Kuliah Psikologi

Pengertian Prejudice: Aspek, Jenis, dan Indikator Pelakunya

prejudice adalah

Pengertian Prejudice – Dalam kehidupan ini terkadang kita selalu berprasangka terhadap suatu hal yang tidak berdasar. Kondisi ini juga bisa dibilang dengan istilah prejudice. Prejudice sendiri awalnya digunakan pada ras seseorang sebelum adanya informasi yang memang dirasa benar dan relevan atau bisa dijadikan suatu dasar akan penilaian tersebut.

Saat ini mungkin penggunaan prejudice dalam diri seseorang terhadap suatu hal masih kerap dilangsungkan. Padahal jika dipikir kembali memberikan prasangka tanpa dasar adalah salah satu bentuk tuduhan yang tidak ada kebenarannya.

Adanya prejudice yang diajukan pada orang lain atau sekelompok masyarakat bisa memberikan dampak kerugian. Baik itu bagi mereka yang dituduh ataupun bagi yang memberikan penilaian tanpa dasar tersebut.

Nah untuk lebih jelasnya lagi, kalian bisa membaca penjelasan terkait dengan prejudice hanya di dalam artikel ini.

prejudice adalah

Sumber: Kompas

Pengertian Prejudice

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang prejudice. Akan lebih baik jika kita juga mengetahui pengertian dari prejudice itu sendiri. Prejudice adalah suatu sikap ketidaksukaan yang diberikan oleh seseorang kepada individu atau kelompok lain dengan begitu kuat.

Sikap ketidaksukaan tersebut tidak memiliki dasar atau kebencian terhadap seorang individu ataupun kelompok tertentu berdasarkan keyakinan stereotip negatif karena adanya penilaian tanpa melihat karakteristik unik dari seorang individu ataupun sekelompok orang.

Prejudice sendiri juga bisa dikatakan sebagai prasangka buruk terhadap seseorang atau kelompok tanpa ada suatu hal yang bisa dijadikan suatu dasar.

Kebanyakan orang akan membentuk maupun memiliki prasangka karena dengan hal tersebut bisa memainkan suatu peran penting yang mampu meningkatkan suatu konsep atau citra pada diri sendiri.

Prejudice juga bisa disebut sebagai sikap antipati dengan dasar terhadap cara generalisasi yang salah serta tidak fleksibel. Selain itu prasangka juga dijadikan suatu evaluasi negatif terhadap seseorang maupun kelompok kepada orang maupun kelompok lain.

Hal ini dilakukan karena individu atau kelompok dari individu tersebut adalah anggota kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya sendiri. Individu atau kelompok yang sudah terkena virus prasangka tidak bisa dengan mudah mengubah sikapnya tersebut.

Jika dihadapkan dengan kenyataan yang berbeda, biasanya mereka yang memiliki sikap prejudice akan mencari pembenaran sendiri atau bahkan akan melakukan tindakan penuh dengan emosi.

Secara mudahnya adalah ketika pemilik sikap prejudice mendapatkan perlawanan dari pihak lain yang tidak sesuai dengan prasangkanya, maka mereka akan sibuk berdalil untuk mempertahankan kebenaran dari prasangka yang mereka miliki.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, prejudice memiliki arti pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai suatu hal sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.

Prasangka memiliki arti sebagai pembuatan keputusan sebelum mengetahui suatu fakta yang dinilai relevan dan bisa dijadikan suatu dasar akan hal tersebut. Adanya prasangka juga diiringi dengan tindakan yang tidak menyenangkan dan dapat merugikan seorang individu maupun orang lain.

Prasangka juga merupakan stereotip negatif, ketidaksukaan serta kebencian yang kuat yang tidak begitu rasional terhadap suatu kelompok. Seperti yang dijelaskan di awal jika istilah prejudice atau prasangka ini sebelumnya digunakan untuk penilaian berdasarkan ras seseorang sebelum memiliki informasi yang begitu relevan dan bisa dijadikan suatu dasar akan penilaian tersebut.

Seiring berjalannya waktu prasangka akan diterapkan pada bidang lain selain ras. Untuk saat ini pengertian dari prejudice sendiri adalah sikap yang tidak masuk akal yang tidak bisa dipengaruhi oleh alasan rasional.

Pengertian Prejudice dari Beberapa Ahli

Setelah mengetahui pengertian dari prejudice secara umum. Berikutnya adalah pengertian prejudice dari beberapa ahli. Di bawah ini adalah pengertian prejudice dari beberapa pendapat ahli.

1. Baron dan Byrne

Baron dan Byrne menjelaskan jika prejudice atau prasangka merupakan sikap yang lebih mengarah ke sisi negatif terhadap individu dalam satu kelompok yang hanya didasari keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut.

2. Gerungan

Gerungan menjelaskan jika prejudice atau prasangka adalah perasaan orang terhadap suatu golongan manusia tertentu, seperti golongan ras ataupun kebudayaan yang lain atau berbeda dengan golongan orang yang memberikan prasangka tersebut.

3. Liliweri

Liliweri menjelaskan jika prejudice adalah suatu sikap positif ataupun negatif yang didasarkan keyakinan stereotip kita terhadap anggota dari kelompok tertentu. Prasangka tersebut meliputi keyakinan yang bisa menggambarkan jenis perbedaan kepada orang lain sesuai nilai yang diberikan kepadanya.

4. Wade dan Tavris

Wade dan Tavris memiliki pendapat jika prejudice adalah ketidak sukaan yang begitu kuat dan tidak memiliki dasar atau suatu kebencian terhadap kelompok tertentu yang didasarkan oleh stereotip negatif.

5. Sarwono

Sarwono menjelaskan jika prejudice adalah suatu sikap, emosi ataupun perilaku negatif terhadap seseorang maupun sekelompok orang karena keanggotaanya dalam kelompok tertentu.

Hal tersebut bisa terjadi karena adanya suatu penilaian tanpa pernah melihat karakteristik unik yang ada dalam diri individu atau kelompok lain yang mendapatkan nilai tersebut.

6. Worchel, dkk.

Worchel dkk menjelaskan tentang prejudice atau prasangka adalah suatu yang dibatasi sebagai sifat negatif yang tidak dapat dibenarkan dalam suatu kelompok dan individu anggotanya.

Prejudice juga suatu perilaku negatif dari suatu kelompok kepada individu dengan dasar keterbatasan atau kesalahan informasi tentang kelompok tersebut.

Prasangka juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang memiliki sifat emosional yang nantinya akan sangat mudah menimbulkan ledakan sosial.

7. Mar’at

Mar’at menjelaskan jika prasangka atau prejudice adalah dugaan yang memiliki nilai positif maupun negatif. Namun prasangka lebih banyak memiliki nilai yang bersifat negatif.

8. Brehm dan Kassin

Brehm dan Kassin menjelasakan jika prasangkan atau prejudice adalah suatu perasaan negatif kepada orang lain dengan dasar orang tersebut menjadi anggota kelompok tertentu.

9. David O. Sears, dkk.

David 0. Sear dkk menjelaskan jika prejudice adalah suatu penilaian terhadap kelompok atau individu yang utamanya didasarkan pada keanggotaan kelompok tertentu. Artinya prasangka sosial ditujukan terhadap orang atau kelompok yang berada dengan kelompoknya tersebut.

Prasangka sosial memiliki suatu kualitas suka dan tidak suka pada suatu objek yang diprasangkakan. Dan kondisi ini bisa mempengaruhi suatu tindakan maupun perilaku seseorang yang memberikan prasangka atau prejudice.

10. Kartono

Kartono menjelaskan jika prasangka adalah suatu penilaian yang terbilang sangat tergesa-gesa dengan dasar pada generalisasi yang begitu cepat pula. Prasangka juga memiliki sifat berat sebelah yang dibarengi dengan tindakan yang bisa menyederhanakan suatu realitas yang ada.

Itulah beberapa pendapat dari para ahli mengenai prejudice atau prasangka.

https://www.gramedia.com/products/psikologi-pasangan-manajemen-konflik-rumah-tangga?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/psikologi-pasangan-manajemen-konflik-rumah-tangga?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Aspek Prasangka

Adanya prasangka juga dipengaruhi oleh beberapa aspek. Menurut Gross ada prasangka terdiri dari lima aspek. Lima aspek tersebut adalah sebagai berikut ini penjelasanya.

1. Antilocution

Aspek yang pertama adalah antilocution yaitu suatu pembicaraan yang mengarah ke permusuhan. Selai itu aspek ini di dalamnya juga terdapat sikap merendahkan secara verbal, memiliki lelucon rasial atau lelucon perbedaan budaya dan ras kepada seseorang ataupun sekelompok orang tertentu.

2. Avoidance

Berikutnya ada aspek avoidance yang berarti suatu usaha untuk menjaga jarak terhadap suatu kelompok maupun individu yang ada di dalam kelompok tersebut. Akan tetapi penghindaran yang dilakukan ini tidak akan menimbulkan efek kerugian secara aktif.

3. Discrimation

Discrimination adalah suatu usaha untuk pengusiran dari suatu tempat, mengambil hak sipil serta pekerjaan yang mereka miliki.

4. Physical Attack

Ada juga aspek physical attack yang artinya adalah suatu tindakan kekerasan terhadap orang maupun properti lain yang mana orang atau properti tersebut dianggap selalu berhubungan dengan prasangka itu.

5. Extermination

Terakhir ada extermination yang memiliki arti suatu kekerasan yang dilakukan tanpa pandang bulu pada seluruh kelompok yang prasangka termasuk genosida.

Lalu menurut Ahmadi terhadap tiga aspek utama yang ada di dalam prasangka. Tiga aspek tersebut adalah sebagai berikut.

1. Aspek Kognitif

Pertama ada aspek kognitif yang memiliki arti suatu sikap yang berhubungan dengan hal yang ada di dalam pikiran. Kondisi ini bisa terjadi ketika pengolahan pengalaman dan juga keyakinan ataupun harapan dari individu terhadap suatu kelompok maupun objek tertentu.

2. Aspek Afektif

Selanjutnya ada aspek afektif yang berarti suatu proses yang berhubungan dengan perasaan tertentu. Contohnya adalah perasaan ketakutan, kedengkian, antiparti, simpati serta berbagai macam perasaan lain yang nantinya akan ditujukan terhadap suatu objek tertentu.

3. Aspek Konatif

Terakhir ada aspek konotatif yang memiliki arti suatu tendensi atau kecenderungan untuk bertindak maupun berbuat sesuatu terhadap objek tertentu. Sebagai contoh kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan lain sebagainya.

https://www.gramedia.com/products/pride-and-prejudice-republish?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pride-and-prejudice-republish?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Jenis- jenis Prasangka

Menurut Hogg dan Vaughan ada beberapa jenis prasangka yang dilihat berdasarkan targetnya. Beberapa jenis prasangka tersebut adalah sebagai berikut ini.

prejudice adalah

Sumber: Kompas

1. Sexism

Jenis yang pertama adalah sexism, dimana suatu prasangka dan juga tindakan diskriminasi akan dilakukan kepada individu ataupun kelompok lain yang didasarkan oleh perbedaan jenis kelamin mereka. Banyak korban dari jenis ini adalah wanita.

Selain itu sexism bisa terjadi pada wanita juga karena adanya perbedaan posisi atau jabatan antara pria dan wanita dalam dunia bisnis, pemerintahan atau pekerjaan. Sexism yang terjadi wanita berawal dari stereotip masyarakat terhadap peran wanita.

Zaman dahulu tugas wanita hanya menjaga rumah, merawat anak dan suami. Lalu untuk pekerjaan pria adalah keluar rumah seharian untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka.

Pekerjaan-pekerjaan tertentu diasosiasikan dengan pekerjaan wanita biasanya memang kurang dihargai. Stereotip tersebut masih terus berlanjut hingga saat ini. Hal ini menjadikan seorang wanita mendapatkan suatu pekerjaan dengan status tinggi seperti menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi.

2. Racism

Racism adalah perasaan dan juga diskriminasi yang dilakukan terhadap orang atau kelompok lain berdasarkan ras dan juga etnis mereka. Genocide yang pernah terjadi di negara Jerman, Yugoslavia, irak dan Rwanda adalah salah satu akibat yang terjadi karena adanya diskriminasi.

Rasisme bisa terjadi ketika ada stereotip terhadap individu atau kelompok lain yang berbeda ras ataupun etnis. Saat ini racism dianggap sebagai tindakan tidak bermoral di masyarakat.

Meski begitu racism tidak akan bisa hilang begitu saja. Sebab setiap orang dalam setiap generasi akan memiliki rasa rasis dalam hatinya. Akan tetapi mungkin cara mengekspresikannya saja yang berbeda.

3. Ageism

Ageism adalah suatu prasangka dan diskriminasi yang dilakukan terhadap orang lain dengan dasar usia. Pada kebudayaan tertentu yang menganut sistem extended family, orang dengan usia lebih tua kerap dianggap sebagai orang yang bijaksana karena pengalaman yang dimilikinya lebih banyak.

Sedangkan pada nuclear family tidak memiliki pandangan demikian. Pada nuclear family, orang dengan usia lebih mudah dinilai lebih baik.

Sedangkan bagi mereka yang berusia tua akan diberi suatu stereotype yang kurang menarik. Orang usia tua biasanya akan dianggap tidak berharga, lemah serta mereka juga tidak akan mendapatkan hak miliknya.

4. Prasangka Terhadap Homoseksual

Kebanyakan masayrakat mengaggap homoseksual adalah suatu yang menyimpang dan tidak bermoral sehingga menyebabkan penyiksaan terhadap homoseksual yang dianggap legal dan dapat diterima.

Pada tahun 1980-an, pemerintah Australia mengesahkan udang-undang untuk tidak melayani orang yang sesat dan menyimpang, salah satunya adalah homoseksual.

5. Prasangka Terhadap Penderita Cacat Fisik

Zaman dahulu, mereka yang memiliki kondisi cacat fisik dianggap sebagai orang rendah. Akan tetapi saat ini orang sudah bisa mulai menghargai penderita cacat fisik. Hal ini bisa ditunjukkan adanya ketersediaan tempat jalan khusus bagi mereka yang mengalami kondisi cacat fisik.

Selain itu penderita cacat fisik juga diperbolehkan untuk mengikuti suatu ajang perlombaan olimpiade. Pada dasarnya orang-orang tidak memberikan diskriminasi terhadap penderita cacat fisik. Hanya saja mungkin orang-orang merasa tidak nyaman dengan kehadiran penderita cacat fisik karena takut tidak bisa berinteraksi dengan mereka.

Indikator Perilaku Prasangka

Abidin (1999) menjelaskan jika prasangka memiliki tiga indikator utama. Tiga indikator utama yang ada di dalam prasangka tersebut adalah seperti perilaku merendahkan intellectual, perilaku merendahkan cultural or individual attributes serta perilaku merendahkan moralitas dari individu maupun kelompok yang menjadi suatu objek dari prasangka. Adanya indikator tersebut tidak bisa lepas dari penilaian yang dilakukan oleh satu kelompok dengan kelompok lainnya. Selain itu terdapat beberapa indikator lain yang juga menunjukkan suatu perilaku prasangka kepada orang lain seperti yang ada pada penjelasan di bawah ini.

1. Perilaku Menghindar

Perilaku menghindar adalah ketika seseorang pemberi prasangka akan memiliki kecenderungan perilaku menghindar dari kelompok lain yang diprasangkaianya atau bisa juga berupa anggapan jika kelompok yang ia beri prasangka tersebut cenderung menghindar dari kelompoknya.

2. Perilaku Antisosial

Berikutnya ada prasangka antisosial yang jika dilihat dari artinya adalah ketika seseorang yang memiliki prasangka akan sudut padangnya terkait dengan kelompok lain dan ia memutuskan untuk menolak melakukan berbagai macam bentuk kontak sosial dengan kelompok yang ia berikan prasangka tersebut.

Atau bisa juga orang dengan prasangka akan memiliki anggapan jika kelompok yang diprasangkakan menganggap kelompoknya adalah out group dan menolak untuk melakukan tindakan kontak sosial kepada kelompoknya.

3. Perilaku Kekerasan

Perilaku kekerasan adalah ketika pemberi prasangka memiliki pemikiran jika tindakan kekerasan yang ia lakukan kepada individu atau kelompok lain yang diprasangkai adalah tindakan yang wajar. Atau bisa juga orang dengan prasangka menganggap jika kelompok yang ia berikan prasangka akan menilai jika kekerasan adalah suatu hal yang wajar dalam memperlakukan kelompoknya.

4. Perilaku Merendahkan Religiusitas

Terakhir ada perilaku merendahkan religiusitas yang bisa diartikan ketika seseorang pemilik prasangka akan memandang lebih rendah tingkat religius yang dimiliki oleh kelompok atau individu lain.

Itulah ulasan seputar prejudice atau prasangka, mulai dari pengertian prejudice, aspek, jenis, hingga indikator pelaku. Grameds bisa membaca buku-buku terkait prejudice dan Sosiologi di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik untuk Grameds.

Penulis: Hendrik

Baca juga:

About the author

Nanda Akbar Gumilang