Sosiologi

Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi Diri

teori motivasi
Written by Aris

Teori Motivasi – Memang tak bisa dipungkiri bahwa motivasi memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan semua orang yang ada di dunia, begitu pula Grameds.orang-orang tentu telah menentukan dan memiliki hal yang dapat mereka gunakan sebagai motivasi untuk menjalani hari dalam bekerja, bersekolah, hidup, dan lain sebagainya.

Motivasi tak hanya dapat diperoleh dari diri sendiri saja, motivasi juga dapat diperoleh melalui pujian orang lain, motivator, ataupun media. motivasi sendiri terjadi karena adanya proses psikolog dalam diri kita yang dapat memberikan sebuah kegigihan serta arah dan tujuan dalam melakukan semua pekerjaan, baik pekerjaan sukarela maupun pekerjaan yang memiliki tujuan tertentu.

Seperti pada penjelasan singkat diatas, dapat kita simpulkan bahwa fungsi utama dari motivasi sendiri adalah tidak lain dan tidak bukan hanya untuk membuat diri menjadi lebih bersemangat serta terpacu untuk menyelesaikan sesuatu agar mendapatkan apa yang diinginkan.

Bentuk motivasi pun sangat beragam, tak hanya berbentuk kata-kata saja, namun motivasi juga dapat berbentuk sebuah keinginan serta dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri. seseorang yang memiliki motivasi akan secara otomatis membuat target serta harapan untuk segera menyelesaikan apa yang akan mereka mulai,. Apakah Grameds tahu?

Ternyata motivasi ini memiliki beberapa teori-teori yang pernah diciptakan oleh beberapa ahli. Tercatat ada kurang lebih dari sepuluh teori yang berhasil kami dapatkan, hamper semua teori motivasi yang dibuat itu memiliki pokok pembicaraan yang sama, yaitu membicarakan tentang hubungan antara kebutuhan dengan motivasi.

Teori-teori motivasi ini terus berkembang dan semakin menjadi banyak dan banyak dari tahun ke tahunnya. Banyaknya teori motivasi ini disebabkan oleh perkembangan zaman, sehingga membuat teori motivasi terus beradaptasi dengan perkembangan zaman itu pula.

Sebelum membahasnya lebih lanjut mengenai semua hal yang menyangkut teori motivasi, ada baiknya jika kita memulainya dari awal, kami akan mengajak Grameds untuk mempelajari lebih lanjut mengenai teori motivasi dimulai dari pengertiannya hingga sejarah serta perkembangan teori motivasi dari waktu ke waktu.

Apa Pengertian Teori Motivasi?

teori motivasi

Teori motivasi adalah teori yang mengulas mengenai motivasi serta mengelompokkannya menjadi beberapa bentuk dari kurun waktu ke waktu. Motivasi sendiri merupakan salah satu kosa kata atau istilah yang tentunya tidak asing untuk Grameds dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, motivasi dapat diartikan sebagai sebuah kemauan, dorongan, minat maupun hasrat seseorang yang begitu besar yang datangnya bisa dari dalam diri sendiri maupun dari faktor eksternal lain.

Hasrat tersebut timbul ketika seseorang memiliki tujuan serta ada sesuatu yang ingin dicapai. Seseorang akan secara otomatis memiliki motivasi ketika mereka menginginkan sesuatu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk mempertahankan bahkan memulai perilaku mereka yang merujuk pada tujuan mereka sendiri.

Secara Bahasa, istilah motivasi berasal dari Bahasa Latin memiliki kata “movere” yang memiliki arti dan makna menggerakkan. Motivasi juga memiliki arti dari beberapa ahli Bahasa seperti, menurut Weiner tahun 1990, motivasi diartikan sebagai keadaan dimana diri manusia membangkitkan serta membangun dirinya sendiri untuk segera bertindak, tindakan tersebut didasari atas keinginan mencapai suatu tujuan dan agar diri kita tetap terpacu pada suatu kegiatan tertentu.

Lalu untuk menurut Uno tahun 2007, menurutnya motivasi bisa diartikan sebagai bentuk dorongan yang datangnya dapat dari dalam maupun luar diri manusia yang memiliki ciri-ciri seperti adanya dorongan, hasrat, keinginan, minat, harapan, cita-cita, penghormatan penghormatan, serta kebutuhan. Sedangkan menurut Imron tahun 1966, beliau menguraikan bahwa menurutnya motivasi itu berasal dari kata “motivation” berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti sebuah dorongan atau alasan mengapa kita harus melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kami simpulkan bahwa motivasi merupakan suatu alasan yang juga dapat menjadi dorongan bagi setiap[ orang untuk melakukan, menuntaskan, menyelesaikan suatu kegiatan yang mereka mulai untuk mencapai goals/tujuan yang sudah ditentukan oleh motivasi tersebut.

Apa Saja Jenis Motivasi?

Menurut sumber yang kami peroleh, motivasi dibedakan menjadi dua jenis dari sumbernya, yaitu motivasi yang bersumber dari interinsik dan yang kedua adalah motivasi yang bersumber dari eksterinsik. Berikut akan kami uraikan arti dari kedua jenis motivasi tersebut beserta dengan contohnya.

1 Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik atau yang juga bisa disebut dengan motivasi internal merupakan motivasi yang datangnya bersumber dari dalam diri sendiri tanpa adanya ataupun dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti pengaruh dari orang lain.

Contoh dari motivasi intrinsik atau internal adalah keinginan seorang individu untuk mencari penghasilan dan uang guna membeli barang yang ia inginkan, membeli barang tersebut benar-benar keinginannya bukan karena kebutuhan.

2 Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik atau yang bisa juga disebut dengan motivasi eksterna adalah motivasi muncul karena adanya pengaruh yang datangnya dari luar maupun orang lain. Motivasi ini biasanya datang ketika seseorang menginginkan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain atau juga biasanya mendapatkan barang yang orang lain punya, motivasi jenis ini juga dapat muncul ketika seseorang ingin menjauhi sesuatu yang memiliki pengaruh negatif dari luar.

Contoh dari motivasi ekstrinsik adalah ketika seseorang ingin mendapatkan penghargaan dapat berupa pujian ataupun bonus dari orang lain, ketika seseorang ingin mengikuti gaya hidup orang lain karena ia merasa gengsi, ketika seseorang memiliki keinginan untuk dapat diterima oleh orang lain, dan masih banyak lagi.

 

Rekomendasi Buku Teori Motivasi

Teori Motivasi+Pengukurannya

Teori Motivasi+Pengukurannya

Beli Buku di Gramedia

Beli Buku di Gramedia

 

Beli Buku di Gramedia

Apa Saja Faktor Utama yang Dapat Membangun Motivasi pada Diri Seseorang?

Manusia memiliki empat faktor utama yang dapat digunakan sebagai faktor untuk memancing motivasi pada diri manusia. Keempat faktor tersebut umumnya berada pada kategori kebutuhan sehari-hari yang harus terpenuh. Keempat faktor tersebut adalah makan, cinta, bersetubuh, serta prestasi atau pencapaian. Faktor-faktor tersebut ditentukan oleh masing-masing individu, tergantung pada diri mereka dalam memilih faktor mana yang akan mereka utamakan dalam meraih mendapatkan motivasi. Berikut penjelasan mengenai keempat faktor tersebut.

Sejarah Teori Motivasi

Teori motivasi berkembang dengan cepat pada saat periode tahun 1950, saat itu para ahli tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan berbagai konsep yang menjadi pembangin teori motivasi. DIketahui ada tiga teori yang terkenal dan mengalami perkembangan dengan baik pada masa itu, ketiga teori tersebut bernama teori motivasi Teori Kebutuhan, Teori X dan Y, dan yang terakhir adalah Teori Dua Faktor.

Ketiga teori tersebut disebut sebagai teori kuno dan menjadi landasan yang membuat memacu proses berkembang serta terciptanya teori baru yang diterapkan pada masa kini. Teori masa kini disesuaikan dengan perkembangan zaman serta kondisi zaman pada masa kini. Teori motivasi tersebut kini digunakan oleh para petinggi perusahaan untuk membantu pelaksanaan organisasi mereka dalam memberikan motivasi pada para karyawan.

Selanjutnya kami akan menyajikan teori-teori motivasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang ada di seluruh dunia. Lets Go!

1 Teori Motivasi Abraham Maslow : Hierarki Kebutuhan Manusia

Teori motivasi yang dikemukakan Abraham Maslow bernama Teori Hierarki Kebutuhan Manusia menjadi teori pertama dibuat, menjadi teori yang paling terkenal, serta yang menjadi dasar dari terbentuknya teori-teori motivasi lain. Teori ini berisi mengenai kebutuhanlah yang menjadi alasan utama yang membuat manusia termotivasi untuk melakukan sesuatu.

Teori Hierarki Kebutuhan Manusia memiliki lima tingkatan pada tingkatan piramida dimana urutan kebutuhan yang terbawah menjadi urutan pertama alias prioritas yang harus diselesaikan dan dipenuhi terlebih dahulu. Berikut akan kami sajikan untuk Grameds penjelasan mengenai lima tingkatan piramida pada Teori Hierarki Kebutuhan Manusia

1. Physiological Needs

Kebutuhan fisiologi ini mencakup kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Manusia yang berada pada hierarki kebutuhan tingkat ini jelas tidak mementingkan kehormatan, uang tabungan, atau lain sejenisnya.

2. Safety Needs

Kebutuhan tingkat dua akan membuat manusia membangun motivasi pada dirinya untuk segera memiliki rumah sebagai tempat berlindung.

3. Social Needs

Pada kebutuhan tingkat tiga manusia akan berusaha untuk berkenalan dan menemukan orang yang dapat mereka percayai.

4. Esteem Needs

Kebutuhan pada tingkat empat menyangkut tentang kehormatan. Manusia akan membangun motivasi agar mereka dapat dihormati dan dihargai oleh orang lain, tentu mereka harus mendapatkan nama.gelar, serta status.

5. Self-Actualization

Pada tingkatan terakhir, manusia memiliki keinginan agar mereka bisa berguna dan dapat diandalkan oleh orang lain. Tingkatan ini cenderung membuat manusia memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin dari suatu organisasi agar memiliki kekuasaan dan dapat melakukan perubahan.

Teori ini mengajarkan kepada kita apabila Grameds ingin memiliki bisnis atau apapun itu yang berkelas, Grameds haruslah berfokus pada elemen-elemen di atas.

2. Teori Motivasi Douglas McGregor : X dan Y

Teori ini dikenal sebagai teori yang digunakan sebagai pembagi mengenai pandangan sifat alami yang dimiliki manusia. Pandangan tersebut dibagi menjadi dua. Hal itulah yang menyebabkan penamaan X dan Y pada teori ini.

Arti dari X dan Y pada teori ini adalah untuk X bermakna teori yang memiliki relasi dengan opini pengelolaan tradisional, sedangkan untuk teori Y memiliki makna yang berelasi dengan teori pengelolaan yang didasarkan pada penelitian perilaku secara umum. Teori Y biasanya digunakan untuk mengelola perilaku manusia di zaman modern dalam dunia kerja.

Untuk teori X memiliki banyak sisi buruk dalam segi dunia kerja, antara lain:

– pekerja yang menggunakan teori ini relatif memiliki kekayaan berupa penolakan pada pekerjaan mereka dan berusaha sekeras mungkin untuk lari dari tanggung jawab mereka.

– para pekerja harus dikontrol dan apabila pekerja tidak patuh maka pekerja akan menerima hukuman.

– beberapa pekerja tidak giat dan hanya memberikan sedikit kerja keras pada pekerjaan yang mereka kerjakan.

– pemimpin yang menerima teori X cenderung akan membuat struktur dan mengontrol pegawai mereka secara ketat. Mereka percaya bahwa mengontrol pegawai mereka secara ketat adalah jalan keluar untuk mengatasi ketidakpercayaan manajer tersebut pada pegawainya sendiri.

Lalu bagaimana dengan teori Y? berbeda dengan teori X, teori Y diklaim bahwa isinya dinilai lebih membawa pengaruh positif dibandingkan dengan teori X. berikut ini isi dari teori Y :

– pegawai diperbolehkan bekerja secara alami dan boleh istirahat serta melakukan kegiatan yang sekiranya dapat menghiburnya.

– pegawai pada teori X mengalami proses pembelajaran tentang bagaimana menerima serta mencari tanggung jawab mereka sendiri.

– para pegawai dinilai memiliki suatu kemampuan dimana mereka dapat membuat sebuah keputusan yang bijaksana serta inovatif untuk perusahaan.

– manajer yang menganut teori Y cenderung tidak memikat serta menganggap manusia tidak perlu dikontrol secara berlebihan, justru manajer akan bersedia untuk membantu para karyawan mereka untuk lebih dewasa dan membiarkan karyawannya berkembang tanpa harus terikat oleh aturan yang berlebihan.

3. Teori Motivasi McClelland : Kebutuhan

Dalam teori ini terdapat tiga poin penting yang dikemukakan oleh McClelland. Menurut Beliau, seseorang dapat meraih motivasi menggunakan 3 hal, yakni motivasi untuk mencapai prestasi, motivasi untuk memiliki koneksi, dan yang terakhir adalah motivasi untuk memiliki kekuasaan. Ketiga motivasi ini tentu mustahil untuk dapat diturunkan kepada keturunan kita, tetapi motivasi ini bisa dibangun sendiri.

Diyakini bahwa apabila seseorang memiliki motivasi cenderung akan sangat menyukai tantangan dan menyelesaikan masalah. Mereka akan dengan sigap memunculkan motivasi merek dan membuat pencapaian mereka sendiri. mereka memiliki keyakinan yang kuat akan dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan cepat.

Sedangkan untuk orang yang termotivasi hanya karena ingin membentuk sebuah hubungan, mereka biasanya tidak terlalu kelihatan dan takut untuk mengambil resiko. Itu dikarenakan orang yang seperti ini sangat mengutamakan hubungan mereka dibanding dengan segala hal yang ada di dunia.

Lain halnya apabila seseorang menciptakan motivasi dengan tujuan mencapai kekuatan. Mereka cenderung lebih menyukai mengatur serta mengontrol orang lain dan menjadi pribadi yang sangat bertanggung jawab.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pastilah memiliki cara tersendiri untuk membangun sebuah motivasi dalam diri mereka. Bagi Grameds yang menjadi pemimpin, baiknya kalian mengetahui terlebih dahulu seperti apa tipe orang yang ada di dalam kelompokmu. Apabila Grameds sudah paham betul tipe mereka, makan Grameds akan dengan mudah menetapkan mau dibangun seperti apa kekuatan didalam kelompok yang Grameds buat.

4. Teori Motivasi Herzberg : Two factor Theory

Dalam teori ini Herzberg menyebutkan bahwa ada dua faktor yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kestabilan dari motivasi seseorang dalam sebuah regu. Kedua faktor itu adalah sebagai berikut :

a. Motivator Factors

Motivasi seseorang sangat bergantung pada bagaimana motivatornya memberikan sebuah motivasi pada seseorang. Saat sedang bekerja, tentu seseorang memerlukan adanya sebuah dorongan yang datangnya dari orang lain. Dorongan itu tentu akan sangat membantunya untuk tetap termotivasi dan akan meningkatkan performa kerjanya menjadi lebih keras

b. Hygiene Factors

Faktor ini tentu menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan kepuasan karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tertentu. Apabila faktorini tidak terpenuhi tentu akan membuat karyawan tidak selera dan kehilangan motivasi untuk bekerja karena melihat ruang kerja atau tempat kerja yang tidak nyaan untuk mereka.

5. Teori Motivasi Edwin Locke

Teori ini dikemukakan oleh Edwin Locke tepat pada tahun 1968. Teori ini menjadi bentuk dari teori yang dikemabangkan dari teori-teori motivasi sebelumnya. Teori ini dikembangkan guna meningkatkan motivasi untuk tempat kerja yang modern.

Edwin Locke menjelaskan, untuk meningkatkan motivasi pada karyawan hendaklah menciptakan hubungan antara tujuan, produktivitas, dan engagement yang dimiliki oleh anggota dari kelompok kerja tersebut. Edwin Locke juga menyebutkan kelima prinsip yang bisa diterapkan guna tercapainya kesuksesan dari kelompok kerja Grameds. Kelima prinsip itu adalah kejelasan (clarity), tantangan (challenge), komitmen (commitment), timbal balik (feedback), dan yang terakhir melengkapi tugas (task complexity).

Nah itu dia teori-teori motivasi yang dapat penulis sampaikan kepada Grameds sekalian. Grameds bisa menerapkan dan mempelajari teori-teori tersebut. Ingat ambilah pelajaran yang baik dan jadikanlah sebagai pedoman Grameds dalam membangun motivasi di masa yang akan datang. Semoga artikel ini membantu dan bisa menambah wawasan pengetahuan Grameds!

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris