komponen penyusun gas alam – Tahukah kamu bahwa gas alam muncul secara alami? Komponen ini terbentuk dari proses yang cukup panjang–selama jutaan tahun–sampai akhirnya bisa kita gunakan sebagai bahan bakar yang berguna!
Kalau ingin mempelajari lebih lanjut, mari pelajari bagaimana proses penyusunan dan beberapa komponen penyusun gas alam! Sebelum itu, sebaiknya kenali dahulu pengertian dari gas alam!
Daftar Isi
Apa Itu Gas Alam?
Gas alam adalah sebuah campuran hidrokarbon yang terbentuk secara alami dalam lapisan bawah permukaan bumi. Biasanya, zat alam terbuat oleh metana (CH₄) dan berbagai zat lainnya.
Gas alam biasanya ditemukan bersama minyak bumi dan terkumpul di lapisan batuan dengan pori-pori yang rapat. Gas ini juga mudah terbakar dan sering digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pembangkit listrik, dan pabrik.
Selain praktis, gas alam juga cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.
Gas dan Termodinamika
Banyak zat disekitar kita adalah gas. Gas adalah zat yang paling sederhana, yang memenuhi segala wadah yang ditempatinya. Gas dapat digambarkan sebagai kumpulan
molekul-molekul dengan gerakan yang kacau balau, acak tetapi berkesinambungan, dengan kecepatan yang bertambah jika suhu dinaikan. Molekul-molekul gas terpisah jauh satu dengan yang lainnya, kecuali selama tabrakan, dan bergerak tak bergantung satu dengan yang lainnya.
Proses Pembentukan Gas Alam Secara Geologis
Bagaimana gas alam terbentuk secara alami? Ia melalui proses yang cukup panjang dan memerlukan kondisi khusus. Mari kita telusuri tahap demi tahap prosesnya secara lebih detil!
1. Pengendapan Organik di Dasar Laut atau Danau
Kita mulai dengan hewan-hewan laut kecil dan tumbuhan mikroskopis yang mati dan tenggelam ke dasar laut atau danau. Sisa tubuh mereka lalu bercampur dengan lumpur dan pasir hingga membentuk lapisan sedimen organik.
Lapisan ini lalu tertimbun oleh sedimen baru selama ribuan hingga jutaan tahun. Proses inilah yang membuat bahan organik tersebut menjadi awet secara alami.
2. Transformasi Tekanan dan Panas
Semakin menumpuknya lapisan ini, semakin meningkat juga tekanan dari atas beserta suhunya. Dalam kondisi ini, bahan organik yang terjebak akan terurai dan mengalami perubahan kimiawi yang kompleks.
Proses ini dikenal dengan sebutan maturasi termal, di mana bahan organik tersebut akan berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Ini tahap yang paling krusial dalam pembentukan energi fosil!
3. Migrasi ke Reservoir Tertutup
Setelah terbentuk, gas alam akan langsung bergerak ke atas melalui celah dan pori-pori batuan permeabel, seperti pasir atau batu kapur. Ketika bertemu dengan batuan impermeabel, ia akan berhenti dan terperangkap di dalam.
4. Akumulasi dalam Struktur Geologi
Gas alam yang sudah terjebak akan terkumpul dalam struktur geologi tertentu, seperti antiklin (lipatan batuan berbentuk kubah), jebakan garam, atau patahan tertutup.
Struktur inilah yang menjaga gas tetap berada di tempat dan tidak bocor ke permukaan. Tanpa adanya struktur ini, gas akan menguap dan hilang begitu saja.
Geologi Fisik: Teknik Pertambangan
Buku Geologi Fisik: Teknik Pertambangan membahas konsep dasar geologi dan perkembangan ilmunya, terutama mengenai pembentukan bumi dan proses-proses alam yang berkaitan dengan kebumian. Fokus utama diberikan pada jenis-jenis batuan seperti batuan beku, sedimen, piroklastik, dan metamorf, serta bagaimana batuan terbentuk dari agregat mineral. Selain itu, buku ini juga menjelaskan struktur geologi seperti kekar, sesar, dan lipatan yang terbentuk akibat deformasi batuan, serta perubahan bentuk muka bumi yang dipengaruhi oleh tenaga dari dalam (endogen) dan luar bumi (eksogen).
Buku ini juga mengulas proses geomorfologi dan analisis morfologi bentang alam melalui berbagai elemen seperti kontur, sudut lereng, pola aliran sungai, dan luas daerah aliran sungai (DAS). Diperkenalkan pula peta topografi dan geologi sebagai alat penting dalam pemetaan dan interpretasi unsur-unsur permukaan bumi. Pembaca juga dibekali dengan dasar-dasar interpretasi peta dan pengenalan geologi lapangan sebagai bagian dari aplikasi praktis dalam memahami struktur serta sifat batuan pada singkapan di lapangan.
5. Penambangan dan Pemrosesan
Tahap terakhir adalah proses penemuan gas alam yang telah tertanam selama jutaan tahun. Mereka juga akan melakukan pengeboran untuk mengekstraksi gas ini.
Setelah itu, gas ini juga harus dipisahkan terlebih dahulu dari berbagai zat, seperti karbon dioksida, uap air, dan hidrogen sulfida. Setelah itu, barulah gas alam bisa disalurkan dan Grameds manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari!
Komponen Penyusun Gas Alam
Ada beberapa komponen penyusun gas alam yang perlu kamu ketahui, mulai dari yang dominan hingga kandungan yang perlu dihilangkan.
1. Metana (CH₄)
Metana merupakan komponen utama gas alam dan menyumbang sebesar 70–90% dari total volumenya. Berkat kandungannya yang dominan, kadar metana yang tinggi juga akan memengaruhi kualitas gas alam yang dibuat.
Hidrokarbon ini bersifat mudah terbakar dan memberikan energi tinggi saat dibakar. Selain digunakan sebagai bahan bakar utama, metana juga bisa diproses untuk membuat hidrogen atau bahan bakar gas sintetis.
2. Etana (C₂H₆)
Etana biasanya hadir sekitar 5–15% dari gas alam. Komponen ini merupakan hidrokarbon ringan yang sering digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia, misalnya untuk membuat etilena.
Walau energi dari etana tidak setinggi metana, kandungannya tetap penting untuk pabrik plastik dan senyawa kimia lainnya. Etana sering dipisahkan supaya gas alam bisa digunakan di lingkungan perumahan dan sektor energi.

Sumber: Kompas
3. Propana (C₃H₈) dan Butana (C₄H₁₀)
Komponen penyusun gas alam selanjutnya adalah propana dan butana. Meskipun jumlahnya kecil, gas ini bisa dicairkan menjadi LPG yang kamu gunakan untuk memasak atau pemanas ruangan!
Kedua gas ini juga mudah disimpan dalam tabung dan bisa diangkut secara efisien. Biasanya, mereka dijual sebagai LPG campuran setelah dipisahkan dari komponen gas alam lainnya.
Gas dan Termodinamika
Penulisan buku ini bertujuan untuk menjadi materi ajar mata kuliah Gas dan Termodinamika pada Jurusan Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala. Penulisan buku ini merupakan tindakan guna memenuhi tuntutan mahasiswa untuk mendapatkan materi kuliah yang sesuai dengan perkembangan keilmuan. Penulisan buku ini tidak mungkin tersaji tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, tim penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada keluarga, mahasiswa, teman-teman staf pengajar Jurusan Pendidikan Kimia dan FKIP yang telah memberikan dorongan sehingga buku ini dapat selesai.
4. Karbon Dioksida (CO₂)
CO₂ adalah komponen tidak terbakar yang sering hadir dalam gas alam hingga beberapa persen.
Sayangnya, CO₂ bisa menurunkan nilai kalor gas sehingga harus dihilangkan. Gas ini juga menyebabkan korosi pada pipa dan instalasi jika tidak diproses.
Dalam proses pemurnian, pemisahan CO₂ dilakukan dengan teknik absorpsi atau menggunakan teknologi dekontaminasi khusus.
5. Nitrogen (N₂)
Nitrogen biasanya hadir sebagai gas inert tanpa nilai energi. Kandungan N₂ dalam gas alam bisa bervariasi dan semakin besar volumenya justru menurunkan efisiensi pembakaran.
Sifatnya yang tidak terbakar membuat Nitrogen menjadi “beban gas” yang perlu dikurangi. Inilah yang membuat pengolahan gas alam mencakup penghilangan nitrogen. Ini membuat gas lebih “panas” dan efisien saat digunakan.
6. Hidrogen Sulfida (H₂S)
Selanjutnya adalah H₂S, sebuah gas pengotor yang bersifat berbahaya dan beracun. Selain baunya yang busuk, H₂S juga dapat menyebabkan korosi dalam sistem distribusi gas.
Untuk itu, dilakukan proses sweetening atau scrubber agar komponen ini hilang total. H₂S juga membuat gas ini tidak aman dihirup dan tidak bisa Grameds gunakan tanpa proses pengolahan.

Sumber: Kompas
7. Uap Air (H₂O)
Komponen gas alam terakhir adalah uap air. Biasanya, uap ini hadir secara alami karena kondisi reservoir. Jika tidak dikeringkan, H₂O akan membeku dan menyumbat saluran distribusi saat tekanan turun.
Selain itu, kelembapan bisa mempercepat korosi pipa. Penghilangannya biasanya dilakukan dengan dehumidifier atau pemisah air supaya gas yang sampai di tanganmu benar-benar kering dan aman!
Yuk, jadi Lebih Paham tentang Gas Alam!
Itulah pengertian, proses pembentukan, dan beberapa komponen penyusun gas alam. Selain itu, proses pembentukannya juga cukup panjang–mulai dari pembentukan secara alami hingga proses pemisahan yang menjadikannya aman untuk kita gunakan.
Mau belajar lebih lanjut tentang komponen gas atau ilmu geologi secara keseluruhan? Yuk, belajar lebih banyak lagi dengan buku-buku relevan yang tersedia di Gramedia.com!
Sebagai salah satu toko buku terbesar di Indonesia, kami juga menghadirkan e-commerce yang penuh dengan buku-buku original dan berkualitas–seperti yang Gramin rekomendasikan di atas.
Setelah check out buku, produk ini akan tiba dengan selamat tepat di depan rumahmu, hanya dalam hitungan beberapa hari. Yuk, kunjungi website Gramedia.com dan dapatkan buku yang kamu inginkan dengan harga terbaik!