung di rumah sendiri:
1. Di Awal, Keuntungannya Masih Relatif Kecil
Jangan heran jika usaha meraup keuntungan yang lebih sedikit di awal, terlebih dengan konsep warung yang sederhana di depan rumah sendiri. Sebab, awalnya, pelanggan yang datang pastilah hanya tetangga sekitar rumah atau komplek, atau kawan kita sendiri.
Meski begitu, kita bisa mengatasi hal ini dengan mematok harga yang lebih kompetitif dari warung lain. Tentu saja ini harus diiringi dengan membeli barang-barang dengan harga yang lebih murah dari biasanya. Manfaatkan diskon atau paket belanja!
2. Rumah Jadi Lebih Bising
Cepat atau lambat, sudah pasti rumah yang sekaligus menjadi tempat usaha akan lebih repot dari biasanya. Sebab, tempat yang tadinya biasa digunakan sebagai sarana bersantai atau beristirahat, malah jadi satu dengan lokasi usaha.
Tak menutup kemungkinan adanya anggota keluarga atau bahkan anak-anak kita yang merasa terganggu dan akhirnya protes. Kita juga bisa kekurangan waktu untuk bersantai bersama keluarga, padahal kita terus berada di rumah.
3. Kurang Sosialisasi
Dewasa ini, tak jarang pengusaha-pengusaha rumahan yang agak kurang update mengenai perkembangan zaman. Pasalnya, mereka sibuk menghabiskan kesehariannya mengurus warung di rumah.
Hal ini tidak cukup baik karena kita bisa kekurangan informasi mengenai perkembangan sekitar dan akan semakin jauh dari kemajuan, termasuk dalam teknik pemasaran.
Kamu bisa mempelajari tentang Inspirasi Warna Pada Interior Rumah
karya Brian Taufik Wicaksono
Hal Penting dalam Membangun Warung di Rumah
Bicara mengenai penerapan suatu konsep usaha, pastilah ada beberapa hal khusus yang perlu kita perhatikan. Misalnya, soal investasi. Sebenarnya, bisnis merupakan bentuk investasi paling menguntungkan dan mudah karena bisa dilakukan dimanapun dan oleh siapa pun.
Membangun bisnis artinya penghasilan akan bertambah dan kita dapat mengelolanya agar terus bertahan, atau bahkan berkembang untuk waktu yang lama. Dengan begitu, anak cucu kita pun bisa melanjutkan usaha tersebut. Jadilah bisnis keluarga yang turun-temurun.
Apalagi, jika usaha yang digarap tak harus menyewa tempat atau lahan tambahan yang membutuhkan biaya lebih. Pasalnya, belum tentu kita atau penerus usaha kita akan sanggup untuk menyewa tempat seperti itu.
Dengan pemikiran ini, lahirlah konsep ketika usaha kita bisa dilakukan tanpa tempat tambahan dan hanya melalui hunian sendiri. Kini, konsep ini juga cukup populer dan jadi prioritas karena perubahan perilaku masyarakat.
Perubahan tersebut terkait dengan persepsi bahwa rumah sebagai tempat usaha akan memudahkan kita untuk mengendalikan kehidupan bisnis sekaligus bersantai di rumah. Tak bisa dipungkiri, kita lebih bisa mengontrol hal-hal yang berdekatan sekaligus, bukan? Berkembang lebih cepat pun bukan hal yang tidak mungkin untuk diraih.
Untuk mewujudkannya, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat membuka warung di rumah. Sebab, tempat usaha tak selalu cocok dengan rumah tertentu. Beberapa faktor pengaruh yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Memisahkan Ruang Rumah dengan Ruang Toko
Bukankah akan lebih rapi jika kita menggunakan ruangan yang terpisah antara warung dan rumah bersama keluarga? Pemisahan ini bisa membantu agar kegiatan rumah kita tak tercampur dengan urusan toko. Mobilitas sehari-hari pun jadi lebih lancar dan teratur.
Manfaatkanlah ruangan yang kosong atau jarang dipakai sebagai tempat penyimpanan stok atau bahkan warung itu sendiri. Namun sebelumnya, pastikan ruangan itu cukup strategis. Kita juga perlu sedikit renovasi ruangan tersebut agar lebih fungsional dan terkesan “hidup”. Jangan lupa juga untuk menyesuaikannya dengan jenis bisnis.
Bagaimana jika kita tidak memiliki ruangan kosong di rumah? Tidak perlu khawatir, kita bisa menggunakan ruang lain yang masih digunakan, tetapi lebih jarang dari ruangan lain. Pindahkan barang-barang di ruangan itu dan gabungkan dengan ruang lainnya.
Umumnya, membangun usaha warung di rumah sering memanfaatkan ruangan tak terpakai. Bahkan, termasuk teras belakang rumah, kamar tamu, teras depan, bahkan loteng atau garasi. Jadi, ada berbagai pilihan yang bisa kita ambil.
2. Kenali Jenis Usaha yang Akan Dipakai di Warung
Selain menyiapkan tempat, kita juga harus memperhatikan jenis usaha kita. Barangkali, kita sudah memikirkan keuntungan yang akan diperoleh dalam membuka bisnis di rumah. Namun, tentunya kesuksesan itu tak hanya terlihat dari jumlah omzet kita, bukan?
Ingatlah bahwa tidak semua jenis usaha bisa terus dikembangkan di rumah kita. Ada beberapa jenis usaha yang jika berkembang, maka akan memerlukan lahan yang lebih luas bahkan bukan tidak mungkin, bangunan baru.
Tentunya, ukuran rumah kita lebih terbatas untuk mengikuti perkembangan tersebut. Bisa saja cukup dalam rumah yang bertingkat atau luas. Namun, kemungkinannya sangat kecil jika rumah kita lebih kecil. Butuh pertimbangan yang lebih dalam saat mengikuti perkembangan jenis usaha kita.
Sebagai contoh, kita tidak mungkin membuka usaha cuci mobil atau motor dengan hidrolik, sampai bengkel di rumah berukuran sedang atau kecil. Kita juga pasti memerlukan lahan yang lebih luas untuk warung makan yang mulai berkembang.
Namun, untuk jenis usaha seperti sembako, toko mainan anak, atau laundry masih bisa dibuka di lokasi yang bersamaan dengan rumah berukuran sedang. Kita bisa menaruh beberapa mesin cuci dalam satu ruangan ditambah meja setrika di salah satu sudut.
Dengan begitu, lahan yang sempit pun bisa dimanfaatkan.
3. Lokasi Rumah yang Mendukung Kegiatan Usaha
Di luar berbagai hal di atas, tentunya lokasi yang strategis diperlukan untuk menyokong usaha yang sukses. Kita harus memahami lokasi rumah, apakah dekat dengan pusat kegiatan masyarakat atau sekadar berada di pojok jalan?
Lokasi sangat menentukan keberhasilan bisnis. Dalam konsep usaha yang dibuka bersamaan dengan rumah, seberapa kuat pun rencana usaha yang kita buat, lokasi yang kurang terjangkau bagi pembeli akan menyulitkan.
Lain halnya saat rumah kita berada di lingkungan yang strategis seperti di dekat pasar atau jalan raya. Mulai dari anak-anak yang bermain, tetangga yang membutuhkan barang tertentu, bahkan orang asing pun dapat menjangkau warung kita.
Maka dari itu, perhatikanlah lokasi rumah sebelum memutuskan untuk menggunakannya sebagai tempat usaha. Bisa saja rumah justru lebih luas dan strategis sehingga memungkinkan untuk pengembangan usaha di masa depan.
Kamu bisa mempelajari tentang 150 Best Mini Interior Ideas
karya Francesc Zamora Mola
9 Inspirasi Desain Warung Minimalis di Depan Rumah
1. Warung Minimalis yang Modern
Desain minimalis akan cocok dengan konsep warung kecil di rumah. Sebab, konsep ini membuat warung terlihat lebih luas dan simpel. Terlebih dengan nuansa modern, warung juga akan tampak “maju”.
Kita bisa membuat desain warung yang minimalis dan modern dengan memanfaatkan area ruang tamu atau garasi rumah. Di sana, bisa dirancang toserba mini atau warung sembako.
Agar keamanannya tetap terjaga, jangan lupa untuk menambahkan rolling door di depan toko.
2. Warung Pakaian Unik yang Inspiratif
Kita juga bisa menggunakan desain yang memanfaatkan area taman atau halaman depan rumah. Dengan bentuk persegi ditambah dinding bernuansa kayu dan cat hitam, kita bisa menciptakan toko kecil yang menjual kebutuhan fesyen, seperti pakaian atau aksesoris lainnya.
Tak terlewat juga, nama brand usaha yang bisa diletakkan pada dinding sebagai hiasan dan ciri khas yang bisa menarik pembeli!
3. Desain Warung Elegan, Lebih Berkelas
Manfaatkan area carport atau taman di depan rumah untuk membuat toko kecil atau warung. Kita bisa, membuatnya tampak berkelas meskipun berukuran kecil.
Area tersebut bisa digunakan sebagai warung kecil, lengkap dengan rolling door dan atap kanopi di bagian depan. Cara ini membantu untuk membuat warung terkesan lebih keren!
Desain toko ini bisa kita manfaatkan untuk berbagai jenis usaha, seperti laundry, minuman kekinian, dan lain sebagainya. Dengan desain yang elegan, pengunjung pasti terpancing untuk datang.
4. Warung di Ruang Terbuka
Warung bisa diletakkan di bagian depan rumah yang dekat dengan pintu masuk. Desain seperti ini bisa tampak minimalis dengan dua bagian warung yang terbuka, sehingga pembeli bisa masuk melalui dua arah.
Dengan konsep ini, kita bisa membuat warung sembako, pakaian, sampai salon kecil!
5. Desain Industrial Ala Pabrik di Warung
Barangkali rumah lebih kecil, kita bisa menyiasatinya dengan mengubah bagian dalam rumah menjadi warung. Contohnya, menggunakan ruang tamu.
Gunakan dinding berwarna hitam agar terkesan lebih luas dan elegan. Namun, biarkan sisi lain terbuka dengan bata merah yang terekspos. Kita juga dapat menggunakan pintu berbahan kaca bening yang akan tampak cocok.
Jenis desain ini sangat pas untuk toko kue, kafe kecil, bahkan co-working space.
6. Warung Bernada Sederhana di Depan Rumah
Kita pastinya tak asing dengan konsep warung yang sederhana. Sebab, desain ini kerap terlihat di pemukiman warga, tempat kita tinggal. Untuk desain ini, biasanya bangunan yang dipakai menyatu dengan bangunan rumah.
Jadi, konsep ini akan sangat cocok untuk usaha sembako atau agen pengiriman.
7. Warung yang Natural bernuansa Alam
Konsep yang satu ini terlihat sangat indah dan cantik karena penuh dengan nuansa alam dari tanaman di sisi kanan dan kirinya. Umumnya, kita menemukan desain ini pada warung yang berada di area taman depan rumah.
Warung dengan desain ini akan cocok untuk usaha pakaian karena konsepnya yang sederhana, natural, tetapi juga mewah di saat bersamaan.
8. Ukuran 8×12 M Bisa untuk Warung
Taman dan carport yang luas biasanya ada pada rumah berukuran 8×12. Dengan luas ini, kita bisa memanfaatkan area depan rumah untuk dijadikan toko kecil yang minimalis.
Konsep yang simpel tapi modern ini dapat dipakai untuk usaha kue atau butik.
9. Warung pada Bagian depan Rumah 9×10 M
Lahan 90 meter persegi bisa dimanfaatkan untuk membangun sebuah warung. Kita bisa memanfaatkan area taman di bagian depan rumah.
Meski tampak sederhana, konsep ini cukup menarik karena tampak modern dan compact. Dengan desain ini, usaha toko sembako hingga laundry akan cocok dibuka.