Sejarah

Mengenal Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis dan Penemunya

Written by Fandy

Mengenal Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis dan Penemunya – Apakah disini ada Grameds yang menyukai serta menggemari mata pelajaran sejarah? Wah pasti sangat banyak mengingat mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran paling enak dan banyak diminati oleh murid. Mengapa demikian? Karena seperti yang Grameds ketahui dan alami sendiri bahwa di mata pelajaran sejarah murid diajak untuk mengenal dan mengetahui secara rinci mengenai sejarah atau mungkin asal usul dari segala sesuatu yang berkaitan dengan negaranya. Dengan begitu tentunya mata pelajaran sejarah memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan yang diberikan kepada murid terutama mengenai masa lalu.

Nah untuk Grameds yang menggemari mata pelajaran sejarah, pastinya akan tidak asing dengan istilah atau kalimat manusia purba, bukan? Manusia purba sendiri merupakan salah satu makhluk hidup yang berjenis manusia, mereka ada sejak ribuan tahun atau bahkan jutaan tahun yang lalu di permukaan bumi. Diketahui menurut info yang beredar bahwa manusia purba memiliki beragam ras serta suku. Manusia purba memiliki ciri khas hidup secara berpindah-pindah atau yang biasa dikenal dengan sebutan hidup nomaden. Mereka akan selalu berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya guna mencari serta memenuhi kebutuhan hidup dilingkungan yang baru.

Seperti yang Grameds tahu fakta bahwa manusia purba tersebar di seluruh dunia termasuk negara Indonesia juga ikut menjadi tempat penyebaran manusia purba. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali jenis manusia purba yang ditemukan di berbagai daerah dan penemuan manusia-manusia purba ini tersebar tidak hanya ada di satu daerah saja. adapun beberapa daerah yang dikenal sebagai daerah atau lokasi dari penemuan fosil-fosil manusia purba yang terkenal, seperti di beberapa daerah yang Pulau Jawa contohnya di daerah Solo, Trinil, dan bahkan hingga ke daerah Flores.

Jenis manusia purba yang ditemukan pun juga beragam berdasarkan dengan tingkat revolusinya, seperti jenis manusia purba Meganthropus, Pithecanthropus, dan yang terakhir adalah Homo. Nah pada artikel kali ini kami akan mengajak Grameds untuk mengenal salah satu dari banyaknya jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yakni jenis Pithecanthropus.

Tahukah Grameds kalau jenis manusia purba Pithecanthropus ini dibagi menjadi beberapa jenis lagi? Manusia purba jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia ada tiga salah satunya adalah jenis manusia purba yang bernama Pithecanthropus Mojokertensis atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan sebutan manusia kera bertubuh besar dan kuat. Selain sebutan atau nama tersebut, Pithecanthropus Mojokertensis ini juga memiliki nama atau sebutan lain, yakni Pithecanthropus Robustus.

Itu aja nih? Eits tentu tidak, ada banyak hal yang harus Grameds ketahui mengenai jenis Pithecanthropus Mojokertensis agar Grameds dapat mengenal jenis manusia purba tersebut lebih dalam. Nah untuk itulah kami akan menjelaskan secara detail mengenai semua hal yang berkaitan dengan manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis untuk Grameds.

Sebelum mempelajari mengenai manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis, kami akan terlebih dahulu mengajak Grameds untuk memahami serta meresapi definisi inti dari manusia purba itu sendiri.

A. Apa yang Dimaksud dengan Manusia Purba?

Manusia purba adalah salah satu makhluk hidup dengan jenis manusia yang hidup dan berkembangbiak pada zaman prasejarah atau zaman sebelum sejarah. Zaman prasejarah biasanya juga dikenal dengan zaman praaksara. Menurut penelitian dari beberapa ahli menyatakan bahwa kemungkinan besar manusia purba telah ada, hidup, dan mendiam di bumi sekitar empat juta tahun yang lalu. Sangat lama bukan?

B. Pola Hidup Manusia Purba Zaman Prasejarah

Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, menyatakan pula bahwa manusia purba diperkirakan hidup dengan cara berkelompok serta menggantungkan hidup sepenuhnya dengan keberadaan bahan makanan di lingkungan hidup mereka. Kelompok manusia purba biasanya akan mencari makanan seperti buah-buahan atau tanaman liar yang tumbuh di lingkungan hidup mereka. Tak hanya buah dan sayuran liar saja, mereka juga mulai berburu binatang liar dan menyantapnya menjadi makanan.

Cara hidup manusia purba pun tentunya sangat sederhana. Ketika sudah memasuki zaman berburu dan meramu (food gathering) atau yang biasa disebut dengan zaman paleolitikum (batu tua), kelompok manusia purba dengan sendirinya berkembang dan membuat segala jenis alat atau perkakas yang dapat menopang kehidupan mereka serta mempermudah mereka dalam urusan berburu makanan. Mereka biasanya membuat alat atau perkakas tersebut dari tulang-belulang hewan dan batu.

Riwayat cara hidup manusia purba terekam jelas dengan adanya berbagai jenis penemuan seperti penemuan fosil serta artefak yang dinilai merupakan peninggalan zaman purba. Dengan adanya fosil serta artefak peninggalan zaman purba tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk dapat merangkai serta menyusun bagaimana kehidupan serta membagi jenis-jenis manusia purba di zaman prasejarah.

C. Mari Mengenal Pithecanthropus Mojokertensis

Setelah mengetahui serta memahami pengertian dan bagaimana kehidupan dari manusia purba di zaman prasejarah, saatnya kami akan memperkenalkan serta menjelaskan kepada Grameds mengenai semua hal tentang salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yakni manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis.

Pithecanthropus Mojokertensis atau yang juga dapat dikenal dengan nama atau sebutan Pithecanthropus Robustus merupakan salah satu dari banyaknya jenis manusia purba yang fosilnya ditemukan di wilayah Negara Indonesia. Diketahui penemuan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis pertama kali ditemukan di daerah Desa Perning yang berada di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Menurut sejarah, nama atau sebutan manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis ini memiliki arti yang apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia bermakna manusia kera yang tegak, besar, dan kuat berasal dari Mojokerto. Selain disebut dengan manusia kera yang tegak, besar, dan kuat berasal dari Mojokerto, Pithecanthropus Mojokertensis juga dianggap sebagai manusia kera tertua yang ada di Pulau Jawa.

Penyebutan Pithecanthropus sendiri dianggap beragam berdasarkan pada wilayah belahan dunianya. Misalnya penyebutan Pithecanthropus Mojokertensis untuk benua Afrika biasa menyebutnya dengan Homo Ergaster, untuk Indonesia menyebutnya dengan Pithecanthropus, untuk Negara Tiongkok menyebutnya dengan Sinantropus Pekinensis, dan untuk wilayah Negara Eropa menyebutnya dengan Neanderthalensis.

D. Sejarah dan Penemu Pithecanthropus Mojokertensis

Setelah mengenal secara singkat pengertian dari Pithecanthropus Mojokertensis, selanjutnya kami akan mengajak Grameds untuk mempelajari mengenai asal-usul atau sejarah ditemukannya Pithecanthropus Mojokertensis serta siapa sih penemu dari fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis di Indonesia.

Seperti yang Grameds ketahui bahwa ada berbagai fosil manusia purba dengan jenis Pithecanthropus yang ditemukan di wilayah Negara Indonesia. Berbagai jenis fosil manusia purba jenis Pithecanthropus sendiri dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis Pithecanthropus itu adalah jenis Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan yang terakhir adalah jenis Pithecanthropus Soloensis. Penemuan fosil manusia purba dengan jenis Pithecanthropus pun dimulai pada sekitar tahun 1890-an. Penemuan manusia purba dengan jenis Pithecanthropus pertama kali berada di wilayah Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya berada di Trinil.

Setelahnya ditemukan pula beberapa fosil manusia purba yang diidentifikasi sebagai manusia purba dengan jenis Pithecanthropus Mojokertensis. Penemuan fosil manusia purba tersebut ditemukan oleh seorang pribumi yang bekerja pada seorang paleontolog dan geolog asal Negara Jerman, paleontolog tersebut bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald atau yang akrab dikenal dengan nama von Koenigswald. Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald juga merupakan seorang penemu, beliau menemukan fosil dari manusia purba yang berjenis Meganthropus paleojavanicus pada sekitar tahun 1941-an. Penemuan fosil Meganthropus Paleojavanicus tersebut von Koenigswald temukan sendiri tepat di wilayah Sangiran.

Nah untuk penemuan dari fosil manusia purba dengan jenis Pithecanthropus Mojokertensis oleh seorang yang bekerja pada von Koenigswald adalah orang pribumi atau orang asli Indonesia yang memiliki nama Tjokrohandojo atau yang akrab dikenal dengan nama Andojo dan J. Duyejes. Tjokrohandojo atau Andojo dan J. Duyejes menemukan fosil manusia purba dengan jenis Pithecanthropus Mojokertensis berupa tulang bagian kepala atau yang kerap disebut dengan tengkorak, diperkirakan tengkorak tersebut adalah tengkorak milik anak-anak dengan perkiraan berusia lima tahun. Penemuan fosil tengkorak manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di sekitar wilayah Kepuh Klagen, Kota Mojokerto bagian utara, Provinsi Jawa Timur pada kisaran tahun 1936-an. Wilayah rinci penemuan fosil tengkorak Pithecanthropus Mojokertensis adalah di lapisan Pleistosen bagian bawah.

Bagaimana? Apakah Grameds sudah cukup paham dan jelas mengenai sejarah, asal-usul, serta siapa penemu dari fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis ini? Setelah Grameds memahami dan mengerti bagaimana cerita dari bagaimana pertama kali fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis ini ditemukan, selanjutnya kami akan memberitahukan kepada Grameds apa aja sih ciri-ciri fisik dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis.

E. Ciri-Ciri Fisik Pithecanthropus Mojokertensis

Dikutip dari buku Modul Sejarah untuk Kelas X karya Hasnawati tahun 2020, dijelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis. Dalam buku itu juga menyebutkan bahwa Pithecanthropus Mojokertensis masih satu kategori dengan manusia purba jenis Homo Erectus. Adanya pernyataan tersebut dikarenakan ciri-ciri fisik dari manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri fisik dari manusia purba jenis Homo Erectus.
Nah berikut ini akan kami gambarkan serta jelaskan beberapa ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh fosil manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis. Cekidot!

1 Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki bentuk tubuh yang nyaris tegak seperti manusia zaman sekarang, dengan tinggi kisaran sekitar 165 cm sampai dengan 180 cm.

2. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki kualitas otot-otot bagian tengkuk yang cukup kuat dan kokoh.

3. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki tulang-tulang pipi, alat kunyah atau gigi yang mayoritas berupa geraham, serta rahang mulut yang sangat kuat.

4. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki bagian kepala terutama kening yang tampak menonjol, tebal, bahkan tampak melebar hingga ke pelipis.

5. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki hidung yang ukurannya lebar serta tidak memiliki dagu di kepalanya.

6. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki tulang kepala bagian belakang yang terlihat lebih menonjol.

7. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki kapasitas volume atau daya tampung otak yang masih dianggap kurang sempurna, yakni hanya sekitar 750 cc hingga 1.300 cc.

F. Pola Hidup Pithecanthropus Mojokertensis

Setelah mengetahui beberapa ciri-ciri fisik dan ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis, sekarang saatnya Grameds mengetahui tentang bagaimana sih pola hidup atau kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis.

Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis diketahui biasanya hidup dengan cara nomaden atau yang biasa diartikan hidup dengan cara berpindah-pindah tempat tinggalnya. Untuk dapat hidup dengan cara berpindah-pindah ini, manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis selalu berusaha untuk menyesuaikan tempat dengan persediaan makanan mereka. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis sangat menggantungkan hidupnya pada kondisi lingkungan alam yang mereka tinggali. Dikarenakan hidup dengan cara berpindah-pindah, manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis biasanya cenderung hidup secara berkelompok.

Meskipun hidup secara berkelompok, kelompok mereka hanyalah kelompok dengan skala atau ukuran kecil. Mengapa demikian? Hal tu dikarenakan mereka harus dapat menyesuaikan serta melihat persediaan makanan yang mereka miliki, apakah cukup untuk semua anggota kelompok atau tidak. Manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis memiliki makanan utama, yakni adalah daging hewan yang mereka peroleh dari hasil berburu.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan daging, mereka berburu dengan menggunakan alat-alat berburu yang sangat sederhana. Alat-alat berburu tersebut sebagian besar terbuat dari batu serta tulang-tulang dari hewan buruan mereka sebelumnya. Ada beberapa alat-alat berburu yang memiliki nama dan cukup terkenal, mungkin Grameds tidak asing dengan nama-nama alat berburu tersebut. alat-alat berburu tersebut terdiri dari alat serpih, kapak perimbas, berbagai peralatan dari tulang hewan, kapak penetak, dan masih banyak lagi.
Alat-alat berburu tersebut digunakan untuk menangkap hewan, untuk membunuh hewan, serta untuk memotong daging hewan hasil buruan. Tak hanya itu saja, alat-alat berburu juga sangat berguna sebagai penggaruk bahan makanan yang dapat memudahkan mereka dalam mencari bahan makanan, biasanya digunakan untuk bahan makanan yang sejenis umbi-umbian atau bahan makanan lain yang berada di dalam tanah.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis yang dapat kami sampaikan kepada Grameds. Ada banyak sekali hal yang Grameds ketahui sekarang, bukan? Mulai dari apa itu manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis, cerita mengenai penemuan fosilnya pertama kali beserta siapa penemunya, berbagai ciri-ciri fisik maupun ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis, serta yang terakhir adalah pola hidup atau kehidupan sehari-hari yang dialami oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Mojokertensis. Dengan begini, hilang sudah rasa penasaran yang Grameds miliki dan tergantikan oleh ilmu yang lebih luas, bukan?

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.