Psikologi

Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur? Ini Proses Terjadinya Mimpi

proses bermimpi saat tidur
Written by Sevilla Nouval

Mengapa manusia bermimpi saat tidur? – Grameds, apakah kamu pernah mengalami saat bangun tidur bantal kamu basah dan kamu berkeringat? atau bangun tidur dengan perasaan senang ditambah senyum-senyum sendiri? Pasti kamu habis mengalami yang namanya mimpi. Omong-omong tentang mimpi, kamu tahu nggak sih kenapa manusia bisa bermimpi?

Menurut Sigmun Freud, mimpi merupakan manifestasi dari sebuah keinginan dari dalam diri kita yang belum terwujud. Proses mimpi itu terjadi secara natural di alam bawah sadar kita. Pernah nggak kamu lagi kepingin sesuatu, misal ingin banget beli PS4 dari sejak lama tapi belum bisa kebeli sampai kebawa mimpi kamu? Nah itu salah satu contoh sederhananya Grameds. Nggak cuma itu aja, hal-hal lain yang kamu pikirkan secara berlarut-larut juga menjadi faktor terjadinya bermimpi ketika tidur.

Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur? Ini Proses Terjadinya Mimpi

Otak bekerja berdasarkan perannya masing-masing. Saat tertidur otak akan menonaktifkan indera dan otot, namun otak nggak berhenti beraktivitas dan akan terus bekerja. Kamu masih ingat nggak Grameds, bagian otak mana yang bertanggung jawab untuk berpikir, memahami, berbicara, kesadaran,  hingga mengambil keputusan?

Nah ketika tidur, otak bagian korteks depan yang bertanggung jawab dengan itu semua berada pada mode nonaktif.  Karena Mimpi berkaitan dengan memori, kenangan dan emosi, bagian otak yang ikut terlibat adalah hippocampus yang terletak di bagian lobus temporal otak besar.

Maka dari itu ketika bermimpi, kamu tetap bisa merasakan suatu kejadian yang terekam di otak kamu.

Kejadian yang kamu alami ketika bermimpi pun sifatnya acak, bisa dari buah pikiran yang terjadi sejak lama maupun yang terjadi baru-baru ini.

Pada siklus tidur, ada empat tahap yang harus dilalui nih Grameds, yaitu tahap tidur ringan (N1), tidur sedang (N2), tidur dalam (N3) dan tahap tidur nyenyak (REM).

Manusia biasanya mengalami mimpi ketika berada pada tahap REM (Rapid Eye Movement), tapi ada juga yang bermimpi meski masih berada tahap tidur ringan. Semakin dalam kamu tertidur, secara bertahap hippocampus mulai memutar kenangan-kenangan yang ada pada memorimu.

Ketika kamu bermimpi saat berada di tahap tidur ringan, biasanya kamu nggak akan mengingat mimpi yang kamu rasakan. Sebaliknya jika kamu bermimpi saat berada pada tahap REM, kamu akan merasakan mimpi tersebut bahkan terkadang akan teringat dengan jelas.

Wah, seru banget ya Grameds mengetahui bagaimana bisa terjadi mimpi ketika kita tertidur. Bagi beberapa orang, bermimpi ketika tidur merupakan suatu hal yang ditunggu. Kalo Grameds bagaimana? Apakah ada pengalaman menarik seputar mimpi? Yuk, share bareng Eduteam!

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla