Ekonomi

Bentuk Globalisasi Ekonomi dan Pengaruhnya ke Perekonomian Indonesia

globalisasi ekonomi
Written by Rosyda

Bentuk Globalisasi Ekonomi Indonesia – Dalam sekurangnya satu abad terakhir, dunia makin deras diterjang arus globalisasi. Perkembangan teknologi yang demikian pesat ditengarai sebagai salah satu penyebab dari fenomena borderless world ini.

Arus globalisasi pun kian tak terbendung membanjiri semua bidang, tak terkecuali ekonomi. Globalisasi ekonomi memiliki bentuk yang beragam serta pengaruh yang bermacam pula. Kita sebagai warga dunia pun “dituntut” untuk mengerti dan mewaspadainya. Seperti apakah itu? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini!

A. Pengertian Globalisasi Ekonomi

Sebelum membahasnya lebih lanjut, yuk kita samakan dulu persepsi tentang globalisasi dan globalisasi ekonomi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan globalisasi sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Dalam bahasa yang lebih singkat, serapan dari kosakata Bahasa Inggris globalization ini dapat pula diartikan sebagai mendunia.

Secara harfiah, globalisasi dapat diartikan sebagai proses suatu hal jadi mendunia. “Hal” di sini dapat berupa teknologi, pemikiran, informasi, dan gaya hidup masyarakat.

Menurut Profesor Selo Soemardjan—seorang profesor di bidang sosiologi—, globalisasi merupakan sebuah proses terbangunnya sistem organisasi dan komunikasi di antara masyarakat dunia untuk menuruti sistem dan beragam kaidah yang sama.

Globalisasi memiliki ciri khas, yaitu, adanya perubahan dalam bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi, munculnya ketergantungan antar negara terkait produksi ekonomi dan pasar, masalah bersama—negara-negara di dunia—meningkat, serta terjadinya pertukaran budaya dan interaksi antarwarga dunia.

Istilah globalisasi sebenarnya sudah mulai digunakan masyarakat dunia sejak abad ke-19. Hanya saja saat itu kata yang digunakan adalah globalize, yang mengacu kepada munculnya jaringan sistem ekonomi dan sosial dalam skala internasional.

Istilah ‘globalisasi’ sendiri baru digunakan pertama kali pada tahun 1983 oleh Theodore Levitt, seorang ekonom. Levitt menciptakan istilah ‘globalisasi’ melalui karya tulisannya berupa artikel berjudul Globalization of Markets yang diterbitkan pada media Harvard Business Review. Sejak saat itulah Levitt diakui dunia sebagai  pencipta istilah ‘globalisasi’.

Globalisasi saat ini telah terjadi di semua bidang kehidupan, ekonomi salah satunya, sehingga muncullah konsep globalisasi ekonomi. Sektor ekonomi memang merupakan bidang yang mudah dan cepat diterpa arus globalisasi. Hal ini karena kebutuhan perekonomian di seluruh dunia yang cenderung sama dan seragam.

Namun, sejatinya ekonomi bukan satu-satunya sektor yang terdampak arus globalisasi. Menurut Ketua Riset di Global Cities Institute dari RMIT University yang juga seorang Dosen Studi Global, Manfred Steger, ada empat dimensi empiris utama dari globalisasi, yaitu, ekonomi, ekologi, budaya, dan politik.

Belakangan ada satu tambahan dimensi lagi dan menjadi dimensi kelima dari globalisasi, yaitu ideologi. Dimensi kelima ini melintasi keempat dimensi lainnya. Mengapa demikian? Sebab menurut Steger, pada dimensi ideologi ini penuh oleh seperangkat norma, kepercayaan, klaim, dan penjelasan mengenai fenomena globalisasi itu sendiri.

Kembali ke globalisasi di bidang ekonomi. Apa sih sebenarnya pengertian dari globalisasi ekonomi? Fenomena terjadinya pembauran ekonomi serta munculnya ketergantungan ekonomi antarbangsa—baik di level lokal, regional, bahkan nasional—melalui pergerakan yang intensif dari produk teknologi, barang, jasa, dan modal, adalah definisi dari globalisasi ekonomi.

Globalisasi di sektor ekonomi kekinian muncul karena cepatnya perkembangan informasi pada semua aktivitas yang bersifat produksi, pemasaran, serta sains dan teknologi.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, globalisasi ekonomi menempatkan dunia menjadi suatu kesatuan, tujuannya adalah untuk membangun sebuah kawasan perniagaan yang luas dan melewati batasan negara.

Globalisasi ekonomi juga berkaitan erat dengan fenomena perdagangan bebas yang berupaya menghapus beragam hambatan pada proses perdagangan di kancah internasional. Serangkaian hambatan itu biasanya disebabkan oleh tarif ekspor dan atau impor yang terlampau tinggi sehingga menyebabkan harga barang tak lagi bersaing dengan sehat.

Hambatan lainnya dapat pula berwujud politik dalam perdagangan yang dianut oleh suatu negara. Tujuan politik tersebut tak lain tak bukan adalah untuk melakukan proteksi terhadap proses produksi di dalam negara itu. Berdasarkan teori, perdagangan bebas menolak beragam hambatan tersebut.

Banyak orang mungkin kebingungan dan bertanya-tanya, sudahkah globalisasi ekonomi terjadi di dunia khususnya di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa ciri khas dari globalisasi ekonomi, yaitu:

  • Teknologi berkembang demikian pesat, bahkan melintas ruang dan waktu. Eksistensi dari produk teknologi seperti satelit, televisi, handphone, dan terutama internet, berhasil menciptakan proses komunikasi dalam lingkup global mampu berlangsung sangat cepat
  • Masalah global yang menyedot perhatian seluruh dunia pun meningkat intensitasnya, sebagai contoh, krisis yang bersifat multinasional, regulasi wilayah, serta yang paling banyak diperhatikan saat ini adalah mengenai lingkungan hidup
  • Munculnya ketergantungan pada produksi ekonomi dan pasar di negara-negara dunia yang diakibatkan oleh perdagangan global
  • Terjadinya interaksi yang bersifat kultural dan melintasi budaya antarwarga dunia yang menyoal beragam hal baru.

Di  Indonesia sendiri, konstitusi yang ada sejak awal lebih menekankan pada perekonomian terencana yang secara jelas tercatat pada Pembukaan UUD 1945. Pelajari sistem ekonomi nasional, globalisasi, ekonomi konstitusi dan nobel ekonomi pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, Dan Nobel Ekonomi.

beli sekarang

B. Bentuk Nyata Globalisasi Ekonomi

Meski tak dapat diindra secara langsung, globalisasi ekonomi memiliki bentuk nyata yang dapat dirasakan. Hal ini karena fenomena tersebut memiliki kekhasan yang membuatnya mudah diidentifikasi. Misalnya, adanya hubungan yang bersifat kultural karena munculnya ketergantungan di pasar global.

Adalah seorang entrepreneur ternama di Indonesia, Dr. Tanri Abeng, S.E., M.B.A., yang mencetuskan gagasan mengenai lima bentuk globalisasi ekonomi. Selain sebagai pelaku ekonomi dalam statusnya sebagai pengusaha, Tanri Abeng juga pernah duduk dalam jajaran pembuat kebijakan pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, dengan menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Dalam kapasitasnya tersebut, berikut adalah gagasan Tanri Abeng tentang beberapa bentuk nyata dari globalisasi ekonomi:

1. Globalisasi Produksi

Bentuk globalisasi produksi adalah adanya satu atau lebih perusahaan yang mendirikan pabrik di banyak negara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan biaya produksi. Negara yang dipilih pun biasanya adalah negara yang memiliki tarif upah rendah. Selain itu tarif bea masuk yang diberlakukan oleh negara tersebut juga murah.

Selanjutnya, infrastruktur di negara tersebut memadai untuk melakukan produksi. Terakhir, iklim usaha di negara tujuan juga kondusif untuk aktivitas produksi perusahaan tersebut.

Perusahaan yang sering melakukan globalisasi produksi biasanya adalah mereka yang bergerak di industri manufaktur. Indonesia pun telah menjadi salah satu negara tujuan untuk globalisasi produksi ini. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini banyak perusahaan manufaktur kelas dunia berbondong-bondong mendirikan pabriknya di Indonesia.

2. Globalisasi Pembiayaan

Globalisasi produksi dapat dilakukan karena adanya globalisasi pembiayaan, yaitu, fasilitas pinjaman yang bisa didapatkan oleh perusahaan berkelas internasional di seluruh negara di dunia.

Selain pinjaman, sang perusahaan global juga bisa mendapatkan fasilitas untuk melaksanakan investasi. Globalisasi pembiayaan ini kemudian memungkinkan perusahaan internasional untuk melakukan produksi dan menanam modal di banyak negara.

3. Globalisasi Tenaga Kerja

Fenomena globalisasi ini yang belakangan marak menjadi bahan perbincangan di negeri ini, baik di dunia maya maupun secara kopi darat. Masuknya tenaga kerja asing ke dalam suatu negara merupakan pertanda terjadinya globalisasi tenaga kerja ini.

Pada kasus ini, perusahaan global sangat mungkin untuk menggunakan sumber daya manusia dari banyak negara di dunia. Tenaga kerja yang digunakan juga sesuai dengan tingkatannya. Namun sayangnya, hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan tersebut untuk memakai jasa SDM yang sudah berpengalaman secara internasional. Sementara mayoritas tenaga dari negara berkembang atau negara tempat produksi hanya akan digunakan untuk menjadi buruh dengan pekerjaan kasar saja.

4.  Globalisasi Jaringan Informasi

Fenomena borderless world tampak nyata pada globalisasi jaringan informasi ini. Masyarakat dimanapun saat ini dapat secara cepat, mudah, dan murah mengakses informasi dari seluruh dunia.

Kemajuan teknologi disinyalir menjadi penyebab utama dari munculnya fenomena ini, terutama teknologi komunikasi dan informasi. Pada akhirnya, majunya teknologi inilah yang dimanfaatkan oleh perusahaan global untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia.

Masuknya brand internasional ternama di bidang fesyen dan kuliner pun pada akhirnya menjadi selera global. Hal inilah yang kekinian sangat terasa di Indonesia. Bahkan tak hanya di perkotaan, masyarakat di pedesaan pun merasa lebih bangga memakai atau mengonsumsi merek internasional daripada produksi lokal.

5  Globalisasi Perdagangan

Fenomena ini menjadi pamungkas dari bentuk globalisasi ekonomi. Globalisasi perdagangan diwujudkan dengan adanya tarif yang seragam.

Bahkan tak jarang negara-negara di dunia menurunkan tarif ekspor dan impor serta menghapus beragam hambatan yang sifatnya non tarif. Hal ini dilakukan agar perdagangan global menjadi makin cepat, adil, tetapi sekaligus ketat persaingannya.

Dengan cepatnya perdagangan global tersebut, semakin isu mengenai HKI, Pelanggara hukum di dalam E-Commerce, kontrak elektronik, perlindungan konsumen di dunia maya, serta berbagai isu lainnya yang terjadi. Pelajari itu semua pada buku Pengaruh Era Globalisasi Terhadap Hukum Bisnis Di Indonesia.

beli sekarang

C. Pengaruh dan Dampak Globalisasi Ekonomi pada Suatu Negara

dampak globalisasi ekonomi

Setelah menelaah pengertian juga bentuk-bentuk globalisasi ekonomi di atas, tentu saja fenomena ini menimbulkan pengaruh dan dampak yang signifikan pada suatu negara. Seperti dua sisi mata uang, globalisasi ekonomi memiliki dampak positif yang menguntungkan, tetapi sekaligus dampak negatif yang merugikan pun tak bisa terelakkan.

1. Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

Adanya perusahaan global yang melebarkan sayapnya ke seluruh dunia tentu saja menjadi angin segar bagi perekonomian, terutama bagi negara-negara berkembang. Indonesia tak terkecuali. Hal ini menjadi berkah tersendiri yang harus disyukuri, tetapi sekaligus harus tetap diwaspadai.

Berikut adalah beberapa dampak positif dari globalisasi ekonomi secara lebih terperinci:

  1. Globalisasi ekonomi mampu menstimulus tumbuhnya perekonomian di negara tujuan—yang mayoritas adalah negara berkembang, negeri kita pun turut merasakannya
  2. Globalisasi ekonomi membuat lebih terbukanya mekanisme dan kesempatan investasi di kancah internasional
  3.  Globalisasi ekonomi mendorong ekonomi dunia untuk terus tumbuh. Tak hanya parsial dan sektoral, perekonomian dunia tumbuh secara menyeluruh. Hal tersebut disebabkan karena adanya industri yang lokasinya berubah sehingga mendorong efisiensi
  4. Pendapatan yang meningkat di negara-negara berkembang sebagai buah dari bebasnya perdagangan berskala internasional juga menjadi dampak positif dari globalisasi ekonomi. Peningkatan pendapatan itu pada akhirnya mampu menekan angka kemiskinan di dunia
  5. Masih berhubungan dengan poin di atas, meningkatnya pendapatan negara-negara berkembang akibat perdagangan global pada gilirannya mampu membuat pendapatan per kapita turut meningkat di skala global
  6. Globalisasi ekonomi membuat komoditas barang dan jasa di satu negara meningkat variasinya. Hal ini disebabkan karena banyaknya tawaran beragam barang dan jasa oleh banyak negara, sehingga variasinya pun menjadi lebih banyak di pasar global. Meningkatnya variasi ini juga berakibat terpenuhinya kebutuhan dari penduduk di satu negara
  7. Terakhir, globalisasi ekonomi membuat sebuah negara mampu bersaing di pasar global secara lebih efisien.

2. Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

Seperti telah disebutkan di atas bahwa globalisasi ekonomi selain memiliki dampak positif, dalam waktu bersamaan juga membawa dampak negatif. Hal tersebut karena setiap negara harus meningkatkan kewaspadaan demi menghadapi dampak negatif globalisasi ekonomi ini.

Berikut adalah beberapa dampak negatif dari globalisasi ekonomi :

  1. Globalisasi ekonomi menyebabkan tidak efektifnya proses penyesuaian ekonomi di suatu negara. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas yang harus dimiliki oleh negara tersebut sebagai tuntutan saat ingin terjun dalam perdagangan global
  2. Globalisasi ekonomi juga mengakibatkan adanya peningkatan kondisi ekonomi yang tak stabil dan sensitif terhadap bermacam peristiwa, misalnya terjadinya perang dan adanya terorisme di suatu negara
  3. Globalisasi ekonomi memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Hal ini karena meningkatnya pihak yang melakukan aktivitas industri, dari produksi sampai konsumsi
  4. Globalisasi ekonomi menyebabkan adanya pendapatan per kapita yang timpang antara negara berkembang dengan negara maju
  5. Masih berhubungan dengan poin di atas, kesenjangan pendapatan ternyata tidak hanya terjadi antarnegara. Kesenjangan tersebut dapat juga terjadi dalam lingkup suatu negara. Hal ini disebabkan karena tidak meratanya wilayah yang mendapatkan dampak langsung dari globalisasi. Wilayah perkotaan biasanya mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibanding pedesaan karena memiliki akses yang juga lebih besar terhadap perdagangan global. Ketimpangan ini menjadi risiko yang tak bisa dihindari, meskipun di sisi lain globalisasi memberikan dampak nyata terhadap ekonomi secara keseluruhan
  6.   Globalisasi ekonomi mengakibatkan menurunnya level keamanan dalam pekerjaan. Hal ini merupakan dampak dari makin luasnya lingkup pasar, sehingga keamanan saat bertransaksi atau menjalankan pekerjaan menjadi sulit untuk dipastikan.

D. Pengaruh Globalisasi Ekonomi terhadap Perekonomian Indonesia

Sebagai penduduk dunia, Indonesia pun tak bisa menghindar dari pengaruh globalisasi ekonomi. Di tanah air, sekurangnya terdapat empat macam sektor yang terdampak langsung oleh globalisasi ekonomi. Keempat sektor tersebut adalah tenaga kerja, investasi, ekspor, dan impor. Seperti telah disinggung di atas, dampak yang dirasakan pun bisa bersifat positif juga negatif.

Selain keempat sektor di atas, fenomena globalisasi ternyata juga mampu membuat perubahan pada perilaku para pelaku ekonomi terhadap proses produksi. Penggunaan faktor produksi dengan lebih efisien dan intensif adalah dampak dari perubahan tersebut.

Adapun pengaruh positif dari globalisasi ekonomi yang dapat dirasakan di negeri ini adalah meningkatnya frekuensi investasi dan perdagangan, juga makin kompetitifnya industri di tingkat nasional. Sekali lagi, seperti dua sisi mata uang, pengaruh negatif pun harus ditanggung. Industri nasional yang makin sarat persaingan mengakibatkan rusaknya kenyamanan di kalangan masyarakat.

Di samping itu, globalisasi ekonomi menyebabkan sektor ekonomi yang bersifat tradisional banyak ditinggalkan masyarakat. Mereka berbondong-bondong migrasi ke sektor ekonomi yang lebih modern. Akibatnya, banyak pasar tradisional kini lebih sepi. Oleh sebab itu dalam menjaga pasar tradisional tersebut, buku Mengelola Cagar Budaya, Merawat Peradapan oleh Tim Redaksi hadir untuk menjawab hal tersebut.

beli sekarang

Demikianlah, globalisasi ekonomi memang sebuah keniscayaan, fenomena yang tak bisa terelakkan. Ini merupakan konsekuensi sebagai warga dunia. Namun, kita perlu ingat, Indonesia pun memiliki akar budaya luhur yang tak layak ditinggalkan begitu saja.

Menjadi global memang penting bahkan menjadi tuntutan, tetapi seyogyanya kearifan lokal harus juga dipegang teguh. Berpikir global, bertindak lokal. Sekali lagi, menjadi global untuk menunjukkan eksistensi kita sebagai warga dunia itu penting, tetapi jangan sampai identitas sebagai bangsa Indonesia terkikis karenanya.

E. Rekomendasi Buku Globalisasi Ekonomi

1. Pengaruh Era Globalisasi Terhadap Hukum Bisnis Di Indonesia

pengaruh era globalisasi

Beli Buku di Gramedia

2. Politik Ekonomi Indonesia

politik ekonomi indonesiaBeli Buku di Gramedia

3. Ekonomi Moneter: Study Kasus Indonesia

Beli Buku di Gramedia

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah