Music

Pengertian Tangga Nada Pentatonis dan Jenis-jenisnya

Written by Rifda A

Siapa sih yang tidak suka mendengarkan musik? Alunan musik yang enak didengar membuat banyak orang suka mendengarkan musik tiap saat, baik itu ketika bahagia atau sedih. Di dalam musik terdapat 2 (dua) jenis tangga nada, yakni tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis. Namun, sebelum mengetahui keduanya tahukah Anda apa yang dimaksud tangga nada?

Pengertian Tangga Nada

Di dalam dunia musik tangga nada menjadi hal yang sangat penting. Dimana, tangga nada merupakan sebuah rangkaian notasi musik yang tersusun secara berurutan berdasarkan jarak dasar. Mulai dari nada dasar hingga nada oktaf, seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dengan kata lain, tangga nada yaitu susunan dari not-not musik yang berurutan dan tersusun.

Tangga nada ini dapat diurutkan dari nada naik maupun nada turun terlebih dahulu. Dalam sebuah musik, tangga nada berfungsi sebagai instrumen yang dapat menjadikan lagu terdengar harmonis dan indah. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa tangga nada merupakan susunan nada yang dirangkai menggunakan rumus interval dari sebuah nada tertentu.

Lalu, apa itu interval nada? Jadi, interval nada merupakan jarak antara nada 1 (satu) dengan nada yang lainnya. Dimana, jarak itu sendiri sangatlah beragam ada ½, 1, dan 2. Kemudian jarak tersebut menentukan sebuah variasi nada dan jenis tangga nada yang dihasilkannya.

365 Renungan Dari Dunia Musik Single Edition

Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor

Saat Anda membaca tangga nada, tentunya Anda akan menjumpai istilah mayor dan minor. Nah, istilah tersebut adalah istilah penyebutan tangga nada yang berbeda pola intervalnya. Penasaran bagaimana penjelasannya, yuk ketahui bersama-sama penjelasannya dibawah ini.

Nada Mayor

Interval nada mayor ini sendiri terdiri dari 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½ jadi do, ke, dan re. Serta berjarak satu tingkat nada, setelah itu re, ke, mi juga berjarak satu tingkat nada. Kemudian mi, ke, fa, berjarak setengah atau hingga seterusnya pun begitu. Urutan ini akan terulang tiap 7 nada dan nada yang ke 8 adalah nada yang pertama dan diulang dengan menaikan tingkat oktaf yang lebih tinggi.

Pada nada yang dominan terdapat mayor biasanya mendapatkan hasil suasana yang begitu bersemangat, positif, menyenangkan, dan gembira. Musik yang dominan nada mayor umumnya akan diawali dengan nada do.

Nada Minor

Nada minor memiliki jarak interval yang sedikit berbeda dengan nada mayor, yaitu 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1, dan pastinya nada yang muncul akan berbeda dari nada mayor. Jadi, walaupun perbedaannya ½ saja, tetapi sensasi musim yang dihasilkan dapat sangat berbeda.

Sementara itu, pada musik yang dominan nada minor maka suasana yang dihasilkan berbeda-beda. Mulai dari lesu, emosi, negatif, dan tidak bersemangat. Pada umumnya musik yang dominan minor akan diawali nada la.
Nah, setelah Anda tahu pengertian dari tangga nada Anda juga perlu membedakan jenis tangga nada pentatonis dan diatonis. Berikut adalah beberapa penjelasan terkait tangga nada pentatonis dan diatonis yang dapat Anda pelajari.

Pengertian Tangga Nada Pentatonis

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari 5 (lima) nada pokok. Arti dari pentatonis sendiri berasal dari kata “penta” yang artinya yaitu lima dan tone artinya nada. Jadi tangga nada pentatonis mempunyai 5 (lima) nada.

Tangga nada pentatonis tak dilihat berdasarkan urutan tangga nadanya. Tangga nada pentatonis umumnya digunakan pada musik daerah dengan memakai alat musik tradisional, seperti alat musik karawitan Jawa atau Sunda. Perlu Anda ketahui bahwa tangga nada pentatonis ini telah ada sejak pertama kali musik berkembang.

Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antar nada serta pilihan nada yang didengar. Penggunaan nada pentatonis dapat digunakan untuk musik modern dan musik tradisional. Tangga nada pentatonis ini sendiri terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Sementara itu contoh alat musik yang digunakan untuk tangga nada satu ini yaitu gamelan jawa, Bali, Sunda, Madura, dan Batak.

Tangga nada pentatonis atau disebut juga pentatonic scale adalah salah satu jenis tangga nada yang biasa dipakai oleh masyarakat. Dikutip dari Encyclopedia Britannica bahwa tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang memiliki 5 (lima) nada yang berbeda-beda. Jadi, di dalam satu oktaf hanya terdiri dari 5 (lima) nada saja.

Karena menjadi salah satu tangga nada yang telah ada sejak awal perkembangan musik, maka tak heran jika tangga nada satu ini dapat mudah ditemukan di musik-musik dunia. Dimana, penggunaannya sendiri dapat dipakai untuk musik tradisional atau musik modern.

Sd/Mi Buku Interkatif Kl.4 Seni Musik Thn.2022 Kur.Merdeka

Jenis Tangga Nada Pentatonis

Terdapat 2 (dua) jenis tangga nada pentatonis, yakni tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Dimana, kedua jenis tangga nada ini umumnya dipakai pada alat musik tradisional, misalnya gamelan. Lantas, apa sih perbedaan diantara keduanya yang perlu Anda ketahui? Berikut adalah penjelasan diantara keduanya. Yuk kenali secara seksama penjelasannya.

1. Tangga Nada Pentatonis Pelog

Musik yang berasal dari tangga nada pelog sendiri memiliki karakteristik yang menenangkan dan memiliki kesan penghormatan. Tangga nada pelog merupakan tangga nada yang mempunyai 5 (lima) nada dan biasanya dipakai pada alat musik gamelan Jawa dan Bali. Tangga nada ini umumnya ditulis dalam 5 nada saja.

Contohnya Gambang Suling dari Jawa Tengah, Tari Bali dari Bali, dan Jamuran dari Jawa Timur. Dimana, tangga nada pelog ini memiliki 5 (lima) nada yang perbedaan jaraknya cukup besar, diantaranya do, mi, fa, sol, dan si. Berikut ini terdapat beberapa contoh lagu daerah yang memakai tangga nada pelog, selain yang telah disebutkan diatas, antara lain:

  • Gundul Gundul Pacul yang berasal dari Jawa Tengah
  • Pitik Tukung yang berasal dari Jawa Tengah
  • Karatagan Pahlawan yang berasal dari Jawa Barat
  • Ngusak Asik yang berasal dari Bali
  • Macepet Cepetan yang berasal dari Bali

2. Tangga Nada Pentatonis Slendro

Sementara itu, tangga nada slendro memiliki karakteristik musik yang menyenangkan, gagah, berani, gembira, dan lincah. Jika pada tangga nada pelog mempunyai jarak nada yang cukup besar, maka sebaliknya tangga nada slendro mempunyai jarak antar nada yang cukup kecil. Tangga nada pentatonis terbagi menjadi 5 (lima) dengan perbedaan jarak kecil yakni do, re, mi, sol, dan la.

Berikut adalah beberapa contoh lagu daerah yang memakai tangga nada slendro, yakni:

  • Lir Ilir yang berasal dari Jawa Tengah
  • Te Kate Dipanah yang berasal dari Jawa Tengah
  • Cing Cangkeling yang berasal dari Jawa Barat
  • Keraban Sape yang berasal dari Jawa Tengah
  • Cublak Cublak Suweng yang berasal dari Jawa Tengah

Ciri Tangga Nada Pentatonis

Ciri tangga nada pentatonis ini sendiri mengurangi 2 (dua) nada, sebab hal itulah ada 2 (dua) macam tangga nada pentatonis, diantaranya sebagai berikut:

c-d-e-g-a-c’ (tanpa f dan b).
c-e-f-g-b-c’ (tanpa d dan a).

Tangga nada pentatonis pada biasanya dipakai pada musik tradisional di Jepang dan Cina. Serta termasuk pula di Indonesia pada alat musik gamelan Jawa maupun Bali. Khusus pada gamelan Jawa sendiri, terdapat 2 (dua) macam tangga nada pentatonis biasanya masyarakat mengenalnya dengan sebutan titik laras slendro dan titi laras pelog.

Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis adalah satu rangkaian tangga nada yang mempunyai 7 (tujuh) nada berbeda dalam 1 (satu) oktaf. Dimana, 7 (tujuh) nada tersebut diakhiri dengan satu nada yang berulang.

Tangga nada jenis ini memiliki 2 (dua) jarak nada, yakni 1 (satu) dan ½ (setengah). Contohnya yaitu C mayor, dimana nada dimulai dari do diteruskan dengan A minor yang dimulai dari La. Alat musik yang mempunyai sistem tangga nada diatonis, seperti piano dan organ.

Seri Yuk Mewarnai: Alat Musik Tradisional

Jenis Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis terbagi atas 2 (dua) jenis, yakni tangga nada mayor dan tangga nada minor. Nah, apa sajakah itu? Yuk kenali secara bersama-sama penjelasannya dibawah ini.

1. Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada diatonis mayor adalah salah satu jenis tangga nada yang biasa dipakai pada sebuah musik. Jarak antara nada atau not ada diatonis mayor sendiri, terdiri dari 1-1-½-1-1-1-½. Contoh dari tangga nada diatonis mayor ini, yakni C mayor dengan mencakup do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. Bila nada tersebut dimainkannya, maka akan terdengar suasana musik yang ceria dan menyenangkan. Terdapat beberapa lagu yang penggunaannya memakai diatonis mayor, diantaranya sebagai berikut:

  • Bangun Pemudi Pemuda
  • Berkibarlah Benderaku
  • Dari Sabang Sampai Merauke
  • Balonku
  • Indonesia Raya
  • Hari Merdeka
  • Bintang Kecil

2. Tangga Nada Diatonis Minor

Tangga nada diatonis minor mempunyai jarak antara nada dengan mencakup 1-½-1-1-½-1-1. Contoh tangga nada yang satu ini berupa A minor dan nadanya yang terdiri dari la, si, do, re, mi, fa, sol, dan la. Tangga nada jenis ini mempunyai suasana musik yang cenderung sedih. Berikut ini terdapat beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada diatonis minor, diantaranya:

  • Syukur
  • Bintang Kejora
  • Indonesia Pusaka
  • Ibu Pertiwi
  • Bagimu Negeri
  • Ambilkan Bulan
  • Hymne Guru

Nah, itulah beberapa perbedaan antara tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis yang perlu Anda ketahuinya. Semoga penjelasan terkait tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca.

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.