Kimia

Bunyi Hukum Lavoisier: Pengertian, Rumus, dan Contoh Penerapan

Written by Shaza Zahra

bunyi hukum lavoisier – Pernah dengar istilah “tidak ada yang hilang, hanya berubah bentuk”? Nah, prinsip ini ternyata punya dasar ilmiah yang keren banget, lho! Namanya Hukum Lavoisier, sebuah konsep penting dalam ilmu kimia yang menjelaskan bahwa massa zat akan selalu tetap, meskipun mengalami reaksi kimia.

Dalam artikel ini, kamu bakal diajak kenalan lebih dekat dengan bunyi Hukum Lavoisier, pengertian dan rumusnya, sampai ke contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kita kupas satu per satu dengan gaya yang santai tapi tetap berbobot!

Pengertian Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier, yang juga dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa, adalah salah satu hukum dasar dalam ilmu kimia yang menyatakan bahwa massa total zat sebelum dan sesudah reaksi kimia akan tetap sama. Artinya, zat-zat yang bereaksi tidak benar-benar “menghilang”, melainkan hanya berubah bentuk atau tersusun ulang menjadi zat baru. Hukum ini pertama kali dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier, seorang ilmuwan asal Prancis yang dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.

Lavoisier membuktikan bahwa dalam proses pembakaran, massa zat yang bereaksi dengan oksigen tetap sama dengan massa hasil pembakaran. Misalnya, saat kayu dibakar, meski bentuknya berubah menjadi abu dan gas, massa totalnya tetap jika semua hasil reaksi (termasuk gas) ditampung dan diukur. Dari pengamatan inilah, Lavoisier menyimpulkan bahwa massa tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dalam reaksi kimia, hanya berpindah atau berubah bentuk. Prinsip ini menjadi dasar bagi banyak konsep kimia lainnya dan sangat penting dalam perhitungan reaksi kimia seperti stoikiometri.

Sejarah Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier adalah salah satu fondasi penting dalam ilmu kimia modern, yang pertama kali dirumuskan oleh Antoine Lavoisier, seorang ilmuwan Perancis pada abad ke-18. Untuk memahami bagaimana hukum ini muncul dan berkembang, berikut adalah rangkuman sejarahnya yang penting untuk kamu ketahui:

  1. Latar Belakang Penelitian Lavoisier
    Pada era sebelum Lavoisier, ilmu kimia masih didominasi oleh teori unsur klasik dan konsep flogiston yang keliru. Banyak ilmuwan pada waktu itu belum memahami bahwa massa zat yang terlibat dalam reaksi kimia itu tetap sama. Lavoisier melakukan berbagai percobaan yang teliti dan sistematis untuk membuktikan bahwa zat tidak bisa hilang selama reaksi kimia, melainkan hanya berubah bentuk.
  2. Percobaan Terobosan Lavoisier
    Lavoisier terkenal dengan eksperimennya yang menggunakan timbangan presisi untuk mengukur massa zat sebelum dan sesudah pembakaran. Salah satu percobaan terkenalnya adalah membakar fosfor dan sulfur di dalam wadah tertutup. Dia menemukan bahwa massa wadah dan isinya tetap sama sebelum dan sesudah pembakaran, meskipun terjadi perubahan zat dari padat menjadi gas. Ini menjadi bukti nyata bahwa massa tetap kekal selama reaksi kimia berlangsung.
  3. Publikasi dan Penyebaran Hukum Kekekalan Massa
    Pada tahun 1789, Lavoisier menerbitkan buku berjudul Traité Élémentaire de Chimie (Treatise on Chemistry) yang dianggap sebagai buku kimia modern pertama. Dalam buku ini, ia menjelaskan hukum kekekalan massa dan menggantikan teori flogiston yang selama ini dipakai. Pemikirannya membuka jalan bagi perkembangan ilmu kimia menjadi lebih ilmiah dan sistematis.
  4. Dampak dan Pengaruh Hukum Lavoisier
    Hukum Lavoisier tidak hanya mengubah cara pandang ilmuwan tentang reaksi kimia, tapi juga memengaruhi perkembangan teknologi dan industri. Dengan pemahaman ini, para ahli kimia bisa melakukan perhitungan stoikiometri dengan tepat dan mengembangkan berbagai proses kimia modern yang efisien. Hukum ini juga menjadi dasar bagi hukum-hukum lain dalam ilmu kimia.

Tabel: Perjalanan Sejarah Hukum Lavoisier

Tahun Peristiwa Penting Penjelasan Singkat
1743 Kelahiran Antoine Lavoisier Lavoisier lahir dan kemudian menjadi ilmuwan kimia terkemuka
1770-an Percobaan pembakaran fosfor dan sulfur Menggunakan timbangan presisi untuk mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi
1789 Publikasi Traité Élémentaire de Chimie Buku kimia modern yang memperkenalkan hukum kekekalan massa
Abad ke-19 Penyempurnaan hukum dan aplikasi luas Ilmuwan lain mengembangkan teori kimia berdasarkan prinsip Lavoisier
Masa kini Pengajaran hukum Lavoisier di sekolah Hukum menjadi materi dasar dalam pelajaran kimia di seluruh dunia

Tabel tersebut menggambarkan perjalanan panjang dari lahirnya Antoine Lavoisier hingga hukum yang dirumuskan olehnya menjadi pijakan utama dalam ilmu kimia modern. Keberhasilan Lavoisier tidak hanya karena eksperimennya yang teliti, tapi juga karena kemampuannya mempublikasikan dan menjelaskan ide-idenya secara sistematis.

Ini membuat hukum kekekalan massa dikenal luas dan terus diajarkan sampai sekarang sebagai dasar pemahaman kimia yang fundamental. Dengan mengenal sejarahnya, kamu bisa lebih menghargai betapa pentingnya kontribusi Lavoisier dalam ilmu pengetahuan.

Bunyi Hukum Lavoisier

Bunyi dari Hukum Lavoisier adalah,

“Massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi.”

Atau dalam versi lain yang lebih ilmiah,

“Dalam suatu reaksi kimia yang tertutup, massa total zat tidak berubah, melainkan tetap konstan.”

Artinya, jumlah massa dari seluruh pereaksi (reaktan) akan tetap sama dengan jumlah massa dari seluruh hasil reaksi (produk), selama tidak ada zat yang masuk atau keluar dari sistem. Hukum ini berlaku pada reaksi kimia dalam sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak membiarkan materi keluar atau masuk.

Misalnya, jika kamu mereaksikan 10 gram zat A dengan 5 gram zat B dalam wadah tertutup, maka total massa hasil reaksinya pasti 15 gram, walaupun wujud atau susunan kimianya berubah. Jadi, walaupun zat-zat itu berubah bentuk, menguap, atau terbakar, massanya tetap kekal.

Hukum ini penting banget dalam ilmu kimia karena jadi landasan dalam menyusun persamaan reaksi yang seimbang. Jadi, saat kamu menyusun reaksi kimia, jumlah atom dari setiap unsur harus sama antara sisi kiri (reaktan) dan kanan (produk). Inilah penerapan langsung dari Hukum Lavoisier dalam perhitungan kimia sehari-hari.

Sma Kl.Xi : Kimia Untuk Sma / Ma Pemintan Kur.2013 Ed.Revisi

Rumus dalam Hukum Lavoisier

Rumus dasar dari Hukum Lavoisier sebenarnya cukup sederhana, yaitu:

Massa zat sebelum reaksi = Massa zat sesudah reaksi
atau ditulis dalam bentuk matematis sebagai:

m₁ + m₂ = m₃ + m₄

Keterangan:

  • m₁ dan m₂ = massa zat pereaksi (reaktan)
  • m₃ dan m₄ = massa zat hasil reaksi (produk)

Rumus ini menggambarkan prinsip utama bahwa tidak ada massa yang hilang atau diciptakan dalam reaksi kimia. Semua massa hanya berpindah bentuk atau bergabung membentuk zat baru, tapi totalnya tetap.

Contoh penerapannya:
Jika 8 gram gas hidrogen (H₂) bereaksi dengan 64 gram gas oksigen (O₂) membentuk air (H₂O), maka:

  • Massa reaktan = 8 g + 64 g = 72 g
  • Maka massa air yang terbentuk = 72 g

Rumus ini penting banget dalam kimia, terutama saat kamu menyetarakan reaksi dan menghitung massa zat yang dibutuhkan atau dihasilkan. Dengan memakai prinsip kekekalan massa ini, semua perhitungan jadi lebih akurat dan logis.

Ciri-Ciri Hukum Lavoiser

Hukum Lavoisier punya beberapa ciri khas yang membedakannya dari hukum-hukum kimia lainnya. Ciri-ciri ini bisa membantumu memahami inti dari hukum kekekalan massa dengan lebih mudah. Yuk, simak poin-poin berikut:

1. Massa Total Tetap

Dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Tidak ada massa yang hilang atau bertambah secara tiba-tiba, karena semua zat hanya berubah bentuk atau berikatan dengan cara yang berbeda.

2. Berlaku pada Sistem Tertutup

Hukum ini hanya berlaku jika reaksi terjadi dalam sistem tertutup, artinya tidak ada zat yang keluar atau masuk selama proses berlangsung. Kalau reaksi terjadi di tempat terbuka, hasil pengamatan bisa jadi tidak sesuai karena ada zat yang mungkin menguap atau terlepas.

3. Tidak Ada Penciptaan atau Penghilangan Zat

Zat tidak bisa diciptakan dari ketiadaan dan juga tidak bisa hilang begitu saja. Ini sesuai dengan prinsip kekekalan massa, bahwa semua materi hanya berpindah bentuk atau mengalami perubahan susunan atom.

4. Digunakan untuk Menyetarakan Reaksi Kimia

Ciri ini sangat penting dalam praktik. Hukum Lavoisier menjadi dasar penyetaraan persamaan reaksi kimia karena memastikan bahwa jumlah atom setiap unsur tetap sama di kedua sisi persamaan.

5. Bersifat Universal dan Konsisten

Hukum ini berlaku untuk semua reaksi kimia, baik itu di laboratorium, dalam tubuh manusia, atau di alam. Artinya, konsep kekekalan massa bersifat konsisten dan tidak terbatas ruang maupun waktu.

Dengan mengenali ciri-ciri ini, kamu akan lebih mudah memahami bagaimana zat-zat bereaksi dan mengapa perhitungan kimia bisa dilakukan dengan presisi tinggi.

Kimia SMA Kelas 12 Jilid 3 Kurikulum 2013 Revisi 2016

Contoh Penerapan Hukum Lavoisier dalam Kehidupan Sehari-hari

Walaupun terdengar seperti hukum yang hanya berlaku di laboratorium, Hukum Lavoisier sebenarnya punya banyak contoh nyata di kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini beberapa penerapan yang bisa kamu temui dengan mudah:

1. Proses Pembakaran Kayu

Saat kayu dibakar, ia berubah menjadi abu, gas karbon dioksida (CO₂), dan uap air. Kalau seluruh hasil pembakaran ditampung dalam wadah tertutup, massa total sebelum dan sesudah pembakaran akan tetap sama. Ini membuktikan bahwa meskipun bentuk zat berubah, massanya tetap kekal.

2. Memasak dalam Panci Tertutup

Saat kamu memasak sup dalam panci tertutup, air yang menguap akan mengembun kembali menjadi cairan dan tetap berada di dalam sistem. Tidak ada massa yang keluar atau masuk, sehingga total massa bahan tetap sama. Inilah contoh penerapan Hukum Lavoisier di dapur rumahmu.

3. Reaksi Antara Cuka dan Soda Kue

Ketika mencampurkan cuka dan soda kue dalam botol tertutup, akan terbentuk gas karbon dioksida, air, dan zat sisa. Jika kamu menimbang botol sebelum dan sesudah reaksi, massanya tidak akan berubah, karena tidak ada zat yang keluar dari sistem.

4. Fotosintesis pada Tumbuhan

Tumbuhan menyerap karbon dioksida dari udara dan air dari tanah untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Meski zat-zat tersebut berubah bentuk dan struktur, jumlah massa totalnya tetap sama. Ini membuktikan bahwa hukum kekekalan massa juga berlaku dalam proses biologis.

5. Perkaratan Besi

Saat besi berkarat, oksigen dari udara bergabung dengan besi membentuk zat baru (karat). Jika ditimbang secara keseluruhan, massa besi + oksigen sebelum reaksi akan sama dengan massa karat yang terbentuk.

Dari dapur hingga alam, Hukum Lavoisier ternyata mengatur banyak proses alami dan buatan manusia. Jadi, meskipun terdengar ilmiah, hukum ini punya peran besar dalam menjaga keseimbangan di sekitar kita.

Kesimpulan

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan bahwa Hukum Lavoisier bukan cuma teori yang rumit, tapi juga berlaku nyata dalam kehidupan sehari-hari? Mulai dari proses memasak, pembakaran, hingga fotosintesis, semuanya membuktikan bahwa massa zat tidak hilang, hanya berubah bentuk. Hukum ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu dalam reaksi kimia tetap seimbang—tidak ada yang tercipta atau lenyap secara tiba-tiba. Dengan memahami konsep ini, kamu jadi bisa lebih mudah mempelajari ilmu kimia secara menyeluruh. Yuk, terus eksplorasi ilmu pengetahuan karena semakin kamu paham dasarnya, semakin seru pelajaran selanjutnya!

Kimia SMA Kelas 11 Kurikulum 2013 Revisi 2016

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi