Uncategorized

Aturan Imunisasi IPV serta Manfaat dan Efek Sampingnya

Imunisasi IPV
Written by Nandy

Imunisasi IPV adalah- Untuk mendapatkan tubuh yang sehat secara jasmani tentunya kita harus menjaga kesehatan tubuh kita agar terhindar dari segala macam jenis virus penyakit yang dapat menjangkiti tubuh kita. Salah satu upaya awal penanganan tubuh kita dari virus adalah dengan melakukan imunisasi yang biasanya sudah dimulai sejak usia dini. Dengan melakukan imunisasi kita telah membuat daya tahan tubuh kita menjadi lebih kuat untuk melawan virus penyakit yang bisa menyerang tubuh kita kapan saja.

Salah satu imunisasi yang harus kita lakukan adalah imunisasi IPV atau lebih dikenal secara umum sebagai imunisasi polio. Imunisasi IPV diberikan pada anak usia dini untuk menghindari anak terjangkit dari virus polio. Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus polio. Penyebaran virus ini biasanya terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi virus polio atau melalui kontak langsung dengan kotoran penderita polio.

Polio adalah penyakit yang sangat menular di masa lalu. Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan korbannya lumpuh. Namun, kini para ibu dapat mencegah penyakit ini melalui vaksinasi IPV.

Polio sudah ada sejak zaman dahulu. Epidemi yang paling meluas terjadi pada paruh pertama tahun 1900-an hingga diperkenalkannya vaksin polio pada tahun 1955. Pada puncak epidemi polio pada tahun 1952, terdapat hampir 60.000 kasus dan lebih dari 3.000 kematian dilaporkan di Amerika Serikat saja. Namun, dengan vaksinasi IPV mulai dianjurkan, polio dieliminasi di Amerika Serikat pada tahun 1979, kemudian di seluruh dunia.

Untuk itu mari kita meminimalisir penyebaran virus polio dengan bersama-sama melakukan imunisasi dan ketahui berbagai fakta menarik seputar imunisasi IPV pada pembahasan yang akan kami ulas kali ini khusus untuk para sobat grameds agar tetap bisa menjaga kesehatan tubuh kalian semua.

Selanjutnya pembahasan mengenai informasi imunisasi IPV akan kami sajikan dan dapat disimak di bawah ini!

Apa Itu Imunisasi IPV?

Imunisasi IPV merupakan imunisasi yang diberikan sebagai tujuan pencegahan virus polio. Apa itu polio? Polio (poliomyelitis) sendiri adalah penyakit melumpuhkan bahkan mengancam nyawa seseorang dikarenakan oleh virus.

Vaksin ini mengandung strain virus polio tipe acak, yang masing-masing sudah dimatikan memakai formalin. Sehingga, virus yang sudah tidak hidup ini sanggup menciptakan antibodi pada tubuh buat mencegah virus memasuki sistem saraf pusat.

Imunisasi IPV menunjukkan proteksi terhadap penyakit polio, yang bisa mengakibatkan kelumpuhan & kematian.

Tak hanya buat mengikuti jadwal imunisasi IPV, anak-anak yang akan perjalanan ke negara pada masa risiko terkena polio lebih besar wajib menuntaskan rangkaian imunisasi sebelum berangkat buat bepergian jauh.

Imunisasi IPV bekerja dengan cara membuat antibodi pada aliran darah yang bekerja untuk menangkal virus polio. Tujuannya, buat melindungi tubuh dari virus polio atau paralytic poliomyelitis.

Virus polio ini bersifat menular & menyebar dari satu orang ke orang lain dengan cara menginfeksi sumsum tulang belakang sebagai akibatnya mampu mengakibatkan kelumpuhan (tubuh tidak bisa beranjak sama sekali).

Vaksin polio merupakan vaksin yang diberikan buat mencegah penyakit polio. Terdapat 2 jenis vaksin polio, yaitu vaksin yang berisi virus polio yang tidak aktif yang disuntikkan ke pada tubuh atau vaksin berisi virus polio yang telah dilemahkan yang diberikan lewat verbal.

The World Health Organization recommends all children be fully vaccinated against polio. Kedua vaksin ini sudah memberantas polio hampir pada semua global & sudah mengurangi jumlah masalah menurut 350.000 dalam tahun 1988 sebagai 22 saja dalam tahun 2017.

Vaksin polio yang berisi virus yang telah non aktif sangat kondusif buat diberikan pada pasien. Kemerahan atau rasa sakit sanggup ada pada lokasi penyuntikkan. Sementara itu, vaksin polio yang diberikan lewat verbal diperkirakan menyebabkan 2 sampai empat masalah “poliomyelitis kelumpuhan yang berkaitan menggunakan vaksin” (bahasa Inggris:vaccine-associated paralytic poliomyelitis) buat setiap juta takaran yang diberikan.

Sebagai perbandingan, 5.000 dari satu juta orang yang terkena polio akan lumpuh. Kedua vaksin ini kondusif buat diberikan ketika hamil & buat pengidap HIV/AIDS.

Vaksin polio pertama yang dikembangkan merupakan vaksin polio yang berisi virus yang telah nonaktif. Vaksin ini dikembangkan oleh Jonas Salk & mulai dipakai dalam tahun 1955. Vaksin polio yang diberikan lewat verbal dikembangkan sang Albert Sabin & mulai dipakai secara komersial dalam tahun 1961.

Vaksin ini masuk ke pada Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia. Pada tahun 2014, porto grosiran pada negara berkembang berkisar dalam nomor 0,25 dolar Amerika per takaran buat vaksin yang diberikan lewat verbal. Di Amerika Serikat, biayanya berkisar antara $25 sampai $50 buat vaksin yang disuntikkan.
Imunisasi IPV

Siapa yangg Harus Mendapat Imunisasi IPV?

Meski orang dewasa & remaja punya resiko terkena virus yang sama, tetapi usia anak-anak dibawah lima tahun lebih rentan terkena virus polio. Lantaran itu, pemberian vaksin ini harus dilakukan pada saat bayi masih berusia berkisar dua bulan, dibarengi menggunakan DTP3 & OPV3.

Lalu, anak-anak sanggup menerima imunisasi IPV usia berapa saja? Pemberian IPV diberikan selama empat kali dalam usia:

  • Dua bulan.
  • 4 bulan.
  • 6 – 18 bulan.
  • 4 – 6 tahun.

Manfaat Imunisasi IPV

Melihat harga imunisasi IPV yang cukup mahal, tentu saja manfaat yang ditawarkan pun relatif lebih baik buat kesehatan anak. Beberapa manfaat imunisasi IPV antara lain yaitu:

  • Melindungi anak dari bahaya kelumpuhan.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus polio tipe 1, dua & 3.
  • IPV sangat kondusif buat anak-anak, baik secara pribadi atau dikombinasi menggunakan vaksin lain.
  • Keluhan pengaruh efek samping yang dialami relatif minor.

Efek samping Imunisasi IPV

Anak-anak dapat mengalami beberapa efek samping setelah menerima vaksin polio IPV dan OPV. Setelah IPV, mungkin ada kemerahan di tempat suntikan. Anak-anak juga mungkin mengalami demam ringan. Demam ini dapat diatasi dengan pemberian parasetamol sesuai resep dokter.

Meski jarang, OPV yang diminum dapat menyebabkan diare pada anak. Agar aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melanjutkan vaksinasi.

Walaupun harga vaksin IPV cenderung lebih tinggi, bukan berarti dapat mencegah efek samping. Berikut beberapa kemungkinan efek samping setelah vaksinasi IPV, antara lain:

  • Sakit perut.
  • Sakit kepala.
  • Demam dan diare.
  • Lelah.

Efek samping ini biasanya hilang dalam 3 sampai 4 hari, meski terkadang bisa lebih lama. Namun, jika memakan waktu lama, Anda dapat membawa anak Anda ke dokter. Itu bukan sesuatu yang perlu Anda khawatirkan.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Vaksinasi Polio

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vaksinasi polio merupakan salah satu vaksin yang wajib dilakukan untuk mencegah infeksi dan penyebaran virus polio. Namun, sebelum memberikan anak Anda vaksin polio, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua, yaitu:

1. Waspadai reaksi alergi pada anak Anda

Jika anak Anda pernah mengalami reaksi alergi yang parah saat menerima vaksin polio atau IPV, dia juga disarankan untuk berhenti menerima IPV. Selain itu, anak-anak yang alergi terhadap antibiotik berbasis polimiksin B, streptomisin, dan neomisin juga tidak boleh menerima vaksin polio.

2. Penundaan vaksinasi bila anak sakit parah

Jika anak sakit parah, seperti muntah berulang atau diare, dan tampaknya tidak aktif sama sekali, vaksinasi polio dapat ditunda hingga sembuh total.

Selama ini anak-anak sering mengalami sakit ringan seperti pilek, batuk, dan demam ringan, apalagi jika anak masih makan minum dan terlihat aktif, vaksinasi masih diperbolehkan.

Imunisasi dengan IPV atau OPV benar-benar aman. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk melihat apakah kondisi anak Anda memenuhi syarat untuk diberikan vaksin polio.

Tidak hanya vaksin polio, jadwal vaksinasi pada anak juga harus selalu diperhatikan agar daya tahan tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Imunisasi IPV

Imunisasi IPV Buat Orang Dewasa

Imunisasi IPV bukan hanya buat anak-anak, lho sobat grameds. Melainkan orang dewasa pula boleh menerima vaksin IPV.

Terutama bagi orang dewasa yang belum menerima vaksin ini sejak ia masih anak-anak.

Namun, jika telah mendapatkannya, maka tidak perlu lagi. Beberapa jenis orang yang ada di bawah ini boleh menerima imunisasi IPV apabila belum pernah mendapatkannya, terlebih, yaitu:

  • Sering bepergian ke negara pada masa taraf risiko gambaran polio lebih besar.
  • Bekerja pada laboratorium & menangani spesimen yang mengandung virus polio.
  • Petugas kesehatan yang merawat pasien polio atau yang mempunyai hubungan erat menggunakan orang yang terinfeksi polio.

Dosisnya berupa:

  • Dosis pertama setiap saat.
  • Dosis ke 2 1-dua bulan kemudian.
  • Dosis ketiga 6 hingga 12 bulan pasca selesainya vaksin yang ke 2.

Nah, selesainya mengetahui pentingnya imunisasi IPV, ingat buat lindungi drii kita agar jangan sampai melewatkan imunisasi polio, ya sobat grameds.

Terlebih apabila sobat grameds sendiri belum menerima vaksin dari masih anak-anak, maka lebih baik untuk mendapatkannya sekarang.

Perbedaan Imunisasi IPV dan OPV

Vaksinasi polio bertujuan untuk membuat seseorang kebal terhadap virus polio. Dengan cara memberikan vaksin polio. Vaksin ini dinilai efektif mencegah penularan dan menciptakan kekebalan tubuh sehingga tubuh terhindar dari infeksi virus polio.

Vaksin polio yang harus diberikan adalah vaksin polio droplet atau vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio suntik atau vaksin polio inaktif (IPV).

OPV menggunakan virus polio yang dilemahkan dan diberikan melalui infus oral. Sementara itu, IPV menggunakan virus polio yang tidak aktif dan diberikan melalui suntikan ke lengan atas atau paha.

Pemberian vaksin polio harus dilakukan sebanyak 4 kali yaitu saat lahir dan saat anak berusia 2, 3, 4 bulan. Vaksin polio pertama yang direkomendasikan untuk bayi adalah OPV. Untuk vaksinasi selanjutnya, Anda mungkin menerima OPV atau bentuk IPV lain lagi.

Hanya saja setiap anak disarankan untuk mendapatkan IPV minimal 2 dosis sebelum usia 1 tahun. Selain itu, anak-anak sejak usia 18 bulan juga disarankan untuk mendapatkan vaksin penguat polio. Tujuannya untuk memperkuat dan menjaga imunitas tubuh terhadap virus polio yang mungkin menurun.

Selain anak-anak, orang dewasa juga harus divaksinasi polio, terutama mereka yang berisiko tinggi terkena polio.

Vaksinasi IPV termasuk dalam daftar vaksinasi wajib, vaksin OPV dan vaksin IPV tentu saja berbeda, vaksin OPV adalah vaksin yang mengandung virus yang dilemahkan, dan vaksin IPV adalah vaksin, harap dinonaktifkan.

Seperti dikutip orami.co.id, “Walaupun vaksinasi suntik atau IPV merupakan teknologi baru yang mengandung komponen virus mati, namun harganya jelas lebih mahal,” tambah Tien Dr. Tierney. Inilah salah satu alasan mengapa vaksin IPV tetap dianjurkan meskipun anak sudah mendapatkan vaksin OPV. Lihat penjelasan di bawah untuk lebih lanjut mengenai perbedaan vaksin OPV dan IPV,

1. Vaksinasi OPV

Selain vaksin IPV, ada juga vaksin oral (OPV) yang mengandung virus yang telah dilemahkan agar dapat berkembang biak di dalam usus .

Ukuran virus pada vaksinasi ini hanya 10.000 lebih kecil dari virus penyebab polio di alam liar. Sehingga membuat kekebalan tubuh mampu melawan virus polio.

Jadi berapa kali vaksinasi polio harus diberikan? Karena vaksin OPV sendiri sudah bisa diberikan 4 dosis sebelum bayi berusia 6 bulan. Bayi dapat divaksinasi OPV saat lahir, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kemudian Anda dapat melanjutkan ke IPV.

2. Vaksinasi IPV

Vaksinasi IPV dapat melindungi dari polio, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Vaksin IPV bekerja dengan membuat antibodi dalam darah untuk melawan virus polio.

Untuk melindungi tubuh dari polio lumpuh. Kelumpuhan adalah gejala paling serius yang terkait dengan polio, karena dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian.

Selanjutnya, berapa kali vaksinasi IPV harus diberikan? Bisa dilakukan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun. Harga vaksin IPV sendiri juga bervariasi, namun pada umumnya harga vaksinasi IPV sekitar Rp 85.000 – hingga Rp 500.000.
Imunisasi IPV

Siapa yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin IPV?

Nah, setelah sobat grameds mengetahui imunisasi IPV & OPV, sebenarnya tidak seluruh orang dapat menerima vaksin meskipun vaksin pada dasarnya bagus dalam pencegahan penyakit.

Sayangnya beberapa orang yang mempunyai riwayat penyakit tidak disarankan menerima imunisasi IPV. Beberapa antara lain berupa adalah:

  • Pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap antibiotik misalnya streptomisin, polimiksin B, atau neomisin.
  • Tidak disarankan buat perempuan hamil. Meskipun sampai sekarang tidak terdapat pengaruh samping yang terjadi pada perempuan hamil selesainya mendapat vaksin, tetapi lebih baik konsultasikan ke dokter.
  • Pasien penderita penyakit sedang sampai parah tidak disarankan mendapat vaksin sampai kondisi tubuhnya relatif pulih.

Kesimpulan

Sekian pembahasan imunisasi IPV dan mengetahui tentang manfaat dan efek sampingnya. Tidak sekedar membahas mengenai imunisasi IPV saja namun juga membahas mengenai siapa saja yang perlu mendapat vaksin polio jenis IPV, manfaat dari vaksin polio, efek samping pasca imunisasi, hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum imunisasi, serta mengetahui perbedaan antara imunisasi ipv dan opv.

Mengetahui tentang imunisasi jenis IPV menambah pengetahuan tentang kesehatan yang baik terutama dalam melakukan pencegahan virus dengan memberi kekebalan tubuh melalui cara imunisasi khususnya jenis IPV. Dengan mengetahui bahayanya virus polio jika tidak ditangani dengan tepat dengan cara melakukan imunisasi memberikan kita pengetahuan agar lebih peduli dengan kesehatan tubuh dan langsung segera melakukan imunisasi jika belum pernah melakukannya.

Demikian ulasan mengenai Imunisasi IPV. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal Imunisasi IPV. dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.

Penulis: Pandu Akram
Artikel terkait:

Mengenal Pengertian, Manfaat, Hingga Jenis-Jenis Imunisasi

Pengertian Imunisasi: Tujuan dan Jenis-jenisnya

13 Fungsi Darah Bagi Tubuh Manusia Serta Kelainan pada Darah

4 Tujuan Kebugaran Jasmani dan Tips Menjaga Kebugaran Tubuh!

Apa Itu Angin Duduk: Gejala, Pemicu, dan Cara Pengobatannya

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya