fungsi rak tabung reaksi – Apakah kamu pernah memperhatikan ada rak kecil berlubang di laboratorium sains? Itu adalah rak tabung reaksi, alat penting untuk menunjang percobaan ilmiah.
Rak tabung reaksi berfungsi utama untuk menopang, menyusun, dan menyimpan tabung reaksi agar tidak mudah pecah atau tumpah saat digunakan dalam eksperimen.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Apa itu rak tabung reaksi?
- Fungsi utama rak tabung reaksi di laboratorium
- Jenis-jenis rak tabung reaksi
- Manfaat penggunaan dalam eksperimen
- Cara merawat dan menggunakan rak tabung reaksi dengan benar
- Rekomendasi buku sains untuk Grameds
Daftar Isi
Apa Itu Rak Tabung Reaksi?
Sebelum memahami lebih jauh tentang fungsi dan penggunaannya, mari kita kenali dulu apa sebenarnya rak tabung reaksi.
Rak tabung reaksi adalah sebuah peralatan laboratorium berbentuk rak dengan lubang-lubang yang digunakan untuk menahan tabung reaksi agar tetap tegak dan aman. Fungsinya sekilas terlihat sederhana, tetapi perannya sangat penting karena membantu menjaga stabilitas tabung, memudahkan pengamatan, hingga mendukung keselamatan kerja di laboratorium. Biasanya terbuat dari kayu, plastik, atau logam tahan karat, dengan ukuran lubang yang sesuai dengan tabung reaksi standar.
Bagi siswa, mahasiswa, maupun tenaga laboratorium, rak tabung reaksi bisa dibilang sebagai “partner kerja” yang selalu hadir saat praktikum atau penelitian.

Sumber: Pexels
Fungsi Rak Tabung Reaksi
Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang mari kita bahas fungsi utamanya. Secara umum, fungsi utama rak tabung reaksi antara lain:
- Menopang tabung reaksi agar tetap tegak
Tabung reaksi yang berbentuk silinder bulat mudah terguling jika diletakkan sembarangan. Rak membantu menahannya agar stabil. - Mencegah tumpah atau pecah
Tabung reaksi sering berisi larutan kimia, asam, atau sampel biologis. Rak mencegahnya terguling yang bisa menyebabkan tumpahan berbahaya. - Membantu pengamatan eksperimen
Dengan posisi tegak dan sejajar, hasil reaksi dalam tabung lebih mudah dibandingkan. Misalnya, perubahan warna, pembentukan endapan, atau gelembung gas. - Memudahkan organisasi sampel
Rak memungkinkan penataan tabung reaksi sesuai urutan, diberi label, atau disusun berdasarkan jenis larutan. - Mendukung keamanan dan efisiensi
Dengan adanya rak, pekerja laboratorium tidak perlu memegang tabung terus-menerus sehingga mengurangi risiko kecelakaan.
Rak tabung reaksi bukan hanya penyusun, tapi juga pelindung tabung agar eksperimen berjalan aman. Tanpa rak tabung reaksi, eksperimen akan lebih berantakan dan berisiko.
Sejarah Singkat Rak Tabung Reaksi
Fungsi pentingnya membuat rak tabung reaksi terus digunakan sejak lama. Mari kita tengok sejarah singkatnya.
Rak tabung reaksi mulai digunakan sejak abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya penelitian kimia modern. Awalnya, rak dibuat sederhana dari kayu berlubang untuk menahan tabung kaca.
Seiring waktu, material rak berkembang:
- Kayu → Kuat, klasik, tapi mudah terbakar dan lembab.
- Plastik → Ringan, murah, tahan korosi, namun kurang tahan panas.
- Logam (stainless steel/aluminium) → Kokoh, tahan panas, tapi lebih mahal.
Di era modern, ada juga rak modular yang bisa disesuaikan ukuran lubangnya sesuai kebutuhan laboratorium.
Jenis-Jenis Rak Tabung Reaksi
Setelah mengetahui sejarahnya, penting juga untuk mengenal berbagai jenis rak tabung reaksi yang tersedia saat ini. Rak tabung reaksi hadir dalam berbagai bahan dan desain.
- Rak Kayu – Tradisional, banyak digunakan di sekolah.
- Rak Plastik – Ringan, mudah dibersihkan, cocok untuk laboratorium pendidikan.
- Rak Logam – Tahan lama, cocok untuk laboratorium penelitian dengan suhu tinggi.
- Rak Fleksibel/Modular – Bisa disesuaikan untuk berbagai ukuran tabung reaksi.
- Rak Mikrotube (Microtube Rack) – Khusus untuk tabung kecil seperti Eppendorf tube dalam biologi molekuler.
Jenis rak tabung reaksi ada yang berbahan kayu, plastik, logam, dan akrilik, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Cara Menggunakan Rak Tabung Reaksi dengan Benar
Jenis sudah kita ketahui, tetapi bagaimana cara menggunakannya agar lebih aman dan efektif?
Agar fungsi optimal, berikut panduan singkat:
- Pastikan rak dalam kondisi bersih & kering.
- Masukkan tabung reaksi secara perlahan agar tidak retak.
- Susun sesuai urutan zat/sampel agar mudah dikenali.
- Jangan mengisi tabung terlalu penuh sebelum diletakkan di rak.
- Setelah digunakan, cuci rak dengan air hangat/sabun, lalu keringkan.
Perbedaan Rak Tabung Reaksi dan Rak Mikrotube
Tidak semua tabung sama, begitu juga dengan raknya. Mari kita bedakan dua jenis yang sering digunakan.
- Rak Tabung Reaksi: dipakai untuk tabung berukuran besar (10–30 ml), biasa di kimia dan biologi umum.
- Rak Mikrotube: lebih kecil, biasanya untuk tabung 0,5–2 ml, banyak dipakai di biologi molekuler, PCR, atau uji DNA.
Dengan demikian, penggunaannya tergantung jenis penelitian atau praktikum yang dilakukan.
Rak Tabung Reaksi dalam Pendidikan
Selain untuk penelitian profesional, rak tabung reaksi juga sangat penting dalam dunia pendidikan. Rak tabung reaksi menjadi alat wajib di laboratorium sekolah maupun universitas. Beberapa contoh penggunaannya dalam pembelajaran:
- Uji Asam-Basa dengan Indikator: Tabung diletakkan di rak untuk membandingkan warna merah, hijau, dan biru.
- Uji Karbohidrat dengan Benedict: Tabung yang dipanaskan kemudian ditaruh di rak untuk mengamati endapan merah bata.
- Percobaan Fotosintesis Sederhana: Sampel tanaman dalam tabung bisa ditata dengan rapi di rak.
Keberadaan rak membuat siswa lebih mudah mengamati hasil eksperimen secara serentak.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Rak Tabung Reaksi
Namun, meskipun sederhana, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari.
- Meletakkan tabung panas langsung ke rak kayu/plastik → bisa merusak rak atau menyebabkan kecelakaan.
- Tidak mengeringkan tabung sebelum disimpan → membuat rak berjamur atau berkarat.
- Tidak memberi label → sampel mudah tertukar.
- Mengisi tabung terlalu penuh → saat tabung ditaruh di rak bisa tumpah.

Sumber: Pexels
Rak Tabung Reaksi dalam Kehidupan Sehari-hari
Rak tabung reaksi ternyata bukan hanya milik sekolah atau laboratorium universitas, tetapi juga hadir dalam banyak bidang profesional. Beberapa contoh penggunaannya:
- Laboratorium Medis: digunakan untuk uji darah, urin, hingga kultur bakteri.
- Industri Farmasi: untuk menyiapkan sampel obat atau larutan kimia.
- Industri Pangan: uji kualitas makanan dan minuman.
- Industri Kosmetik: pengujian formula produk.
Tips Memilih Rak Tabung Reaksi yang Tepat
Dengan banyaknya pilihan, bagaimana cara memilih rak tabung reaksi yang sesuai?
Beberapa tips praktis:
- Perhatikan ukuran tabung → pastikan rak sesuai dengan tabung 10 ml, 20 ml, atau 30 ml.
- Pilih bahan sesuai kebutuhan:
- Kayu: murah, klasik, tapi terbatas.
- Plastik: ringan dan terjangkau.
- Logam: tahan panas, kuat, untuk laboratorium profesional.
- Cek jumlah lubang → sesuaikan dengan jumlah sampel yang biasa digunakan.
- Pilih rak yang mudah dibersihkan → terutama untuk laboratorium dengan sampel biologis.
Alternatif Rak Tabung Reaksi Sederhana (DIY)
Tidak selalu harus membeli, untuk praktikum sederhana di rumah atau edukasi anak-anak, kamu bisa membuat versi sederhana sendiri.
Beberapa alternatif DIY:
- Kardus tebal: dilubangi sesuai ukuran tabung, cocok untuk edukasi ringan.
- Styrofoam: mudah dilubangi dan ringan.
- Kayu sederhana: bisa dibuat dengan bor, hasilnya lebih kuat.
Namun, alternatif DIY ini tidak disarankan untuk penggunaan laboratorium profesional karena faktor keamanan.
Cara Merawat Rak Tabung Reaksi
Agar lebih awet dan higienis, rak tabung reaksi juga perlu dirawat.
Beberapa tips perawatan:
- Bersihkan secara rutin dengan kain kering atau alkohol 70%.
- Gunakan lap lembut untuk membersihkan rak akrilik agar tidak tergores.
- Jangan menyimpan tabung reaksi yang masih basah.
- Untuk rak kayu, lapisi dengan cat pelindung agar tahan lama.
- Hindari paparan cairan kimia langsung (terutama untuk rak kayu).
- Jangan menaruh rak plastik dekat sumber panas tinggi.
- Simpan di tempat kering untuk menghindari karat (rak logam).
Kesimpulan
Rak tabung reaksi mungkin terlihat sederhana, tetapi perannya sangat besar dalam menunjang aktivitas laboratorium. Dari menjaga tabung agar tidak tumpah, mempermudah pengamatan eksperimen, hingga mendukung keselamatan kerja, semuanya tidak bisa dipisahkan dari fungsi rak ini.
Baik di sekolah, universitas, rumah sakit, maupun industri, rak tabung reaksi selalu hadir sebagai salah satu alat paling penting. Jadi, meskipun bentuknya sederhana, tanpanya, eksperimen bisa berantakan.
Rekomendasi Buku Sains untuk Grameds
Untuk Grameds yang ingin memperdalam pengetahuan sains & eksperimen laboratorium, berikut beberapa rekomendasi:
1. Ensiklopedia Sains
Ensiklopedia Sains adalah pintu masuk seru ke dunia pengetahuan. Dengan sembilan bab tematik, buku ini mengupas kimia, fisika, hingga biologi lewat ratusan foto menakjubkan dan fakta-fakta unik yang mudah dipahami.
Cocok untuk anak yang gemar bertanya “kenapa” tentang hewan, luar angkasa, teknologi, atau kehidupan sehari-hari. Visualnya yang kaya membuat belajar sains terasa seperti petualangan yang menyenangkan.
Buku ini bukan hanya bacaan, tapi teman eksplorasi yang bikin anak semakin penasaran dengan keajaiban alam semesta.
2. Asap Science: Jawaban untuk Pertanyaan Paling Aneh
Kenapa pilek bisa datang, benarkah menonton TV itu buruk, dan mana yang lebih sakit: melahirkan atau tertendang? Pertanyaan nyeleneh seperti ini dijawab dengan sains ringan, ilustrasi seru, dan humor khas duo YouTuber AsapSCIENCE.
Buku ini cocok buat kamu yang suka penasaran sama hal-hal aneh sehari-hari, tapi pengin jawaban ilmiah yang tetap fun. Dijamin bikin senyum sekaligus nambah wawasan!
3. Sains Untuk Paramedis: Fisika, Kimia, Dan Biologi
Profesi paramedis bukan sekadar hadir dengan ambulans di lokasi darurat, tetapi juga tentang ilmu, keterampilan, dan keputusan cepat yang bisa menyelamatkan nyawa.
Buku ini menguraikan prinsip dasar paramedicine, dari sains yang mendasarinya hingga langkah praktis dalam menangani pasien. Ditulis dengan jelas dan terstruktur, buku ini menjadi panduan berharga bagi calon paramedis maupun tenaga kesehatan yang ingin memperdalam ilmunya.
Membacanya membuat kita sadar: di balik setiap tindakan paramedis, ada ilmu dan tanggung jawab besar yang patut diapresiasi.
4. Fakta Detail! 500 Fakta Fantastis tentang Sains
Tahukah kamu ada planet yang bisa mengapung di air, atau ubur-ubur yang nyaris abadi? Buku ini menghadirkan 500 fakta sains unik dan mengejutkan yang akan membuatmu terpesona sekaligus semakin penasaran dengan dunia di sekitarmu.
Ditulis dengan bahasa ringan dan diperkaya ilustrasi penuh warna serta infografis menawan, buku ini mengajak pembaca menjelajahi sains dari tubuh manusia, hewan, tumbuhan, hingga misteri luar angkasa. Fakta-fakta aneh, jarang diketahui, tapi selalu menarik ini disusun agar mudah dipahami semua kalangan.
Bagi kamu yang ingin belajar sains dengan cara seru, tidak membosankan, dan penuh kejutan, buku ini adalah pilihan tepat. Setiap halamannya menjanjikan pengetahuan baru yang bikin kamu berkata: “Wow, ternyata begitu!”
5. Sukacita Sains
Buku ini menunjukkan bahwa sains bukan sekadar rumus, tapi cara berpikir kritis yang penuh keindahan. Jim Al-Khalili merangkum prinsip-prinsip dasar sains dengan sederhana, mengingatkan kita pada pentingnya kebenaran, keraguan, dan rasa ingin tahu.
Sukacita Sains adalah bacaan singkat yang inspiratif, teman terbaik untuk siapa saja yang ingin memahami dunia dengan lebih rasional sekaligus merayakan keajaiban ilmu pengetahuan.






