Sosial Budaya

Minuman Khas Betawi: Segarnya Warisan Kuliner Ibukota

Written by Vania Andini

minuman khas betawi – Pernah nggak kalian mencicipi minuman khas Betawi yang segar dan penuh warna? Dari bir pletok yang hangat dengan aroma rempah, hingga es selendang mayang yang manis dan menyegarkan, minuman tradisional Betawi bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita budaya dan sejarah Ibukota.

Artikel ini akan mengajak Grameds menelusuri ragam minuman Betawi yang melegenda, lengkap dengan keunikan rasa, bahan tradisional, dan filosofi di balik setiap tegukannya.

Sejarah dan Asal Usul Minuman Betawi 

Minuman khas Betawi tidak hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga cermin sejarah dan budaya masyarakat Jakarta. Ragam minuman ini lahir dari perpaduan budaya lokal dan pengaruh berbagai suku serta bangsa yang pernah singgah di Batavia, seperti Cina, Belanda, dan Arab.

Awal Mula Minuman Betawi

  • Abad ke-17 hingga ke-19: Saat Batavia menjadi pusat perdagangan, masyarakat Betawi mulai mengembangkan minuman dari rempah lokal, santan, gula aren, dan bahan alami lain.
    Pengaruh budaya luar: Minuman seperti bir pletok terinspirasi dari minuman rempah Tionghoa, sedangkan es selendang mayang dipengaruhi teknik pencampuran gula dan tepung dari Jawa dan Melayu.
  • Tujuan awal: Selain sebagai pelepas dahaga, minuman ini juga digunakan untuk kehangatan tubuh, pengobatan sederhana, dan ritual adat tertentu.

Karakteristik Minuman Betawi Tradisional

Minuman Ciri Khas Fungsi Sosial/Budaya
Bir Pletok Rebusan rempah seperti jahe, kayu manis, serai, merica Hangatkan tubuh, diminum saat acara adat, simbol keakraban
Es Selendang Mayang Tepung berwarna, santan, gula merah cair Sajian di pesta pernikahan, tradisi Betawi, simbol keberuntungan
Bandrek Betawi Jahe merah, gula merah, santan Minuman penghangat tubuh, diminum saat cuaca dingin
Bajigur Betawi Santan, gula aren, daun pandan Minuman santai di malam hari, simbol keramahan

Filosofi dan Makna Budaya

Minuman Betawi lebih dari sekadar rasa, mereka memiliki makna simbolis dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kebersamaan: Banyak minuman disajikan saat kumpul keluarga atau tetangga.
  • Kehangatan: Minuman berbahan jahe dan rempah melambangkan semangat dan energi positif.
  • Tradisi: Minuman tertentu selalu hadir dalam acara adat dan perayaan, menjaga kelangsungan budaya Betawi.

Perkembangan Hingga Era Modern

Seiring waktu, minuman Betawi tradisional tetap bertahan dan beradaptasi:

  • Diminum di warung, pasar malam, atau kafe modern.
  • Dikreasikan dengan varian rasa dan tampilan baru, misalnya bir pletok kemasan botol atau es selendang mayang dengan topping modern.
  • Tetap mempertahankan nilai tradisi dan keaslian rasa, sehingga generasi muda pun bisa menikmati sekaligus mengenal budaya leluhur.

Bir Pletok: Minuman Rempah Hangat Khas Betawi

Bir Pletok adalah salah satu minuman paling legendaris dari Betawi. Meskipun namanya mengandung kata “bir”, minuman ini bebas alkohol dan terbuat dari rebusan rempah tradisional yang kaya aroma dan rasa. Bir Pletok sering diminum untuk menghangatkan tubuh di malam hari atau saat udara dingin, serta menjadi simbol keramahan dan budaya Betawi.

Asal Usul Bir Pletok

  • Diciptakan pada era Belanda di Batavia, saat masyarakat Betawi menginginkan minuman hangat yang aman diminum anak-anak dan keluarga.
  • Menggunakan rempah lokal seperti jahe merah, kayu manis, serai, dan merica sebagai pengganti minuman keras yang dibawa penjajah.
  • Diminum sebagai penghangat tubuh dan penambah stamina, terutama di malam hari atau saat musim hujan.

Bahan Utama dan Cara Membuat

Bahan Fungsi
Jahe merah Memberi rasa hangat dan pedas lembut, menambah stamina
Kayu manis Memberikan aroma khas dan rasa manis alami
Serai Menyegarkan aroma dan menambah kehangatan
Merica hitam Memberi sensasi hangat di tenggorokan
Kayu secang Memberikan warna merah alami pada minuman
Gula merah Memberi rasa manis khas Betawi

Cara sederhana: Semua rempah direbus dengan air, kemudian disaring dan disajikan hangat. Beberapa versi dikocok hingga berbusa sebelum disajikan agar tampak lebih menarik.

Khasiat dan Manfaat

  • Menghangatkan tubuh di cuaca dingin atau malam hari.
  • Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh berkat kandungan jahe dan rempah.
  • Menenangkan tubuh dan pikiran, aromanya yang khas membantu relaksasi.
  • Sosial budaya: Sering disajikan saat berkumpul atau acara adat, menjadi simbol keramahan.

Fakta Menarik

  • Bir Pletok dapat dikonsumsi anak-anak karena bebas alkohol.
  • Warna merah alami berasal dari kayu secang, bukan pewarna buatan.
  • Minuman ini dulunya sering dibawa saat perjalanan jauh untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
  • Kini, Bir Pletok juga tersedia dalam kemasan modern siap minum di kafe atau toko oleh-oleh khas Betawi.

Minuman Tradisional Segar Ala Betawi

Selain minuman hangat seperti Bir Pletok dan Bandrek, Betawi juga memiliki beragam minuman segar yang manis, berwarna menarik, dan menyegarkan. Minuman ini sering dijumpai di pasar tradisional, festival budaya, dan acara pernikahan. Selain menyegarkan, minuman segar ini juga memiliki nilai budaya dan estetika tersendiri.

1. Ragam Minuman Segar Betawi

Nama Minuman Bahan Utama Ciri Khas Kapan Disajikan
Es Selendang Mayang Tepung berwarna, santan, gula merah cair Warna-warni, manis, legit Acara adat, pernikahan, pasar tradisional
Es Cendol Betawi Tepung beras/hijau, santan, gula merah Lembut, manis, kenyal Saat siang hari, buka puasa
Es Doger Tape singkong, santan, susu kental manis, sirup Aroma fermentasi tape khas, manis dan creamy Festival kuliner dan pasar malam
Es Kopyor Kelapa muda, santan, sirup Segar, manis, ringan Kegiatan keluarga dan acara tradisi

2. Keunikan dan Filosofi

  • Visual Menarik: Warna-warni minuman tradisional Betawi sering melambangkan keceriaan dan perayaan.
  • Sosial Budaya: Disajikan saat acara adat, pernikahan, dan kumpul keluarga, mempererat hubungan sosial.
  • Bahan Alami: Menggunakan santan, gula merah, tape, dan bahan lokal sehingga tetap sehat dan autentik.

3. Tips Menikmati Minuman Tradisional Segar

  • Sajikan dingin atau dengan es batu untuk sensasi menyegarkan maksimal.
  • Campurkan rempah ringan seperti pandan atau daun suji untuk aroma khas Betawi.
  • Bisa dikreasikan dengan topping modern seperti jelly, buah potong, atau kacang agar menarik generasi muda.

Bahan dan Rahasia Rasa Minuman Betawi

Keunikan minuman khas Betawi tidak hanya terletak pada bentuk dan warna, tetapi juga pada kombinasi bahan alami yang menghasilkan rasa khas. Rahasia cita rasa ini diwariskan turun-temurun dan tetap dipertahankan hingga kini.

1. Bahan Utama yang Sering Digunakan

Bahan Fungsi dalam Minuman Contoh Minuman
Jahe Memberi rasa hangat, pedas lembut, meningkatkan stamina Bir Pletok, Bandrek
Gula merah Memberi rasa manis alami dan aroma khas Es Selendang Mayang, Bajigur
Santan Menambah tekstur lembut dan gurih Es Selendang Mayang, Es Doger
Rempah lain (kayumanis, serai, merica) Memberi aroma khas dan menambah kehangatan Bir Pletok, Bandrek
Tepung beras / tepung ketan Membentuk tekstur kenyal pada bola atau cendol Es Selendang Mayang, Wedang Ronde
Tape singkong / kelapa muda Menambah rasa manis alami dan aroma fermentasi Es Doger, Es Kopyor

2. Rahasia Rasa Khas Minuman Betawi

  1. Perpaduan Rempah dan Gula: Kombinasi rempah hangat dan gula merah memberi rasa manis-pedas yang unik.
  2. Penggunaan Santan Segar: Memberikan tekstur lembut dan gurih, menyeimbangkan rasa manis dan pedas.
  3. Tekstur dan Warna yang Menarik: Tepung ketan, cendol, atau tape memberi sensasi kenyal dan visual menggugah selera.
  4. Aroma Rempah yang Menggoda: Serai, kayumanis, dan jahe menghasilkan aroma khas yang menenangkan.
  5. Penyajian Tradisional: Banyak minuman disajikan dalam gelas atau wadah tradisional, menambah pengalaman autentik saat menikmatinya.

3. Tips Agar Rasa Tetap Otentik

  • Gunakan bahan alami dan hindari pewarna atau pemanis buatan.
  • Rebus rempah hingga keluar aroma maksimal sebelum dicampur dengan bahan lain.
  • Sajikan hangat untuk minuman rempah atau dingin untuk minuman segar, sesuai tradisi.

Minuman Betawi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Tradisi 

Minuman khas Betawi bukan hanya soal rasa, tetapi juga bagian penting dari budaya dan keseharian masyarakat Jakarta. Dari kegiatan santai hingga acara adat, minuman ini selalu hadir membawa kehangatan, kebersamaan, dan identitas budaya.

Kehidupan Sehari-hari

  • Minuman Hangat: Bir Pletok, Bandrek, dan Bajigur sering diminum di malam hari atau saat cuaca dingin, membantu menghangatkan tubuh dan menjaga stamina.
  • Minuman Segar: Es Selendang Mayang, Es Doger, dan Es Kopyor diminum pada siang hari atau saat berkumpul dengan keluarga, memberikan kesegaran dan keceriaan.
  • Minuman Penambah Energi: Rempah-rempah alami dalam minuman tradisional membantu mengembalikan energi setelah aktivitas sehari-hari.

Peran dalam Tradisi dan Acara Adat

Minuman Kegiatan Tradisional Makna Budaya
Bir Pletok Acara adat, pengajian, kumpul keluarga Simbol keramahan dan kehangatan
Es Selendang Mayang Pernikahan, perayaan adat Melambangkan keberuntungan dan keceriaan
Bajigur Malam hari atau gotong royong Menyatukan warga dan meningkatkan keakraban
Es Doger Festival budaya dan pasar malam Menghibur dan menyegarkan pengunjung

Minuman Betawi sebagai Identitas Budaya

  • Minuman tradisional mewakili karakter Betawi: hangat, bersahaja, penuh warna, dan ramah.
  • Menjadi media pelestarian budaya karena resep turun-temurun diajarkan dari generasi ke generasi.
  • Memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan yang ingin mengenal Jakarta dan masyarakat Betawi.

Penutup

Minuman khas Betawi adalah perpaduan rasa, aroma, dan budaya yang unik. Dari hangatnya Bir Pletok hingga segarnya Es Selendang Mayang, setiap tegukan tidak hanya menyegarkan tubuh tetapi juga menghidupkan tradisi dan kebersamaan masyarakat Jakarta. Kekayaan rempah dan bahan alami yang digunakan menjadikan minuman Betawi lezat, sehat, dan penuh makna, menjadikannya warisan kuliner yang tetap melegenda dan patut dilestarikan oleh generasi kini dan mendatang.

Rekomendasi Buku

26 Minuman Tradisional Khas Yogyakarta Dari Bir Jawa Sampai Wedang Uwuh

Yogyakarta tak hanya terkenal dengan destinasi wisatanya, tetapi juga kekayaan minuman tradisional yang segar, hangat, dan menyehatkan. Buku ini mengajak pembaca menyelami 26 resep minuman khas Jogja, mulai dari Bir Jawa yang bertransformasi menjadi Wedang Uwuh hingga Wedang Ronde, Setup, Bandrek, dan Wedang Salam.

Setiap resep menghadirkan cita rasa rempah autentik serta manfaat kesehatan seperti menghangatkan tubuh dan mengatasi lelah. Ditulis oleh peneliti dan praktisi kuliner tradisional, buku ini menjadi panduan lengkap untuk memahami, menikmati, dan mengembangkan minuman tradisional Jogja—sebuah warisan nusantara yang siap dinikmati dan dipromosikan ke dunia.

About the author

Vania Andini

Gramedia Literasi