Psikologi Sosiologi

Agresi adalah Perilaku Agresif dan Menyerang, Simak Penjelasannya

Agresi adalah
Written by Sevilla Nouval

Agresi adalah – Pada suatu pola kehidupan sosial, terdapat gesekan di antara masyarakat yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satu di antaranya adalah agresi.

Secara sederhana agresi merupakan perilaku merugikan pada suatu interaksi sosial. Di sisi lainnya agresi ialah perilaku yang kemudian berkaitan dengan sosial dan psikologi. Dalam bidang psikologi perilaku, agresi merupakan bagian dari perilaku yang menyebabkan kerusakan.

Agresi kemudian dapat menyakiti suatu individu atau kelompok. Pada makna lainnya adalah merupakan tindakan yang kerap dikaitkan dengan sifat agresif. Hal ini dapat terjadi kepada siapa saja serta oleh siapa saja.

Agresi sendiri perilaku yang mengacu kepada kekerasan, perilaku dan emosional lainnya. Pada tindakan verbal atau fisik, hal ini merupakan tindakan yang membuat manusia kemudian terlibat saat mereka berupaya menyakiti atau menyakiti orang lain. Agresi sendiri merupakan fenomena yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari tindakan yang relatif kecil hingga pada tindakan yang lebih serius.

Agresi adalah Tindakan Bermusuhan Terhadap Pihak Lain

Selain definisi yang dijabarkan di atas, terdapat beberapa makna lain tentang istilah ini. Sebagaimana yang dikutip dari KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, agresi merupakan suatu perasaan marah atau tindakan kasar akibat kegagalan atau kekecewaan dalam mencapai tujuan yang kemudian dapat diarahkan pada benda atau orang.

Dalam ilmu antropologi, agresi merupakan perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik atau psikis pada pihak. KBBI kemudian mendefinisikan agresi sebagai suatu bentuk penyerangan kepada negara lain. Tak hanya itu, keberadaan agresi sebagai interaksi sosial juga bertujuan menimbulkan kerusakan juga kerugian lain terhadap individu lainnya.

Secara umumnya istilah ini bersifat terbuka dan terselubung serta seringkali berbahaya. Secara klasifikasi, agresi kemudian terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung dan tidak langsung. Secara langsung kemudian ditandai juga dengan perilaku fisik ataupun prilaku verbal yang kemudian dimaksudkan untuk menyakiti seseorang.

Sementara tak langsung ditandai dengan perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang. Secara klasifikasi, agresi kemudian terbagi menjadi dua jenis, di antaranya secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung ditandai dengan perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang. Sementara tak langsung ditandai dengan perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang.

Agresi adalah

Definisi Menurut Ahli

Berikut ini beberapa definisi agresi yang juga disampaikan para ahli.

1. Berkowitz

Menurut Berkowitz selalu mengacu pada beberapa jenis perilaku, baik perilaku fisik atau perilaku simbolis yang dilakukan dengan tujuan menyakiti.

2. Freud

Menurut Freud, ialah cara pertama yang dikenal manusia dalam mengungkapkan kemarahannya, yang kemudian dituangkan melalui serangan fisik terhadap obyek, benda hidup atau benda mati yang akan membangkitkan emosi.

3. Robert A Baron

Menurut Robert A Baron adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk mencelakakan individu lain yang tak menginginkan tingkah laku tersebut.

4. Buss dan Perry

Buss dan Perry mendefinisikannya sebagai perilaku dengan tujuan menyakiti orang lain baik secara psikologis maupun fisik.

5. Atkinson

Atkinson menjelaskan sebagai suatu perilaku yang secara sengaja dan tidak sengaja dapat melukai orang lain baik secara fisik maupun secara verbal atau dengan menghancurkan suatu harta benda.

6. Kartono

Menurut Kartono ialah suatu ledakan emosi serta kemarahan-kemarahan hebat, perbuatan-perbuatan ini kemudian akan menimbulkan permusuhan yang ditujukan pada seseorang atau suatu benda.

7. Myers

Myers memberi pengertian ialah suatu perilaku verbal atau fisik yang disengaja dengan tujuan menyakiti, merugikan atau menghancurkan orang lain untuk kemudian melukai objek yang menjadi sasaran agresi.

8. Murray

Menurut Murray merupakan suatu kebutuhan untuk menyerang, memperkosa atau melukai orang lain dengan tujuan meremehkan, merugikan, membahayakan, mengganggu, merusak, menjahati, mengejek, mencemoohkan serta menuduh orang lain secara sehat,serta menghukum berat atau melakukan berbagai tindakan sadis lainnya.

Faktor Penyebab Kemunculan Agresi

Agresi merupakan suatu perilaku kasar yang disebabkan oleh perasaan marah yang mengakibatkan suatu kerusakan fisik atau psikis. Hal ini kemudian dapat berdampak buruk kepada kondisi mental, ekonomi, sosial bahkan memicu penyakit kronis.

Terdapat berbagai penyebab dalam suatu lingkungan masyarakat menurut Byod McCandless serta Davidoff.

1. Faktor Amarah

Amarah biasanya menjadi salah satu emosi dengan ciri-ciri aktivitas sistem saraf parasimpatik yang tinggi serta adanya perasaan tidak suka yang kuat dan umumnya disebabkan kesalahan nyata, atau kenyataan yang salah atau juga tidak.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan sendiri dapat menyebabkan suatu agresi. Faktor lingkungan ini sendiri terkait langsung dengan kemiskinan, anonimitas, hingga suhu udara yang lebih panas.

3. Faktor Pembelajaran Sosial

Dengan menyaksikan perkelahian serta pembunuhan meski sedikit menimbulkan rangsangan kemudian memungkinkan seseorang untuk meniru berbagai model kekerasan tersebut.

4. Faktor Biologis

Faktor biologis merupakan suatu faktor  terkait gen, faktor kimia darah, dan faktor sistem otak. Gen tampaknya berpengaruh terhadap pembentukan suatu sistem neural otak yang kemudian mengatur perilaku agresi.

Sistem otak yang terlibat dalam agresi sendiri ternyata dapat memperkuat atau mengendalikan suatu agresi. Sementara faktor kimia dalam darah juga dapat mempengaruhi tersebut.

Dampak Perilaku Agresi

Mungkin sebagian dari kamu mungkin pernah melakukan suatu tindakan agresi. Namun, saat telah sering terjadi serta menjadi ekstrem, hal ini mungkin merupakan tanda terdapatnya suatu gangguan kesehatan mental.

Tak hanya itu, perilaku ini sendiri dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis. Sebuah penelitian terbitan SAGE Journals kemudian menyatakan bahwa terdapat hubungan di antara kemarahan dengan peradangan kronis yang kemudian menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit kardiovaskuler.

Meski demikian hingga saat ini belum jelas apakah kemarahan yang tak terkendali kemudian dapat menyebabkan suatu kondisi tersebut. Atau, justru kondisi inilah yang akan membuat seseorang menjadi lebih sulit dalam mengelola emosi intens, seperti kemarahan.

Selain kondisi fisik serta mental, perilaku agresi juga kemudian berdampak buruk terhadap hubunganmu dan keluarga atau pasangan, atau rekan kerja.

Korban tindakan agresi ini sendiri merasa mengalami perlakuan yang membahayakan, hingga akhirnya menjauhi atau mengakhiri hubungan dengan pelaku agresi. Pada sisi lainnya pelaku agresi kemudian pada akhirnya akan merasa lebih stress dan terasing dari orang lain.

Jenis Perilaku Agresi

Pernahkah kamu merasa sangat marah serta ingin melampiaskannya kepada orang lain atau benda di sekitar? Bisa jadi kamu mengalami perilaku agresi. Agresi ialah bentuk perilaku agresif yang membahayakan kesehatan mental, fisik, yang akan merugikan orang lain.

Simak ulasan lengkap mengenai perilaku agresi dan cara mengendalikannya berikut ini. Terdapat dua jenis perilaku agresi yang sama-sama merugikan, yaitu agresi instrumental dan agresi impulsif.

1. Agresi Impulsif

Agresi impulsif atau dikenal juga dengan agresi afektif atau agresi reaktif. Hal ini sendiri ditandai dengan emosi yang sangat kuat. Agresi impulsif kemudian disebabkan oleh kemarahan yang memicu sistem respons ancaman akut di otak.

Jenis agresi ini sendiri tak direncanakan dan dapat muncul secara tiba-tiba tak terkendali. Contoh perilaku agresi impulsif adalah berteriak atau memaki pengendara lain saat ada kendaraan yang menyalip.

2. Agresi Instrumental

Agresi instrumental atau dikenal juga dengan agresi predator. Jenis agresi ini kemudian mengacu kepada perilaku yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Jenis agresi ini umumnya melibatkan lebih banyak tujuan, perhitungan, namun tidak kehilangan kendali. Contoh perilaku agresi instrumental adalah penyerangan hingga akhirnya menyakiti orang lain pada suatu tindakan perampokan

Bentuk-Bentuk Agresi

Bentuk perilaku agresi diantaranya berupa suatu tindakan yang bertujuan menyakiti orang lain, baik itu secara psikis maupun fisik. Berikut ini diantara bentuk-bentuk agresi yang perlu kamu waspadai.

  • Fisik, adalah terdapatnya kontak fisik yang merugikan, seperti diantaranya merusak, memukul, menendang, hingga menusuk.
  • Verbal, adalah perilaku menyakiti melalui lisan, mulai dari mengejek, berteriak, hingga menghina.
  • Relasional, merupakan tindakan yang bertujuan merusak hubungan orang lain, seperti diantaranya, bullying, bergosip, memfitnah, atau berbohong tentang orang lain.
  • Pasif-agresif, adalah tindakan yang bertujuan membiarkan bahaya saat menimpa seseorang serta merugikannya secara tak langsung, misalnya saja mengabaikan orang lain serta sarkasme.
  • Cyberbullying, merupakan suatu perundungan pada media sosial Jika kamu mengalami salah satu atau lebih dari tanda perilaku agresi di atas, segera konsultasikan dirimu ke psikiater atau ke psikolog.

Agresi adalah

Cara Mengendalikan Perilaku Agresi

Sebelum kamu berkonsultasi ke profesional mengenai tanda-tanda agresi yang kamu alami, ada baiknya kamu mencoba mengelola amarah serta mengatasinya dengan cara yang lebih kondusif. Beberapa cara mengendalikan perilaku tersebut.

  • Kenali tanda peringatan kemarahan, seperti denyut nadi cepat, berkeringat, atau wajah memerah.
  • Cobalah melakukan teknik relaksasi, misalnya dengan melakukan latihan pernapasan dalam, relaksasi otot, dan meditasi.
  • Pusatkan perhatian pada sesuatu yang dapat kamu lihat, cium, dengar, sentuh, atau rasakan.
  • Menjauh dari situasi yang dapat menimbulkan kemarahan.
  • Olahraga secara teratur dapat membakar energi berlebih serta meningkatkan hormon kebahagiaan.
  • Mencari support system serta dukungan sosial.
  • Mengalihkan perhatianmu kepada berbagai kegiatan positif, cobalah untuk menemukan hobi yang menyenangkan serta berbagai kegiatan yang bermanfaat.
  • Mencoba untuk menghilangkan prasangka serta pikiran-pikiran negatif.
  • Belajarlah menerima serta mengeksplorasi emosi.
  • Belajarlah tentang mindfulness.

Jika dengan berbagai cara di atas emosi serta perilaku kemudian tak dapat diatasi, berkonsultasilah dengan profesional seperti psikiater atau psikiater agar dapat menjadi solusi.

Terlebih jika kamu mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:

  • Agresi atau emosi-emosi yang kerap terjadi
  • Menyebabkan berbagai masalah serta hubungan sosial, pribadi, dan hubungan professional
  • Mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
  • Emosi yang tidak terkendali

Demikian berbagai hal tentang perilaku agresi yang perlu kamu ketahui. Secara umum, normal bagi setiap manusia untuk merasa marah atau emosi terhadap berbagai keadaan. Namun, jika emosi ini kemudian mulai sering terjadi dan hadir dengan tak terkendali atau merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain, janganlah ragu untuk mendapatkan bantuan profesional.

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Pengelolaan Perilaku Agresi

1. Pertolongan Pertama pada Emosi Anda

Agresi adalah

Seperti tubuh yang kadang kala terluka, kita juga mengalami luka emosional: kegagalan, rasa bersalah, penolakan, kehilangan, dan sejenisnya. Sementara kita memiliki perban untuk luka gores atau es batu untuk mengompres memar, kebanyakan dari kita justru tidak tahu cara menangani luka emosional sehari-hari.

Padahal, jika tidak segera diobati, luka emosional dapat memburuk dan secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup kita. Dalam buku ini, Guy Winch menjelaskan efek jangka panjang dari luka emosional dan psikologis yang tidak segera ditangani.

Dengan memaparkan gejala, penyebab, dan efeknya, ia menawarkan latihan yang konkret dan mudah dilakukan untuk membantu pemulihannya. Didasarkan pada sains mutakhir dari riset ilmiah terbaru dan eksperimen psikologis yang luar biasa, dilengkapi cerita menarik tentang kehidupan para pasien, serta dibumbui humor seperlunya, buku ini menyajikan perawatan langkah-demi-langkah yang cepat, sederhana, dan efektif.

Buku ini merupakan bacaan penting bagi siapa pun yang ingin menjadi pribadi tangguh, dengan melenyapkan derita emosi dan sakit hati yang menghambat kemajuan personal. Bagaikan kotak obat psikologis, inilah alat pertolongan pertama pada derita emosi Anda.

2. Memahami dan Mengelola Emosi

Agresi adalah

Menurut penelitian, 85% orang mengalami depresi, trauma, stress, dan hal ini terjadi kepada siapa saja, kapan saja, baik itu orang dewasa, anak kecil, maupun orang tua. Semua bisa terkena. Angka stres dan bunuh diri semakin tinggi dan indeks kebahagiaan makin sulit dicari.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Lalu bagaimana solusinya? Mengapa kebahagiaan menjadi sesuatu yang sulit dicari? Mengapa sangat susah menerima kenyataan? Mengapa susah untuk bersabar? Mengapa mudah stres dan panik?

Mengapa masalahnya itu-itu saja dan seperti tidak ada ujung? Mengapa orang yang dipercaya malah berkhianat? Mengapa susah mendapatkan orang jujur dan cakap? Mengapa kesehatan tidak optimal, badan lekas capek? Bagaimana menerima kegagalan? Bagaimana merayakan kehilangan?

Kita perlu membaca buku ini untuk bisa mengetahui jawabannya.

3. Be Free and Happy : Panduan dan Teknik Terapi untuk Mencapai Kebebasan Emosi

Agresi adalah

Siapa yang tidak ingin bahagia? Semua orang menginginkan perasaan bahagia. Maka, sangat wajar jika banyak orang melalui berbagai cara untuk memiliki perasaan bahagia. Salah satu caranya adalah dengan mencari informasi tentang bahagia dan cara memperolehnya.

Dalam buku Be Free and Happy ini, Anda bisa mendapatkan sebuah paket yang sangat lengkap tentang rasa bahagia. Anda bukan hanya bisa membacanya, tetapi juga bisa mengikuti langkah-langkah aplikatif yang disajikan buku ini.

4. Seni Berdamai dengan Emosi

Agresi adalah

Persoalan-persoalan yang ringan kadang-kadang dapat diatasi dalam waktu yang singkat, akan tetapi persoalan lainnya memakan waktu yang lebih lama. Konflik dan tekanan merupakan penyebab ketegangan dalam hidup.

Bahkan ada peribahasa mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang dapat dikatakan sebagai orang normal. Kita kadang-kadang menunjukkan perilaku yang tidak logis serta memaksa, dan menderita penyakit yang disebabkan oleh emosi.

Ingatlah, berapa kali kita mengeluh ketika terlambat datang ke tempat kuliah, atau ketika kita dibebani tugas berlebih oleh atasan. Bila kita menderita sakit yang disebabkan oleh jiwa dan emosi, apakah sebaiknya kita merawat diri sendiri?

Dalam buku ini, kita akan mendapatkan teori sekaligus praktik untuk penyembuhan diri sendiri yang berkaitan dengan masalah kejiwaan. Misalnya lewat hipnotis diri maupun latihan-latihan sederhana untuk melepaskan persoalan kejiwaan di masa lalu yang masih terbawa hingga saat ini.

Walaupun kita abaikan persoalan di masa lalu, akan tetapi secara tidak kita sadari akan mempengaruhi perilaku kita di masa kita. Jadi, mengapa kita bawa beban masa lalu, jika kita mampu melepaskan beban itu?

Seperti yang kita ketahui, agresi adalah bentuk perilaku yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Tentunya kita perlu menambah pengetahuan agar bisa lebih memahami bagaimana menghindari dan mengelola perilaku agresi. Sebagai #SahabatTanpaBatas Grameds bisa membaca buku-buku yang tersedia di Gramedia.com agar memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

BACA JUGA:

  1. Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasi Suatu Ancaman
  2. Pengertian Emosi, Macam-Macam Emosi, & Emosi Positif Negatif
  3. Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi dan Pandangan Agama
  4. Apa Itu Self Control & Manfaat Self Control
  5. Pengertian Konflik: Jenis-Jenis, Faktor Penyebab, dan Contohnya
  6. Mengenal Teori Konflik Realistis, Ini Informasi Lengkapnya

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla