whom digunakan untuk – Grameds, pernah nggak sih kamu bingung harus pakai “who” atau “whom” saat menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris?
Di era yang serba modern ini, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa internasional yang wajib dikuasai. Tak heran, semakin banyak orang yang mulai belajar bahasa ini untuk menunjang pendidikan, karier, maupun kehidupan sehari-hari.
Namun, dalam proses belajar, ada beberapa bagian dalam tata bahasa Inggris yang kerap membingungkan—salah satunya adalah penggunaan kata ganti (pronoun), khususnya saat harus memilih antara “who” dan “whom.”
Bagi banyak pemula, kata “whom” terdengar asing karena memang jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun jarang dipakai dalam obrolan sehari-hari, memahami penggunaan “whom” tetap penting, terutama saat menulis esai, surat lamaran, atau teks formal lainnya, Grameds!
Nah, yuk Grameds, simak artikel di bawah ini sampai selesai untuk penjelasan “whom” yang lebih lengkap dan mudah dipahami!
Daftar Isi
Apa Itu “Whom”?
Secara tata bahasa, “whom” adalah bentuk objek dari kata ganti “who.” Keduanya sama-sama digunakan untuk merujuk pada orang, tetapi berbeda fungsi dalam struktur kalimat.
- “Who” digunakan ketika kata ganti itu berperan sebagai subjek (orang yang melakukan tindakan).
- “Whom” digunakan ketika kata ganti itu berperan sebagai objek (orang yang menerima tindakan).
Untuk memahami perbedaan fungsi “who” dan “whom”, Grameds bisa melihatnya melalui dua contoh kalimat di bawah ini.
- Who called you last night? (Siapa yang meneleponmu tadi malam?)
“Who” di sini adalah subjek karena dia yang melakukan aksi (orang yang melakukan panggilan telepon).
- Whom did you call last night? (Siapa yang kamu telepon tadi malam?)
“Whom” di sini adalah objek karena dia yang menerima aksi (orang yang menerima panggilan telepon).
Dengan kata lain, “whom” digunakan untuk kata ganti orang yang menjadi target/objek dari suatu tindakan.
Kapan “Whom” Digunakan?
Meski dalam percakapan sehari-hari “whom” tidak selalu muncul, kata ini tetap punya peran penting, terutama dalam konteks yang lebih formal atau tertulis. Untuk membantu kamu menguasainya, berikut beberapa situasi umum di mana penggunaan “whom” sangat tepat dan dianjurkan, Grameds!
1. Ketika Kata Ganti Orang Merujuk Pada Objek Dalam Kalimat
Ini adalah penggunaan paling umum. Jika seseorang menerima tindakan dalam sebuah kalimat, maka kata ganti “whom” yang digunakan untuk merujuk orang tersebut.
Contoh:
- Whom did she choose as the leader? (Siapa yang dia pilih sebagai pemimpin?)
“Whom” dalam kalimat ini digunakan untuk merujuk pada kata ganti orang yang menjadi objek dari kata kerja “choose.”
2. Setelah Kata Depan (Preposition)
Dalam struktur penulisan yang lebih formal, terutama pada esai dan surat lamaran kerja, “whom” sering digunakan setelah preposisi seperti to, with, by, for, about, dan lainnya.
Contoh:
- To whom did you give the book? (Kepada siapa kamu memberikan buku itu?)
- With whom are you going to the meeting? (Dengan siapa kamu akan pergi ke pertemuan?)
Dalam kalimat ini, “whom” digunakan setelah preposisi with dan to, yang menandakan bahwa “whom” berfungsi sebagai kata ganti orang yang menjadi objek dari preposisi tersebut.
3. Dalam Kalimat Formal Atau Tulisan Akademik
Di zaman modern seperti sekarang, “whom” sudah jarang sekali digunakan dalam bahasa Inggris lisan dan percakapan sehari-hari. Namun, dalam penulisan resmi/formal seperti surat lamaran pekerjaan, makalah, esai, atau presentasi akademik, penggunaan “whom” justru menunjukkan kemampuan berbahasa yang baik.
4. Sebagai Pronoun Dalam Relative Clause
Relative clause adalah anak kalimat yang memberikan informasi tambahan terkait subjek atau kalimat utama. Dalam hal ini, “whom” digunakan untuk menjelaskan objek dari anak kalimat tersebut.
Contoh:
- The teacher whom I met yesterday is very kind. (Guru yang saya temui kemarin sangat baik.)
“Whom” di sini merupakan kata ganti orang yang menjadi objek dari kata kerja “met”.
Contoh Penggunaan Kalimat “Whom” dalam Berbagai Situasi

Sumber : Freepik
Setelah memahami pengertian “whom”, sekarang saatnya kita melihat bagaimana kata ini digunakan dalam kalimat, Grameds.
Agar kamu lebih mudah memahaminya, berikut ini beberapa contoh penggunaan “whom” yang sudah dikategorikan berdasarkan situasi—mulai dari pertanyaan, penulisan formal, hingga percakapan sehari-hari. Dengan begitu, kamu bisa melihat langsung konteks penggunaannya dan menghindari kesalahan umum saat menulis maupun berbicara.
1. Dalam Pertanyaan (Interrogative Sentences)
Di dalam kalimat tanya, kata “whom” digunakan sebagai kata ganti orang yang merujuk pada objek dari sebuah tindakan atau kata kerja. Hal ini bisa dilihat dalam pertanyaan formal atau saat ingin menunjukkan ketepatan grammar dan tata bahasa.
- Whom did you see at the mall? (Siapa yang kamu lihat di pusat perbelanjaan?)
→ “Whom” sebagai objek dari kata kerja see. - To whom should I report this issue? (Kepada siapa saya harus melaporkan masalah ini?)
→ “Whom” muncul setelah preposisi to, umum digunakan dalam kalimat resmi.
Catatan: Dalam percakapan santai, bentuk ini sering disederhanakan menjadi “Who should I report this issue to?” meski secara tata bahasa kurang tepat.
2. Dalam Tulisan Formal
Dalam konteks resmi seperti surat lamaran pekerjaan, laporan, atau dokumen administratif, “whom” digunakan untuk menunjukkan kesopanan, ketepatan, dan profesionalisme.
- To whom it may concern,
Ungkapan pembuka umum dalam surat resmi ketika penerima surat tidak diketahui secara spesifik. - We don’t know whom they selected for the scholarship. (Kami tidak tahu siapa yang mereka pilih untuk beasiswa.)
“Whom” adalah kata ganti orang yang merujuk pada objek dari kata kerja “selected.”
3. Dalam Percakapan Sehari-Hari (Formal)
Meski “whom” sangat jarang digunakan dalam obrolan santai, ada kalanya kita tetap menggunakannya dalam konteks percakapan yang lebih sopan atau saat ingin berbicara dengan tata bahasa yang baik dan benar.
- The person whom I talked to was very helpful. (Orang yang saya ajak bicara sangat membantu.)
“Whom” sebagai kata ganti orang yang merujuk pada objek dari kata kerja “talked to.”
Catatan: Meskipun dalam percakapan sehari-hari informal banyak orang mengganti “whom” dengan “who” dalam kasus seperti ini, penggunaan “whom” tetap menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris yang kuat, terutama dalam konteks akademik atau profesional.
4. Dalam Percakapan Sehari-hari (Informal)
Dalam percakapan sehari-hari, terutama dalam bahasa Inggris lisan, penggunaan “whom” semakin jarang terdengar. Yang perlu Grameds tahu, banyak penutur bahasa Inggris asli bahkan lebih memilih menggunakan “who” meskipun secara tata bahasa seharusnya menggunakan “whom”. Hal ini terjadi karena kata “who” terdengar lebih alami, santai, dan tidak terlalu kaku di telinga.
Berikut contoh penggunaan “whom” dan perbandingannya dengan versi informal yang umum digunakan:
Contoh 1:
- Formal: Whom are you going with?
- Informal (lebih umum): Who are you going with? (Kamu pergi dengan siapa?)
Meskipun “whom” adalah objek dari preposisi “with”, penggunaan “who” lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh 2:
- Formal: I don’t know whom she invited.
- Informal: I don’t know who she invited. (Aku nggak tahu siapa yang dia undang.)
Dalam bahasa lisan dan sehari-hari, “who” terdengar lebih natural meski “whom” secara tata bahasa lebih tepat.
Tips Mudah Penggunaan Whom: Trik “He” vs “Him”
Kalau kamu masih suka bingung kapan harus pakai “who” dan kapan seharusnya pakai “whom”, tenang aja, Grameds! Ada satu trik sederhana yang bisa banget kamu gunakan.
- Jika kamu bisa mengganti bagian kalimat itu dengan he (subjek), maka gunakan who.
- Jika kamu bisa menggantinya dengan him (objek), maka gunakan whom.
Trik ini bekerja karena dalam bahasa Inggris, “who” berfungsi sebagai subjek (pelaku aksi), sedangkan “whom” berfungsi sebagai objek (penerima aksi). Nah, “he” dan “him” juga punya fungsi yang sama, lho!
Contoh:
- (Who/Whom) do you trust?
Selanjutnya ubah pertanyaan tersebut ke dalam bentuk pernyataan.
You trust (who/whom).
Setelah itu ganti kata ganti “who” dan whom” dengan kata “he” dan “him”. Selanjutnya, ganti kalimat pertanyaan tersebut menjadi kalimat pernyataan:
You trust him.
Karena cocok dengan “him” (objek), maka bentuk yang benar adalah: Whom do you trust?
Kenapa “Whom” Jarang Digunakan Sekarang?
Seiring berjalannya waktu, bahasa juga ikut berkembang. Dalam bahasa Inggris modern, “whom” mulai ditinggalkan dalam percakapan sehari-hari, terutama oleh penutur asli. Alasannya sederhana: terdengar terlalu formal dan kaku. Banyak orang merasa lebih nyaman dan natural menggunakan “who” meskipun secara tata bahasa dan grammar seharusnya menggunakan “whom.”
Contoh:
- Who are you talking to? (Kamu sedang berbicara dengan siapa?)
Ini adalah bentuk informal yang sangat umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Secara tata bahasa, bentuk ini kurang tepat karena preposisi (to) berada di akhir kalimat, namun tetap dapat diterima dan digunakan oleh banyak orang. - To whom are you talking? (Dengan siapa kamu sedang berbicara?)
Ini adalah bentuk yang formal dan benar secara tata bahasa, karena preposisi (to) ditempatkan sebelum kata ganti (whom), sesuai dengan grammar dan susunan kata kalimat resmi. Namun, penggunaannya semakin jarang ditemui karena dianggap kaku dan terlalu serius.
Kesimpulan
“Whom” digunakan untuk merujuk pada kata ganti orang yang berfungsi sebagai objek dalam suatu kalimat. Artinya, “whom” dipakai ketika orang tersebut menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Meskipun dalam percakapan sehari-hari kata ini semakin jarang digunakan, pemahaman tentang fungsi “whom” tetap penting, terutama dalam konteks penulisan formal, seperti surat lamaran kerja, makalah, laporan akademik, atau komunikasi profesional lainnya.
Meskipun dalam praktiknya banyak penutur asli bahasa Inggris yang mengganti “whom” dengan “who” dalam percakapan informal, pemahaman terhadap perbedaan keduanya tetap menjadi nilai tambah, terutama bagi kamu yang ingin menguasai bahasa Inggris secara menyeluruh, baik untuk kebutuhan akademik maupun profesional.
Jadi, Grameds, dengan memahami fungsi dan penggunaan “whom”, kamu tidak hanya meningkatkan kemampuan grammar, tapi juga siap menghadapi berbagai situasi komunikasi dalam bahasa Inggris dengan lebih percaya diri.
Rekomendasi Buku Untuk Belajar Bahasa Inggris
1. Belajar Bahasa Inggris Secara Autodidak
Merasa kesulitan memahami pelajaran bahasa Inggris? Sudah sering kursus, tapi bahasa Inggrisnya gitu-gitu aja? Banyak orang pernah belajar bahasa Inggris di sekolah, tetapi hanya sedikit yang akhirnya benar-benar bisa menguasainya. Padahal kemampuan bahasa Inggris adalah salah satu skill yang wajib dikuasai untuk sukses dalam pendidikan maupun karier. Buku ini berisi vocabulary, grammar, serta tenses yang lengkap beserta contohnya. Tak hanya itu, buku ini berisi soal-soal yang dapat membantu memahami materi dengan menyeluruh.
Buku ini ditulis untuk pelajar, mahasiswa, maupun pekerja profesional yang selama ini merasa kesulitan memahami bahasa Inggris dan membutuhkan kiat praktis yang bisa diterapkan untuk meningkatkan skill bahasa Inggrisnya. Panduan yang tertulis di sini akan membantumu memahami letak kesalahan belajarmu serta kiat belajar yang praktis dan efektif supaya kamu bisa upgrade skill bahasa Inggrismu demi masa depan yang lebih baik.
2. Yuk Belajar Otodidak Bahasa Inggris
Kita semua tahu bahwa belajar bahasa Inggris bukanlah sekedar pengetahuan teori, tetapi juga praktik yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Agar hasil belajar otodidak yang kamu lakukan ini dapat berjalan optimal, maka kamu harus mengetahui cara-cara belajar yang tepat terlebih dahulu. Oleh sebab itu, belajar otodidak juga bisa menjadi hal yang dapat kamu lakukan untuk menjamin hasil yang lebih efektif.
Secara garis besar, ada tiga materi utama yang diusung buku ini. Pertama, pembelajaran tata bahasa yang penerapannya dekat dengan berbagai kebutuhan percakapan sehari-hari. Kedua, latihan percakapan melalui materi percakapan ragam situasi. Ketiga, berbagai materi tambahan untuk mendukung proses pembelajaran bahasa Inggris, seperti confusing words, idiomatic expression, synonym, antonym atau english wise words.
Buku ini semakin nice dengan adanya berbagai bonus edukatif yang sangat perlu dalam menunjang proses latihan dan pembelajaran bahasa Inggris. Bonus-bonus tersebut dapat diakses melalui ponsel pintar, lho! Cek caranya pada bagian lain di buku ini. Hal itu membuat kita menjadi lebih mudah untuk belajar dan berlatih bahasa Inggris dimanapun dan kapanpun. Yuk, berlatih!
3. Buku Praktis Belajar Bahasa Inggris
Untuk menunjang kemampuan berbahasa Inggris saat ini banyak hal yang bisa kamu lakukan. Kamu bahkan tidak perlu banyak menghabiskan uang dengan mengikuti berbagai kursus yang diadakan secara tatap muka apalagi yang jaraknya memakan waktu. Hanya dengan membeli buku yang terpercaya kamu bisa memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang diasah secara otodidak.
Keuntungan menguasai Bahasa Inggris ini bisa kamu butuhkan pada saat mencari pekerjaan, seleksi perguruan tinggi, maupun mendaftar beasiswa. Tes TOEFL yang mungkin sudah sering kamu dengar adalah salah satu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris. Sudah banyak jenis rekomendasi buku belajar Bahasa Inggris yang bisa kamu gunakan untuk mengisi waktu luang ataupun belajar dengan sungguh-sungguh mulai dari buku dasar basic, cerita pendek Bahasa Inggris, novel Bahasa Inggris, hingga buku TOEFL yang pastinya bisa kamu pelajari sendiri kapan pun dan di mana pun. Salah satunya buku berjudul Buku Praktis Belajar Bahasa Inggris Karya Wahida Murriska.
Buku ini bisa digunakan untuk pengajaran bahasa Inggris bagi pemula baik remaja maupun dewasa. Bagi mereka yang bukan pemula namun merasa perlu pembenahan baik secara spoken maupun written dari dasar bisa menggunakan buku ini sebagai pelatihan. Dalam buku ini berisi cara penyampaian ideas ke dalam bahasa Inggris, siswa perlu dilatih dengan tahapan yang mudah dan cepat diikuti. Kegiatan seperti repeating, shadowing, describing pictures, dan retelling merupakan beberapa hal yang perlu dijadikan bagian dalam pembentukan kemampuan berbahasa Inggris secara natural.