Sosial Budaya

Menyelami Kehidupan Sosial Budaya Thailand: Negeri Gajah Putih yang Penuh Warna

Written by Shaza Zahra

bagaimana keadaan sosial budaya di thailand – Halo Grameds! Thailand yang dikenal sebagai Negeri Gajah Putih adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang menarik untuk dikulik.

Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, Thailand memiliki identitas budaya yang kuat dan terus berkembang hingga sekarang.

Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek keadaan sosial budaya Thailand, mulai dari komposisi etnis dan agama hingga fakta-fakta menarik Negara Tanah Senyum ini. Yuk, Grameds, simak untuk penjelasan lengkapnya!

Demografis dan Komposisi Etnis di Thailand

Thailand memiliki populasi sekitar 69,9 juta jiwa (perkiraan 2021) yang tersebar di 77 provinsi . Komposisi etnis Thailand sangat beragam, dengan suku Thai sebagai kelompok mayoritas (sekitar 75-97,5% tergantung sumber) . Kelompok etnis lainnya termasuk keturunan Tionghoa (14%), Melayu (3%), serta suku-suku seperti Khmer, Hmong, Karen, dan lainnya (8%) . Selain itu, terdapat komunitas ekspatriat dan wisatawan asing yang signifikan, terutama di daerah perkotaan dan destinasi wisata.

Keberagaman etnis ini berkontribusi pada kekayaan budaya Thailand, dengan setiap kelompok membawa tradisi, bahasa, dan praktik keagamaan yang unik. Meskipun terdapat keragaman, masyarakat Thailand umumnya hidup harmonis dengan semangat toleransi yang tinggi, Grameds.

Agama dan Kepercayaan

Agama memainkan peran sentral dalam kehidupan sosial budaya Thailand, Gra,eds. Sekitar 95% penduduk Thailand menganut Buddhisme Theravada, yang merupakan agama mayoritas. Buddhisme Theravada tidak hanya menjadi sistem kepercayaan tetapi juga mempengaruhi nilai-nilai sosial, praktek sehari-hari, dan identitas nasional Thailand.

Terdapat lebih dari 40.000 kuil Buddha (wat) di seluruh Thailand, yang berfungsi sebagai pusat keagamaan, pendidikan, dan komunitas .

Selain Buddhisme, agama lain juga dipraktikkan di Thailand:

  • Islam (4,3%): terutama dianut oleh komunitas Melayu di Thailand selatan .
  • Kristen (1,3%): terutama di daerah perkotaan dan among komunitas ekspatriat.
  • Hindu, Kong Hu Chu, dan kepercayaan tradisional: dipraktikkan oleh minoritas kecil, seringkali terkait dengan etnis tertentu .

Praktik keagamaan di Thailand juga mencakup elemen animisme dan spiritualisme tradisional. Banyak orang Thailand yang masih percaya pada roh dan makhluk supernatural, yang tercermin dalam ritual seperti pembuatan “rumah roh” (spirit houses) untuk menghormati roh pelindung tempat .

Bahasa dan Sastra

Bahasa resmi Thailand adalah Bahasa Thailand (Thai), yang menggunakan alfabet sendiri yang diciptakan oleh Raja Ramkhamhaeng Agung pada tahun 1283 . Bahasa Thai memiliki sistem penulisan yang khas dan merupakan bahasa tonal dengan lima nada yang berbeda, membuatnya unik dan menantang untuk dipelajari.

Selain bahasa Thai, bahasa lainnya juga digunakan oleh kelompok etnis minoritas, termasuk bahasa Tionghoa (dialek Teochew, Hokkien, dan Mandarin), bahasa Melayu, bahasa Khmer, dan berbagai bahasa suku pegunungan. Bahasa Inggris diajarkan secara luas di sekolah dan digunakan dalam konteks bisnis dan pariwisata, meskipun tingkat kemahiran bervariasi .

Sastra Thailand memiliki sejarah panjang yang dimulai dengan prasasti batu, seperti Prasasti Ramkhamhaeng (1292 M), yang dianggap sebagai karya sastra pertama dalam bahasa Thai .

Karya sastra penting lainnya di Thailand antara lain:

Karya Sastra Tahun / Era Deskripsi
Traiphummikatha 1345 M Naskah Buddhis yang membahas kosmologi serta pandangan dunia tradisional.
Phra Aphai Mani Era Rattanakosin Puisi epik karya Sunthorn Phu, penyair besar Thailand.
Ramakien Adaptasi Thailand dari epik India Ramayana, dasar pertunjukan tari dan teater tradisional.

Nilai-Nilai Budaya dan Tradisi Sosial

Masyarakat Thailand sangat menghargai nilai-nilai seperti penghormatan, kesopanan, dan harmoni sosial. Beberapa nilai-nilai budaya dan tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang di Thailand, antara lain:

1. Kreng Jai

Menghindari konfrontasi dan selalu berusaha untuk tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman atau “kehilangan muka” (loss of face). Thais cenderung tidak langsung dalam komunikasi untuk menjaga perasaan orang lain.

2. Mai Pen Rai

Sikap santai dan tidak terlalu khawatir terhadap masalah kecil, mencerminkan fleksibilitas dan adaptabilitas.

3. Sanuk

Konsep bahwa kehidupan harus menyenangkan dan dinikmati, yang tercermin dalam selera humor dan keceriaan orang Thailand.

4. Sabai Sabai

Keadaan santai dan nyaman, yang menjadi tujuan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Penghormatan terhadap Hierarki

Masyarakat Thailand sangat menghormati hierarki sosial berdasarkan usia, status, dan posisi. Orang yang lebih muda atau status sosialnya lebih rendah diharapkan menunjukkan penghormatan kepada yang lebih tua atau yang berstatus lebih tinggi.

Salam tradisional Thailand adalah wai, yang dilakukan dengan menangkupkan tangan seperti sedang berdoa dan sedikit membungkuk. Tingkat penghormatan dalam wai bervariasi tergantung pada status sosial orang yang diberi salam.

Seni, Arsitektur, dan Kerajinan Tradisional

Seni dan arsitektur Thailand mencerminkan pengaruh sejarah yang kaya, particularly dari India, Khmer, dan Cina. Kuil Buddha (wat) adalah contoh mencolok dari arsitektur tradisional Thailand, dengan ciri khas seperti stupa (chedi), atap bertingkat, dan dekorasi yang rumit . Contoh terkenal termasuk Wat Arun dan Wat Phra Kaew di Bangkok .

Seni visual Thailand termasuk lukisan mural yang menggambarkan adegan dari kehidupan

Buddha dan mitologi Thailand, serta patung Buddha dalam berbagai gaya dan periode. Kerajinan tradisional seperti tenun sutra, perak, dan ukiran kayu juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Thailand.

Seni Pertunjukan:

  • Khon: Tari topeng yang menampilkan adegan dari Ramakien.
  • Lakhon: Bentuk tari yang lebih lembut dan lebih puitis.
  • Muay Thai: Seni bela diri tradisional yang kini menjadi olahraga populer di seluruh dunia. .

Kerajinan tradisional Thailand, seperti keramik Benjarong (porselen berpola lima warna) dan sutra Thai, terkenal karena keindahan dan kerumitannya.

Kuliner Thailand

Sumber: Pexels

Kuliner Thailand adalah salah satu aspek budaya yang paling terkenal di dunia. Masakan Thailand dikenal dengan keseimbangan rasa yang unik—manis, asam, asin, dan pedas—dalam satu hidangan.

Beberapa hidangan populer yang ada di Thailand, antara lain:

  • Tom Yum Goong: Sup udang pedas dan asam.
  • Pad Thai: Mi goreng dengan telur, tauge, dan kacang.
  • Som Tum: Salad pepaya muda yang segar dan pedas.
  • Gaeng Keow Wan Kai: Kari hijau dengan ayam .

Festival dan Perayaan

Thailand memiliki berbagai festival yang mencerminkan kepercayaan agama dan tradisi rakyat. Berikut adalah beberapa festival yang populer hingga sekarang.

Festival Waktu Perayaan Deskripsi
Songkran Pertengahan April Festival Tahun Baru Thailand, dirayakan dengan percikan air dan pembersihan simbolis.
Loy Krathong November Festival mengapungkan keranjang hias (krathong) di sungai untuk menghormati dewi air dan melambangkan pelepasan kesialan.
Yi Peng Bersamaan dengan Loy Krathong (utamanya di Chiang Mai) Festival lampion, di mana ribuan lampion dinyalakan dan dilepaskan ke langit.
Boon Bang Fai Menjelang musim hujan Festival roket tradisional untuk memohon turunnya hujan.

Pengaruh Global dan Modernisasi di Thailand

Thailand telah mengalami modernisasi yang signifikan sejak abad ke-20, dengan urbanisasi, globalisasi, dan teknologi mempengaruhi kehidupan sosial budaya. Meskipun demikian, Thailand berhasil mempertahankan tradisinya sambil mengadopsi elemen modern.

Pariwisata memainkan peran penting dalam ekonomi Thailand dan telah memperkenalkan budaya Thailand kepada dunia. Namun, hal ini juga membawa tantangan seperti komersialisasi budaya dan perubahan nilai-nilai tradisional.

Media dan hiburan Thailand, particularly televisi dan film, telah mendapatkan popularitas regional dan internasional, further memperluas pengaruh budaya Thailand.

Kehidupan Sosial dan Ekonomi Thailand

Kehidupan sosial di Thailand telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun banyak orang Thailand masih tinggal di daerah pedesaan, urbanisasi telah meningkat, dengan sekitar 50% populasi sekarang tinggal di daerah perkotaan.

Perubahan ini telah membawa perubahan dalam gaya hidup, dengan keluarga menghadapi tantangan seperti commute panjang dan waktu bersama yang berkurang .

Ekonomi Thailand telah bertransformasi dari pertanian tradisional ke industri dan jasa. Pariwisata, manufaktur, dan pertanian (terutama beras) adalah sektor ekonomi utama . Meskipun demikian, pertanian masih mempekerjakan sebagian besar penduduk, terutama di daerah pedesaan.

Warisan Sejarah dan Identitas Nasional

Thailand memiliki sejarah panjang yang dimulai dengan kerajaan kuno seperti Sukhothai (1238-1438) dan Ayutthaya (1351-1767) . Kerajaan-kerajaan ini mewariskan tradisi seni, arsitektur, dan sastra yang masih dihormati hingga saat ini.

Kekuatan identitas nasional Thailand juga berasal dari fakta bahwa itu adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh kekuatan Eropa. Ini telah menumbuhkan rasa kebanggaan nasional dan otonomi budaya.

Monarki juga memainkan peran sentral dalam identitas nasional Thailand, dengan keluarga kerajaan yang sangat dihormati, Grameds.

Kesimpulan

Grameds, keadaan sosial budaya Thailand adalah perpaduan nyata antara tradisi kuno dan modernitas. Dengan masyarakat yang beragam serta nilai-nilai tradisi yang kuat, Thailand menawarkan warisan budaya yang unik dan tak lekang oleh zaman.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Thailand

Thailand

Backpacking itu bukan sekadar liburan dengan cara hemat. Buat apa jalan-jalan murah kalau hanya numpang lewat di negara tujuan? Hanya backpacker tulen yang bisa jalan-jalan murah sekaligus mendapat sejuta pengalaman baru. Tentu saja, perlu trik khusus untuk melakukannya.

Agar perjalanan bisa menyenangkan, ada trik sederhana untuk memilih akomodasi, membuat rute perjalanan, serta cara praktis mengemas ransel. Selain itu, bukan backpacking namanya kalau hanya mengunjungi tempat-tempat yang terlalu lazim dikunjungi turis.

Ingin melongok bekas ladang opium di Golden Triangle, menjelajah Sungai Mekong di perbatasan Laos, atau tur bersepeda keliling Bangkok? Buku ini memberi panduan lengkapnya!

Backpacking ke Thailand sangat gampang, bahkan bagi orang yang belum punya pengalaman traveling sekalipun. Selain biaya hidup di sana relatif murah, sarana transportasi dan infrastruktur pariwisatanya sudah tertata baik. Pendek kata, meskipun dengan anggaran yang sangat tipis, liburan yang mengesankan ke luar negeri bukan cuma mimpi!

2. Amazing Thailand

Amazing Thailand

Sepuluh tahun yang lalu, wisatawan dari Indonesia belum banyak berani berkunjung sendiri ke Thailand. Namun, sejak AirAsia membuka layanan terbang langsung dari beberapa kota di Indonesia ke Bangkok dan Phuket, orang Indonesia semakin mudah dan banyak berkunjung ke sana.

Sayang, wisatawan Indonesia umumnya hanya tahu tentang Phuket dengan Pulau Phi Phinya, selain tempat-tempat wisata populer seperti Bangkok dan Pattaya. Padahal, di sana masih ada banyak tujuan wisata lain yang sangat menarik dan berbiaya murah.

Dan, buku ini menjelaskan tempat-tempat di Bangkok yang layak dikunjungi. Informasi yang disampaikan pun detail, mulai tentang kawasan penginapan di setiap kota, objek-objek wisata menarik, transportasi umum, wisata kuliner dan halal, hingga tip-tip kunjungan ke Thailand.

3. Telusur Bangkok

Telusur Bangkok

Bangkok tidak pernah kehabisan pesona untuk dieksplorasi. Dari wisata sejarah, tur museum, kuliner, belanja, hingga gemerlap hiburan malam, ibu kota Thailand ini selalu menawarkan pengalaman berbeda bagi setiap pengunjung.

Buku panduan ini akan membantu Anda mengenal sisi lain Bangkok yang jarang tersentuh wisatawan. Menyusuri jalur off the beaten path membuat perjalanan semakin istimewa dan berkesan. Baik dengan gaya ransel sederhana maupun koper elegan, Bangkok selalu siap menyambut Anda sebagai destinasi liburan yang seru dan tak terlupakan.

4. Romancing Thailand

Romancing Thailand

Salah satu kunci mempertahankan keharmonisan rumah tangga adalah menjaga romantisme bersama pasangan. Momen bulan madu menjadi cara paling tepat untuk menciptakan suasana hangat dan penuh kasih. Namun, bulan madu bukan hanya sekali seumur hidup setelah akad nikah dan resepsi. Tak ada salahnya mengulanginya kapan saja—bulan madu kedua, ketiga, bahkan seterusnya.

Buku panduan ini mengajak pasangan untuk menjelajahi destinasi romantis sambil menikmati perjalanan wisata. Dengan konsep sekali traveling, banyak kebahagiaan, pembaca akan diajak berbulan madu sekaligus menikmati liburan tak terlupakan.

Thailand dipilih sebagai tujuan utama karena menyuguhkan beragam pengalaman romantis dan petualangan seru. Mulai dari pantai eksotis, budaya yang kaya, hingga aktivitas unik yang dirancang untuk pasangan. Buku ini hadir sebagai teman perjalanan yang membantu merencanakan bulan madu impian, sekaligus mempererat ikatan cinta di setiap langkah.

5. Cita Rasa Asyik – Masakan Thailand

Cita Rasa Asyik - Masakan Thailand

Masakan Thailand salah satu masakan paling unik di dunia. Orang Thailand sangat menjunjung tinggi cita rasa makanan. Mereka hanya memilih bahan-bahan segar dengan struktur yang lembut. Dasar masakan Thai adalah lima rasa yaitu manis, asam, asin, pahit, dan pedas. Masakan Thailand menggunakan semua jenis daging, ikan, sayuran, dan juga buah dalam jumlah yang cukup. Saus cabai dan santan adalah karakteristik untuk masakan Thailand. Saus cabai yang mereka gunakan tergantung pada jenis hidangan.

Buku ini menyajikan lebih dari 25 resep pilihan dari dapur Masakan Thailand yang dapat memperkaya pengalaman cita rasa Anda

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi