IPA

Wajib Tahu! Ciri-Ciri Iklim Tropis, Iklimnya Negara Indonesia

Ciri-Ciri Iklim Tropis
Written by Rahma R

Ciri-Ciri Iklim Tropis – Indonesia menjadi bagian dari negara yang memiliki iklim tropis. Tropis sendiri merupakan kata sifat dari tropika yang berarti “berputar” karena posisi matahari berubah antara dua garis balik dalam satu periode.

Sering juga banyak orang menganggap iklim, musim, dan cuaca itu hal yang sama. Padahal ada perbedaan diantara ketiganya. Nah, agar Grameds tidak salah paham membedakannya juga memiliki pengetahuan yang lebih dalam, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Iklim Tropis

Iklim adalah sebuah keadaan kondisi cuaca rata-rata di suatu daerah dalam jangka waktu yang panjang, setidaknya minimal 30 tahun lamanya. Iklim ini dapat dipengaruhi oleh kelembaban udara, suhu udara, sinar matahari, atmosfer, curah hujan, dan tentunya garis khatulistiwa.

Pada dasarnya iklim terbagi menjadi empat jenis yaitu iklim tropis, subtropis, sedang, dan kutub. Perbedaan iklim ini terjadi dikarenakan keberadaan garis khatulistiwa. Pada bagian bumi yang mendekati garis khatulistiwa, biasanya memiliki iklim tropis dan subtropis. Sebaliknya, bagian bumi yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki iklim sedang dan juga kutub.

Iklim tropis sendiri umumnya berada di daerah yang terletak antara garis isoterm pada bumi bagian utara dan selatan. Tepatnya pada posisi 23,5 derajat lintang utara (°LU), dan 23,5 derajat lintang selatan (°LS).

Iklim tropis juga ada yang terletak tepat pada garis khatulistiwa. Sesuai dengan keadaan alamnya, wilayah tropis dibagi menjadi dua. Yang pertama yaitu daerah tropis kering seperti stepa, sabana kering, dan gurun pasir. Lalu yang kedua ada iklim lembab seperti sabana, hutan hujan tropis, serta daerah-daerah dengan musim yang basah.

Menurut Lippsmeier, Indonesia termasuk ke dalam bagian hutan hujan tropis yang berada di daerah sekitar khatulistiwa utara dan selatan. Karakter iklim ini biasanya ditandai dengan presipitasi dan juga kelembaban tinggi. Diikuti dengan angin serta pertukaran yang sedikit. Hal ini disebabkan oleh tingginya kelembaban udara, serta radiasi matahari dari rentang sedang sampai kuat.

Selain itu iklim tropis memiliki dua musim di setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Biasanya musim kemarau terjadi antara bulan Maret hingga bulan Agustus, sedangkan musim hujan terjadi antara bulan September hingga bulan Februari.

Ciri-Ciri Iklim Tropis

Setiap masing-masing iklim mempunyai karakteristik atau ciri-ciri yang unik dan bisa digunakan untuk membedakan antara iklim yang satu dengan yang lainnya. Di bawah ini adalah ciri-ciri dari iklim tropis:

  1. Pergantian suhu udara cenderung normal dan tidak terlalu ekstrim.
  2. Terletak di antara garis 23,5°LU dan 23,5°LS.
  3. Penguapan air laut terjadi cukup tinggi karena terdapat awan di atmosfer.
  4. Curah hujan relatif lebih tinggi serta lebih lama di setiap tahunnya. Hal ini ikut mempengaruhi kesuburan tanah di daerah yang beriklim tropis..
  5. Curah hujannya lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan dengan iklim lainnya yang ada di dunia.
  6. Tekanan udaranya rendah dan perubahan pada tekanannya terjadi dengan lambat.
  7. Di wilayah iklim tropis yang kering udaranya dapat berbalik cepat, hal ini disebabkan karena radiasi balik bumi yang berlangsung cepat juga.
  8. Wilayah tropis yang basah biasanya memiliki tumbuhan hijau dan lebat di hutan.
  9. Memiliki amplitudo tahunan yang kecil, yaitu sekitar 1-5 derajat celcius, kecuali pada amplitudo harian yang lebih besar.
  10. Suhu udara yang dimiliki iklim tropis sangat tinggi. Saat siang hari bisa mencapai 45 derajat celcius, dan malam hari mencapai 10 derajat celcius.
  11. Daerah dengan iklim tropis biasanya selalu mendapat cahaya matahari setiap tahunnya karena letaknya berada di dekat garis khatulistiwa.
  12. Suhu udara cenderung tinggi yang disebabkan oleh posisi matahari yang vertikal. Biasanya suhunya berada di angka 20 sampai 30 derajat celcius, untuk beberapa tempat ada juga yang lebih dari 30 derajat celcius.
  13. Jika terjadi perubahan yang signifikan pada Iklim tropis, maka iklim global pun dapat terpengaruh.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada siang hari di wilayah iklim tropis sinar matahari selalu penuh secara vertikal. Dan bukan hanya Indonesia, yang merasakannya. Ada juga beberapa negara lain yang memiliki iklim tropis. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Negara Bagian di Benua Amerika
  • Semua negara di Amerika Tengah
  • Wilayah Kepulauan Karibia
  • Nassau di Kepulauan Bahama
  • Amerika Selatan bagian atas seperti Peru, Bolivia, Suriname, Kolombia, Paraguay, Ekuador, Venezuela, Brazil, Argentina, dan Chile utara.
  • Sebagian negara Meksiko
  1. Benua Asia
  • Asia Tenggara
  • Hongkong
  • Kepulauan Maladewa
  • Sebagian wilayah Taiwan
  • Sebagian wilayah Bangladesh
  • Bagian selatan India
  1. Negara di Timur Tengah
  • Yaman
  • Selatan Arab Saudi
  • Oman
  • Uni Emirat Arab

Jenis Iklim Tropis

Meski di dunia ini iklim sudah terbagi menjadi empat, ternyata iklim tropis pun bisa dibagi lagi menjadi tiga jenis. Pembagian ini didasari oleh jumlah curah hujan di setiap wilayah. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai ketiganya.

1. Iklim Sabana Tropis

Daerah dengan iklim sabana tropis ini merupakan daerah yang paling kering karena curah hujannya lebih minim dari jenis iklim tropis yang lain. Pada daerah ini cukup sering terjadi bencana kekeringan yang dapat menyebabkan flora dan fauna mati.

Sudan, Afrika Timur, Madagaskar Barat, Afrika Selatan, Brazil Tengah, Bolivia, Australia Utara, dan Paraguay adalah negara-negara yang memiliki iklim sabana tropis.

2. Iklim Muson Tropis

Iklim tropis jenis ini biasanya memiliki rata-rata suhu di atas 18°C (64.4°F) setiap bulannya. Karena itu iklim ini sering juga disebut sebagai iklim antara iklim basah Af (atau iklim hutan hujan tropis) dan Aw (atau iklim sabana tropis).

Selain itu iklim muson tropis ini juga cenderung lebih banyak terkena sinar matahari daripada iklim hutan hujan tropis. Oleh sebab itu, tidak heran jika iklim ini memiliki hawa yang hangat sepanjang tahun. Negara yang masuk ke iklim muson tropis ini meliputi, Brazil Tenggara, Sri Lanka, India, Myanmar, Guyana, Afrika Barat Daya, dan Bangladesh.

3. Iklim Hutan Hujan Tropis

Iklim hutan hujan tropis biasanya ditemukan di wilayah yang terletak di garis khatulistiwa pada 10-15 derajat LU dan LS. Di wilayah yang beriklim hutan hujan tropis, anginnya sangat tenang namun curah hujannya tinggi. Di sisi lain, musim kemarau umumnya hanya terjadi selama dua bulan saja.

Pemanasan global cukup mempengaruhi siklus pergantian musim kemarau dan musim hujan di daerah yang beriklim tropis. Seperti yang tertuang dalam buku Sains Perubahan Iklim karya PUTRI SETIANI, S.T.,M.E.S., PH.D.

Ciri-Ciri Iklim Tropis

Di hutan hujan tropis, antara satu hari dengan hari berikutnya bisa terasa sangat mirip. Sementara itu, perubahan suhu antara siang hari dengan malam hari juga cenderung lebih besar. Apalagi jika dibandingkan dengan rata-rata perubahan suhu yang terjadi sepanjang tahun.

Hutan sebagai paru-paru dunia tentu punya banyak manfaat untuk kehidupan manusia, termasuk hutan hujan tropis.yang bisa menyeimbangkan ekosistem di suatu daerah. Manfaat lain dari iklim hujan tropis adalah untuk pertahanan dan juga pertumbuhan hutan hujan di Indonesia serta wilayah tropis yang lain.

Beberapa negara di dunia ini yang mempunyai iklim hutan hujan tropis adalah Indonesia, Kongo, Fiji, Malaysia, Sri Lanka, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Madagaskar, Brunei, Suriname, Brazil, Kolombia, Peru, Micronesia, Nikaragua, dan lain-lain.

Faktor Iklim Tropis Basah di Indonesia

Setelah mengetahui beberapa hal mengenai iklim sampai jenis-jenis iklim tropis, Grameds jadi tahu bahwa Indonesia ternyata masuk ke dalam jenis iklim hutan hujan tropis dan kategorinya tropis basah.

Hal ini ternyata dipengaruhi oleh bentuk dan letak geografis negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Hutan di Indonesia memiliki banyak manfaat yang berkontribusi besar ke dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Karena itu sudah sepatutnya hutan dilindungi dengan cara menerapkan konsep Ekologi Hutan. Seperti yang tertuang dalam buku Ekologi Hutan karya Indriyanto.

Ciri-Ciri Iklim Tropis

Banyaknya penguapan laut menyebabkan peningkatan curah hujan dan membuat lembab. Terdapat beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi adanya iklim tropis basah di Indonesia, dan juga ada tiga skala yang ikut mempengaruhi iklim Indonesia.

  1. Skala Regional
    Pada skala ini artinya kepulauan Indonesia dikelilingi oleh lima pulau yang besar. Namun belum termasuk pulau-pulau kecil yang tersebar dari ujung sabang sampai merauke, serta dikelilingi laut dan selat-selat.
  1. Skala Lokal
    Pada skala lokal artinya Indonesia memiliki beberapa gunung yang menjulang tinggi. Sedangkan gunung memiliki pengaruh terhadap curah hujan, suhu, dan iklim. Hal tersebut karena gunung memiliki suhu yang lebih rendah dibandingan permukaan laut.
  1. Skala Global
    Skala Global ini memiliki arti bahwa Indonesia dikelilingi oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Serta berbatasan langsung dengan Benua Asia dan Australia. Dengan letak Indonesia yang seperti itulah yang menjadikan Indonesia memiliki Iklim Tropis Basah.

Flora dan Fauna Iklim Tropis

Perbedaan iklim akan melahirkan perbedaan pada berbagai flora dan fauna di setiap wilayahnya. Hal ini dikarenakan setiap flora dan fauna memiliki habitat hidupnya masing-masing dengan cara bertahan hidup yang berbeda-beda. Jika lingkungannya sudah tidak cocok dengan habitat yang seharusnya, maka flora dan fauna tidak akan dapat bertahan lama di wilayah tersebut.

Selain iklim, jenis tanah juga bisa mempengaruhi kehidupan flora. Sedangkan kesuburan tanah sangat tergantung pada curah hujan, kondisi suhu dan intensitas cahaya matahari yang ada di suatu wilayah.

Untuk itu agar kamu tidak salah dalam memahami flora dan fauna yang dapat hidup di iklim tropis, berikut ini jenis-jenisnya:.

1. Flora Iklim Tropis

Seperti yang kita tahu bahwa flora dapat tumbuh di suatu tempat atau habitat yang tepat, misalnya di hutan hujan tropis yang ada di iklim tropis. Pada hutan jenis ini terdapat tumbuhan homogen dan daunnya lebat, serta kondisi hutan akan cenderung lebih gelap dikarenakan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu banyak. Sementara jenis flora yang dapat ditemukan pada iklim tropis adalah:

a. Meranti (Shorea dan Parashorea)

Meranti adalah anggota dari suku Dipterocarpaceae (meranti-merantian) yang terdiri dari pohon-pohon besar yang menjadi penyusun utama dari sebagian besar hutan tropika basah pada kawasan dataran rendah tropis Asia. Sebuah penelitian di Kalimantan mendapati adanya 9 marga (genus), 268 jenis (spesies), dan 27 anak jenis meranti.

b. Pinus atau Tusam

Tusam atau pinus adalah nama bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya bergabung dalam marga Pinus. Di Indonesia sendiri, pohon yang disebut pinus biasanya adalah tusam Sumatera (Pinus Merkusii Jungh. Et deVries).

Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis pinus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn dengan nama “Tusam” di daerah Tapanuli Selatan. Pinus tersebut merupakan pinus yang tumbuh asli di wilayah Indonesia.

c. Keruing (Dipterocarpus)

Keruing umumnya berupa pohon berukuran sedang sampai besar. Memiliki ketinggian tajuk mencapai 65 meter dan batang lurus. Apabila dilukai, batang dan ranting mengeluarkan resin yang jumlahnya tidak sedikit. Ranting-ranting pada keruing berambut, kasar atau halus. Daunnya lebar, sedikit tebal, dan cepat meranggas.

d. Kayu Hitam (Diospyros sp)

Tanaman kayu hitam yang berasal dari daerah Sulawesi terkenal memiliki kayu yang lebih kuat dari tanaman sejenisnya. Ciri-cirinya adalah variegata (belang) dan berwarna hitam dengan strip coklat. Ukuran dari tanaman ini sedang hingga besar dan dapat mencapai tinggi 40 meter. Diameter batang bisa mencapai 150 cm. Bentuk batang silinder dengan permukaan bersisik dan berwarna.

Harga jual kayu hitam di pasaran tergolong mahal karena jumlahnya yang langka, keras, dan juga tebal. Biasanya kayu hitam ini digunakan sebagai bahan pembuatan mebel yang berkualitas.

e. Palem (Palmae)

Pohon palem adalah salah satu contoh tumbuhan memiliki daya tahan kuat karena mampu hidup di berbagai kawasan. Tanaman palem bisa tumbuh baik pada berbagai karakteristik tanah, mulai tanah subur hingga gersang sekalipun. Sebaran pohon palem juga sangat luas dan dapat ditemukan di daerah tropis serta subtropis.

Selain itu, pohon palem bisa ditemukan di wilayah dataran tinggi dan rendah. Selain mampu beradaptasi di berbagai lingkungan, pohon palem juga tergolong sebagai tanaman yang mudah dirawat. Oleh sebab itu, tak perlu heran jika banyak orang memanfaatkan tanaman ini sebagai hiasan karena keindahan dan pemeliharaan yang mudah.

f. Kayu besi (Eusideroxylon zwageri)

Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) atau yang biasa disebut kayu besi adalah salah satu kayu yang terkenal dan terkuat di habitatnya yaitu berada di hutan Kalimantan. Ada berbagai nama daerah untuk Ulin, antara lain bulian, onglen (Sumatera Selatan), belian, tabulin, bulian rambai, telian, tulian dan ulin (Kalimantan).

Kayu ulin memiliki kualitas yang sangat kuat dan awet. Kayu ulin atau kayu besi juga tahan dengan serangan rayap dan serangga penggerek batang, tahan akan perubahan kelembaban dan suhu serta tahan pula terhadap air laut. Meski kayu ini sangat sulit untuk dipaku dan digergaji namun mudah saat dibelah.

g. Kapur (Dryobalanops)

Pohon kapur atau Dryobalanops aromatica adalah tanaman atau flora yang dapat tumbuh di daerah tropis Indonesia. Pohon ini merupakan penghasil kapur barus atau kamper yang biasa kita gunakan sehari-hari.

Namun pohon ini termasuk salah satu tanaman langka di Indonesia, IUCN Redlist memasukkannya dalam status konservasi vulnerable atau rentan (spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang).

h. Akasia (Acacia auriculiformis)

Acacia auriculiformis atau bisa disebut juga akasia daun lebar merupakan tanaman dari keluarga Fabaceae asli dari Indonesia yang asalnya dari bagian selatan Papua. Saat ini sudah tersebar di Papua Nugini dan bagian utara Australia.

Tanaman ini juga banyak dijumpai pada kawasan kering seperti savana dan hutan musim. Tanaman ini mempunyai sifat yang toleran terhadap tanah yang kritis dan berbatu.

2. Fauna Iklim Tropis

Binatang atau fauna yang mampu bertahan hidup pada iklim tropis juga akan disebutkan dibawah ini. Untuk mengetahuinya mari simak bacaan di bawah ini.

  • Fauna Afrika meliputi addax, zarafah, zebra, antilop, gorilla, gajah, trenggiling, unta, dan kuda nil.
  • Fauna Australis serta kepulauan pasifik dan Indonesia Timur meliputi cendrawasih, kakaktua, kiwi, platypus, dan koala.
  • Fauna Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Indonesia Barat meliputi beruang, harimau, badak, rusa, orang utan, beberapa jenis reptil, dan ikan.
  • Fauna Amerika Tengah dan Afrika Selatan meliputi kelelawar, banteng, jaguar, kukang, dan ikan endemik seperti piranha.

Ada banyak sekali kan flora dan fauna di daerah tropis seperti Indonesia. Dengan jumlah yang banyak, kegiatan mengenalkan flora dan fauna kepada anak atau keponakan pasti jauh lebih menyenangkan menggunakan buku Kumpulan Fakta Seru Sains di Sekitarmu: Seri Flora dan Fauna karya Kadewi, Resa Eka Ayu S, Ade Rakhma Novita Sari.

Ciri-Ciri Iklim Tropis

Demikian pembahasan tentang ciri-ciri, jenis, dan juga flora serta fauna yang hidup di daerah beriklim tropis. Sampai jumpa di artkel berikutnya!

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

BACA JUGA:

  1. Perubahan Iklim Global: Pengertian, Faktor Penyebab, Dampak 
  2. Ketahui Perbedaan Iklim dan Cuaca, Peranan, dan Unsurnya 
  3. Pembagian Klasifikasi Iklim di Dunia 
  4. Iklim di Indonesia: Jenis, Peristiwa, & Dampaknya 
  5. Iklim dan Persebaran Vegetasi 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.