Bahasa Indonesia Kesenian

Memahami Gambar Cerita: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)
Written by Siti Badriyah

Gambar cerita – Apakah Grameds pernah mendengar buku gambar cerita? Umumnya, buku cerita ini menargetkan anak-anak yang suka membaca sambil melihat gambar. Sesuai dengan namanya, gambar cerita dapat didefinisikan sebagai gambar yang memiliki alur atau cerita.

Gambar cerita adalah kombinasi dari gambar serta cerita yang banyak menarik minat anak-anak karena ilustrasi gambarnya yang menarik.

Gambar ini dinilai tidak membosankan, karena tidak hanya berisi tulisan-tulisan saja. Dengan gambar cerita, maka anak-anak dapat mengasah sisi kreatif maupun kemampuan imajinatif sang anak ketika melihat gambar tersebut. Bisa dibilang komik adalah salah satu contoh dari gambar cerita.

Seperti apa gambar cerita itu? Bagaimana contoh dan cara membuatnya? Simak penjelasan tentang gambar cerita berikut ini ya!

Pengertian Gambar Cerita

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)

Sumber: Pexels

Secara umum, gambar cerita merupakan gambar yang menceritakan tentang suatu kisah atau cerita. Tentu saja, cerita tersebut telah disusun sesuai dengan tokoh, alur, setting, maupun amanat cerita. Terutama jika gambar tersebut ditujukan untuk pendidikan anak-anak.

Karena untuk anak-anak maka amanat pesan yang disampaikan oleh gambar cerita perlu diperhatikan. Selain amanat, penting pula untuk menentukan alur serta tema gambar cerita, agar dapat menarik anak-anak sehingga mereka tidak akan bosan serta tetap antusias ketika membacanya.

Untuk pembaca anak-anak, gambar cerita merupakan jenis bacaan yang cukup efektif. Biasanya anak-anak relatif lebih mudah bosan ketika diberikan bacaan narasi. Dengan cerita gambar, maka anak-anak akan tertarik dengan ilustrasi dengan warna yang cukup menarik.

Fungsi Gambar Cerita

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)

Sumber: Pexels

Setelah mengetahui pengertian gambar cerita, maka dapat diketahui bahwa gambar cerita memiliki beberapa fungsi salah satunya adalah menarik minat baca anak-anak. Selain itu, gambar cerita memiliki fungsi yang lain. Berikut penjelasannya.

1. Lebih mudah dalam memahami cerita

Fungsi gambar cerita yang pertama adalah mempermudahkan pembaca untuk memahami cerita. Gambar atau ilustrasi terbukti dapat membantu pembaca, terutama anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca serta memahami kalimat.

Seperti yang Grameds ketahui, bahwa anak-anak lebih senang melihat gambar-gambar yang menyenangkan dengan warna tertentu dibandingkan melihat hal monoton.

Oleh karena itu, dengan gambar atau ilustrasi yang memiliki cerita, maka anak yang memiliki metode belajar visual akan lebih mudah memahami serta lebih menikmati proses belajar dan membaca.

2. Memberikan kesan yang berbeda

Fungsi kedua gambar cerita masih berhubungan dengan fungsi pertama. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk merekam sesuatu secara visual dibandingkan deretan kata atau kalimat. Sehingga dengan adanya gambar cerita, maka anak-anak akan lebih mudah menciptakan kesan atau mengingatnya dalam memori otak mereka.

Sehingga tidak heran apabila tim kreatif serta penulis buku cerita gambar sangat memperhatikan konsep serta pewarnaan dari ilustrasi yang dibuat, tujuannya tentu agar mampu menghasilkan gambar visual yang cocok dan menarik bagi anak-anak.

https://www.gramedia.com/products/silly-gilly-daily?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

3. Memiliki seni visual bagi para pembaca

Gambar cerita berfungsi sebagai seni visual. Terutama bagi para desainer. Tentu saja tidak mudah untuk membuat karakter tokoh tertentu dalam gambar. Seorang desainer perlu tahu betul bagaimana kesenangan atau kesukaan anak-anak terhadap jenis karakter atau bentuk yang seperti apa.

Sehingga tidak heran apabila para ilustrator rela melakukan penelitian sebelum membuat karakter tokoh tertentu dalam gambar cerita.

4. Membangkitkan emosi para pembaca

Biasanya gambar cerita lebih menargetkan pembaca yang masih anak-anak, sehingga gambar yang dihasilkan merupakan gambar-gambar yang mampu membangkitkan emosi anak tersebut. Ketika anak merasa tertarik maupun antusias akan buku tersebut, maka bisa dibilang visi dari pembuat gambar cerita sukses.

Selain keempat fungsi tersebut, gambar cerita juga memiliki fungsi lain seperti menghibur pembaca, memperjelas isi cerita, memperjelas pesan atau promosi suatu barang, mengungkapkan perasaan dari pembuat cerita tersebut.

Ciri-ciri Gambar Cerita

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)

Sumber: Pexels

Ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari gambar cerita, di antaranya adalah 1) gambar menunjukan peristiwa dalam sebuah cerita, 2) teks dialog atau narasi dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, 3) komposisi dari gambar lebih banyak dibandingkan tulisan, 4) cerita ditulis menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, 5) memiliki unsur intrinsik yang disajikan dalam tulisan, gambar serta simbol, 6) memiliki komposisi panel gambar yang proporsional, 7) teks mengandung unsur-unsur tipografi dengan gaya serta bentuk huruf yang dapat mengekspresikan emosi para tokohnya, 8) terdapat unsur humor, 9) memiliki balon kata untuk menunjukan dialog.

Agar lebih jelas, berikut penjelasan dari ciri-ciri gambar cerita di atas.

1. Memiliki narasi yang singkat

Gambar cerita biasanya menggunakan narasi yang singkat atau pendek dan tidak seperti novel maupun cerpen. Karena gambar cerita biasanya lebih dominan pada gambar atau ilustrasi untuk menjelaskan alur ceritanya dibandingkan narasi. Meskipun narasi yang ditulis pada gambar cerita cenderung singkat, akan tetapi narasi yang ditulis tetap harus memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

2. Menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana

Karena narasi dalam gambar cerita harus ditulis dengan singkat, maka kalimat yang digunakan untuk menjelaskan gambar tersebut haruslah kalimat yang sederhana. Gambar cerita memiliki kalimat pendek yang sederhana, akan tetapi tetap dapat menjelaskan alur cerita dari gambar atau ilustrasinya.

Kalimat sederhana dan narasi singkat diperlukan, agar pembaca lebih mudah memahami alur cerita. Karena segmentasi dari gambar cerita adalah anak-anak yang biasanya baru belajar membaca.

Selain kalimat yang digunakan harus sederhana, gambar cerita juga harus menggunakan kata yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari atau menggunakan diksi yang umum.

https://www.gramedia.com/products/buku-emosi-pertamaku?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

3. Memiliki dialog dengan balon kata

Gambar cerita perlu memiliki sesi dialognya masing-masing. Dialog akan memudahkan pembaca untuk dapat memahami alur cerita serta pesan atau amanat cerita, selain itu balon kata juga memudahkan illustrator untuk menggambarkan adegan gambar yang pas serta sesuai dengan cerita yang telah dibuat oleh penulisnya.

Balon kata akan memudahkan pembaca untuk fokus membaca narasi yang ada pada gambar cerita, selain itu balon kata akan membuat lebih spesifik tokoh mana yang bercerita dan lain-lain. Contohnya mudah seperti ketika Grameds membaca komik, ada komik yang menggunakan balok kata dan ada pula yang tidak. Biasanya komik yang menggunakan balon kata akan lebih mudah untuk dipahami.

Apabila segmentasi dari gambar cerita tersebut adalah anak-anak maka balon kata harus dibuat lebih mendetail dan jelas lagi. Contohnya satu balon kata untuk satu tokoh yang menceritakan percakapan dan lain sebagainya.

4. Memperhatikan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya

Meskipun narasi yang ditulis dalam gambar cerita harus singkat, akan tetapi gambar cerita yang baik harus tetap memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Unsur intrinsik dari gambar cerita meliput tokoh, tema, alur, latar, sudut pandang, amanat dan karakteristik.

Sedangkan unsur ekstrinsik dari gambar cerita adalah latar belakang penulis, latar belakang masyarakat dan nilai.

5. Menggunakan tipografi

Ciri lain dari gambar cerita adalah menggunakan tipografi yang sangat penting dalam gambar cerita. Karena tipografi akan memudahkan pembaca untuk memahami setiap karakter dalam cerita, seperti emosi apa yang dirasakan oleh tokoh apakah ketakutan, sedih, marah atau takut dan lainnya.

Cara Membuat

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)

Sumber: Pexels

Ada beberapa langkah yang perlu diketahui apabila Grameds ingin mencoba membuat gambar cerita yang menarik sekaligus yang baik. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat gambar cerita.

1. Mempersiapkan alat dan bahan

Jika ingin membuat gambar cerita, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan lebih dulu. Ketika mempersiapkan alat dan bahan, maka Grameds juga bisa menyesuaikan teknik yang akan digunakan dalam membuat gambar cerita. Alat dan bahan yang digunakan dapat Grameds sesuaikan dengan kemampuan.

Grameds bisa memulai dengan kertas dan pensil atau buku, apabila Grameds memiliki peralatan yang lebih canggih, maka Grameds dapat mulai berlatih membuat gambar cerita dengan menggunakan tablet dan pen tablet. Setelah alat dan bahan siap, ada beberapa teknik dalam membuat gambar cerita. Berikut penjelasannya.

  • Teknik arsir, merupakan teknik membuat ilustrasi gambar yang menggunakan garis sejajar dan menyilang untuk menutup objek gambar. Meskipun hanya mengarsir objek gambar saja, tetapi teknik ini dapat memberikan hasil gambar tiga dimensi serta memberikan kekuatan pada kesan dimensi terang atau gradasi pada gambar ilustrasi.
  • Teknik gosok merupakan teknik yang seringkali digunakan oleh para ilustrator, teknik ini dikenal pula dengan nama teknik dussel. Sesuai dengan namanya, teknik gosok dilakukan dengan cara menggoreskan pensil pada objek gambar. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan estetik pada gambar.
  • Teknik basah merupakan teknik yang cocok digunakan pada ilustrasi gambar bidang dua dimensi. Biasanya media yang digunakan untuk teknik basah adalah kanvas atau kertas. Jika ingin menggunakan teknik basah, maka Grameds perlu menggunakan cat air dan cat minyak, karena teknik basah tidak dapat dipraktikan dengan menggunakan pensil.
    Teknik pointilis merupakan teknik gambar yang sering digunakan untuk membuat titik-titik pada media gambar. Titik tersebut nantinya akan menumpuk kemudian membentuk sebuah objek.

2. Menentukan tema gambar cerita

Setelah mengetahui teknik yang akan digunakan untuk membuat gambar cerita, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema cerita yang berkaitan dengan obyek gambar.

Obyek gambar biasanya bisa berupa benda hidup seperti manusia, tumbuhan maupun hewan dan pemilihan tema gambar cerita akan menentukan gambar seperti apa yang akan dibuat. Grameds dapat menentukan tema cerita dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau dari pengalaman pribadi penulis.

https://www.gramedia.com/products/komik-baik-cita-cita-dan-persahabatan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

3. Membuat sketsa

Setelah berhasil menentukan tema, maka langkah selanjutnya untuk membuat gambar cerita adalah membuat sketsa. Pembuatan sketsa harus dikerjakan dengan baik, karena sketsa dapat menentukan gambar cerita yang dibuat apakah hasil akhir dari gambar akan maksimal atau tidak. Ketika membuat gambar cerita, maka sebaiknya sketsa dibuat lebih dari satu, sehingga illustrator akan memiliki banyak pilihan gambar mana yang akan ditampilkan nantinya.

4. Menyelesaikan gambar

Langkah terakhir adalah menyelesaikan gambar dengan memberikan warna atau mempertegas garis gambar. Ada dua teknik pewarnaan yang dapat digunakan yaitu teknik basah serta teknik kering.

Teknik pewarnaan basah merupakan teknik pewarnaan yang menggunakan media cat air, tinta atau cat minyak. Sedangkan teknik pewarnaan kering merupakan teknik pewarnaan yang menggunakan media kering seperti pensil warna atau crayon.

Jangan lupa untuk menuliskan dialog singkat dengan kotak balon untuk menjelaskan alur cerita dengan baik.

Jenis-jenis dan Contohnya

Ada beberapa jenis dari gambar cerita yang bisa dijadikan sebagai pemilihan tema atau topik dan teknik gambar. Berikut jenis-jenis gambar cerita beserta contohnya.

1. Kartun

Grameds tentu familiar dengan jenis gambar cerita yang pertama. Kartun bisa digambarkan dalam wujud manusia maupun segi. Dari segi isi kontennya, kartun dapat dikemas dengan menggunakan humor maupun dongeng anak. Apabila dipelajari lebih lanjut lagi, kartun dapat dibuat dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

Salah satu contoh dari gambar cerita kartun adalah seri Chibi Maruko Chan. buku gambar cerita seri Chibi Maruko Chan memiliki banyak seri, salah satunya adalah tentang peralatan sekolah dan profesi. Buku ini menyesuaikan tema yaitu menjelaskan dan mengenalkan peralatan sekolah serta macam-macam profesi.

https://www.gramedia.com/products/seri-chibi-maruko-chan-peralatan-sekolah-dan-profesi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Jika tertarik untuk membaca gambar cerita kartun, Grameds bisa membeli buku gambar cerita seri Chibi Maruko Chan di gramedia.com ya! Tenang saja buku ini juga tersedia dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah dipahami.

2. Karikatur

Jenis gambar cerita karikatur biasanya lebih menonjolkan pada karakter yang digambar dengan cara melebih-lebihkannya, dibuat lebih lucu atau lebih unik. Karikatur juga sering kali digunakan para ilustrator untuk membuat gambar cerita yang berisi kritik atau sindiran. Berikut contoh dari karikatur.

gambar cerita (pengertian, cara membuat, contoh)

Sumber: Kompas.com

3. Komik

Komik merupakan kumpulan gambar yang disusun secara horizontal maupun vertikal, kemudian ditambahkan sedikit teks sebagai dialog atau narasi ceritanya. Biasanya dialog dituliskan dengan menggunakan balon kata, karena lebih mudah dipahami.

Saat ini, gambar cerita komik adalah salah satu jenis gambar cerita yang cukup populer. Bahkan ada komik yang ditulis untuk anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai genre. Berikut adalah contoh dari gambar cerita komik.

https://www.gramedia.com/products/komik-100-kebiasaan-nabi-1?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

4. Ilustrasi karya sastra

Jenis gambar cerita yang keempat adalah berupa ilustrasi karya sastra yang sifatnya hanya memberi ketegasan pada cerita yang dituliskan. Ilustrasi karya sastra biasanya dapat disebut dengan novel bergambar.

Pada novel bergambar, biasanya hanya ada satu atau dua gambar pada satu halaman. Karena fungsi gambar ini hanyalah untuk mempertegas saja. Selain itu, novel bergambar berbeda dengan gambar cerita pada umumnya sebab narasi atau teksnya lebih banyak dibandingkan gambarnya.

Salah satu contoh dari novel bergambar adalah novel seri Silly Gilly Daily seperti berikut ini.

https://www.gramedia.com/products/silly-gilly-daily-stay-at-home?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

5. Vignette

Jenis cerita gambar yang terakhir adalah vignette yaitu gambar cerita yang dibuat dengan bentuk dekoratif dan sering digunakan untuk mengisi ruang kosong yang ada pada naskah, narasi maupun cerita dalam buku.

Itulah penjelasan tentang gambar cerita. Grameds bisa memulai berlatih membuat gambar cerita dengan mempelajari jenis-jenis gambar cerita lebih dulu. Apabila masih kebingungan, Grameds bisa mencari inspirasi dengan membaca salah satu contoh gambar cerita, contohnya seperti komik.

Kemudian, Grameds hanya perlu menyesuaikan genre sesuai yang diinginkan oleh Grameds. Contohnya jika Grameds ingin membuat gambar cerita khusus anak-anak maka sesuaikanlah genrenya, bisa tentang petualangan atau membahas informasi khusus.

Grameds bisa membaca buku-buku terkait gambar cerita dengan mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah