Biologi IPA

Memahami 12 Saraf Kranial beserta Letaknya dan Fungsinya

12 saraf kranial
Written by Nandy

12 saraf kranial – Manusia yang merupakan makhluk hidup memiliki ciri berupa bergerak, mulai dari menggerakkan anggota tubuh bagian atas sampai anggota tubuh bagian bawah. Setiap anggota tubuh yang digerakkan oleh manusia asalnya dari perintah otak. Dengan adanya perintah dari otak itu, maka anggota tubuh akan berjalan sesuai dengan fungsinya. Misalnya, ketika otak memerintahkan anggota melihat, maka anggota tubuh bagian mata akan bergerak.

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa otak adalah pusat dari segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia setiap harinya. Jika otak tidak berfungsi dengan semestinya, maka aka nada beberapa anggota tubuh yang tidak dapat digerakkan dengan maksimal. Selain itu, dikarenakan otak merupakan bagian yang paling penting untuk menggerakkan anggota tubuh, maka otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang kuat.

Berat otak manusia diperkirakan kurang lebih 1.400 gram atau 1,4 kg. Otak manusia tersusun dari banyak neuron atau kurang lebih ada 100 miliar neuron yang ada di dalam otak. Setiap neuron otak memiliki 1.000 hingga 10.000 koneks sinaps dengan sel-sel saraf yang ada di anggota tubuh lainnya.

Jaringan pada otak dapat dikatakan bahwa konsistensinya kenyal serta letaknya berada di dalam tulang tengkorak. Ukuran tulang tengkorak pada manusia akan semakin besar mengikuti bertambah usianya manusia itu sendiri. Dengan kata lain, semakin dewasa manusia, maka ukuran tulang tengkoraknya akan semakin besar juga.

Setiap jaringan pada otak juga dilindungi oleh beberapa pelindung. Dalam hal ini, pelindung dari jaringan otak, seperti kulit kepala, selaput otak, rambut, cairan otak, dan tengkorak. Setiap pelindung jaringan otak tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian lagi.

Otak yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena dapat menggerakkan anggota tubuh dengan maksimal menandakan bahwa otak memiliki saraf-saraf yang saling terhubung dengan anggota tubuh lainnya. Setiap saraf-saraf tersebut sudah memiliki fungsinya masing-masing.

Dari sekian banyak saraf yang terhubung dengan otak, salah satunya ada saraf kranial yang terdiri dari 12 pasang. 12 saraf kranial itu merupakan sistem saraf yang memiliki fungsi yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas 12 saraf kranial dan fungsinya serta letaknya. Jadi, simak ulasan berikut ini, Grameds.

Pengertian Saraf Kranial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak dengan organ tubuh yang lain, berjumlah 12 pasang, memiliki fungsi membawa informasi dari panca indera ke otak.

Saraf kranial atau bisa juga disebut dengan nervus kranial adalah saraf yang letaknya ada pada bagian bawah otak dan berperan sangat penting dalam sistem saraf, mengapa penting? Karena saraf kranial ini terhubung dengan organ tubuh pancaindera, organ tubuh kepala, organ tubuh pada bagian leher, organ tubuh dada, otot, tanpa harus melalui sumsum tulang belakang. Maka dari itu, saraf kranial ini dapat mengirimkan sinyal sensorik dan motorik kepada semua bagian tubuh tersebut secara langsung.

Dengan adanya informasi sensorik ke anggota tubuh mulut, hidung, telinga, dan mata melalui saraf kranial, maka membuat manusia dapat melakukan aktivitas, seperti merasakan, mencium, mendengar, dan melihat. Selain itu, gerakan pada anggota tubuh yang dilalui oleh saraf kranial membuat manusia bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti hidung untuk mencium sesuatu, mulut untuk makan atau berbicara, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, saraf kranial juga memiliki fungsi lainya berupa bisa menerima berbagai macam informasi motorik dan sensorik. Bahkan, saraf kranial bisa membantu untuk melakukan pengontrolan terhadap berbagai macam organ tubuh internal, seperti organ tubuh paru-paru dan organ tubuh jantung.

Saraf kranial itu sendiri asalnya dari dua bagian otak, yaitu bagian otak besar atau cerebrum dan batang otak. 10 saraf kranial berada di bagian batang otak, sedangkan dua saraf lainnya berada di bagian otak besar. Pada bagian batang otak, saraf kranial ini dapat terlihat pada bagian tertentu, seperti pada bagian pons, bagian otak tengah, atau medulla. Akan tetapi, saraf kranial bisa juga tampak pada persimpangan dari setiap bagian tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saraf kranial terdiri dari 12 pasang, maka pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas fungsi dan letak dari 12 saraf kranial.

12 Saraf Kranial Beserta Fungsinya dan Letaknya

Dikutip dari buku yang berjudul Ilmu Bedah Saraf Edisi V karya Prof. Dr. dr. Satyanegara. Sp.BS, berikut ini 12 saraf kranial beserta fungsinya dan letaknya.

1. Olfaktorius (Kranial 1)

saraf olfaktori

wikipedia

Saraf olfaktorius merupakan saraf kranial yang pertama. Pada saraf olfaktorius berkaitan atau berhubungan dengan aktivitas manusia terhadap aroma atau lebih tepatnya dengan sistem pembauan atau indera penciuman. Jadi, saraf olfaktorius berfungsi untuk mencium bau atau aroma tertentu. Selain itu, saraf olfaktorius merupakan salah satu dari saraf kranial yang terletak pada otak besar (cerebrum).

Cara kerja dari saraf olfaktorius dimulai dari ketika seseorang mencium suatu aroma atau bau dari hidung, seperti aroma makanan, bau sampah, dan sebagainya. Kemudian, setelah itu, saraf olfaktorius atau saraf pembauan akan bekerja untuk mengirim informasi bau atau aroma tersebut ke otak. Setelah sampai otak akan diidentifikasi, bau apakah ini, sehingga manusia dapat mengenali aroma atau bau tersebut.

Namun, bagi sebagian orang mungkin akan mengalami hambatan dalam mencium aroma atau bau tertentu atau disebut juga dengan istilah anosmia. Anosmia itu sendiri dapat terjadi karena beberapa hal, seperti seseorang mengalami flu, pilek, kebiasaan merokok, sinusitis, dan sebagainya.

Jika seseorang mengalami anosmia, maka bisa mengganggu kesehatannya karena akan sulit untuk mencium aroma makanan, sehingga nafsu makan pun menjadi hilang. Oleh karena itu, sebaiknya ketika mengalami gangguan pada penciuman, sebaiknya segera periksa ke dokter agar dapat mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi.

2. Optik (Kranial II)

saraf optik

24borneo.com

Saraf optik adalah saraf yang berkaitan dengan indera penglihatan. Oleh sebab itu, saraf optic ini memiliki fungsi sensorik yang berhubungan dengan mata atau aktivitas manusia dalam melihat. Letak saraf optik terletak pada bagian organ tubuh mata, seperti kornea, pupil, bilik mata depan, korpus viterus, dan sebagainya. Dengan adanya saraf optik, maka manusia bisa mengetahui apa yang sedang dilihatnya.

Sara optik bekerja dimulai dari masuknya cahaya dari depan mata atau kornea yang kemudian dilanjutkan ke lensa mata. Setelah cahaya diproses oleh kornea dan lensa, maka cahaya akan masuk ke bagian belakang mata, yaitu retina. Dari sel-sel retina inilah akan melakukan penyerapan terhadap cahaya yang masuk kemudian mengubah cahaya menjadi impuls elektrokimia. Setelah itu, akan dilanjutkan lagi ke saraf optik barulah sampai ke otak.

Secara sederhana, saraf optik memiliki fungsi berupa meneruskan informasi rangsangan berupa cahaya hingga sampai ke otak yang kemudian informasi tersebut akan dibawa ke otak untuk diidentifikasi, benda apa yang sedang dilihat atau warna apa yang sedang dilihat saat ini. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa cara kerja mata apabila dilihat secara sekilas hampir sama dengan cara kerja kamera.

3. Okulomotor (Kranial III)

12 saraf klaniar

wikipedia

Saraf kranial yang ketiga adalah saraf okulomotor. Letak dari saraf okulomotor ada pada bagian depan otang tengah. Kemudian, saraf ini bergerak sampai rongga mata, sehingga saraf oculomotor dapat menggerakkan otot-otot pada mata.

Saraf okulomotor memiliki fungsi motorik berupa membantu pergerakan mata. Dalam hal ini, pergerakan mata yang dimaksud adalah mata bergerak ke arah yang ditentukan dan mata berkedip. Jadi, dapat dikatakan bahwa mata manusia dapat bergerak karena adanya fungsi dari saraf okulomotor. Bahkan, saraf okulomotor juga membantu mata dalam fokus terhadap suatu objek yang dilihatnya.

Selain itu, saraf okulomotor juga berfungsi untuk membantu mata dalam mengontrol pupil terhadap cahaya yang masuk Dengan adanya saraf okulomotor, maka pupil bisa melakukan respons terhadap cahaya yang masuk, sehingga mata tidak menerima cahaya berlebihan.

4. Troklear (Kranial IV)

saraf toklear

wikipedia

Saraf troklear merupakan saraf kranial yang memiliki fungsi motorik yang hampir sama dengan saraf okulomotor, yaitu menggerakkan otot mata. Namun, pada saraf toklear, otot mata yang akan digerakkan adalah otot oblikus superior. Dengan adanya saraf troklear yang menggerakkan otot oblikus superior, maka bagian mata yang bergerak adalah bagian bawah. Selain itu, saraf troklear berfungsi juga membuat mata menjadi melotot dan bisa kembali seperti semula.

Selain itu, saraf troklear juga dapat bergerak maju sampai dengan bagian rongga mata. Saraf troklear ini terletak pada bagian ventral yang berasal dari gray matter periaqueductal dan letaknya berada langsung di bawah kompleks inti saraf okulomotor pada tingkat colloculi rendah.

5. Trigeminal (Kranial V)

12 saraf kraniak

wikipedia

Saraf trigeminal ini terletak pada bagian sisi wajah. Selain itu, saraf trigeminal dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu oftamilk, maksila, dan mandibula. Ketiga bagian itu memiliki fungsi yang berbeda, seperti oftalmik berfungsi memberikan informasi sensorik dari kulit kepala, kelopak mata atas, dan dahi. Maksila memiliki fungsi memberikan informasi sensorik dari bagian pilpi, rongga hidung, kelopak mata bawah, dan bibir atas. Mandibula memiliki fungsi memberikan informasi sensorik dan motorik mulai dari bagian bibir bawah, rahang, dagu, dan lidah.

Saraf trigeminal adalah saraf kranial yang memiliki fungsi motorik dan sensorik. Dalam hal ini, fungsi sensorik pada saraf trigeminal, seperti dapat merasakan sentuhan atau sensasi pada bagian wajah, leher atas, dan kulit kepala. Sementara itu, fungsi motorik dari saraf trigeminal, seperti memiliki peran dalam mengontrol setiap gerakan otot yang ada di bagian mulut, telinga, dan rahang.

6. Abdusen (Kranial VI)

saraf abdusen

DocPlayer.info

Saraf kranial yang keenam adalah saraf abdusen. Saraf abdusen memiliki keterkaitan dengan fungsi motorik pada mata. Dengan adanya saraf abdusen, maka  mata manusia dapat bergerak untuk melihat ke arah samping dan dapat menggerakkan mata ke luar. Hal itu dapat terjadi juga karena saraf kranial dapat mengendalikan otot rektus lateral.

Saraf abdusen ini letaknya berada pada bagian kaudal dari tegmentum pons atau tepat berada di bawah lantai ventrikel keempat. Saraf abdusen juga dapat bergerak ke arah otot rektus lateral yang letaknya ada pada bagian rongga mata. Jika dilihat dari cara kerjanya, saraf abdusen ini bermula dari pons batang otak, kemudian masuk ke area kanal Dorello, kemudian bergerak lewat sinus kavernosus, hingga sampai pada otot rektus lateral.

7. Fasialis (Kranial VII)

saraf fasialis

wikipedia

Saraf kranial selanjutnya adalah saraf fasialis. Fungsi dari saraf fasialis ini tidak jauh dari anggota tubuh wajah. Saraf fasialis memiliki fungsi, seperti menyimpan kelenjar yang dapat menghasilkan air liur dan dapat mengeluarkan air mata, memberikan informasi sensorik dari lidah agar dapat merasakan berbagai macam rasa makanan, dan memberikan informasi motorik untuk mengontrol setiap gerakan otot yang berhubungan dengan ekspresi atau mimik wajah.

Saraf fasialis letaknya ada di bagian dalam kelenjar liur parotis yang sudah meninggalkan foramen stilomastoideus. Saraf ini membentuk beberapa cabang terminal pada batas anterior kelenjar parotis. Setiap cabang tersebut akan bergerak ke arah otot-otot yang dapat menggerakkan mimik wajah.

8. Vestibulokoklearis (Kranial VIII)

12 saraf kranial

wikipedia

Fungsi sensorik pada saraf vestibulokoklearis ada dua, yaitu fungsi yang berkaitan dengan kesimbangan dan fungsi yang berkatan dengan pendengaran. Oleh karena itu, pada saraf vestibulokoklearis ada dua bagian,yaitu vestibular dan koklea. Vestibular memiliki fungsi berupa mengumpulkan setiap informasi yang berkaitan dengan bagian telinga dalam serta berkaitan dengan kesimbangan. Sedangkan koklea memiliki fungsi berupa mendeteksi setiap adanya getaran yang berasal dari nada suara dan volume.

Saraf vestibulokoklearis asalnya dari lateral dari sudut yang sudah dibentuk antara cerebellum dan pons. Kemudian akan melewati saraf fasialis untuk mengarah ke internal acoustic meatus pada bagian tulang temporal bone.

9. Glossofaringeal (Kranial IX)

saraf glossofaringeal

edubio.info

Saraf glossofaringeal memiliki fungsi berupa memberikan informasi sensorik yang berasal dari telinga bagian luar hingga pada rongga bagian tengah telinga. Selain itu, saraf glossofaringeal juga berfungsi memberikan informasi sensorik pada bagian belakang tenggorokan dan pada belakang lidah. Dengan kata lain, fungsi utama dari saraf glossofaringeal yaitu adanya suplai persarafan yang bersifat sensorik dari orofaring serta bagian belakang dari lidah.

Saraf glossofaringeal asalnya dari bagian medulla oblongata yang bergerak ke arah leher dan tenggorokan. Peran dari saraf glossofaringeal berkiatan dengan gag reflex, sehingga dapat dikatakan bahwa peran dari saraf glossofaringeal tidak begitu penting.

10. Saraf Vagus (Kranial X)

12 saraf kranial (saraf vagus)

wikipedia

Saraf vagus memiliki beberapa fungsi yang berhubungan dengan organ dalam manusia. Adapun fungsi dari saraf vagus, seperti mengendalikan setiap gerakan jantung, paru-paru, hingga pita suara. Selain itu, saraf vagus juga memiliki fungsi mengontrol organ pencernaan, seperti lambung dan usus. Saraf vagus juga dapat membantu proses terjadinya hormon metabolism tubuh dengan melakukan rangsangan terhadap kelenjar endokrin.

Saraf vagus letaknya berhadapan dengan saraf parasimpatis. Saraf vagus adalah saraf paling panjang dari sistem saraf otonom yang ada di tubuh manusia. Panjangnya saraf vagus ini mulai dari otak ke lidah, kemudian ke jantung, dan sampai ke organ pencernaan.

11. Aksesorius (Kranial XI)

12 saraf kranial

wikipedia

Saraf aksesorius letaknya ada di atas segitiga posterior dari leher, sepert, trapezius dan sternocleidomastoid. Saraf aksesorius ini merupakan saraf kranial yang kesebelas. Saraf ini juga dikenal dengan sebutan aksesori tulang belakang. Saraf ini terdiri dari dua bagian, pertama tengkorak, dan kedua, tulang belakang.

Pada kedua bagian itu satu sama lain saling bersinggungan dalam waktu yang sebentar sebelum bagian saraf tulang belakang melakukan pergerakan untuk mengirim otot-otot leher. Sementara itu, pada bagian kranialnya, ikut dengan saraf vagus.

Saraf ini memiliki fungsi berupa membantu saraf motorik otot leher bekerja. Maka dari itu, saraf aksesorius ini dapat mengendalikan setiap pergerakan yang terjadi pada otot leher, sehingga leher dapat bergerak sesuai dengan keinginan kita. Selain itu, fungsi saraf aksesorius juga berhubungan dengan setiap otot yang ada pada bagian bahu, leher, dan kepala.

12. Hipoglosus (Kranial XII)

12 saraf kranial

wikipedia

Saraf kranial yang kedua belas atau yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berasa dari bagian medulla oblongata yang kemudian bergerak ke arah rahang hingga sampai pada bagian lidah. Maka dari itu, saraf ini memiliki peran yang cukup penting dalam menggerakkan lidah dan berperan dalam menelan, berbicara, dan mengunyah makanan.

Bagian otot-otot pada lidah ini dapat bergerak karena adanya saraf hipoglosus. Apabila saraf hipoglosus mengalami gangguan, maka lidah akan sulit bergerak atau bahkan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan lidah ini biasanya terjadi pada satu sisi saja.

Demikian penjelasan tentang 12 saraf kranial. Semoga dengan mengetahui 12 saraf kranial membuak kita semakin yakin untuk menjaga setiap bagian anggota tubuh kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat berfungsi dengan sebagaimana semestinya.

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya