IPA

Ketahui Fungsi Tulang Tengkorak dan Bagian-Bagian Strukturnya!

Fungsi Tulang Tengkorak
Written by Rahma R

Fungsi Tulang Tengkorak – Makhluk hidup yang bernyawa seperti manusia dan hewan pasti memiliki anatomi tubuh yang didalamnya terdapat susunan kerangka atau tulang yang menyusun bentuk tubuh mereka. Pada hewan mereka memiliki bentuk susunan kerangka tulang yang berbeda menyesuaikan jenis hewannya sementara pada manusia cenderung sama semua hanya mungkin ukurannya saja yang berbeda.

Salah satu tulang yang akan kami bahas pada pembahasan kali ini adalah tulang tengkorak. Setiap tulang pada tubuh memiliki peran fungsinya masing-masing yang sangat penting untuk melindungi bagian organ dalam tubuh yang kemudian dilapisi kulit. Tulang tengkorak memiliki fungsi untuk melindungi bagian dalam kepala seperti otak dari benturan dan membentuk wajah manusia menjadi berbeda dengan manusia lainnya.

Walaupun tulang tengkorak terkesan sederhana namun perlu diketahui bahwa ada banyak bagian tulang yang menyusun tulang tengkorak hingga menjadi satu kesatuan yang utuh pada kepala manusia.

Untuk itu bagi sobat grameds yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja bagian-bagian dari tulang tengkorak dan peran fungsinya pada kepala manusia pada pembahasan kali ini kami telah merangkum berbagai informasi terkait tulang tengkorak yang dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi sobat grameds sekalian.

Selanjutnya informasi mengenai fungsi dan bagian tulang tengkorak tersebut akan kami sajikan di bawah ini!

Pengertian Tulang Tengkorak

Tengkorak adalah struktur tulang pada makhluk hidup yang merupakan kerangka kepala. Tengkorak mendukung struktur kepala dan melindungi tubuh dari cedera. Selain melindungi otak, tengkorak memberikan jarak yang cukup antara mata untuk penglihatan stereoskopis dan menempatkan telinga sehingga otak dapat menentukan arah dan jarak suara.

Ada beberapa perbedaan antara tengkorak manusia dan hewan, tengkorak hewan dapat memiliki tanduk yang penting untuk pertahanan diri. Sedangkan pada manusia, tengkorak orang dewasa biasanya terdiri dari 22 tulang.

Tengkorak (calvaria atau calva) terdiri dari sekitar 29 tulang yang biasanya melindungi atau mendukung fungsi organ kepala dan wajah. Pembagian tengkorak selanjutnya menjadi beberapa kelompok seringkali berbeda-beda tergantung dari sumber acuannya.

Fungsi Tulang Tengkorak dan Bagian-Bagiannya

Tengkorak menyusun kepala dan wajah sekaligus melindungi otak. Tulang tengkorak dapat dibagi menjadi tulang tengkorak yang membentuk tengkorak, dan tulang wajah yang membentuk wajah.

Fungsi utama tengkorak adalah untuk melindungi otak, termasuk otak besar, otak kecil, dan batang otak. Tengkorak juga menyediakan permukaan tempat otot-otot wajah dapat menempel.

Tulang tengkorak tidak terlibat dalam gerakan atau aktivitas tubuh apa pun. Tulang tengkorak terdiri dari dua kelompok tulang penyusun, tulang tengkorak dan tulang wajah. Di kepala, tulang tengkorak dibagi menjadi delapan kategori. Ada yang pipih, ada yang tidak beraturan, sehingga disebut tulang tidak beraturan. Lebih detailnya, ini adalah jenis-jenis tulang tengkorak yang merupakan bagian dari kepala atau tengkorak:

1. Tulang Frontal (Depan)

Tulang frontal atau Depan tepatnya pada bagian dahi menopang bagian depan dan belakang tengkorak. Bagian luar struktur tulang ini rata dan bagian dalamnya cekung. Fungsi utama tulang belakang frontal adalah melindungi otak dan menopang struktur kepala, seperti rongga hidung dan mata.

2. Tulang parietal (Tulang Bagian Atas)

Tulang parietal tepatnya berada dibagian atas kepala atau disebut ubun-ubun adalah sepasang tulang pipih yang terletak di kedua sisi kepala, di belakang tulang frontal. Tulang ini sering disebut sebagai ubun-ubun.

3. Tulang temporal (Tulang Pelipis)

Tulang temporal tepatnya tulang yang berada di bagian pelipis terletak di bawah setiap tulang parietal. Tulang ini adalah sepasang tulang berbentuk tidak beraturan yang mengelilingi telinga tengah dan dalam. Bagian bawah terhubung ke rahang untuk membantu mulut membuka dan menutup.

Tulang temporal berkontribusi pada struktur tengkorak dan melindungi otak dan selaput yang mengelilinginya. Tulang ini juga terhubung dengan beberapa otot penting, seperti otot yang membantu mengunyah dan menelan serta otot yang menggerakkan leher dan kepala.

4. Tulang oksipital (Tulang Kepala Bagian Belakang)

Tulang oksipital adalah tulang trapesium datar yang terletak di bagian belakang tengkorak. Tulang ini memiliki lubang yang berfungsi sebagai penghubung antara sumsum tulang belakang dan otak.

Secara khusus, tulang oksipital melindungi bagian otak yang memproses penglihatan. Selain itu, tulang ini juga berperan dalam pergerakan tubuh, keseimbangan, serta kemampuan melihat dan berinteraksi.

5. Tulang Sphenoid (Tulang Baji)

Tulang sphenoid atau baji terdiri dari tulang tidak beraturan di tengah tengkorak, tepat di bawah tulang frontal dan di depan tulang oksipital. Tulang ini memanjang selebar tengkorak dan membentuk sebagian besar dasar tengkorak manusia.

Seperti tulang tengkorak lainnya, tulang sphenoid melindungi struktur otak dan saraf. Selain itu, tulang belakang ini juga berperan dalam mendukung mengunyah dan berbicara.

6. Tulang Ethmoid (Tulang Tapis)

Tulang ethmoid adalah salah satu tulang paling kompleks yang terletak di antara mata. Tulang ini seukuran es batu, ringan dan berbentuk seperti spons, membantu membentuk rongga mata dan rongga hidung.

Rongga sinus yang terdapat di dinding tulang ethmoid juga memiliki fungsi penting, antara lain memproduksi lendir untuk menjebak alergen berbahaya, menenangkan kepala, dan mengatur suara.

Fungsi Tulang Tengkorak

Struktur atau Bagian Tulang Wajah

Sementara itu, tulang paras/wajah terbagi menjadi 6 jenis, antara lain:

1. Tulang pipi

Tulang pipi atau tulang zigomatik terletak sempurna pada bawah ke 2 mata. Tulang ini berbentuk misalnya persegi panjang yg menjulur ke atas ke sisi luar mata & ke bawah pada dekat rahang.

Bagian depan tulang pipi yg lebih tebal & bergerigi berfungsi menjadi struktur yg menyatukan tulang paras atau wajah sekaligus melindungi arteri, saraf, vena, & organ yg berada pada bawah bagian atas kulit.

Tulang pipi terikat menggunakan beberapa tulang paras lainnya, termasuk tulang hidung, tulang rahang, & tulang pada depan telinga. Bagian bawah tulang pipi turut berperan pada membantu konvoi ekspresi. Sedangkan permukaan tulang pipi menghubungkan tulang paras ke permukaan tengkorak.

2. Tulang rahang atas

Rahang atas terdiri menurut dua tulang maksila berbentuk piramida yg menyatu pada tengah. Kedua tulang ini terletak pada bagian tengah paras yg memisahkan rongga hidung & ekspresi. Tulang rahang atas berisi sinus maksilaris yg terdapat pada setiap sisi hidung.

Tulang rahang membantu menegaskan bentuk paras. Selain itu, tulang ini adalah tempat tumbuhnya gigi atas dan menciptakan langit-langit ekspresi & bagian bawah rongga mata. Dengan begitu, tulang ini jua berperan akbar pada mendukung proses mengunyah & berbicara.

3. Tulang Lakrimal

Tulang lakrimal terletak pada rongga mata. Tulang berbentuk persegi panjang ini terdiri menurut 2 bagian atas, satu menghadap hidung & satunya lagi menghadap mata.

Tulang lakrimal termasuk bagian menurut sistem produksi air mata yg menciptakan struktur & menopang mata.

4. Tulang hidung

Setiap insan mempunyai 2 tulang hidung yg terletak pada bagian tengah atas paras, tepatnya pada antara tulang dahi & tulang rahang atas. Tulang ini menciptakan jembatan hidung yg berukuran dan bentuknya mini & lonjong, namun mampu berbeda-beda pada setiap orang.

Tulang hidung berfungsi buat mengikat tulang rawan yg menciptakan kontur hidung insan.

5. Tulang rahang bawah

Tulang rahang bawah atau tulang mandibula merupakan tulang terbesar dalam tengkorak insan. Bentuk tulang rahang bawah terdiri menurut 2 bagian, yaitu bagian melengkung secara horizontal yg menciptakan garis rahang bawah & vertikal yg terhubung dalam ke 2 sisi tubuh.

Tulang ini menciptakan bagian bawah tengkorak, struktur gigi bawah, & struktur ekspresi serta menggunakan tulang rahang atas. Tulang rahang bawah juga bisa membantu menggerakkan ekspresi, misalnya mengunyah makanan.

6. Tulang palatina

Tulang palatina adalah tulang yg membantu menciptakan rongga hidung, rongga bawah mata, & langit-langit ekspresi. Tulang ini berbentuk alfabet L yg terletak pada bagian bawah tengkorak, tepatnya pada belakang tulang rahang atas & pada depan langit-langit ekspresi.

Secara klinis, tulang-tulang ini merupakan tempat tinggal bagi saraf palatine yg berfungsi menjadi pemberi frekuensi rasa sakit dalam gigi & ekspresi.

Tulang-tulang yg menciptakan tengkorak insan pada atas disatukan sang jaringan ikat yg diklaim menggunakan “jahitan”. Jahitan ini belum sepenuhnya menyatu saat seseorang bayi lahir. Seiring bertambahnya usia, celah antar tulang tengkorak akan menutup & sebagai semakin kokoh buat melindungi struktur otak yg lembut.

Dengan mengenali bagian & fungsi tulang tengkorak, diharapkan Anda mampu menaruh proteksi & perhatian yg lebih terhadap bagian kepala Anda supaya terhindar dari kecelakaan yang mengakibatkan cedera kepala yang tidak diinginkan.

Apabila terjadi benturan pada bagian kepala yg relatif keras atau ada keluhan yg mungkin mengacu gangguan pada otak, segera periksakan ke IGD atau dokter terdekat supaya mampu diberikan penanganan yg sempurna.

Fungsi Tulang Tengkorak

Kelainan Pada Tulang Tengkorak

Ada beberapa kondisi atau gangguan yang dapat mengancam keutuhan tengkorak, seperti:

1. Patah tengkorak

Patah tulang tengkorak bisa datang dalam berbagai jenis dan tingkat keparahan. Dalam beberapa kasus, bagian yang patah tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika tergolong cukup parah, Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk menyembuhkannya.

Tingkat keparahan kerusakan tengkorak bervariasi tergantung pada kekuatan benturan dan jenis benda yang menyebabkan cedera, serta lokasi cedera kepala.

Berikut adalah beberapa jenis patah tulang tengkorak (patah tulang) yang dapat terjadi:

2. Fraktur Tertutup

Fraktur tertutup dapat terjadi ketika tulang tengkorak patah tetapi kulit yang menutupi tulang masih utuh, tanpa goresan atau luka terbuka.

3. Fraktur Terbuka

Tidak seperti patah tulang tertutup, patah tulang tengkorak terbuka mengakibatkan kerusakan kulit di lokasi patah tulang. Bahkan, terkadang patah tulang terlihat atau muncul dari robekan di kulit.

4. Fraktur Dasar Tengkorak

Kerusakan jenis ini terjadi di dasar tengkorak atau di tulang sekitar mata, telinga, atau hidung, atau di bagian belakang tengkorak dekat tulang belakang. Cedera ini sering menyebabkan robekan meningeal dan merupakan salah satu jenis cedera tengkorak yang paling fatal.

5. Fraktur Cekung (fraktur tengkorak cekung)

Patah tulang tengkorak jenis ini terjadi karena sebagian tulang yang patah terdorong ke dalam rongga otak dan membentuk lengkungan berbentuk cekung.

button rahmad jpg

6. Craniosynostosis

Beberapa bayi dilahirkan dengan kondisi yang disebut craniosynostosis, yang melibatkan penutupan dini jahitan di tengkorak. Ini memberi tengkorak bentuk yang tidak biasa dan terkadang dapat memengaruhi fitur wajah.

Menurut Johns Hopkins Medicine, craniosynostosis dapat menyebabkan bentuk tengkorak atau tulang wajah yang tidak simetris dan tidak normal.

Ada beberapa jenis stenosis kranial, tergantung pada jahitan yang terkena, yaitu:

  • Sinostosis koroner: Bayi jenis ini mungkin memiliki dahi yang rata dan terangkat.
  • Sinostosis koronal: Jenis ini dapat meratakan satu sisi dahi dan mempengaruhi bentuk rongga mata dan hidung.
  • Sinostosis lambdoid: Ini dapat menyebabkan kerataan di satu sisi belakang tengkorak. Itu juga dapat mempengaruhi posisi telinga atau menyebabkan tengkorak miring ke satu sisi.
  • Metopic synostosis: Hal ini dapat menyebabkan tengkorak berbentuk segitiga atau dahi yang runcing. Itu juga bisa membuat mata tampak lebih dekat.
  • Sinostosis sagital: Kelainan ini bisa menonjolkan dahi. Area di sekitarnya juga terkesan sempit sehingga memberi kesan kepala memanjang.

Dalam Artikel Tinjauan Klinisnya, Departemen Bedah Saraf menyatakan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan tengkorak yang tidak normal dengan kelainan bentuk kraniofasial dan kranial yang parah.

Jika tidak diobati, komplikasi lain seperti peningkatan tekanan intrakranial dan pertumbuhan tengkorak yang terbatas dapat terjadi.

Oleh karena itu, seseorang dengan craniosynostosis perlu dirawat dengan pembedahan untuk menghindari komplikasi di masa depan.

Selain craniosynostosis, beberapa kondisi lain yang dapat mempengaruhi tulang tengkorak, antara lain:

7. Displasia Kleidokranial

Displasia kranial adalah mutasi pada gen tertentu yang menyebabkan perkembangan abnormal pada gigi dan tulang, termasuk tengkorak. Gejala umum termasuk dahi miring, tulang ekstra pada sendi tengkorak, dan tengkorak yang membesar.

8. Displasia Kraniometafisis

Ini adalah kondisi bawaan yang menyebabkan tulang tengkorak menebal menyebabkan dahi menonjol dan mata terbuka lebar.

9. Penyakit Tulang Paget

Jaringan tulang baru dibuat dengan cepat karena aktivitas abnormal osteoklas, yang merupakan sejenis sel tulang. Orang dengan kondisi ini lebih rentan mengalami patah tulang karena tulang yang terkena biasanya lebih lemah.

10. Displasia Fibrosa

Kondisi ini menyebabkan jaringan tulang berkembang menjadi jaringan parut akibat mutasi pada sel pembentuk tulang. Ini cenderung hanya mempengaruhi satu tulang pada satu waktu, tetapi dapat terlibat dalam beberapa kasus.

11. Tumor Tulang (Osteoma)

Osteoma adalah pertumbuhan tulang jinak di tengkorak. Orang dengan tumor tulang seringkali tidak memiliki gejala.

Namun, jika pertumbuhannya menekan saraf, dapat menyebabkan masalah pendengaran dan penglihatan. Mereka biasanya sembuh setelah tumor diangkat.

Karena pentingnya bagian-bagian fungsional dari tengkorak, maka tentunya perlu dijaga kesehatannya dengan sebaik mungkin.

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi resiko terjatuh, terbentur atau kecelakaan adalah dengan selalu menggunakan helm saat berkendara. Ingatlah untuk selalu memakai sabuk pengaman Anda saat mengemudi.

Fungsi Tulang Tengkorak

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian dari fungsi tulang tengkorak. Tidak hanya memahami pengertian dari fungsi tulang tengkorak saja tapi lebih jauh membahas mengenai bagian-bagian pada tulang tengkorak dan kelainan yang terdapat pada tulang tengkorak.

Mengetahui apa fungsi tulang tengkorak sangat berguna bagi seseorang untuk memahami berbagai anatomi tubuh dan peran fungsi tulang tengkorak pada tubuh manusia. Dan, dengan mengetahui berbagai kemungkinan penyakit dan kelainan pada tulang tengkorak membuat kita lebih berhati-hati dan menjaga kondisi tubuh terutama bagian tulang kepala kita.

Demikian ulasan mengenai fungsi tulang tengkorak. Buat Grameds yang mau memahami tentang fungsi tulang tengkorak serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Tulang Pipa: Pengertian Struktur, Fungsi, dan Contoh

5 Fungsi Tulang Kering Bagi Tubuh dan Cara Merawatnya!

Tulang Pergelangan Kaki: Ligamen, Fungsi, Cedera, dan Perawatan

4 Fungsi Tulang Paha pada Manusia serta Bagian dan Kiat Merawatnya!

Fungsi Tulang Belakang Beserta Cara Merawatnya

 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.