Biologi

Fungsi Tulang Atas pada Tubuh Manusia, Bukan Sekedar Penghubung!

fungsi tulang atas
Written by Nandy

Fungsi Tulang Atas – Tubuh manusia terdiri dari sel, tulang, saraf, dan sebagainya. Tulang menjadi tempat melekatnya organ-organ manusia. Ia juga memberikan bentuk pada tubuh manusia. Tidak hanya itu, tulang juga menjadi penopang tubuh, yang menjadikan tubuh manusia dapat berdiri tegak.

Tulang manusia memliki ragam bentuk dan fungsi. Salah satunya tulang atas yang berperan penting untuk tubuh. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tulang atas, Grameds dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Pengertian dan Fungsi Tulang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tulang dirumuskan sebagai rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang; duri ikan; barang yang menyerupai tulang atau rangka.

Adapun dalam Wikipedia, tulang didefinisikan sebagai jaringan tubuh yang kaku dan terdiri dari sel-sel yang tertanam dalam antarsel keras yang berlimpah. Kalsium gosfat dan kolagen menjadi dua komponen penyusun tulang. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan dan terus berlangsung sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.

Tulang mengambil alih pembentukan rangka dan alat gerak tubuh. Ia juga menjadi pelindung organ-organ internal dan sebagai tempat menyimpan mineral dalam tubuh.

Selaras dengan kedua definisi di atas, Faweett merumuskan tulang sebagai jaringan ikat yang tersusun atas sel, substansi, dan serat, fungsinya untuk pelindung dan penyokong kerangka serta tendo sebagai daya gerak. Sifat fisik tulang sangat kuat, sedikit elastis, tahan kompresi, dan tersusun dari materi yang relatif ringan.

Tulang cukup responsif untuk merespons adanya pengaruh metabolik, endokrin, dan metabolik. Dengan segala kekerasan dan kekuatannya, tulang tersusun dari materi hidup yang dinamis, secara berkala dan tetap selalu diperbaharui serta disusun ulang selama hidup manusia.

Adapun Gartner dan Hiatt mendefinisikan tulang sebagai jaringan ikat vaskular yang terdiri dari sel-sel dan zat antarsel yang dikelompokkan. Misalnya tulang padat (tulang kompakta), tulang spongiosa, dan jenis tulang lainnya. Fungsinya sebagai pelindung, penyokong, penyimpan mineral di ujung-ujung persendian yang mana tulang rawan berperan sebagai pelapis untuk mempermudah pergerakan.

Secara umum, tulang memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Tempat melekatnya otot;
  • Sebagai tempat yang menyediakan pelindungan untuk jaringan khusus seperti sistem pembentuk darah (sumsum tulang);
  • Tempat pembentukan sel-sel darah;
  • Pengatur tingkat kalsium dan fosdat dalam cairan tubuh yang beredar;
  • Penunjang dan pemberi bentuk tubuh;
  • Alat gerak pasif;
  • Pelindung organ dan jringan lunak, seperti pada tengkorak;
  • Dukungan struktural untuk aksi mekanis jaringan lunak, seperti konstraksi otot dan perluasan paru-paru.

Ensiklopedia 4D: Tubuh Manusia - fungsi tulang atas

Struktur Tulang

Secara umum, struktur tulang dibedakan menjadi dua, yakni struktur makroskopis dan mikroskopis. Berikut penjelasan keduanya.

1. Struktur Makroskopis

Faweett mengelompokkan tulang dalam dua kategori, yakni tulang kompak (substansi kompakta) dan tulang spons atau konselosa (substansi spongiosa). Tolang kompakta terlihat seperti massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan mikroskop.

Tulang panjang khas, seperti femur atau humerus, pada bagian batang (diafisis) tersusun atas silinder berlubang tulang kompak berdinding tebal dengan rongga sumsum tulang. Ujung tulang panjang terdiri dari tulang spons ditutupi korteks tulang kompak tipis, tulang panjang yang tumbuh disebut epifisis.

Tulang rawan epifisis dan tulang spons metafisis yang berdekatan merupakan zona pertumbuhan pada semua inkremen memanjang dalam pertumbuhan tulang berlangsung. Tulang dibungkus oleh periosteum, lapisan jaringan ikat khusus yang mempunyai potensi osteogenik atau pembentuk tulang, jika periosteum fungsional tidak ada maka tidak memiliki potensi osteogenik dan tidak berhubungan dengan pemulihan patah tulang.

Rongga sumsum diafisis dan rongga dalam tulang spons dilapisi oleh endosteum yang juga memiliki sifat osteogenik. Substansi kompakta pada tulang pipih tengkorak terbentuk pada permukaan luar dan dalam yang sering disebut tabel luar dan dalam. Periosteum permukaan luar tengkorak disebut perikranium dan pada permukaan dalam disebut dura mater. Pembungkus dari jaringan ikat dari tulang-tulang pipih memiliki potensi osteogenik tidak berbeda antara periosteum dan endosteum tulang panjang

2. Struktur Mikroskopis

Struktur mikroskopis memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk dapat melihatnya dengan jelas. Sebagian besar struktur mikroskopis terdiri dari matriks tulang, interstisial bermineral, yang dideposisikan dalam lapisan atau lamel dengan tebal 3-7 nm.

Substansi interstisial tulang adalah rerongga lentikuler, disebut lakuna yang masing-masing berada disebuah sel osteosit. Lakuna memencar keluar ke segala arah dan menerobos lamel dari substansi interstisial dan beranastomosis dengan kanalikuli. Lakuna letaknya berjauhan tetapi mereka membentuk rongga utuh yang saling behubungan melalui jaringan saluran yang sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel-sel tulang.

Faweet mengelompokkan tulang kompak dalam tiga pola umum, yaitu: 1). Disusun konsentris mengelilingi saluran vaskuler memanjang, membentuk unit silindris yang disebut sistem Havers atau osteon. 2). Sistem Havers terdapat potongan tulang berlamel dengan berbagai ukuran dan bentuk tak teratur. 3). Permukaan luar tulang korteks, tepat dibawah periosteum pada permukaan dalam terdapat sejumlah lamel yang yang berjalan tidak terputus-putus mengitari bagian batang.

Penampilan mikroskopis periosteum bervariasi sesuai keadaan fungsionalnya. Semasa embrional dan pertumbuhan pasca lahir memiliki lapisan dalam dari sel-sel osteoblas yang berhubungan langsung dengan tulang, sesudah pertumbuhan tulang terhenti, osteoblas berubah berubah menjadi sel-sel pelapis tulang tidak aktif, tetapi mereka tetap memiliki potensi osteogenik dan jika tulang itu cidera mereka berubah 11 kembali menjadi osteoblas dan berpartisipasi dalam pembentukan tulang baru.

Pengertian dan Fungsi Tulang Atas

Manusia terdiri dari beragam jenis tulang, salah satunya tulang atas. Melanisr dari laman anlene.com, tulang atas merupakan bagian tulang yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh bagian atas. Tulang atas juga dikenal sebagai humerus atau tulang lengan atas. Kata “humerus” berasal dari bahasa Latin yang berarti lengan atas.

Tulang lengan menjadi bagian tulang yang paling panjang dan besar. Namun, dibanding dengan bagian tulang lainnya, tulang bagian atas lebih mudah patah. Hal tersebut disebabkan oleh refleks yang dilakukan manusia ketika dirinya jatuh maka tulang lengan dijadikan pilihan pertama untuk menopang tubuh.

Letak tulang humerus atau tulang lengan atas di antara sendi bahu dan sendi siku. Bagian atas humerus terhubung dengan area fossa glenoid yang terletak di scapula atau tulang belikat. Adapun, bagian bawah humerus menyentuh bagian atas radius dan ulna. Yang mana, keduanya menjadi penghubung antara lengan atas dan lengan bawah.

Pertemuan tulang-tulang tersebut menjadikan Grameds dapat melakukan pergerakan menggunakan sendi bahu dan sendi siku. Adapun fungsi tulang atas sebagai berikut.

  • Sebagai tempat melekatnya banyak otot penting yang ada di bagian lengan dan mendukung perkerakan lengan;
  • Menekuk siku (fleksi);
  • Penghubung sendi putar yang terletak di bagian bahu;
  • Meluruskan atau meregangkan siku (ekstensi);
  • Mengangkat tangan ke atas atau merentangkan tangan menjauhi badan (abduksi);
  • Menggerakkan lengan ke depan tubuh (fleksi);
  • Menurunkan lengan ke bawah atau mengembalikan tangan ke posisi semula setelah merentangkan tangan (aduksi);
  • Menggerakkan lengan ke belakang tubuh (ekstensi).

Tulang atas terdiri dari otot dan ligamen. Ligamen berfungsi sebagai pelindung otot dan membantu memberikan gerakan pada sendi bahu. Ligamen juga memberikan sensasi dan gerakan tidak hanya pada setiap otot di lengan. Namun, juga pada bagian leher dan sumsum tulang belakang.

Masalah yang Muncul pada Tulang Atas

Setiap tulang memiliki permasalahannya masing-masing, tak terkecuali tulang lengan atas. Berikut beberapa permasalahan yang kerap dialami oleh tulang atas.

  1. Patah tulang lengan atas sering terjadi di tulang lengan atas. Faktor penyebabnya beragam seperti terjatuh, olahraga, kecelakaan, dan lain sebagainya.
  2. Frozen shoulder atau disebut dengan bahu beku merupakan kondisi yang terjadi karena jaringan parut membentuk kapsul yang melindungi tulang, ligamen, dan tendon pada bahu yang mengeras dan menebal. Hal tersebut akan menyebabkan bahu terasa nyeri dan kaku ketika digerakkan atau bahkan tidak dapat digerakkan sama sekali. Umumnya, kondisi ini terjadi secara perlahan dan bertahap.
  3. Tendinitis dan bursitis terjadi ketika tendon yang mengelilingi tulang atas yang sedang mengalami peradangan atau iritasi. Kondisi ini dapat terjadi karena beragm faktor seperti usia, aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang, olahraga yang membutuhkan tekanan intens pada lengan, dan lain sebagainya.
  4. Osteoarthritis merupakan masalah pada tulang atas yang disebabkan oleh kerusakan dan aus pada ujung tulang rawan di ujung tulang atas karena faktor usia. Beberapa orang merasakan gejala osteoarthitis yang ringan seperti sendi terasa nyeri dan kaku yang sifatnya kambuhan. Namun, bagi beberapa orang juga mengalami gejala yang melemahkan seperti rasa nyeri yang intens pada bagian persendian.

Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 2 - fungsi tulang atas

Kiat-kiat Merawat Tulang

Tulang membutuhkan perawatan dari diri kita sendiri. Jika bukan diri kita lalu siapa yang akan memperhatikan kesehatan kita? Kesehatan tubuh tidak hanya berkutat pada hal-hal yang nampak di mata, tetapi juga hal-hal penyokong tubuh yang tidak terlihat. Salah satunya tulang.

Tulang perlu djiaga kesehatannya karena menjadi penopang selama manusia hidup. Melansir dari laman alodokter.com, Grameds dapat menerapkan beberapa hal di bawah ini untuk merawat kesehatan tulang.

1. Tidak Melewatkan Sarapan

Sarapan menjadi hal yang sering dilewatkan oleh manusia. Padahal sarapan menjadi penting karena memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Tulang dapat dirawat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium dan vitamin D. Oleh sebab itu, menu sarapan yang baik terdiri dari ragam makanan yang salah satunya mengandung kalsium dan/atau vitamin D.

Grameds dapat mengonsumsi sumber kalsium melalui susu, yoghurt, keju, sereal, dan kacang kedelai. Adapun vitamin D dapat diperoleh dari minyak ikan dan telur. Menu-menu tersebut dapat dilengkapi dengan mengonsumsi sayuran dan buah untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.

2. Berolahraga Secara Rutin

Jarang bergerak membuat otot dan tulang Grameds menjadi lemah. Beberapa riset menyebutkan banwa orang yang jarang berolahraga lebih rentan terkena masalah pada tulang, seperti osteoporosis.

Olaharaga berguna bagi tulang karena dapat menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Adapun beberapa jenis olahraga yang baik untuk kepadatan tulang dengan melakukan latihan angkat beban, jogging, yoga, jalan santai, dan senam ritmik.

3. Mengonsumsi Suplemen

Sumber asupan kalsium dan vitamin D tidak hanya bisa diperoleh dari mengonsumsi makanan bergizi, tetapi juga dari suplemen. Suplemen tersebut dianjurkan untuk perempuan-perempuan yang telah mengalami menopause. Karena, ketika menopause, jaringan tulang menjadi lemah.

Kebutuhan asupan kalsium untuk orang dewasa sebesar 1.000 sampai 1.200 miligram per hari. Sementara, kebutuhan vitamin D sebanyak 15 sampai 20 mikrogram atau kurang lebih 600-800 IU per hari.

Dosis suplemen yang tepat dapat diperoleh dengan berkonsultasi dengan dokter.

4. Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

Sinar matahari menjadi salah satu sumber vitamin D yang gratis. Jika Grameds kekurangan vitamin D maka tulang akan menjadi lebih rentan keropos. Tidak selama matahari terbit menjadi waktu yang tepat untuk berjemur. Waktu yang tepat untuk berjemur pada pukul sembilan pagi selama 5 sampai 15 menit. Intensitasnya sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

5. Membatasi Konsumsi Minuman Beralkohol dan Tidak Merokok

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol termasuk dalam pola-pola hidup yang tidak sehat. Ia akan merugikan tubuh termasuk kehilangan kepadatan tulanh. Kebiasaan tersebut membuat tubuh rentan mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D sehingga tulang akan menjadi lebih rapuh.

Oleh sebab itu, untuk merawat kesehatan tulang, Grameds dianjurkan untuk tidak minum minuman beralkohol dan tidak merokok.

6. Menjaga Berat Badan

Menjaga berat badan ideal menjadi penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada kesehatan dan kekuatan tulang. Beberapa riset menyebutkan bahwa berat badan turut berperan dalam meningkatkab risiko terjadinya kerusakan, cedera, dan masalah pada tulang.

Oleh sebab itu, Grameds dianjurkan untuk menjaga berat badan sehingga kesehatan tulang akan terlindungi dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang berkaitan dengan fungsi tulang atas.

Mandiri Ipa Biologi Smp/Mts Kelas IX Jilid 3 Kurikulum 2013 - fungsi tulang atas

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya