Sosial Budaya

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba
Written by Umam

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba – Grameds, kalau mengingat permainan tradisional yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru ya? Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Permainan tradisional tidak kalah seru dengan permainan games yang ada di gadget lho, Grameds. Mau tahu apa saja permainan tradisional yang seru, yang perlu Grameds coba? Yuk, baca artikel ini ya!

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba

1. Gangsing

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba

Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki.  Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya.

Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama.

Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, Grameds. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Jika berminat untuk membeli gasing, Grameds bisa membelinya di marketplace ternama dengan banyak pilihan model/jenis dan juga harga yang sangat beragam.

2. Ular Naga

src: google.com

Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”. Jika kita mendengar nyanyian tersebut rasanya tidak asing ya, Grameds. Ya, nyanyian tersebut merupakan nyanyian khas dalam permainan tradisional ular naga.

Kenapa dinamai ular naga ya? Karena dalam permainan ini pemainnya membentuk barisan yang panjang seperti ular. Cara bermain permainan ini dimulai dari 2 orang yang membentuk jalan untuk dilewati barisan ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang.

Kemudian, 2 orang yang menjaga jalan menangkap 1 orang dari barisan ular yang melewati nya. Lalu, yang terperangkap tersebut memilih akan mengikuti tim A atau tim B.

Setelah habis semua barisan ular, selanjutnya dimulailah perebutan anggota yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim. Permainan ular naga ini tidak mengenal usia lho, Grameds. Jadi, siapapun bisa bermain bersama-sama. Wah, seru sekali ya!

3. Egrang

src: mommyasia.id

Egrang merupakan permainan tradisional yang menggunakan 2 tongkat bambu berukuran tinggi 150 cm dan diberi pijakan kaki di bawah nya, dimana seseorang bisa berdiri di atas pijakan kaki tersebut dan berjalan dalam ketinggian dan keseimbangan.

Permainan tradisional egrang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari China. Grameds, uniknya lagi sebutan egrang ini berbeda-beda di setiap daerah. Seperti di Kalimantan disebutnya Batungkau, di Jawa Tengah disebutnya Jangkungan, di Bengkulu disebutnya Ingkau, dan di Sumatera Barat disebutnya Tengkak-tengkak.

Namun, masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Egrang. Permainan tradisional egrang ini tidak hanya di Indonesia, Grameds. Beberapa negara lainnya juga ada permainan tradisional egrang ini, seperti di beberapa negara Eropa dan Jepang. Jika dilihat, permainan egrang ini sangat mudah sekali dilakukan.

Namun, cara bermain permainan tradisional ini membutuhkan keseimbangan yang baik karena pemain berdiri diatas pijakan kaki dan berjalan dengan tongkat bambu ini. Jika tidak seimbang, pemain bisa terjatuh dari tongkat.

Permainan tradisional egrang ini  memiliki makna yang sangat dalam jika diteliti dengan nilai kehidupan karena permainan ini dimainkan dengan niat yang kuat. Saat kaki sudah dipijakkan di tongkat bambu, kemudian badan sedikit dicondongkan ke depan untuk berjalan maka Grameds tidak boleh ragu-ragu untuk terus berjalan. Pemain harus berjalan cepat dan seimbang agar tidak jatuht.

Sama hal nya dengan nilai kehidupan, ketika kita sudah mengambil keputusan kita harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikan dan tidak boleh ragu-ragu. Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, dan keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan egrang ini.

Permainan egrang ini tidak mengenal usia juga dalam memainkannya. Anak-anak atau orang dewasa pun bisa memainkannya, asal ada niat, tekad, dan keberanian. Ayo lestarikan permainan ini dengan mengajak teman-teman Grameds untuk bermain enggrang dan permainan tradisional lainnya agar tidak hilang dengan adanya kemajuan teknologi melalui buku Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia.

beli sekarang

4. Kucing-kucingan

src: infocatdog.com

Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus.

Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing.

Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan  tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya.

Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapapun. Permainan kucing-kucingan ini juga bisa mengasah kelincahan lho, Grameds. Kamu wajib mencoba permainan kucing-kucingan yang seru ini!

5. Engklek

src: gln.kemdikbud.go.id

Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dengan gambar kotak-kotak. Kemudian, melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek ini bisa dimainkan dengan perorangan atau berkelompok, laki-laki dan perempuan juga bisa memainkan permainan ini. Istilah permainan engklek berasal dari Jawa.

Di setiap daerah permainan ini memiliki nama masing-masing. Di Riau disebutnya Setatak, di Jambi disebutnya Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba disebut nya Marsitekka. Cara bermain permainan ini dimulai dengan menggambar kotak-kotak pada media tanah yang datar.

Kemudian, setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Sebelum melompat, pemain yang bergiliran melompat harus melempar batu ke dalam kotak-kotak sesuai urutannya. Jika terjatuh pada saat melompat, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran pemain.

Dalam permainan ini, keseimbangan sangat dibutuhkan. Sebab, selain tidak boleh jatuh pemain juga dilarang menginjak garis-garis sepanjang kotak. Ada macam-macam jenis susunan kotak pada permainan ini. Ada bentuk pesawat, bentuk gunung, dan bentuk baling-baling.

6. Bakiak

src: godongijo.com

Permainan Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. 

Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu Terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga.

Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.

Permainan ini juga tidak mengenal usia, sehingga siapapun bisa mengikutinya. Manfaat dari permainan ini banyak lho, Grameds. Bermain bakiak bisa melatih koordinasi anggota tubuh yaitu gerakkan tubuh dan kaki secara bersamaan.

Bermain bakiak bisa melatih kesabaran karena membutuhkan konsentrasi, keseimbangan, dan kekompakkan antar pemain untuk melangkah agar tidak terjatuh. Bermain bakiak juga melatih kerjasama karena ketika bermain pemain harus kompak dalam melangkah agar tidak terjatuh dan bisa terus melangkah sampai garis finish.

Melalui berbagai permainan tradisional, kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual yang dimiliki. Oleh sebab itu, buku Kumpulan Permainan Tradisional Nusantara ini hadir dengan harapan menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan anak melalui permainan.

beli sekarang

7. Congklak

src: inibaru.id

Permainan congklak merupakan permainan tradisional Indonesia yang sangat digemari terutama anak perempuan. Permainan ini sudah dikenal di Indonesia terutama pulau Jawa sejak lama.

Pada zaman dahulu, untuk golongan istana biasanya bermain congklak dengan menggunakan papan congklak yang berukir mewah, sedangkan untuk golongan rakyat biasa bermainnya dengan mengorek lubang di dalam tanah dan menggunakan biji-bijian. Permainan congklak memiliki nama yang berbeda-beda di tiap daerah.

Di Jawa disebutnya congklak, dakon, atau dakonan, di Sumatera disebutnya dengan Congkak, di Lampung disebutnya dengan Dentuman Lamban, di Sulawesi disebutnya dengan Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, dan Nogarata, di Malaysia lebih dikenalnya dengan sebutan Congkak.

Cara bermain permainan ini yaitu dilakukan dengan 2 orang dengan menggunakan papan congklak dan 98 buah biji congklak. Papan congklak sangat beraneka ragam jenisnya, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bijinya ada yang terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik.

Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang, 14 buah lubang kecil-kecil yang saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya.

Setiap lubang kecil diisi dengan biji congklak dan 2 buah lubang besar dianggap sebagai pemilik masing-masing pemain. Sebelum permainan dimulai, tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji congklak.

Pemain saling duduk berhadapan. salah satu pemain yang mulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya dilakukan demikian dengan berlawanan arah jarum jam.

Bila biji congklak habis dilubang kecil yang berisi biji congklak lainnya, pemain bisa mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi setiap lubang seperti sebelumnya sampai biji congklak habis.

Dalam permainan ini, pemain dianggap selesai jika pemain tidak memiliki biji congklak lagi dalam setiap lubang kecilnya dan pemenangnya dilihat dari banyaknya biji congklak yang ada di dalam lubang besar milik masing-masing pemain.

Congklak dengan sangat mudah ditemukan pada market place ternama di Indonesia, mulai dari congklak yang terbuat dari bahan pelastik sampai congklak yang di buat dari bahan kayu ukiran khas Indonesia. Wah seru ya Grameds?

8. Ketapel

src: made-blog.com

Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya.

Eits, asal jangan berburu buah-buahan di pohon milik tetangga maupun orang lain ya Grameds 😀 Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm.

Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan.

Ketapel sekarang ini juga sudah banyak tersedia berbagai marketplace ternama di Indonesia dengan jenis dan harga yang beragam. Untuk lebih mengenal permainan ketapel serta permainan tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Ensiklopedia Negeri Permainan Tradisional yang ada di bawah ini.

beli sekarang

9. Benteng

src: kisspary.com

Permainan benteng merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya.

Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati.

Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi.

Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing.

Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”.

Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki.

10. Rangku Alu

src: damaruta.com

Permainan Rangku Alu merupakan permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku Alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan.

Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain Rangku Alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri.

Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku Alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri, Grameds. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal.

Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset.

11. Boi-boian

src: boomastis.com

Permainan boi-boian merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”.

Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan.

Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan.

Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan bola. Wah, seru juga ya Grameds permainan ini. Secara tidak langsung, permainan ini mengajarkan untuk bersikap sportif dan tanpa melakukan kecurangan agar permainan tetap seru dan menyenangkan.

12. Bola Bekel

src: dictio.id

Permainan bola bekel merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Permainan bola bekel ini merupakan permainan dengan menggunakan bola karet dan 7 bijih bekel. Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan.

Namun, tidak sedikit juga anak laki-laki bermain bola bekel. Permainan bola bekel dimainkan perorangan, tidak bisa berkelompok. Di Jawa Barat, permainan ini lebih dikenal dengan sebutan Bekel dan Kuwuk.

Cara bermain bola bekel ini sangat mudah. Permainan bola bekel dimulai dengan melambungkan bola karet kemudian dengan diikuti dengan menabur biji bekel. Saat bola melambung ke atas, pemain mengambil biji bekel yang terserak sesuai tingkatannya.

Peraturan dalam permainan bola bekel, jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap maka pemain dikatakan gugur dan dilanjut dengan pemain selanjutnya yang sudah menunggu. Pelajari permainan tradisional lainnya dalam buku Sd/Mi Kl 3 Buku Teks Tematik Terpadu Tema Mengenal Olah Raga& Permainan Tradisional dibawah ini.

beli sekarang

13. Petak Umpet

src: indozone.id

Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat mudah dilakukan. Permainan ini sudah ada sejak lama dan menjadi permainan tradisional di seluruh negara. Inti permainan ini yaitu menemukan orang yang bersembunyi. Orang yang pertama kali ditemukan saat bersembunyi, dinyatakan gugur dan akan bergantian dengan si pencari.

Permainan petak umpet ini bisa dilakukan minimal 2 orang dan lebih seru jika dimainkan dengan banyak pemain. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Sebelum petak umpet dimulai, biasanya pemain melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang akan menutup mata untuk mencari teman-teman yang akan bersembunyi.

Permainan ini bermanfaat untuk melatih dalam hal sosialisasi dengan teman, aktif, melatih sportifitas pada mereka yang menang atau kalah, berdiskusi, dan tak lepas dari perasaan senang.

14. Gundu/Kelereng

Permainan Gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki. Banyak dari anak laki-laki tersebut yang mengoleksi kelereng hingga 1 kaleng biskuit dengan berbagai macam motif dan ukuran. Permainan kelereng atau gundu di tiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda.

Di Jawa menyebutnya dengan Neker, di Sunda disebutnya dengan Kaleci, di Palembang disebutnya dengan Ekar, dan di Banjar disebutnya dengan Kleker. Cara bermain kelereng, biasanya dengan menggambar lingkaran dan menaruh kelereng yang akan dilombakan.

Setelah itu, secara bergantian pemain akan menyentilkan kelereng mereka ke kelereng lawan yang ada di dalam lingkaran. Jika setelah menyentil kelereng dan mengenai kelereng yang ada di dalam sampai keluar lingkaran, kelereng tersebut akan menjadi miliknya. Bermain kelereng atau gundu ini juga memiliki banyak manfaatnya.

Manfaat utama yang didapat yaitu berkembangnya saraf motorik, melatih kejujuran, melatih kesabaran, melatih kemampuan berpikir, melatih kepercayaan diri, meningkatkan ketelitian, dan yang lebih penting melatih interaksi sosial dengan teman-temannya.

Bagaimana Grameds, banyak sekali ya permainan tradisional yang sangat seru jika dimainkan? Grameds, bisa mencoba bermain dengan adik, kakak, ataupun orang tua. Selain, memiliki banyak manfaatnya bermain permainan tradisional bersama orang tua bisa mengajak mereka bernostalgia pada masa kecil mereka, lho.

Tapi, untuk saat ini bermainnya #diRumahAja ya, Grameds. Walaupun #diRumahAja tidak kalah seru nya kok dengan bermain di luar! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Erika



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.