Universitas Andalas (UNAND)
Profil dan Sejarah
Universitas Andalas, atau disingkat UNAND, merupakan perguruan tinggi negeri yang didirikan pada 23 Desember 1955 di Bukittinggi Sumatra barat. Universitas Andalas lahir dari keinginan masyarakat Sumatra Barat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi. Keinginan tersebut sebenarnya sudah lama ada, tepatnya semenjak memasuki abad ke-20, tetapi harus beberapa kali tertunda karena keadaan yang tidak memungkinkan pada masa itu. Keinginan masyarakat Sumatra Barat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi mulai terwujud pada tahun 1948 dengan didirikan 6 (enam) akademi di Bukittinggi. 6 (enam) Akademi tersebut meliputi, Akademi Pamong Praja, Akademi Pendidikan Jasmani, Akademi Bahasa Inggris, Akademi Kadet, dan Sekolah Inspektur Polisi.
Pada tahun selanjutnya, yaitu tahun 1949, pemerintah Indonesia berencana mendirikan beberapa fakultas di Pulau Sumatra, yaitu Fakultas Hukum di Padang, Fakultas Kedokteran di Medan, dan Fakultas Ekonomi di Palembang. Akan tetapi, hal tersebut harus tertunda karena berbagai keterbatasan yang ada. Setelah adanya penundaan ini, pada tanggal 17 Agustus 1951, Yayasan Sriwijaya berinisiatif untuk mendirikan Balai Perguruan Tinggi Hukum Pancasila (BPTHP) di Padang. Mengikuti langkah tersebut, pemerintah mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batu Sangkar pada tanggal 23 Oktober 1954, Perguruan Tinggi Negeri Pertanian di Payakumbuh pada tanggal 30 November 1954, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam di Bukittinggi pada tanggal 7 September 1955. Keempat fakultas tersebut diresmikan oleh Drs. Mohammad Hatta. Yayasan Sriwijaya kemudian menyerahkan BPTHP kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Tengah dan BPTHP berubah menjadi Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
Kelima fakultas tersebut merupakan cikal bakal dari pendirian Universitas Andalas. Universitas Andalas di Bukittinggi pada tanggal 13 September 1956 oleh Wakil Presiden, Drs. Mohammad Hatta. Nama Andalas sendiri merujuk pada nama Pulau Sumatra, yang saat itu juga terkenal dengan Pulau Andalas. Andalas merupakan tanaman endemik atau tumbuhan yang hanya ada di Pulau Sumatra dan ditetapkan sebagai “Flora Maskot” Sumatra Barat.
Perjalanan Universitas Andalas setelah diresmikan tidak selalu mulus. Unand melalui berbagai rintangan masa Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tahun 1958-1961. Periode tersebut dikatakan sebagai periode “pasang surut” Universitas Andalas. Pada periode tersebut, aset Unand yang berada di Kampus Payakumbuh, yaitu rumah dinas dan sebagian tanah diambil alih TNI Angkatan Darat dan menjadi markas salah satu batalyon infanteri 133/Yudha Sakti.
Saat keberadaan PRRI berakhir, Unand memulai kembali langkah untuk mengembangkan pendidikannya. Unand membuka kembali Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) setelah dipindahkan ke Padang pada tahun 1961. Setahun kemudian Unand juga membuka Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA). Pada 7 September 1957, Perguruan Tinggi Ekonomi dari Yayasan Perguruan Tinggi Pancasila bergabung dengan Unand. Selanjutnya, pada tanggal 9 Oktober 1963, Unand membuka Fakultas Peternakan pertama di Indonesia. Fakultas peternakan tersebut menjadi fakultas keenam Unand pada masa itu, setelah Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Pertanian, Kedokteran, Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, dan Ekonomi. Sedangkan FKIP Unand telah berkembang menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan sekarang berubah nama menjadi Universitas Negeri Padang (UNP).
Setelah pindah kampus ke Padang, Unand terus berusaha membenahi kampus secara menyeluruh, mulai dari organisasi, dosen, kepegawaian, kemahasiswaan, dan pembangunan fasilitas kampus. Setalah kampus utama di Padang, Unand juga membuka dua kampus lain untuk meningkatkan daya tampung dan memanfaatkan aset yang, yaitu Kampus II di Payakumbuh dan Kampus III di Dharmasraya. Kampus Payakumbuh Unand memulai kegiatan pada tahun 2009 dengan membuka dua program studi yang dinaungi oleh Fakultas Ekonomi, yaitu Prodi Ekonomi Pembangunan dan Manajemen. Kemudian ditambah Prodi Ilmu Peternakan pada tahun 2012. Sedangkan Kampus Dharmasraya Unand memulai kegiatan pada tahun 2012 dengan membuka Prodi Argoekoteknologi.
Perjuangan Universitas Andalas untuk terus mengembangkan pendidikannya membuahkan hasil yang manis. Sejak tahun 2016, Unand masuk ke dalam perguruan tinggi negeri cluster 1 dari Kemenristekdikti. Kemudian pada bulan November 2019, Universitas Andalas menempati peringkat keempat dari perguruan tinggi se-Indonesia dalam Evaluasi dan Klasterisasi Perguruan Tinggi Berbasis Kinerja Penelitian yang diluncurkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Unand juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa perguruan tinggi dan lembaga yang telah melakukan kerja sama dengan Unand, yaitu Universitas Negeri Malang, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Sebelas Maret, Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tottori University, Toyohashi University of Technology, Universiti Malaysia Pahang, Distinct Legacy SDN BHD, dan Senmon Kyouiku Publishing Co., LTD. Saat ini Unand memiliki 15 fakultas, 1 program pascasarjana, 44 program studi sarjana, 41 program studi magister (S2), 13 program studi doktor (S3), 12 program pendidikan dokter spesialis, 5 Profesi, serta 4 program studi D3.
Visi, Misi, dan Tujuan
Universitas Andalas memiliki visi, misi, dan tujuan yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Visi Unand adalah “Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat pada Tahun 2028.”
Misi Unand antara lain:
- Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi yang berkualitas, berkarakter, serta berkesinambungan;
- Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan yang inovatif untuk menunjang pembangunan dan pengembangan IPTEK serta meningkatkan publikasi ilmiah dan HAKI;
- Mendharmabaktikan IPTEK yang dikuasai kepada masyarakat;
- Menjalin jaringan kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan kelembagaan pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha di tingkat daerah, nasional, dan internasional;
- Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good university governance) sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis;
- Mengembangkan usaha-usaha, baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan core bisnis Unand yang dapat meningkatkan revenue.
Unand memiliki tujuan sebagai berikut:
- Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global, mempunyai spirit kewirausahaan dan berkarakter;
- Meningkatkan dukungan untuk mahasiswa dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan;
- Mengembangkan dan memanfaatkan iptek dan seni yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program studi, penelitian, pembinaan kelembagaan, serta pengembangan sumber daya akademik yang berdaya guna dan berhasil guna;
- Meningkatkan percepatan implementasi hasil penelitian kepada masyarakat dalam rangka transformasi ilmu pengetahuan;
- Mewujudkan masyarakat kampus yang handal dan profesional yang didukung oleh budaya ilmiah yang mengacu kepada prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh Unand;
- Meningkatkan mutu pelayanan melalui penyediaan fasilitas, prasarana, sarana, dan teknologi sesuai dengan standar yang ditetapkan secara nasional dan internasional serta mewujudkan suasana akademik yang kondusif dan bermanfaat bagi masyarakat;
- Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintahan/swasta di dalam dan luar negeri;
- Mengembangkan dan meningkatkan sumber pendapatan melalui kerja sama dan pengembangan unit usaha untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan.