Bahasa Indonesia

Komunikasi Interpersonal : Komunikasi Antar Pribadi

komunikasi interpersonal
Written by Siti Badriyah

Komunikasi intrapersonal mengarah pada sebuah komunikasi di dalam diri seseorang. Hal ini adalah sebuah proses memikirkan, mengevaluasi, merasakan, serta menafsirkan sebuah peristiwa di dalam pemikiran seseorang.

Komunikasi intrapersonal menjadi bentuk komunikasi pada manusia yang paling murni serta paling dasar. Pada setiap momen dalam kehidupan, manusia mendapatkan pesan melalui mata, kulit, telinga, hidung, ataupun alat indera lainnya.

Sebelum memulai untuk menjawab atau merespon pesan tersebut, manusia melakukan komunikasi intrapersonal pada dirinya berdasarkan persepsi serta pengalaman sebelumnya.

Orang yang berbeda mungkin akan merespon pesan tunggal secara berbeda karena pada perbedaan inilah dalam persepsi serta pengalaman mereka.

Pembahasan tersebut menyimpulkan bahwa pada komunikasi intrapersonal ini terjadi ketika seseorang telah berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Hal tersebut merupakan sebuah bentuk komunikasi yang mendasar. Disaat seseorang mendapatkan pesan maupun mengamati sesuatu, pada tanggapannya bergantung dengan komunikasi intrapersonal.

 

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal akan terjadi bila kedua individu terlibat akan proses komunikasi. Pada arti yang lebih luas,

Komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran ide, informasi, pendapat serta perasaan yang terkait dengan peristiwa pribadi, sosial, organisasi, keluarga, nasional serta internasional pada dua insan yang berada di lokasi yang sama.

Berkomunikasi dengan interpersonal menjadi sebuah kebutuhan dasar pada kelangsungan hidup manusia. Orang-orang yang melakukan komunikasi antarpribadi tidak hanya di rumah maupun di kantor namun juga ketika mereka berjalan, bekerja, bepergian, membaca koran, berbelanja, ataupun dalam menonton permainan dan film.

Secara umum, komunikasi antarpribadi akan berlangsung dengan percakapan tatap muka. Akan tetapi, hal ini bisa berupa dialog telepon bila individu terhubung secara emosional.

Kita bisa menyimpulkan bahwa dalam kedua individu ini bertukar perasaan, pandangan, serta sikap tentang sebuah masalah apa pun, hal itu pun dikatakan sebagai komunikasi antarpribadi.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Komunikasi Antarpribadi
karya Ngalimun

Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Antarpribadi

beli sekarang

Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli 

Mengutip dari jurnal “Komunikasi Antar Pribadi” yang ditulis oleh Drs. Syahrul Abidin, M.A, ada beberapa arti pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli, berikut yaitu:

 

  1. Joe Ayres

Menurutnya, tidak ada arti yang sama di antara para ahli saat mendefinisikan komunikasi interpersonal. Beberapa orang menandai bahwa komunikasi ini sebagai sebuah tingkatan dari proses berjalannya komunikasi antar manusia.

 

  1. Dean Barnlund

Dean Barnlund mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan sebuah proses komunikasi yang menyangkut paut kan orang lain. Komunikasi interpersonal akan terjadi saat melakukan interaksi yang berfokus dengan isyarat verbal serta nonverbal dan saling berbalas. Bila tidak ada proses pertukaran verbal maupun nonverbal maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai proses komunikasi antarpribadi.

 

  1. Gerald Miller

Gerald Miller memisahkan komunikasi interpersonal dan bukan sebagai komunikasi antarpribadi. Perbedaanya terletak pada sosiologi (keanggotaan kelompok) atau cultural. Komunikasi antarpribadi ini melandaskan pada persepsi serta reaksi pada karakter psikologis unik dari individu.

 

  1. John Stewart dan Gary D’Angelo

Ia mengatakan bahwa komunikasi interpersonal berfokus pada sebuah kualitas komunikasi yang terjalin dari para masing-masing pribadi. Dengan adanya hubungan satu dengan yang lain memiliki berperasaan, keunikan, bermanfaat, serta merefleksikan diri sendiri. Pada komunikasi seseorang bisa bertindak serta memilih perannya sebagai komunikan juga komunikator.

 

  1. Joseph DeVito

Joseph DeVito mengartikan komunikasi interpersonal adalah sebagai proses pengiriman serta penerimaan pesan pada dua orang, maupun kelompok kecil orang yang memberikan efek umpan balik.

 

  1. Barnlund Johannessen

Barnlund Johannessen menjelaskan komunikasi antarpribadi disaat orang-orang yang bertatap muka secara langsung, melakukan interaksi, serta berfokus dengan pertukaran verbal serta nonverbal.

 

  1. Efendi

Menurut Effendi sebuah komunikasi interpersonal merupakan sebuah komunikasi yang bisa terjadi pada dua orang serta melakukan percakapan. Dalam kontak tersebut dapat bertatap muka maupun melalui telepon sehingga dapat menimbulkan timbal balik.

 

Perbedaan Antara Komunikasi Intrapersonal Dan Interpersonal

Intrapersonal maupun interpersonal sendiri adalah dua buah bentuk dasar komunikasi manusia. Dalam kedua jenis komunikasi tersebut menyebar pada seluruh aspek kehidupan manusia. Dari buaian samapai liang kubur, manusia akan terus menerus melakukan komunikasi intrapersonal.

Dibawah ini merupakan perbedaan utama antara kedua jenis komunikasi ini:

 

Berarti

Komunikasi intrapersonal dapat terjadi bila seseorang berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Serta komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran informasi, ide, pendapat ide, bahkan perasaan antara dua orang.

 

Alam

Dalam Komunikasi Intrapersonal ini dapat terjadi pada bentuk penginderaan, pemikiran dan bahkan evaluasi pada diri sendiri. Komunikasi interpersonal ini akan terjadi dalam bentuk pertukaran serta pertukaran informasi maupun gagasan antar orang.

 

Orang yang Terlibat

Pada sebuah komunikasi intrapersonal hanya komunikator lah yang terlibat pada komunikasi intrapersonal. Dan dalam komunikasi Interpersonal ini melibatkan dua orang dalam komunikasi.

 

Penggunaan Media

Komunikasi intrapersonal ini merupakan jenis komunikasi ini tidak memerlukan media apapun. Dan pada komunikasi interpersonal orang perlu menggunakan media verbal maupun nonverbal untuk dapat melakukan komunikasi.

 

Arus informasi

Komunikasi intrapersonal pada pertukaran informasi tidak melampaui pada pikiran seseorang. Serta dalam komunikasi antarpribadi di sini, informasi berpindah dari satu pikiran ke pikiran lain.

 

Visibilitas

Komunikasi intrapersonal tidak akan terlihat di alam. Dan dalam komunikasi antarpribadi sendiri terlihat.

Kamu bisa mempelajari tentang Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani Dlm Organisasi Pendidikan
karya Edi Harapan & Syarwani Ahmad, Dr. Edi Harapan, M,Pd

Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani Dlm Organisasi Pendidikan

Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani Dlm Organisasi Pendidikan

beli sekarang

Teori Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal

Setelah mengetahui pada perbedaan kedua bentuk komunikasi ini menurut para ahli, berikut ini adalah teori komunikasi interpersonal serta intrapersonal yang perlu kita ketahui, yaitu:

Constructivism

Pada teori konstruktivisme ini akan dikenalkan oleh Jesse Delia. Teori ini menyatakan faktor yang melatarbelakangi individu yang berkomunikasi sesuai dengan keinginan mereka dan bagaimana bisa ada komunikator yang jauh lebih sukses dari pada penyampai pesan lainnya.

 

Symbolic Interactionism

Teori interaksi simbolisme merupakan sebuah bagian perspektif sosiologi yang dipengaruhi dari banyak ahli teori, seperti George Herbert Mead serta Herbert Blumer. Teori ini memberikan sebuah gambaran terkait pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi pada membentuk makna pada individu.

Hal pada ini akan berhubungan dengan pada kemampuan memahami gaya komunikasi yang akan digunakan agar bisa mengemukakan tentang dirinya sendiri, maupun dalam memilih bahasa pada berinteraksi dengan orang lain dengan melalui simbol-simbol untuk bisa membentuk masyarakat. Pada saat yang sama, berguna juga sebagai mana salah satu kemampuan tentang menerapkan komunikasi dengan sebagai cara saat membangun personal branding.

 

Attribution Theory

Attribution theory adalah sebuah teori untuk bisa memahami cara setiap individu untuk menguraikan perilaku diri sendiri dan perilaku orang lain. Karena, manusia cenderung akan termotivasi untuk dapat memahami kepribadian serta menjelaskan pada pola perilakunya. Hal ini menurut teori dari Fritz Heider.

 

Fundamental Interpersonal Relationship Orientation Theory

Apakah kita bisa menyadari bisa pada setiap individunya akan termotivasi untuk dapat memenuhi inklusi maupun kebutuhan merasa dimiliki? Kemudian pada kontrolnya, yaitu dengan pada kebutuhan membentuk interaksi pada lingkungan sekitar, serta afeksi sebagai kebutuhan ingin disukai, serta menjalin hubungan. Teori ini sudah dikenalkan oleh William Schutz.

 

Action Assembly Theory

Pada teori action assembly theory mengarah untuk dapat menjelaskan dari mana pikiran kita berasal, lalu bagaimana kita dapat mengartikan berbagai pemikiran tersebut pada komunikasi verbal serta nonverbal. Action assembly theory ini telah dikenalkan oleh seorang ahli bernama John Green.

 

Communication Accommodation Theory

Pada prinsip selain akan menitikberatkan dengan latar belakang serta cara individu memodifikasi perilaku komunikasi dengan situasi tentunya yang akan selalu berbeda. Pada teori ini telah dikembangkan oleh Howard Giles, dkk.

 

Social Penetration Theory

Pada teori social penetration theory menggambarkan bagaimana self-disclosure dapat menggerakkan sebuah hubungan maupun proses komunikasi dari superficial ke bagian intim. Ini merupakan sebuah teori pertama yang telah dikenalkan oleh Irving Altman serta Dalmas Taylor tentang bagaimana perubahan pada pola komunikasi yang berdampak pada perubahan sebuah hubungan.

 

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal

Telah dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) yang telah memaparkan klasifikasi sebuah komunikasi interpersonal yang menjadi sebuah interaksi intim, percakapan sosial, interogasi maupun dalam sebuah pemeriksaan serta wawancara.

 

Interaksi intim

Interaksi intim telah termasuk pada komunikasi di antara anggota famili, teman baik, serta orang-orang yang telah memiliki ikatan emosional yang kuat.

 

Percakapan sosial

Percakapan sosial menjadi sebuah interaksi untuk dapat menyenangkan seseorang dengan sederhana. Dalam tipe komunikasi tatap muka ini sangat penting bagi sebuah pengembangan hubungan informal pada organisasi.

 

Interogasi atau pemeriksaan

Interaksi yang terjadi pada antara seseorang yang ada dalam kontrol, bisa meminta bahkan juga bisa untuk menuntut sebuah informasi dari yang lain.

 

Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara komunikasi interpersonal yang mana dua orang terlibat pada percakapan yang berbentuk tanya jawab.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Teori Komunikasi Antarpribadi
karya M. Budyatna Leila Mona Ganiem

Teori Komunikasi Antarpribadi

Teori Komunikasi Antarpribadi

beli sekarang

Tujuan Komunikasi Interpersonal

Telah Dijelaskan sebanyak 6 tujuan, antara lain:

Menemukan Diri Sendiri.

Salah satu yang dapat menjadi sebuah tujuan komunikasi interpersonal yaitu pada menemukan personal maupun pada pribadi. Ketika kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain sehingga kita belajar banyak tentang diri kita maupun pada orang lain. Komunikasi interpersonal ini juga memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat berbicara tentang apa yang kita sukai, maupun mengenai diri kita. Dengan membahas diri kita dengan orang lain, kita juga memberikan pada sebuah sumber balikan yang akan sangat luar biasa pada perasaan, pikiran, serta dalam tingkah laku kita.

 

Menemukan Dunia Luar.

Hanya dengan komunikasi interpersonal yang bisa menjadikan kita memahami lebih banyak tentang diri kita serta juga orang lain yang berkomunikasi dengan kita.

 

Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti.

Dalam salah satu keinginan orang yang terbesar akan menjadi bentuk pada memelihara sebuah hubungan dengan orang lain.

 

Berubah Sikap Dan Tingkah Laku.

Banyak waktu yang dapat kita dapat dipergunakan untuk bisa mengubah sikap serta dalam tingkah laku orang lain dengan pertemuan dalam interpersonal

 

Untuk Bermain dan Kesenangan.

Dalam bermain dalam mencakup semua aktivitas yang bisa mempunyai tujuan utama dalam mencari sebuah kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita dengan waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita serta cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu.

 

Untuk Membantu.

Para ahli psikologi klinis ahli kejiwaan, serta terapi menggunakkan teknik komunikasi interpersonal saat kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan para kliennya. Kita semua juga bisa berguna membantu orang lain pada interaksi interpersonal kita di dalam sehari-hari. Contoh kita dapat untuk menyemangatkan seorang teman ketika mengalami putus cinta.

 

Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Sebuah efektivitas dalam Komunikasi Interpersonal tentunya dimulai dengan lima kualitas umum, berikut penjelasannya:

1. Keterbukaan (Openness)

Kualitas dalam keterbukaan ini akan mengacu pada paling tidak sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.

  • Komunikator interpersonal yang bersifat efektif wajib dapat terbuka dengan lawan bicaranya. Hal tersebut tidaklah berarti bahwa kamu harus membukakan seluruh isi riwayat hidupnya.
  • Aspek keterbukaan ini mengarah pada kesediaan komunikator untuk dapat bereaksi secara jujur dengan stimulus yang datang.
  • Aspek ketiga menyangkut pada “kepemilikan” perasaan serta pikiran. Terbuka pada artinya adalah mengakui dalam perasaan serta pikiran yang dilontarkan yaitu milik kita serta kita pula bertanggung jawab atasnya.

2. Empati (empathy)

Henry Backrack (1976) mengartikan empati merupakan sebagai  ”kemampuan seseorang untuk bisa ‘mengetahui’ apa saja yang sedang dialami pada orang lain ketika saat tertentu. Berempati adalah merasakan sesuatu sama seperti orang lain yang mengalaminya, berada di sebuah kapal yang sama dan juga merasakan perasaan yang sama begitupun dengan cara yang sama.

 

3. Sikap mendukung (supportiveness)

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Konsepnya dilakukan berdasarkan oleh karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak bisa berlangsung pada suasana yang tidak dapat mendukung. Kita bisa memperlihatkan sikap mendukung nya dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategic, provisional, bukan sangat yakin.

 

4. Sikap positif (positiveness)

Kita dapat mengkomunikasikan sikap positif kita pada komunikasi interpersonal dengan dua cara:

  • Dengan menyatakan sikap positif kita secara positif bisa mendorong orang menjadi teman berinteraksi. Sikap positif yang mengacu sedikitnya dua aspek dari sebuah komunikasi interpersonal.
  • Perasaan positif untuk situasi komunikasi  ini pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (Equality)

Tidak akan pernah ada dua orang yang bisa benar-benar setara dalam semua hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, dalam komunikasi interpersonal ini akan lebih efektif jika suasananya setara. Maksudnya, diperlukan pengakuan secara diam-diam bahwa pada kedua pihak sama-sama bernilai atau berharga, serta bahwa masing-masing pihak ini memiliki sebuah hal yang penting untuk bisa disumbangkan.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis
karya Dr. A. Supratiknya

Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis

Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis

beli sekarang

Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal

Terdapat lima aspek yang menjadi ciri-ciri dalam komunikasi interpersonal, antara lainnya:

  • Komunikasi interpersonal ini akan biasa terjadi dengan spontan serta tanpa tujuan terlebih dahulu. Artinya, pada umumnya komunikasi interpersonal ini akan terjadi dengan kebetulan atau tanpa adanya rencana sehingga akan terjadi secara spontan.
  • Komunikasi jenis ini memiliki akibat yang direncanakan juga tidak terencana.
  • Komunikasi interpersonal umumnya akan berlangsung berbalasan. Salah satu yang akan menjadi ciri khas komunikasi interpersonal yaitu adanya timbal balik bergantian pada saling memberi serta menerima informasi antara komunikator dan komunikan yang secara bergantian yang mana akan tercipta suasana dialogis.
  • Komunikasi interpersonal kebanyakan dalam suasana kedekatan maupun cenderung keakraban. Untuk dapat mengarah dalam suasana yang kedekatan, keakraban tentunya pada kedua belah pihak ini, komunikator serta komunikan harus berani untuk membuka hati, serta siap untuk menerima keterbukaan terhadap pihak lain.
  • Komunikasi interpersonal pada tahapannya akan lebih menonjol pendekatan psikologis dibanding dengan sosiologisnya. Hal tersebut karena dalam unsur keakraban maupun kedekatan yang terbatas pada dua maupun dengan paling banyak tiga individu saja yang dapat terlibat. Pada akhirnya faktor-faktor inilah yang bisa mempengaruhi kejiwaan seseorang lebih mudah untuk bisa terungkap pada komunikasi tersebut.

 

Proses Komunikasi Interpersonal 

De Vito menjelaskan model komunikasi interpersonal secara umum. Berdasarkan jurnal “Proses Komunikasi Interpersonal Bawahan Tuna Rungu-Wicara dengan Atasannya” yang di tulis oleh Immanuel Khomala Wijaya, pada bagian model ini digunakan untuk proses komunikasi interpersonal.

1. Pengirim (Source) dan Penerima (Receiver) Pesan

Dalam komunikasi interpersonal terdapat dua orang maupun lebih yang berkomunikasi. Salah satu orang akan mengirim pesan sementara orang yang lainnya menerima serta menerjemahkan pesan tersebut. Dalam berkomunikasi sendiri ada proses decoding serta encoding.

Decoding merupakan sebuah kegiatan memberi makna pada pesan yang disampaikan. Sementara untuk encoding sendiri adalah sebuah kegiatan memproduksi pesan. Dalam kedua aktivitas tersebut menggambarkan proses sebuah komunikasi interpersonal. Contoh komunikasi interpersonal encoding adalah ketika berbicara maupun menulis. Sementara untuk decoding dilakukan ketika mendengar serta membaca.

 

2. Message (pesan)

Pesan merupakan sebuah sinyal yang dapat bekerja sebagai stimulus untuk komunikan (receiver). Pesan itu sendiri dapat berbentuk rasa, bau, suara, visual, serta kombinasinya. Pesan ini dapat dilakukan secara tidak sengaja, terencana, serta asal bicara. Dalam komunikasi interpersonal dapat mengirim serta menerima pesan yang dapat diekspresikan secara verbal maupun non verbal. Pesan nonverbal dapat berupa gestur gerak mulut, tangan, bahkan mata.

 

3. Feedback (umpan balik)

Dalam proses menyampaikan pesan akan menerima proses umpan balik. Feedback merupakan sebuah reaksi yang muncul disaat seseorang menyampaikan pesan. Orang yang menerima pesan ini dapat bisa mendengar serta menulis pada pesan tersebut.

 

4. Kalimat pembuka

Kalimat pembuka ini akan berisi kumpulan informasi yang bisa diberikan dalam sebagai pengantar, sebelum informasi utama. Kalimat pembuka maupun feedforward ini dapat bertujuan untuk meyakinkan untuk orang yang menerima pesan supaya dapat lebih dimengerti.

 

5. Channel atau Media

Pada proses komunikasi ini membutuhkan media untuk bisa menyalurkan pesan sampai ke penerima. Media dalam sebuah komunikasi interpersonal ini sendiri dapat berupa email, telepon, ataupun bertemu secara langsung.

 

6. Noise (hambatan)

Dalam sebuah komunikasi interpersonal terdapat hambatan yang mengganggu. Hambatan ini dapat menghalangi penerima pesan dalam memproses informasi. Orang yang akan menerima pesan ini dapat salah paham. Contoh hambatan pada komunikasi interpersonal yaitu ketika mati listrik yang dapat menyebabkan saluran komunikasi bisa terhambat.

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah