Sosial Budaya

Pengertian, Ciri-Ciri, serta Hubungan Norma dan Nilai Sosial

Written by Umam

Hubungan Norma dan Nilai Sosial – Segala tindakan dan sikap manusia di keseharian dibatasi oleh norma dan nilai sosial. Tujuannya sederhana agar tatanan kehidupan manusia berjalan dengan tentram dan meminimalisir adanya konflik. Biasanya, norma dan nilai sosial telah diajarkan sejak manusia dilahirkan.

Norma dan nilai sosial akan berbeda di setaip daerahnya. Namun, ada beberapa hal yang sama misalnya adab menghormati dan bersikap sopan kepada orang tua. Lalu, adakah perbedaan antara norma dan nilai sosial? Bagaimana hubungan norma dan nilai sosial? Berikut akan dibahas mengenai hubungan norma dan nilai sosial secara lebih rinci yang telah dirangkum dari berbagai laman di internet,

Pengertian Nilai Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nilai didefinisikan sebagai harga (dalam arti taksiran harga); harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain), angka kepandaian; biji; banyak sedikitnya isi; kadar; mutu; sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan; sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.

Adapun, menurut Steeman, nilai merupakan sesuatu yang memberi makna dalam hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Nilai menjadi sesuatu yang dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai tidak hanya dipandang sekadar keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir dan tindakan, sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan etika.

Selaras dengan Steeman, Rokeach juga merumuskan nilai sebagai suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan atau perilaku yang dianggap jelek. Sementara itu, menurut Linda dan Richard Eyre, nilai merupakan standar-standar perbuatan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup dan bagaimana kita memperlakukan orang lain. Tentu saja nilai-nilai yang baik yang bisa menjadikan orang lebih baik, hidup lebih baik dan memperlakukan orang lain secara lebih baik.

Tyler juga merumuskan nilai sebagai suatu objek, aktivitas atau idea yang dinyatakan oleh individu yang mengendalikan pendidikan dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan. Selanjutnya dijelaskan bahwa sejak manusia belajar menilai suatu objek, aktivitas dan ide sehingga objek ini menjadi pengatur penting minat, sikap dan kepuasan. Oleh karena itu, sekolah harus menolong siswa menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan signifikan bagi siswa dalam memperoleh kebahagiaan personal dan memberi kontribusi positif terhadap masyarakat.

Sementara itu, sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosial dimaknai sebagai berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).

Nilai sosial sendiri dapat dimaknai sebagai nilai yang dianut oleh suatu masyarakat mengenai apa yang dianggp baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Nilai sosial menjadi hasil kesepakatan bersama yang telah diakui dan dipatuhi bersana olehh suatu kelompok masyarakat.

Meskipun nilai sosial tidak tertulis dan cenderung dianggap implisit atau abstrak. Namun, nilai sosial bersifat mengikat individu. Seiring berjalannya waktu, suatu nilai dapat bergeser, berubah, menyesuaikan dengan zaman, diperbaharui, bahkan ditinggalkan.

Misalnya budaya tegur sapa yang mulai mengikis di masyarakat perkotaan karena kesibukan diri sendiri serta mulai masuknya budaya individualistic. Hal tersebut akan berbeda jika di desa, warga akan saling  menyapa setiap orang yang lewat baik yang akrab atau hanya tahu nama saja.

Nilai sosial yang berkembang di suatu masyarakat menjadi suatu pedoman hidup. Ia selalu hadir di dalam masyarakat dan dipraktikkan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi di bawahnya.

Perlu diingat bahwa nilai sosial bukan perkara benar dan salah. Ia menjadi konsep yang ada dalam diri manusia, sifatnya filosofis mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Suatu hal dapat dikatakan bernilai jika bermanfaat (nilai guna), benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral), dan sebagainya.

Nilai sosial sangat diperlukan dalam masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena nilai sosial sering kali dijadikan sebagai pegangan hidup oleh masyarakat dalam menentukan sikap di kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, nilai sosial juga dijadikan sebagai nilai hidup manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Nilai sosial tidak diperoleh begitu saja ketika baru lahir. Ia didapatkan melalui sistem nilai yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya dengan berbagai penyesuaian.

Seri Anak Pintar : Tata Krama

Ciri-Ciri dan Fungsi Nilai Sosial

Nilai sosial dapat dikenali dari beberapa ciri yang telah dirangkum dari laman Bola.com dan Studiobelajar.com sebagai berikut.

  • Nilai tercipta secara sosial, dalam artian bahwa nilai merupakan hasil kesepakatan bersama suatu masyarakat guna memenuhi kebutuhan manusia dan mencapai tujuan tertentu,
  • Nilai memiliki cakupan yang luas, meliputi cara berperilaku, adat/kebiasaan, serta kebudayaan.
  • Nilai sosial diwariskan secara turun menurun atau lintas generasi melalui interaksi sosial pada rentang waktu yang relatif lama.
  • Nilai sosial tidak statis, dalam artian seiring berjalannya waktu nilai dapat bergeser, berubah, diperbaharui serta ditinggalkan.
  • Nilai sosial bervariatif antar masyarakat karena adanya perbedaan sistem kebudayaan.
  • Nilai sosial bersifat mengikat individu atau kelompok dalam suatu masyarakat.
  • Tercipta dari proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir.
  • Ditransformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, akulturasi, dan difusi.
  • Terdapat ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.
  • Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
  • Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda-beda bagi tindakan manusia.
  • Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.

Melansir dari Studiobelajar.com, setidaknya ada tiga fungsi nilai sosial sebagai berikut.

1. Sebagai Pedoman Berperilaku

Nilai sosial berisi mengenai cara individu bertindak dalam kehidupan sehari-hari sehingga ia dapat diterima dalam masyarakat. Nilai sebagai pedoman berarti nilai mengambil fungsi sebagai sumber acuan dan pegangan hidup individu dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku.

Segala tindakan yang dilakukan individu atas dasar kebebasan berekspresi harus tetap berpedoman dengan nilai-nilai atau norma yang ada dalam masyarakat. Tujuannya, agar tetap terkendali dan tidak merugikan diri ataupun kelompok masyarakat itu sendiri.

2. Sebagai Kontrol Sosial

Nilai sosial terbentuk dari kesepakatan bersama. Oleh sebab itu, nilai bersifat mengikat individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Nilai memiliki fungsi sebagai pemberi batasan mengenai hal-hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Serta, mempertegas perilaku yang dianggap baik dan buruk.

Sehingga, harapannya setiap individu yang tumbuh dalam masyarakat menjadi baik dan tidak berbuat jahat atau menyimpang. Namun, sayangnya nilai-nilai ini terkadang membatasi perkembangan diri. Misalnya, perempuan tidak boleh sekolah tinggi karena nantinya hanya akan menjadi ibu rumah tangga atau melawan suami. Padahal, perempuan yang sekolah tinggi dapat mendidik anak dengan tepat dan tetap waras dalam menjalani rumah tangga.

3. Sebagai Pelindung Sosial

Nilai sosial diturunkan dari satu generasi ke genarasi selanjutnya dalam waktu yang relatif lama. Nilai sosial membawa visi yang luas, yakni mendorong terciptanya keteraturan sosial dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Nilai memiliki fungsi sebagai pelindng sosial yang meminimalisir terjadinya bentuk-bentuk penyinpangan sosial dan memberikan perasaan aman bagi individu atau kelompok dalam suatu masyarakat.

Macam-Macam Nilai Sosial

Melansir dari laman Bola.com dan Studiobelajar.com, nilai sosial dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sebagai berikut.

1. Nilai Material

Nilai material merupakan segala sesuatu yang fungsinya dapat dirasakan secara jasmani (unsur fisik). Sebagai contoh batu dapat dimanfaatkan untuk membangung gedung. Oleh sebab itu, batu memiliki nilai material yang dapat dirasakan oleh manusia.

2. Nilai Vital

Nilai vital terdiri dari segala sesuatu yang bermanfaat dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, jaket pada musim dingin atau hujan digunakan untuk menghangatkan tubuh. Namun, di musim panas atau kemarau jakret tidak memiliki nilai atau kegunaannya berkurang. Jaket berdasarkan kegunaannya termasuk dalam benda yang memiliki nilai vital.

3. Nilai Rohani

Nilai rohani meliputi segala sesuatu yang manfaatnya dapat dirasakan secara batin atau rohaniah. Nilai rohani meliputi nilai religius, moral atau kebaikan, keindahan atau estetika, dan kebenaran. Misalnya, setiap individu meyakini sebuah agama atau kepercayaan serta mempraktikkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Yang mana ajaran-ajaran yang diimani memberikan kedamaian dan ketentraman dalam hati mereka. Kebebasan memeluk agama atau kepercayaan serta beribadah sesuai dengan ajaran agama menjadi bagian dari nilai rohani.

Nilai rohani dapat dikelompokkan jadi empat kelompok sebagai berikut.

  • Nilai kebenaran, yaitu nilai yang bersumber dari unsur akal manusia (logika, nalar, rasio, budi, cipta). Contohnya besi yang dipanaskan akan memuai, 1 + 1 = 2.
  • Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan dan estetika). Contohnya karya seni.
  • Nilai moral, yaitu nilai yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari unsur kodrat manusia seperti kehendak atau kemauan (karsa dan etika). Contohnya membantu korban bencana alam.
  • Nilai religius, yaitu nilai kerohanian yang tertinggi dan mutlak yang bersumber dari keyakinan atau kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya ritual-ritual keagamaan.

Pengertian Norma

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma diartikan sebagai aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima; aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.

Norma dapat dimaknai sebagai petunjuk atau arahan dalam bertingkah laku yang harus dilakukan bahkan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika dilanggar akan mendapatkan sanksi tertentu.

Norma juga dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang digunakan oleh masyarakat sebagai pedoman untuk bersikap, berpikir, perasaan, sampai bertindak dan patokan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Norma tersiri dari ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Sifat dari norma adalah mengikat.

A to Z Divine Inspirations, Kisah-kisah Kehidupan Yang Memberi Nilai-nilai Kerajaan Bagi Kehidupan Orang Percaya

Melansir dari laman Kompas.com, berikut pengertian norma yang dirumuskan oleh beberapa ahli.

1. John J. Macionis Dikutip

Norma adalah aturan dan harapan masyarakat yang memandu perilaku para anggotanya

2. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm

Menurut mereka, norma adalah standar perilaku yang mapan dan dipelihara masyarakat.

3. Craig Calhoun

Norma adalah pedoman atau aturan yang menyatakan bagaimana individu seharusnya bertindak dalam suatu situasi di tengah masyarakat.

4. Utrecht

Norma merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Petunjuk itu juga dipakai dalam mengatur kehidupan bangsa, dan harus ditaati oleh masyarakat. Jika melanggar, akan ada konsekuensinya.

5. Bellebaum

Norma adalah alat yang digunakan untuk mengatur tiap individu dalam suatu lingkungan. Tujuannya agar mereka bertindak atau berperilaku sesuai sikap dan keyakinan yang berlaku di wilayahnya.

6. Hans Kelsen Dalam

Norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim.

7. Robert Mz. Lawang

Definisi norma menurutnya, yakni gambaran tentang apa yang diinginkan, dan soal baik atau tidaknya suatu hal. Menurutnya, anggapan yang baik perlu dihargai sebagaimana mestinya.

8. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, norma adalah perangkat yang dibuat agar hubungan dalam masyarakat dapat berjalan sesuai yang diinginkan atau diharapkan.

9. Anthony Giddens

Norma adalah prinsip atau aturan yang konkret dan harus diperhatikan oleh warga masyarakat.

10. Broom dan Selznic Definisi

Norma menurut mereka adalah rancangan ideal tentang perilaku manusia yang memberi batasan bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuannya.

Ciri-Ciri dan Fungsi Norma

Melansir dari laman Bola.com, norma dapat dikenali melalui beberapa karakteristik sebagai berikut.

  • Secara umumnya tidak tertulis.
  • Merupakan hasil dari kesepakatan.
  • Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya.
  • Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman.
  • Menyesuaikan dengan perubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa norma sosial dapat mengalami perubahan.
  • Dibuat secara sadar.

Adapun fungsi norma sebagaimana yang tertulis dalam laman Bola.com, sebagai berikut.

  • Bisa mencegah terjadinya benturan kepentingan masyarakat
  • Dapat menciptakan kehidupan masyarakat menjadi aman, tenteram, dan tertib.
  • Memberi petunjuk atau pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
  • Membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.
  • Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai nilai yang berlaku.
  • Memberikan batasan, yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan bertindak.
  • Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan normanorma yang berlaku yang ada dalam masyarakat serta menyerap nilai-nilai yang diharapkan.

Macam-Macam Norma

Melansir dari laman Bola.com, norma dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.

1. Norma Agama

Norma agama diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan larangan. Adapun, sanksi dari norma agama berupa dosa dengan balasan di akhirat.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari tindakan-tindakan buruk. Adapun, pelanggar norma ini akan mendapatkan sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan berpegang pada beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan, kepatutan yang berlaku di masyarakat. Norma sosial terbentuk dari adanya pergaulan manusia. Ia bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai masyarakat.

Norma kesopanan mendorong setiap individu untuk berbuat baik meskipun tidak berasal dari hati nuraninya. Namun, hanya sebatas menghargai orang lain dalam pergaulan sosial.

4. Norma Hukum

Norma hukum berasal dari negara atau pemerintah yang diatur dalam undang-undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Norma hukum juga dijadikan sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi nyata, tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan denda.

Rori: Di Mana Norma?

Hubungan Norma dan Nilai Sosial

Hubungan norma dan nilai sosial tidak dapat dipisahkan. Keduanya bagai dua mata sisi uang yang tidak dapat dipisahkan. Jika nilai dianggap sebagai hal yang baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat.

Kemudian, norma dianggap sebagai kaidah atau aturan yang disepakati masyarakat dan memberi pedoman bagi perilaku supaya anggotanya ketika mengejar sesuatu yang dianggap baik atau dinginkan itu.

Nilai menjadi sesuatu yang paling dasar. Sifatnya hakiki, intisari, atau makna yang terdalam. Ia berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang sifatnya ideal. Nilai berwujud abstrak, oleh sebab itu dibutuhkan adanya suatu hal yang menjadikannya konkret dan nyata. Maka, norma hadir untuk membentuk nilai menjadi konkret dan nyata.

Aturan-aturan berupa perintah dan larangan terkandung dalam norma yang didasarkan pada suatu nilai yang dalam masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, dan dijunjung tinggi. Dapat disimpulkan bahwa hubungan norma dengan nilai terletak pada dijadikannya norma sebagai sumber dari seluruh aturan yang memberikan arahan bagi manusia agar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.

Hubungan nilai dan norma juga terdaoat dalam pembentukan sikap setiap individu dalam kehidupan sosial di lingkungan masyarakat sampai pendidikan dalam segi moralitas. Pada dasarnya, hubungan antara nilai dan norma merupakan sebuah nilai yang dibakukan atau dijadikam standar atau ukuran dalam menentukan kualitas tingkah laku manusia.

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.