Sosial Budaya

Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli hingga Contohnya di Indonesia!

pengertian adat istiadat
Written by Umam

Pengertian adat istiadat – Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang heterogen, yang masing-masingnya memiliki tradisi, budaya, serta kebiasaan yang berbeda di setiap daerahnya. Tak heran jika negara tercinta kita ini memiliki beragam adat istiadat.
Adat yang berbeda tersebut mencakup norma dan nilai yang mesti dijunjung tinggi masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang dimaksud, misalnya, sosial, agama, budaya, dan lain sebagainya.

Adapun, norma, tradisi, dan nilai-nilai tersebut seharusnya masih berlaku hingga detik ini. Grameds, demi mengenal dan akhirnya melestarikan adat istiadat yang susah payah dipertahankan secara turun-temurun, penting untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian dari adat istiadat itu sendiri.

Pengertian Adat Istiadat

Di bawah ini merupakan pengertian adat istiadat menurut berbagai sumber, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), para ahli, hingga situs resmi.

Menurut KBBI, adat istiadat ialah tata kelakuan yang turun-temurun dan kekal dari generasi satu ke generasi lainnya sebagai warisan, sehingga integrasinya kuat terkait dengan pola perilaku masyarakat.

Adapun secara etimologi, kata adat asalnya dari bahasa Arab, adah yang berarti kebiasaan atau cara. Jadi, dapat diartikan bahwa adat ialah perbuatan yang berulang sehingga menjadi kebiasaan yang mesti dipatuhi masyarakat pada suatu lingkungan.

Dengan demikian, adat istiadat pada dasarnya adalah perilaku budaya atau aturan yang telah diusahakan untuk diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat. Disebut dengan nama demikian karena suatu aturan yang berlaku dengan pasti dan mantap, mencakup berbagai konsekuensi yang mengatur perbuatan atau tindakan manusia dalam kehidupan sosialnya.

Hukum Adat Indonesia

https://www.gramedia.com/products/hukum-adat-indonesia-1?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli

Berikut pengertian adat istiadat dari kacamata para ahli. Mari cari tahu, Grameds!

Raden Soepomo

Adat istiadat diartikan sebagai sinonim dari hukum yang tidak tertulis atau hukum adat. Di badan hukum negara, hukum ini berlaku sebagai konvensi dan hidup pun menjadi peraturan dengan kebiasaan pada kehidupan di desa dan kota.

Jalaludi Tunsam

Menurut Jalaludi Tunsam, adat istiadat yang berasal dari kata adah artinya cara atau kebiasaan, istilah ini juga merujuk pada suatu gagasan yang di dalamnya terkandung nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, dan hukum suatu daerah. Terdapat pula sanksi tertulis maupun tak tertulis jika hukum adat tersebut tidak dipatuhi.

Notopura Harjito

Harjito menyebut bahwa hukum adat ialah hukum yang tidak tertulis. Bagi masyarakat, adat isitiadat ini merupakan pedoman hidup untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan.

Soekanto

Ikatan kuat dan pengaruh dalam masyarakat dimiliki oleh adat istiadat. Adapun ikatan ini bergantung dan mendukung kebiasaan dalam masyarakat.

Hukum Adat

Banyak sekali pengertian yang membawa istilah “hukum adat”. Apa itu hukum adat?

Kebiasaan yang dilakukan secara berulang menciptakan adat istiadat. Lalu, kebiasaan tersebut pun diturunkan dari generasi ke generasi. Usai munculnya adat istiadat, maka akan hadir hukum adat yang berkembang di tradisi masyarakat. Hukum ini cukup berbeda dari hukum tertulis yang ada dalam hukum negara.

Bagi Van Vollenhoven, seorang antropolog Belanda, hukum adat merupakan keseluruhan aturan yang mengikat cara masyarakat bertingkah laku. Aturan ini berlaku pada daerah tertentu, lengkap dengan sanksi yang sesuai.

Sementara itu, Ter Haar menyebut bahwa hukum adat ialah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam adanya keputusan adat.

Dari berbagai pengertian adat istiadat yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa hukum adat merupakan peraturan atau norma tak tertulis yang pembuatannya berfungsi untuk mengatur tingkah laku masyarakat. Dalam hukum adat, terdapat sanksi dan hukum ini bahkan diatur dalam Undang-Undang dasar 1945, pasal 18B ayat (2).

Dengan kata lain, negara pun mengakui adanya hukum adat sebagai sistem hukum Indonesia.

Unsur Adat Istiadat

pengertian adat istiadat

Sumber: Pixabay

Grameds, berikut merupakan unsur-unsur yang tercakup dalam suatu adat istiadat, seperti dikutip dari Buku Ajar Hukum Adat, Yulia (2016).

  • Adanya tingkah laku seseorang
  • Dilakukan terus menerus
  • Adanya dimensi waktu
  • Diikuti oleh orang lain

Adapun beberapa unsur lain seperti yang diungkapkan Koentjaraningrat yang membagi adat istiadat menjadi empat bagian khusus, yakni sebagai berikut:

Norma-norma

Nilai budaya terkait peranan seseorang dalam lingkungan dan kehidupannya merupakan arti dari sistem norma. Setiap orang punya peran dalam nilai dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai-nilai budaya

Diartikan sebagai pandangan bersama yang diwujudkan dalam kebiasaan secara turun-temurun. Di Tanah Air, ciri khas kerja sama antarmasyarakat adalah gotong royong.

Hukum

Tentunya, kita cukup tahu tentang hukum. Dalam kehidupan bermasyarakat, sistem hukum cukup jelas karena merupakan seperangkat aturan yang dapat dilihat secara nyata. Adapun sistem ini telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat sejak dulu demi menciptakan suasana yang tertib.

Aturan khusus

Ini merupakan aturan yang mengatur aktivitas dengan sangat terbatas dan jelas dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat.

Contoh Adat Istiadat

pengertian adat istiadat

Sumber: ANTARAFOTO

Setelah lebih mengenal adat istiadat melalui pengertian, hukum adat, dan unsur-unsur adat istiadat, mari kita cari tahu dan memahami adanya berbagai contoh dan bentuk adat istiadat yang sangat beragam di Indonesia!

Adat Istiadat Jawa

Di Jawa, masyarakatnya identik dengan sikap memegang teguh adat istiadat dari warisan nenek moyang mereka. Masyarakat Jawa pun punya berbagai tradisi dan adat, mulai dari pernikahan, kehamilan, sampai kematian, mereka masih melestarikannya.
Berikut beberapa contoh adat istiadat asal Jawa untuk diketahui:

1. Sekaten

Sekaten adalah upacara yang diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap tahun, upacara ini dilakukan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dan dihadiri oleh ribuan warga, bahkan wisatawan.

Di sana, Keraton akan melakukan iring-iringan atau pawai gunungan hasil bumi masyarakat sekitar yang diarak oleh abdi dalem serta prajurit Kraton.

2. Pernikahan

Kita tahu bahwa bagi masyarakat Jawa, pernikahan memang dianggap sangat sakral dengan adatnya yang cukup rumit. Saat ini, banyak masyarakat yang telah meninggalkan tradisi ini untuk berbagai alasan.

Pada malam sebelum akad, pengantin perlu melakukan midodareni dan siraman. Tak hanya itu, ada pula adat serah-serahan, yakni ketika calon pengantin pria memberi pengantin wanitanya barang-barang. Setelah prosesi akad, ada pula tradisi balangan suruh atau melempar daun sirih, panggih atau pertemuan dua mempelai, dan dhahar klimah atau saling menyuap, serta sungkeman.

Adat Istiadat Sumatera

Sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, Sumatera juga menyimpan berbagai adat istiadat yang masih sangat dijunjung oleh masyarakatnya. Sumatera terdiri dari beberapa Provinsi yang memiliki beragam tradisi, misalnya Sumatera Utara dengan adat istiadat yang berbeda dari Provinsi Aceh, dan berbeda pula dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Berikut beberapa contoh adat istiadat Sumatera:

1. Mangongkal Holi (Sumatera Utara)

Masyarakat Batak hingga saat ini masih melestarikan adat Mangongkal Holi. Tradisi ini sendiri ialah suatu upacara untuk menggali kuburan lama dan kemudian mengambil tulang-belulang mayat untuk dipindahkan ke kuburan baru.

Masyarakat Batak percaya bahwa orang yang telah meninggal bukan berarti benar-benar tiada. Diyakini, mereka melangkah pada suatu proses yang lebih sempurna, yakni alam abadi. Bahkan, para arwah juga diyakini bisa berkumpul dengan anggota keluarga lain yang telah meninggal.

Adat istiadat Mangongkal Holi dilakukan secara turun-temurun, dan terkadang disertai pembuatan Tugu Marga.

2. Nganggung (Bangka Belitung)

Adat istiadat asal Provinsi Bangka Belitung ini dilaksanakan demi memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, sampai menyambut tamu penting. Warga masyarakat dalam adat ini harus membawa dulang berisi makanan ke masjid.

Sebelum menyantapnya, isi dulang didoakan terlebih dahulu oleh tokoh agama setempat.

Praktik Peradilan Menangani Kasus-Kasus Hukum Adat Suku-Suku Nusantara

https://www.gramedia.com/products/praktik-peradilan-menangani-kasus-kasus-hukum-adat-suku-suku-nusantara?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Adat Istiadat Kalimantan

Tak hanya pulau Jawa dan Sumatera, Kalimantan yang menyimpan berbagai kekayaan budaya tentunya juga memiliki adat istiadat tersendiri yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya.
Terdiri dari beberapa provinsi memungkinkan Kalimantan untuk memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat. Tak hanya berupa upacara adat, kekayaan budaya ini juga mencakup bahasa, pakaian adat, makanan khas, tarian, musik, dan sebagainya.

Berikut ialah beberapa contoh adat istiadat asal Kalimantan, Grameds:

1. Maccera Tasi

Tradisi yang satu ini masih dipertahankan oleh masyarakat Kalimantan hingga kini. Berupa upacara, tradisi Maccera Tasi melibatkan prosesi penyembelihan hewan kurban, seperti kerbau, kambing, atau ayam di laut. Adapun darah dari hewan-hewan tersebut dibuang ke laut agar menjadi simbol pemberian darah untuk kehidupan laut.

Adat istiadat ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil laut yang melimpah.

2. Mandi Tian Mandaring

Untuk memperingati 7 bulan kehamilan seseorang, dilakukan upacara Mandi Tian Mandaring ini. Tradisi yang menyerupai Mitoni bagi masyarakat Jawa ini memerlukan pagar mayang yang dibuat dari batang tebu yang diikat. Di dalam pagar, ditempatkan air mayang, air bunga, keramas asam kamal, dan sebagainya.

Adat Istiadat Sulawesi

Sulawesi adalah salah satu pulau Indonesia yang mencakup berbagai suku. Tak heran, di dalamnya terdapat bermacam adat, kebudayaan, sampai tradisi yang dipatuhi masyarakatnya. Di antaranya, terdapat beberapa tradisi terkait agama Islam.
Berikut contoh adat istiadat Sulawesi:

1. Mappalili

Tradisi berupa upacara adat yang disebut Mappalili ini biasanya diselenggarakan untuk mengawali musim tanam padi. Dipimpin oleh pendeta Bugis kuno yang disebut sebagai Bissu, ritual ini dilakukan dengan berkumpulnya Puang Matoa di rumah arajang, tempat penyimpanan bajak sawah pusaka.

Bissu Puang Matoa yang mengenakan kemeja bergaris dipadukan dengan sarung putih polos di sana pun akan memimpin acara.

2. Adat Kehamilan

Tentunya, masa kehamilan seseorang sangat memerlukan perhatian khusus, terlebih bagi masyarakat Bugis. Saat awal kehamilan sampai masuk bulan keempat disebut masyarakat sekitar sebagai angngerang. Di masa ini, keluarga kedua belah pihak mesti memenuhi keinginan calon ibu, terutama bila berupa makanan.

Usai memasuki 7 bulan, perlu diadakan upacara anynyapu battang di mana kedua keluarga menyiapkan bermacam makanan dengan makna simbol-simbol tertentu. Adapun dalam upacara ini, calon ibu dan ayah bakal dimandikan dan berpakaian adat lalu bersanding.
Mereka pun akan dikerumuni oleh keluarganya dan memilih makanan tertentu.

Adat Bali

Tak hanya masyarakat Indonesia, Bali sudah dikenal secara luas, bahkan hampir secara universal. Pulau yang juga dijuluki sebagai Pulau Dewata ini masih kental akan tradisi meski sudah dikunjungi bermacam-macam orang. Masyarakatnya konsisten melestarikan adat mereka secara turun-temurun.

Di Bali, bahkan kekayaan adat istiadat dan budayanya jadi salah satu daya tarik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menyaksikannya secara langsung.
Secara geografis, Bali memanglah kecil. Meski begitu, kekayaan budaya yang dimilikinya tak pernah kalah dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Sebagai pulau idaman banyak orang, Bali pun punya tradisi yang sangat terkenal sampai ke berbagai penjuru dunia. Misalnya, tradisi ngaben alias bakar mayat yang selalu ramai oleh pengunjung.

Grameds, berikut adalah penjelasan dari beberapa adat istiadat Bali.

1. Ngaben

Seperti yang kita tahu, ngaben merupakan upacara bakar jenazah yang telah menjadi warisan leluhur dan telah dilakukan masyarakat Bali sejak ratusan tahun silam. Masyarakat Bali yang beragama Hindu percaya, roh leluhur akan menjadi suci dan beristirahat dengan tenang dengan membakar jenazah.

Secara finansial, upacara ini memerlukan biaya yang relatif besar. Sebab, melibatkan banyak orang dan perlu adanya panggung pembakaran. Karena itulah, bagi masyarakat yang kurang mampu, biasanya menunggu beberapa waktu untuk bisa melaksanakan ngaben bersamaan.
Dengan begitu, biaya upacara ini akan terasa lebih ringan karena digabung antara beberapa keluarga.

2. Omed-Omedan

Tradisi Omed-Omedan terbilang cukup unik. Warga bali mengadakan upacara Omed-Omedan, yakni para pemuda-pemudi berusia 18-30 tahun akan berhadapan, setelah merayakan Nyepi. Dalam upacara ini, mereka akan diguyur air, bertarung, lalu saling berciuman untuk mengakhirinya.

Sudah ada sejak puluhan tahun lalu, tradisi ini masih dilestarikan hingga sekarang.

Adat Istiadat Papua

Siapa yang tak tahu Papua? Wilayah paling timur Indonesia ini menyimpan ragam budaya yang sangat menarik untuk dilewatkan. Sangat terkenal akan suku Dani yang punya adat istiadat cukup unik, hal ini justru bisa menambah keunikan budaya di Indonesia.

Berikut beberapa contoh adat istiadat Papua yang perlu diketahui:

1. Pesta Batu Bakar

Salah satu perayaan yang dilakukan oleh suku Dani ialah pesta batu bakar. Pesta ini dilakukan untuk merayakan pernikahan, kelahiran, sampai kemenangan atas perang. Dalam pesta batu bakar, masyarakat akan memasak berbagai jenis makanan, mulai dari umbi-umbian, sampai babi untuk dikonsumsi bersama-sama.

Adapun, bahan makanan tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang berisi batu dan dedaunan. Nantinya, makanan akan dibagikan ke semua penduduk desa. Saat memulai prosesnya, suku Dani akan menyalakan api dengan menggosok batu hingga timbul percikan api;cara tradisional.

2. Tradisi Mumi

Sebagai contoh terakhir, ada pula tradisi mumi yang dilakukan seperti namanya: mengawetkan mayat. Hal ini menjadi kebiasaan Suku Dani. Yang berbeda ialah bahwa mereka tak membalut mayat, tetapi menjemurnya untuk kemudian disimpan di dalam gua.
Salah satu mumi tertua dari tradisi ini berusia sekitar 300 tahun, yang diletakkan di rumah dan kadang dikeluarkan saat wisatawan tertarik untuk melihatnya. Meski terkesan mengerikan, tradisi ini menarik sekali, bukan?

Kesimpulan

Grameds, itulah berbagai penjelasan terkait adat istiadat, khususnya di Indonesia. Selain mengenal arti, hukum, dan unsurnya, kita juga mengenal berbagai macam adat istiadat di Indonesia yang akan sangat banyak untuk dijelaskan dalam artikel ini, saking banyak dan beragamnya.

Tentunya, kita dapat melestarikan adat istiadat daerah kita dengan terlebih dahulu mengenal, mempelajari, membiasakan diri, dan konsisten untuk menerapkannya dalam kehidupan. Jangan biarkan adat istiadat banyak yang musnah secara perlahan karena sikap apatis dan keengganan untuk melakukan hal-hal yang tidak terlalu biasa, ya.

Hukum Pidana Adat

https://www.gramedia.com/products/hukum-pidana-adat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Kamu dapat membaca buku terkait adat istiadat yang dibeli dari Gramedia.com, toko buku online terbesar di Indonesia. Yuk, belajar lebih banyak, tahu lebih banyak, mengerti lebih banyak, hingga memiliki informasi #lebihDenganMembaca!

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca juga:

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.