Sosiologi

Mengenal Iklim Benua Eropa, Dari Kondisi Alam, Penduduk hingga Flora-Fauna

Written by Aris

Bagi Grameds yang memiliki rencana liburan ke negara di benua Eropa. Ada baiknya, untuk mengenal iklim Benua Eropa terlebih dahulu. Dengan mengetahui iklim yang ada di benua  biru tersebut, kamu tentu bisa memaksimalkan waktu pada saat berkunjung ke sana.

Nah, artikel ini akan membahas tentang iklim Benua Eropa dan berbagai hal yang menarik lainnya. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan di bawah ini!

Sekilas Benua Eropa

pixabay

Eropa adalah sebuah benua yang terdiri dari semenanjung Eurasia ke arah barat dengan menempati hampir seperlima dari total luas daratan dunia. Eropa sendiri bisa dikatakan sebagai benua terkecil kedua di dunia, dengan luas sekitar 10.180.000 km persegi. Wilayah Eropa dikelilingi oleh banyak teluk, fyord, dan laut. Akan tetapi, garis pantai benua ini tidak teratur dengan panjang mencapai sekitar 24.000 mil atau setara 38.000 km.

Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara 9º Bujur Barat (BB) – 60º Bujur Timur (BT) dan 35º Lintang Utara (LU) – 80º Lintang Utara (LU). Sementara itu, ketika dilihat dari segi letak geografis, batas wilayah Benua Eropa, yakni Samudra Arktik di bagian utara, Benua Asia di bagian timur, Laut Tengah atau Laut Mediterania di bagian selatan, serta Samudra Atlantik di bagian barat.

Selain itu, ada dua semenanjung besar yang dimiliki Benua Eropa, diantaranya yaitu daratan utama Eropa dan wilayah Skandinavia. Tiga semenanjung lebih kecil lainnya, yaitu Iberia, Italia, dan Balkan berlokasi di bagian selatan dan berhadapan langsung dengan Laut Mediterania. Laut Mediterania ini merupakan batas wilayah antara Benua Eropa dengan Afrika.

Terkait pembagian kawasan, Benua Eropa dibagi menjadi empat wilayah, yaitu Eropa Barat, Eropa Timur, Eropa Selatan, dan Eropa Utara. Hanya saja, pembagian wilayah Benua Eropa dewasa mulai memudar. Hal ini dikarenakan adanya ikatan atau kerja sama secara ekonomi dan politik melalui kesepakatan European Union, atau biasa dikenal dengan Uni Eropa.

Berdasarkan data yang dikutip dari Worldometers, negara di Benua Eropa saat ini berjumlah 44 negara. Sebanyak 10 negara berada di kawasan Eropa Timur. Selanjutnya, ada 10 negara di Eropa Utara. Selain itu, ada 15 negara yang berada di Eropa Selatan dan 9 negara di Eropa Barat.

Iklim Benua Eropa

pixabay

Benua Eropa pada dasarnya terkenal dengan musim dinginnya. Hal ini dikarenakan benua ini berada di luar wilayah tropis sehingga lebih cenderung beriklim subtropis dan sedang. Alhasil, negara-negara di Benua Eropa memiliki empat musim, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Berikut ini adalah karakteristik iklim di Benua Eropa, yaitu:

1. Iklim Benua Eropa Barat

Bagian pantai barat dari Benua Eropa memiliki iklim yang dipengaruhi oleh iklim laut dari samudra Atlantik. Arus hangat yang kerap mengalir dari Samudra Atlantik menjadikan kawasan pantai di daerah tersebut tidak membeku. Artinya, kawasan ini memiliki suhu sedang sepanjang tahun, kisaran suhu tahunan yang rendah, dan curah hujan yang tinggi. Selain itu, curah hujan di Eropa Barat cukup melimpah dan udara musim panas tergolong sejuk.

Beberapa negara di Eropa Barat yang mengalami iklim laut yaitu seperti Inggris Raya (termasuk Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara), Irlandia, Prancis, Belanda, dan Belgia.

2. Iklim Benua Eropa Tengah

Bagian tengah dari Benua Eropa terjadi peralihan antara iklim maritim yang basah dengan iklim kontinen yang kering. Selain itu, kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur juga memiliki pengelompokan eklektik sistem iklim, yakni subarktik, benua lembab, dingin semi-kering, dan iklim subarktik berlanjut dari Skandinavia ke bagian barat Rusia.

Selanjutnya, ada iklim benua lembab, yang meliputi hampir seluruh Estonia, Latvia, Lithuania, Belarus, Polandia, Austria, Hongaria, Swiss, dan Moldova, serta sebagian Rusia, Ukraina, Rumania, dan Slovenia.

3. Iklim Benua Eropa Selatan

Bagian selatan dari Benua Eropa memiliki iklim yang lebih hangat akibat dipengaruhi iklim laut Mediterania serta angina dari kawasan gurun yang panas. Hal ini menjadikan kawasan ini juga mempunyai musim dingin yang sejuk dan basah, serta musim panas yang relatif kering. Selain itu, kondisi langit sepanjang tahun juga cerah. Sementara itu, curah hujan di Eropa Selatan sangat dipengaruhi oleh massa udara maritim atau iklim laut.

4. Iklim Benua Eropa Utara

Bagian utara dari Benua Eropa memiliki iklim yang lebih dingin karena dipengaruhi oleh iklim kutub. Akibatnya, kawasan ini memiliki musim dingin yang panjang dan musim panas yang singkat. Jenis iklim ini biasanya ditemukan pada kawasan Eropa Utara, Eropa Timur, Pegunungan Alpen, serta beberapa dataran tinggi lainnya.

Kondisi Alam Benua Eropa 

Perlu diketahui, kondisi alam di Benua Eropa memiliki karakteristik tersendiri. Ada 4 kategori bentang alam di Benua Eropa. Nah, berikut ini adalah penjelasan empat bentang alam di Benua Eropa, yaitu:

1. Pegunungan Tua di bagian utara 

Benua Eropa memiliki salah satu pegunungan yang sangat luas di dunia, pegunungan itu adalah Pegunungan tua yang terletak di kawasan Norwegia, dataran tinggi Skotlandia, serta dataran tinggi Irlandia barat laut.

2. Dataran rendah Rusia

Selain memiliki daerah pegunungan, Benua Eropa juga memiliki bentang alam berupa dataran rendah yang sangat terkenal yang terletak di Rusia. Daerah dataran rendah ini menyimpan batuan metamorphose tua. Batuan jenis ini dulunya tenggelam ke dasar laut dan pada suatu waktu muncul kembali.

3. Dataran rendah Eropa Besar 

Setelah dari dataran rendah Rusia, Benua Eropa masih memiliki dataran rendah yang berada di antara pegunungan tua di utara dan pegunungan muda sistem Alpenia. Sebagian besar dari kawasan ini memiliki ketinggian kurang dari 500 meter dari permukaan laut.

Hal ini yang membuat dua pertiga daratan Benua Eropa adalah dataran rendah. Dataran rendah ini membentang dari Eropa barat hingga Eropa timur serta dikelilingi oleh Pegunungan Ural. Selain itu, dataran ini juga berada di tengah-tengah Danau Laut Kaspia, Pegunungan Kaukasus, Laut Hitam, Pegunungan Alpen, dan wilayah Skandinavia Timur.

4. Pegunungan lipatan muda di Selatan 

Pegunungan lipatan muda adalah hasil aktivitas yang terjadi pada masa tersier di sebagian Eropa Selatan. Pegunungan ini memiliki bentuk serupa lengkung pendek yang terbentang dari arah barat daya ke timur laut.

Jalur pegunungan lipatan di Benua Eropa ini tersusun oleh pegunungan Alpen, Pegunungan Ural, dan pegunungan Kaukasus. Ketiga pegunungan yang kemudian dikenal sebagai bagian dari sistem Pegunungan Sirkum Mediterania.

Komposisi Penduduk Benua Eropa

Penduduk Benua Eropa pada dasarnya tidak tersebar secara merata. Hal ini dikarenakan persebaran penduduk Benua Eropa dipengaruhi oleh kondisi alam serta kemajuan ekonominya. Penduduk Benua Eropa paling padat cenderung berada di daerah dataran rendah sekitar pusat industri.

Sementara itu, tingkat kepadatan rendah penduduk Benua Eropa paling banyak berada di kawasan pegunungan tinggi, yakni pegunungan Meseta di Spanyol, Alp, Alpenia, dan lain sebagainya. Hal ini juga berlaku di pegunungan lain yang memiliki kondisi tidak subur, seperti daerah kapur di Yugoslavia, Midi di Perancis, Rusia Arktik, Rawa pripet, serta stepa dengan kandungan garam di utara Laut Kaspia.

Menurut data yang diambil pada tahun 2019 silam, penduduk Benua Eropa berjumlah hingga sekitar 748.150.542 jiwa. Dari seluruh negara di Benua Eropa, negara dengan jumlah penduduk paling banyak terdapat di Rusia, Jerman, Inggris, Prancis dan Italia.

Penduduk Benua Eropa memiliki komposisi yang sangat beragam. Meskipun demikian, sebagian besar penduduk benua ini adalah keturunan dari bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Sesuai ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dapat dibagi  menjadi 5 suku bangsa. Berikut ini penjelasan tentang 5 suku bangsa dari penduduk Benua Eropa, yaitu:

1. Bangsa Nordik

Penduduk Eropa Barat sampai Eropa Utara adalah keturunan dari Bangsa Nordik. Bangsa Nordik sendiri merupakan suatu bangsa yang dulu mendiami kawasan yang sekarang dikenal sebagai Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara. Bangsa ini mempunyai ciri fisik seperti rambut pirang, mata biru, muka sempit, dan  tengkorak panjang.

2. Bangsa Alpen 

Selain Bangsa Nordik, Benua Eropa juga terkenal dengan Bangsa Alpen. Bangsa Alpen merupakan masyarakat yang banyak menetap di kawasan Eropa Tengah dan Eropa Selatan, mulai dari Prancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman selatan. Bangsa Alpen memiliki ciri fisik seperti berikut, rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, tidak terlalu tinggi.

3. Bangsa Mediteran

Selanjutnya, ada bangsa Mediteran yang sebagian besar tinggal di kawasan Eropa Selatan, seperti Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol. Bangsa Mediteran sendiri memiliki ciri fisik yaitu rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik.

4. Bangsa Slavia 

Berikutnya, ada bangsa Slavia yang memiliki ciri fisik sama seperti Bangsa Alpen. Bangsa Slavia ini banyak menetap di kawasan Eropa Timur, yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montenegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.

5. Bangsa Dinarik

Bangsa terakhir di Benua Eropa ada bangsa Dinarik. Bangsa Dinarik ini biasanya tinggal di kawasan negara Rumania. Bangsa ini memiliki ciri fisik hampir mirip bangsa lainnya, hanya saja memiliki rambut dengan warna gelap.

Di luar lima suku bangsa di atas, kawasan Eropa sekarang ini juga banyak ditinggal oleh imigran yang berasal dari Afrika, Timur Tengah bahkan juga Asia. Semakin ke sini, masyarakat Eropa memiliki beragam suku bangsa.

Sementara itu, penduduk dari Benua Eropa menganut agama yang sangat beragam. Namun, agama dengan jumlah penganut terbesar yakni agama Katolik Roma. Kemudian, ada Kristen Protestan serta Kristen Ortodoks. Penduduk yang beragama Yahudi juga cukup banyak di Eropa. Selain itu, penganut agama Islam juga banyak tinggal negara Eropa, terutama kawasan Balkan.

Sejarah Eropa

pixabay

Berdasarkan catatan kronologis, peristiwa penting Eropa dimulai pada masa prasejarah dengan munculnya Homo sapiens (manusia purba). Penduduk awal pada Zaman Paleolitik sedang berupaya untuk bertahan hidup. Mereka dikelompokkan menjadi berkelompok-kelompok untuk mengumpulkan tumbuhan dan berburu hewan liar.

Pada sekitar 9000 tahun yang lalu, masyarakat Eropa di zaman Neolitik sudah mulai melakukan praktik mengolah tanah, menghasilkan tanaman, dan memelihara ternak Pada zaman ini juga mulai banyak orang yang menggunakan perkakas batu dan orang-orang mulai hidup dalam kelompok kecil, atau desa.

Ketika manusia terus melakukan perjalanan dari timur ke barat melintasi Eurasia (kombinasi Asia dan Eropa), masyarakat mulai mengenal tentang alat dan metode baru. Mulai dari sini, peradaban mulai berkembang bersamaan dengan ditemukannya kapak logam dan mata panah.

Selanjutnya, pada abad ke-8 SM, Yunani muncul dari Zaman Kegelapan (Dark Ages). Budaya Yunani Klasik pun memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kekaisaran Romawi. Hal ini yang kemudian menjadikan Yunani sebagai dasar bagi berbagai budaya Barat modern sampai sekarang, mulai dari perkembangan arsitektur, bahasa, hukum, dan agama modern.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur (285-1450) bertahan sebagai Kekaisaran Bizantium. Sementara itu, serangkaian suku dan aliansi suku di Eropa Barat pindah ke posisi kekuasaan di bekas Kekaisaran Romawi.

Di Eropa tenggara, muncul Kerajaan yang diperintah oleh kaum Frank. Kaum Frank selanjutnya berevolusi menjadi Kerajaan Prancis dengan sebagian wilayahnya berubah menjadi Kekaisaran Romawi Suci. Kerajaan kaum Frank ini bisa dikatakan sebagai cikal bakal Jerman.

Di tempat lain, Anglo-Saxon yang melintasi Selat Inggris ke Inggris selatan. Ia mendirikan serangkaian kerajaan yang menjadi Kerajaan Inggris pada tahun 927 M. Sekitar 100 tahun kemudian, Kerajaan Polandia dan Hongaria juga akan terbentuk.

Sekitar ujung abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-13, muncul zaman kejayaan dari Bangsa Viking di Eropa Utara dan Skandinavia. Tanpa adanya alasan penguasaan wilayah, Viking Skandinavia (Norse) secara agresif menjelajahi Eropa dengan tujuan berdagang. Selain tiu, Viking juga sampai pada Greenland, Islandia, Newfoundland, dan Anatolia alias Turki.

Memasuki abad ke-15, muncul banyak kekuatan besar dari Benua Eropa. Mulai dari Inggris, Prancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol saling memainkan peran dominan dalam urusan global, terutama setelah dimulainya kolonialisme.

Masa penjajahan Eropa, tahun 1500-an hingga 1900-an adalah periode kekuatan Eropa sedang mendirikan banyak koloni di Benua Asia, Benua Afrika, hingga Benua Amerika. Selain itu, dalam kurun abad ke-16 dan ke-20, beberapa negara Eropa menguasai Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Oseania, dan sebagian besar Asia.

Saat hampir semua orang mendambakan kebebasan di seluruh dunia, era kolonial Eropa mulai runtuh. Secara khusus, Kerajaan Inggris tidak menjadi raja global pertama. Di sisi lain, Perang Dunia I dan II juga merusak Benua Eropa.

Situasi Eropa perlahan mulai membaik setelah runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989. Momen ini kemudian diikuti dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Dari sini, budaya dan faksi Eropa segera terintegrasi, terbentuklah Dewan Eropa yang merupakan cikal bakal Uni Eropa.

Di era sekarang, Benua Eropa menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi dan politik utama. Masyarakat di Eropa  pun terkenal sebagai pribadi yang inovatif, optimis, dan tangguh yang mengubah dunia.

Demikian pembahasan tentang iklim Benua Eropa hingga sejarahnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu. Jika ingin mencari buku tentang Eropa, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/iklim-benua-eropa
  • https://www.tataruang.id/2022/08/01/letak-astronomis-benua-eropa-beserta-pengaruh-dan-batas-wilayahnya/

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris