Penelitian

Cara Menulis Footnote dengan Baik serta Penjelasan Lengkapnya

cara menulis footnote
Written by Qotrun A

Cara Menulis Footnote – Kegiatan menulis bisa dibilang sudah menjadi budaya hingga saat ini karena kegiatan menulis sudah ada sejak lama, sehingga sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Kegiatan menulis itu sendiri sangatlah beragam, salah satunya adalah menulis karya ilmiah. Dalam membuat karya ilmiah, biasanya dilakukan melalui penelitian terlebih dahulu. Oleh karena itu, umumnya karya ilmiah ini ditulis oleh para kaum akademisi.

Dalam penulisan karya ilmiah dibutuhkan suatu orisinalitas atau tidak mengikuti karya tulis ilmiah yang sudah pernah ditulis sebelumnya. Saat ini, karya ilmiah yang umumnya dibuat oleh para akademisi umumnya berbentuk artikel ilmiah, jurnal, buku, dan sebagainya. Dengan adanya karya ilmiah menandakan bahwa ilmu pengetahuan akan terus mengalami perkembangan setiap waktunya.

Sumber yang diperoleh pada penulisan karya ilmiah pastinya sangatlah banyak, bahkan bukan hanya dari satu media saja, terkadang sumber data karya ilmiah bisa diambil dari beberapa media, seperti survei, wawancara, literatur, dan sebagainya. Setiap sumber data yang digunakan pada penulisan karya ilmiah harus dicantumkan di dalam karya ilmiah.

Hal seperti itu harus dilakukan karena sebagai bentuk apresiasi kepada penulis atas karya ilmiah yang pernah dibuat sebelumnya. Selain itu, penulisan sumber data tersebut bisa juga bermanfaat bagi pembaca dalam mencari sumber data yang relevan ketika ingin membuat karya ilmiah dengan topik pembahasan yang sama.

Penulisan sumber data ini biasanya dilakukan atau dibuat pada daftar pustaka yang terletak pada bagian akhir karya ilmiah. Namun, penulisan sumber data ini bisa juga ditulis pada halaman karya ilmiah (bukan halaman terakhir) yang letaknya berada di bagian bawah halaman. Penulisan sumber data pada halaman yang sama dan terletak di bagian bawah lebih dikenal dengan istilah footnote atau biasa disebut oleh banyak orang Indonesia, catatan kaki.

Dengan adanya catatan kaki, maka pembaca menjadi lebih mudah dalam memahami suatu istilah yang ada pada paragraf karya ilmiah. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa footnote atau catatan kaki sebagai sumber rujukan yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Untuk memahami lebih dalam tentang footnote atau catatan kaki, kamu bisa simak ulasan ini sampai habis, ya.

Pengertian Footnote (Catatan Kaki)

Sebelum membahas lebih dalam tentang catatan kaki, maka kita perlu mengetahui pengertian dari catatan kaki itu sendiri. Catatan kaki merupakan suatu istilah yang diambil dari bahasa Inggris dengan nama footnote. Maka dari itu, sampai saat ini ada yang lebih suka menyebutnya dengan catatan kaki atau juga footnote. Meskipun begitu, kedua istilah tersebut sama-sama memiliki kesamaan yaitu memberikan rujukan atau referensi dalam untuk menunjang ketajaman karya ilmiah.

Sama dengan letak pada kaki yang ada di bagian bawah tubuh, maka istilah footnote atau catatan kaki terletak pada bagian bawah halaman karya ilmiah atau buku. Sementara itu, penulisan footnote atau catatan kaki ini tidak sama dengan teks yang ada pada bagian inti halaman. Dalam hal ini, yang membedakannya adalah ukuran dari catatan kaki dengan teks atau isi karya ilmiah. Ukuran huruf (font) pada catatan kaki lebih kecil daripada isi dari karya ilmiah.

Hal ini senada dengan pengertian catatan kaki dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan di dalam naskah pokok).

Footnote atau catatan kaki dalam suatu karya ilmiah atau buku biasanya lebih dari satu, sehingga dalam menulis catatan kaki biasanya menggunakan keterangan berupa angka. Dengan adanya angka itu, maka pembaca akan mengetahui maksud dari penulis terhadap suatu istilah atau kalimat yang dijadikan sebagai penunjang karya ilmiah. Kalimat yang dijelaskan pada catatan kaki, bisa berupa kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Angka yang ada pada catatan kaki lebih dikenal dengan istilah subscript. 

Dengan adanya footnote atau catatan kaki, maka suatu karya ilmiah keaslian semakin terbukti, sehingga bisa terhindar dari plagiat. Dengan begitu, isi atau materi yang ada pada karya ilmiah bisa dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, tak sedikit orang yang menggunakan catatan kaki ketika menulis karya ilmiah atau buku. Jadi, apakah kamu termasuk orang yang menggunakan catatan kaki saat menulis karya ilmiah?

Terkadang membuat karya ilmiah sangat sulit bagi para pemula, sehingga sangat membutuhkan pedoman atau panduang. Jangan khawatir, buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah sangat cocok bagi kamu pemula yang ingin menulis karya ilmiah. Terlebih lagi, bahasa yang digunakan pada buku ini sangat mudah dipahami, sehingga akan semakin mudah dalam menerapkan langkah-langkah menulis karya ilmiah.

pedoman penulisan karya ilmiah - cara menulis footnote

Unsur-Unsur Footnote (Catatan Kaki)

Dalam cara menulis footnote, pembuat karya ilmiah perlu mengetahui unsur-unsur catatan kaki terlebih dahulu. Dengan mengetahui unsur-unsur catatan kaki, maka catatan kaki menjadi lebih mudah ditulis. Berikut ini unsur-unsur catatan kaki.

Nama Pengarang atau Penulis

Ketika menulis footnote, maka harus ada unsur nama pengarang atau penulis dari kutipan yang ada di dalam karya ilmiah. Meskipun pengarang memiliki gelar, tetapi gelar tersebut tidak perlu ditulis. Dengan kata lain, pembuat catatan kaki, hanya menuliskan nama pengarang saja.

Judul Tulisan

Unsur kedua, yaitu judul tulisan dari kutipan yang digunakan. Judul tulisan ini harus jelas serta memerhatikan kaidah PUEBI. Oleh karena itu, pada unsur ini, pembuat catatan kaki, harus teliti.

Tahun Terbit

Setelah judul tulisan, maka unsur catatan kaki berikutnya adalah tahun terbit. Dalam hal ini, tahun terbit yang dimaksud adalah tahun diterbitkannya kutipan atau sumber rujukan yang digunakan pada karya ilmiah. Tahun terbit juga bisa diartikan sebagai tahun dipublikasikannya sumber referensi (umumnya pada jurnal atau artikel ilmiah).

Nomor Halaman Kutipan

Unsur terakhir pada pembuatan catatan kaki adalah nomor halam dari kutipan yang digunakan. Selain itu, penulisan halaman ini, bisa juga disingkat menjadi “hal” yang kemudian diikuti dengan nomor dari halaman tersebut. Dengan adanya nomor halaman ini, maka pembaca menjadi lebih mudah mencari sumber rujukan yang digunakan.

Jika dilihat secara sekilas, unsur-unsur catatan kaki ini hampir sama dengan unsur-unsur pada daftar pustaka. Selain itu, semua unsur-unsur catatan kaki yang telah disebutkan harus ada pada saat menulis catatan kaki.

Tujuan Membuat Catatan Kaki

Tujuan menulis footnote atau catatan kaki sebagai berikut:

1. Untuk Menyampaikan Keterangan Tambahan

Dibuatnya catatan kaki bertujuan untuk menyampaikan keterangan tambahan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa dengan adanya catatan kaki, maka dapat memperjelas maksud atau jawaban dari topik permasalahan pada karya ilmiah.

2. Untuk Memperkuat Data Karya Ilmiah

Setiap pembuatan karya ilmiah diharapkan semakin tajam, detail, dan kompleks. Untuk melakukan hal itu, maka perlu ditunjang dengan sumber data yang valid yang diikuti dengan menulis footnote. Dengan adanya catatan kaki atau footnote, maka uraian materi pada karya ilmiah menjadi lebih kuat dan lebih tajam.

3. Sebagai Pembuktian Data 

Tujuan ketiga dari ditulisnya footnote adalah sebagai pembuktian data. Dalam membuat karya ilmiah pastinya tidak bisa lepas dari penggunaan sumber data. Oleh karena itu, supaya data-data yang digunakan memiliki kevalidan, maka perlu ditulis catatan kaki. Selain itu, dengan adanya catatan kaki, maka semakin memperkuat karya ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

4. Sebagai Bahan Rujukan 

Kutipan yang ada pada karya ilmiah berasa dari rujukan yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, rujukan itu membuat karya ilmiah semakin kuat. Maka dari itu, supaya pembaca lebih mudah dalam mencari tahu sumber rujukan yang digunakan oleh penulis karya ilmiah, maka dibuatlah catatan kaki.

5. Mengapresiasi Pengarang atau Penulis 

Fungsi kelima dari ditulisnya footnote adalah mengapresiasi pengarang atau penulis yang karyanya dijadikan sebagai sumber rujukan. Selain itu, dengan membuat catatan kaki, maka kita (sebagai penulis karya ilmiah) bisa saling menghargai satu sama lain.

Itulah beberapa tujuan dari ditulisnya footnote atau catatan kaki. Setelah mengetahui tujuannya, sebaiknya jangan lupa untuk menggunakan catatan kaki dalam menulis karya ilmiah.

Menulis karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh mahasiswa atau dosen. Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh ditulis asal-asalan atau harus mengikuti panduan penulisan karya ilmiah. Buku Panduan Praktis Menulis Karya Ilmiah sangat pas untuk dijadikan sebagai referensi untuk menulis karya ilmiah. Jadi, tunggu apalagi segera beli buku ini dengak klik tombol “Beli Sekarang”.

panduan praktis menulis karya ilmiah - cara menulis footnote

Jenis Catatan Kaki

Catatan kaki itu sendiri memiliki dua jenis, yaitu catatan kaki lengkap dan catatan kaki singkat.

Catatan Kaki Lengkap

Catatan kaki lengkap adalah catatan kaki yang ditulis secara lengkap. Dalam catatan kaki lengkap terdiri dari beberapa unsur, seperti nama penulis, judul buku, nomor seri (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.

Catatan Kaki Singkat

Catatan kaki singkat adalah catatan kaki yang hanya terdiri dari beberapa unsur saja, catatan kaki singkat ini masih dibagi lagi menjadi 3 bentuk, yaitu Ibid, Op.cit, dan Loc.cit. Ibid adalah singkatan dari Ibdium atau berarti sama dengan di atas. Op.cit adalah singkatan dari opere citato yang berarti karya yang telah dikutip. Loc.cit adalah singkatan dari loco citato yang berarti tempat yang telah dikutip.

Fungsi Catatan Kaki

Selain memiliki tujuan, footnote atau catatan kaki juga memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

1. Untuk Menambah Informasi Pada Karya Ilmiah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa catatan kaki merupakan keterangan dari kutipan yang ada pada karya ilmiah. Oleh karena itu, dengan dibuatnya catatan kaki, maka berfungsi untuk menambah informasi pada karya ilmiah. Dengan adanya informasi tambahan ini, suatu pembahasan dalam karya ilmiah menjadi lebih tajam dan lebih kompleks.

2. Untuk Memberikan Keterangan pada Suatu Pembahasan

Selain berfungsi untuk untuk menambah informasi pada karya ilmiah, catatan kaki juga berfungsi untuk memberikan keterangan pada suatu pembahasan. Dalam hal ini, keterangan yang dimaksud biasanya berupa kutipan langsung atau kutipan tidak langsung. Adanya catatan kaki ini membuat pembaca menjadi lebih mudah dalam mencari sumber rujukan pada topik permasalahan tertentu.

3. Untuk Bukti Sumber Data

Fungsi terakhir dari ditulisnya catatan kaki adalah untuk bukti sumber data. Tanpa adanya bukti sumber data pada karya ilmiah, maka sumber data yang digunakan menjadi tidak valid. Catatan kaki yang berfungsi untuk bukti sumber data dapat menjelaskan dari mana sumber data itu berasal (penulis, tahun terbit, nomor halaman, dan judul sumber data). Dengan begitu, pembaca lebih mudah dalam mencari sumber data yang ada pada suatu karya ilmiah.

Dari beberapa fungsi footnote dapat dikatakan bahwa catatan kaki ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dalam mencari sumber data yang ingin digunakan pada topik karya ilmiah tertentu.

pedoman penulisan karya ilmiah - cara menulis footnote

Singkatan Pada Catatan Kaki

Beberapa singkatan yang sering digunakan pada saat menulis footnote atau catatan kaki, yaitu:

1. Op.Cit

Singkatan Op.Cit berasal dari bahasa Latin, yaitu Opere Citato yang artinya adalah pada karya yang sudah dikutip.

2. Loc.Cit

Loc.Cit berasal dari bahasa Latin, yaitu Loco Citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip.

3. Ibid

Ibid merupakan salah satu singkatan catatan kaki yang berasal dari bahasa Latin, yaitu ibdiem yang berarti tempat yang sama.

4. Supra

Supra adalah istilah catatan kaki yang umumnya digunakan karena sudah ada lebih dulu di teks yang sama.

5. Infra

Infra adalah istilah catatan kaki yang biasa digunakan dengan cara melihat artikel atau tulisan (kutipan) yang sama pada bagian bawah.

6. Et.seq

Et.seq adalah istilah catatan kaki yang berasal dari singkatan et sequens yang berarti halaman-halaman selanjutnya.

7. C.f atau conf

C.f atau conf istilah catatan kaki dengan arti dibandingkan dengan.

8. Passim

Passim adalah istilah catatan kaki yang berarti kompilasi.

9. c. atau ca.

c. atau ca. adalah istilah catatan kaki yang berasal dari singkatan circa yang berarti sekitar tahun.

Cara Menulis Footnote

cara menulis footnote

pixabay

Pada dasarnya cara menulis footnote dibagi berdasarkan sumber kutipan itu berasal, antara lain:

Cara Menulis Footnote dari Jurnal

Catatan kaki yang berasal dari jurnal ditulis diawali dengan nomor kutipan penulis Nama pengarang, Judul artikel (huruf miring), volume, nama jurnal, tahun terbit, nomor halaman.

10Muhammad, Bank Syariah Analisis Kekuatan Peluang, Kelemahan, dan Ancaman, Pustaka Pelajar

3Adnan Buyung Nasution, Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertahanan dan Pemukiman di Kota Besar, dalam “Eko Budiharjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,” (Bandung: Alumni, 1992).

cara mudah menulis karya ilmiah - cara menulis footnote

Cara Menulis Footnote dari Buku

Cara menulis footnote dari buku dimulai dari nama depan penulis nama belakang, judul buku (huruf miring), edisi buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun), halaman yang dikutip.

¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia: 2003), hal. 5.

Cara Menulis Footnote dari Internet

Cara menulis footnote dari internet ini dimulai dari nama penulis, “Judul karya yang dikutip” (huruf miring, url, tanggal akses, tahun, dan halaman.

UNESCO, Indonesia Batik, http://www.unesco.org/culture/ich/en.RL/00170/ diakses pada tanggal 27 Januari 2021.

Cara Menulis Footnote dari Skripsi

Catatan kaki yang berasal dari skripsi diawali dengan Nomor kutipan penulis Nama penulis, “Judul karya skripsi (dicetak miring)” (Kota Terbit: Penerbit, Tahun Terbit), Halaman Sumber Kutipan.

Muryid Rahman, Skripsi: Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi, (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.

Kesimpulan 

Catatan kaki merupakan suatu keterangan yang terletak pada bagian bawah suatu karya ilmiah atau buku yang memiliki fungsi utama untuk memberikan keterangan dari kutipan yang sudah digunakan. Oleh karena itu, dengan adanya catatan kaki ini, maka sumber rujukan bisa dicari dengan mudah terutama bagi para pembaca karya ilmiah. Bahkan, sumber rujukan itu bisa juga digunakan oleh pembaca dengan topik tertentu.

Selain sumber rujukan mudah dicari, catatan kaki juga membuat karya ilmiah semakin bisa dipertanggungjawabkan karena setiap sumber datanya valid dan terhindar dari plagiat. Menulis footnote atau catatan kaki bisa dibilang gampang-gampang susah karena harus memerhatikan beberapa unsurnya. Akan tetapi, jika sudah terbiasa menulisnya, maka catatan kaki akan semakin mudah dibuat.

Setelah mengetahui lebih dalam tentang catatan kaki, kapan kamu akan menggunakan catatan kaki dalam membuat karya tulis ilmiah?

About the author

Qotrun A