IPA

Hewan Pemakan Semut: Jenis, Ciri, dan Cara Mereka Bertahan Hidup

Written by Shaza Zahra

hewan pemakan semut – Halo, Grameds! Tahukah kamu kalau di dunia ini ada banyak hewan pemakan semut yang unik dan punya cara makan yang sangat menarik?

Hewan-hewan ini tidak hanya sekadar menjadikan semut sebagai camilan, mereka bahkan menjadikan semut sebagai sumber makanan utama dalam hidupnya!

Yuk, Grameds, simak selengkapnya untuk mengetahui lebih jauh tentang hewan pemakan semut, cara mereka berburu, adaptasi tubuh, hingga fakta-fakta menariknya!

Apa Itu Hewan Pemakan Semut?

Hewan pemakan semut adalah hewan yang menjadikan semut sebagai bagian penting (atau utama) dalam makanannya. Dalam istilah biologi, hewan seperti ini disebut myrmecophagous (myrmeco = semut, phagus = pemakan).

Mereka bisa berasal dari kelompok mamalia, reptil, burung, bahkan serangga lain. Karena semut hidup dalam koloni dan bisa menyerang balik, hewan pemakan semut biasanya punya cara khusus agar bisa makan semut tanpa terluka.

Ciri-Ciri Umum Hewan Pemakan Semut

Grameds, meskipun berasal dari berbagai jenis, hewan-hewan pemakan semut memiliki ciri-ciri khusus yang membuat mereka bisa memakan semut dengan efektif:

Ciri Khas Penjelasan
Tidak punya gigi tajam Mereka tidak mengunyah makanan seperti karnivora, tetapi menelan semut bulat-bulat.
Lidah panjang dan lengket Lidah mereka bisa menjulur jauh dan lengket untuk menjilat semut dengan cepat.
Cakar tajam Digunakan untuk menghancurkan sarang semut seperti lubang tanah atau kayu.
Kulit tebal Melindungi tubuh dari gigitan semut yang marah saat sarangnya diserang.
Indera penciuman tajam Untuk menemukan lokasi koloni semut di bawah tanah atau pohon.

Contoh Hewan Pemakan Semut dari Seluruh Dunia

Berikut adalah daftar beberapa hewan terkenal yang dikenal sebagai hewan pemakan semut:

1. Trenggiling (Pangolin)

Sumber: Pexels

Trenggiling berasal dari Asia dan Afrika. Tubuhnya dilindungi oleh sisik keras seperti baju zirah, dan lidahnya bisa memanjang lebih dari 40 cm! Trenggiling bisa makan ribuan semut dalam sehari.

2. Anteater (Pemakan Semut)

Sumber: Pexels

Hewan dari Amerika Selatan ini namanya memang artinya “pemakan semut”! Ada beberapa jenis, seperti giant anteater dan tamandua. Mereka tidak punya gigi, tapi lidah mereka super cepat menjilat semut.

3. Aardvark

Berasal dari Afrika, aardvark aktif di malam hari dan suka menggali sarang semut dengan kukunya yang kuat. Nama lain aardvark adalah “babi bumi”.

4. Echidna

Sumber: Pexels

Hewan ini hidup di Australia. Sepintas mirip landak, tapi termasuk monotremata (mamalia bertelur). Mereka punya lidah super panjang untuk makan semut dan rayap.

5. Beruang Madu (Helarctos malayanus)

Meski terkenal suka madu, beruang ini juga doyan banget makan semut dan rayap yang ada di batang pohon.

6. Burung Pelatuk

Beberapa jenis burung pelatuk suka memakan semut, terutama yang tinggal di balik kulit pohon. Mereka mematuk cepat dan menggunakan lidah panjangnya untuk mengais semut.

7. Kadal Semut

Sumber: Pexels

Beberapa spesies kadal di Amerika Utara juga memakan semut sebagai makanan utama. Contohnya: horned lizard atau kadal bertanduk.

Bagaimana Hewan Pemakan Semut Makan?

Karena semut itu kecil, banyak, dan bisa menggigit balik, hewan pemakan semut harus punya strategi makan yang tepat.

Berikut cara hewan pemakan semut melancarkan aksinya:

Strategi Contoh Hewan Penjelasan
Menjulurkan lidah cepat Trenggiling, anteater Lidah mereka bisa keluar masuk hingga 150 kali per menit.
Menggali sarang Aardvark, beruang madu Menggunakan cakar kuat untuk membuka lubang tempat semut bersarang.
Mematuk dan menjilat Burung pelatuk Mematuk kulit pohon lalu menjilat semut menggunakan lidah lengket.
Menyamar dan menunggu Kadal bertanduk Tidak mengejar semut, tapi menunggu semut lewat lalu menjilat dengan cepat.

Adaptasi Tubuh yang Unik

Agar bisa bertahan dan makan semut, hewan pemakan semut memiliki adaptasi yang luar biasa:

  • Lidah panjang dan lengket: Beberapa bisa lebih panjang dari tubuhnya sendiri.
  • Kelenjar saliva khusus: Menghasilkan cairan lengket untuk menangkap semut.
  • Perut kuat: Beberapa hewan menelan pasir atau batu kecil untuk membantu menghancurkan semut dalam perut.
  • Sisik keras atau bulu rapat: Melindungi tubuh dari semut yang menggigit.
  • Pendengaran tajam: Untuk mendengar pergerakan semut di bawah tanah.

Ancaman terhadap Hewan Pemakan Semut

Sayangnya, banyak hewan pemakan semut sekarang terancam punah. Beberapa alasan utamanya adalah:

  • Perusakan habitat: Seperti hutan yang ditebang, padang rumput yang dijadikan bangunan, atau tanah yang tercemar.
  • Perburuan liar: Trenggiling misalnya, diburu karena sisiknya.
  • Perubahan iklim: Membuat semut berpindah atau jumlahnya menurun drastis.
  • Pencemaran tanah: Pestisida bisa membunuh semut, sehingga makanan hewan-hewan ini ikut berkurang.

Kenapa Belajar tentang Hewan Pemakan Semut Itu Penting?

  • Menumbuhkan rasa ingin tahu: Ternyata ada banyak makhluk hidup yang tidak biasa, tapi luar biasa!
  • Mengenalkan konsep adaptasi biologis: Kamu jadi tahu bagaimana tubuh bisa menyesuaikan diri demi bertahan hidup.
  • Melatih empati terhadap satwa liar: Banyak dari hewan ini yang terancam punah dan butuh dilindungi.
  • Menambah wawasan ekosistem: Karena semut punya peran penting, hewan pemakannya juga ikut menjaga keseimbangan alam.

Fakta Seru tentang Hewan Pemakan Semut

Berikut fakta-fakta unik hewan pemakan semut yang perlu Grameds ketahui:

Fakta Unik Keterangan
Trenggiling bisa makan 70 juta semut/tahun Saking seringnya makan semut dan rayap tiap hari.
Lidah trenggiling bisa lebih panjang dari tubuhnya Sampai 40 cm, dan bisa menjilat sangat cepat.
Anteater tidak punya gigi sama sekali Tapi bisa makan sampai 30.000 semut per hari.
Echidna adalah mamalia bertelur Satu-satunya selain platypus. Unik dan langka!
Kadal bertanduk menyemprotkan darah Sebagai pertahanan saat diganggu predator, bukan hanya untuk semut.

Rantai Makanan dan Peran Ekologis Hewan Pemakan Semut

Setiap makhluk hidup punya peran dalam menjaga keseimbangan alam. Begitu juga dengan hewan pemakan semut. Meskipun terlihat kecil dan spesifik, peran mereka sangat penting, lho!

  • Mengontrol Populasi Semut dan Rayap

Semut dan rayap berkembang biak dengan sangat cepat. Jika tidak ada predator alami, populasi mereka bisa meledak dan merusak lingkungan.

  • Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Dengan memangsa serangga yang hidup di tanah, hewan seperti trenggiling membantu menjaga struktur tanah dan mencegah kerusakan hutan akibat rayap.

  • Mendukung Keanekaragaman Hayati

Keberadaan pemakan semut memungkinkan spesies lain yang hidup berdampingan dengan mereka—seperti burung pemangsa, jamur tanah, dan tumbuhan tertentu—untuk terus bertahan hidup juga.

Siapa yang Paling Hebat dalam Memburu Semut?

Mari kita bandingkan kemampuan beberapa hewan pemakan semut dalam hal berikut ini:

Hewan Kecepatan Lidah Kapasitas Makan Harian Keunikan Berburu
Trenggiling Cepat & Panjang 70 juta semut/tahun Sisik keras untuk perlindungan
Anteater Super cepat 30.000 semut/hari Tanpa gigi, makan pakai air liur lengket
Aardvark Cukup cepat Ratusan ribu semut/malam Penggali sarang dengan cakar raksasa
Echidna Panjang & lengket Ribuan semut/hari Bertelur dan menyusui sekaligus
Burung pelatuk Cepat & presisi Tergantung jenisnya Kombinasi paruh kuat & lidah lengket

Bagaimana Proses Pencernaan Semut dalam Tubuh Hewan?

Meskipun semut terlihat kecil dan gampang ditelan, ternyata tidak semua tubuh hewan bisa mencernanya dengan mudah. Semut memiliki eksoskeleton keras yang terbuat dari kitin, bahan yang sulit diurai. Maka dari itu, tubuh hewan pemakan semut punya sistem unik.

Berikut ini cara mereka mencernanya:

1. Menelan Tanpa Mengunyah

Trenggiling, anteater, dan echidna tidak memiliki gigi. Mereka langsung menelan semut utuh.

2. Dibantu oleh Kerikil

Beberapa hewan menelan kerikil atau pasir kecil bersama makanan. Kerikil ini membantu menghancurkan tubuh semut di dalam lambung.

3. Lambung yang Kuat

Lambung hewan seperti aardvark memiliki otot dan cairan yang sangat kuat untuk menghancurkan kitin.

4. Enzim Pencerna Protein

Karena semut tinggi protein, tubuh hewan pemakannya menghasilkan enzim spesial untuk mencerna protein secara efisien.

Hewan Pemakan Semut yang Dilindungi

Banyak hewan pemakan semut yang sekarang masuk dalam daftar spesies dilindungi, baik oleh pemerintah Indonesia maupun organisasi internasional seperti IUCN.

Hewan Status Perlindungan
Trenggiling Terancam punah (IUCN Red List: Critically Endangered)
Giant Anteater Rentan (Vulnerable)
Echidna Dilindungi di Australia
Aardvark Populasi stabil namun dilindungi di beberapa wilayah
Beruang Madu Rentan dan dilindungi di Indonesia

Di Indonesia, trenggiling termasuk dalam hewan yang dilarang untuk dipelihara, diperdagangkan, atau diburu. Ancaman terbesar bagi mereka adalah perburuan dan perdagangan ilegal.

Hewan Pemakan Semut dalam Budaya dan Mitos

Meski jarang dibicarakan dalam dongeng atau legenda seperti singa atau elang, ternyata ada beberapa mitos dan budaya lokal yang terkait dengan hewan pemakan semut.

  • Di Afrika

Aardvark sering dianggap hewan yang “bijaksana dan misterius.” Ada kepercayaan bahwa mereka bisa mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit, sehingga beberapa bagian tubuhnya dicari untuk ritual perdukunan (yang sayangnya memicu perburuan ilegal).

  • Di Asia Tenggara

Trenggiling disebut sebagai “tenggiling pembawa berkah” oleh sebagian masyarakat pedalaman, karena dipercaya bisa membawa hujan atau keberuntungan jika dilepaskan kembali ke alam.

  • Dalam Popular Culture

Di dunia animasi dan game, anteater sering muncul sebagai karakter lucu dan unik. Misalnya:

1. Arthur Read dalam serial Arthur adalah aardvark.

2. Anteater muncul dalam game klasik arcade sebagai karakter utama.

Perbedaan Hewan Pemakan Semut vs Pemakan Rayap

Meskipun semut dan rayap sering hidup berdampingan (dan sama-sama kecil), beberapa hewan hanya memakan salah satunya.

Aspek Pemakan Semut Pemakan Rayap
Sumber Makanan Semut (koloni, pekerja, ratu) Rayap (biasanya di kayu lapuk atau tanah)
Contoh Hewan Trenggiling, echidna, kadal bertanduk Armadillo, aardwolf, beberapa burung
Teknik Berburu Cepat dan penuh serangan Sabaran, biasanya malam hari
Kandungan Makanan Tinggi protein Lebih banyak lemak & karbohidrat
Respon Mangsa Semut menggigit Rayap tidak menyerang aktif

Menariknya, beberapa hewan seperti anteater dan trenggiling makan keduanya sekaligus, tergantung musim dan lokasi sarang.

Tren Penelitian Hewan Pemakan Semut

Seiring berkembangnya ilmu biologi dan konservasi, para peneliti semakin tertarik meneliti hewan-hewan ini. Beberapa fokus penelitian yang sedang populer:

  • Efektivitas lidah anteater: Mampu menjilat 150 kali/menit dengan permukaan seperti lem alami.
  • Perilaku trenggiling saat malam hari: Banyak yang hanya aktif 3–5 jam/hari.
  • Pemulihan populasi echidna: Proyek konservasi di hutan Tasmania.
  • Peran mereka dalam pertanian alami: Mengendalikan hama semut dan rayap secara organik tanpa pestisida.

Mengenalkan Hewan Pemakan Semut pada Anak-Anak

Buat Grameds yang ingin mengajarkan anak-anak tentang hewan pemakan semut, ini beberapa ide menyenangkan yang bisa kamu coba:

1. Buat Gambar atau Komik Hewan Pemakan Semut

Gunakan crayon, pensil warna, atau aplikasi menggambar digital untuk mengenalkan anak pada bentuk fisik trenggiling, aardvark, dan lainnya.

2. Tonton Video Dokumenter Bersama

Beberapa dokumenter dari BBC Earth atau National Geographic punya rekaman menarik tentang anteater dan trenggiling saat berburu.

3. Permainan Tebak-Tebakan

Contoh: “Aku tidak punya gigi, tapi lidahku bisa menangkap ratusan semut dalam satu jilat. Siapakah aku?”

4. Eksperimen Mini di Rumah

Gunakan pasir, ranting, dan figur hewan mini untuk membuat simulasi sarang semut dan bagaimana hewan-hewan ini memburunya.

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mereka?

Sebagai manusia, kita bisa ikut menjaga kelangsungan hidup hewan-hewan unik ini dengan:

  • Tidak membuang sampah sembarangan, terutama di hutan atau lahan terbuka.
  • Menghindari konsumsi hewan liar seperti trenggiling yang kerap diburu karena sisiknya.
  • Mendukung pelestarian alam lewat donasi atau kampanye konservasi.
  • Belajar lebih banyak dan menyebarkan informasi positif.

Kesimpulan

Hewan pemakan semut adalah contoh luar biasa dari bagaimana makhluk hidup bisa beradaptasi untuk bertahan. Mereka punya tubuh dan cara makan yang sangat unik—mulai dari lidah super panjang, cakar tajam, sampai kulit pelindung.

Trenggiling, anteater, echidna, sampai kadal bertanduk semuanya menunjukkan keunikan luar biasa. Tapi sayangnya, banyak dari mereka sedang dalam bahaya dan terancam punah karena ulah manusia.

Sebagai Grameds yang peduli, mari kita lebih sadar akan pentingnya menjaga habitat hewan-hewan ini dan mengenal mereka bukan hanya sebagai “pemakan semut”, tapi sebagai bagian penting dari alam semesta.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Buku Pintar Hewan

Buku Pintar Hewan

Menjelajah dunia hewan adalah sebuah petualangan ilmu pengetahuan yang luar biasa! Selain sebagai makhluk hidup yang berdampingan dengan kita, ternyata segala tentang hewan dapat memberi informasi menakjubkan jika kamu ingin mengetahuinya!

  • Tahukah kamu bahwa ada hewan jantan yang bisa hamil?
  • Tahukah kamu tidak ada macan yang berwarna hitam?
  • Tahukah kamu berapa banyak kuman yang diberikan seekor lalat dalam satu kali hinggap?

Buku ini menghadirkan segala yang perlu kita tahu tentang dunia hewan tanpa efek pusing. Sajiannya yang simpel, dilengkapi foto-foto yang sangat bagus, serta berbagai fakta nyata, membuat buku ini tidak saja akan menambah pengetahuan kita semua, namun sekaligus enak dibaca. Selamat berpetualang di dunia fauna yang menakjubkan!

2. The Ultimate Book Hewan

The Ultimate Book Hewan

Temukan segala hal tentang hewan dalam ensiklopedia ini. Di dalamnya, terdapat banyak penelitian rinci, pengetahuan terkini, dan fakta menakjubkan yang tidak banyak orang tahu. Dilengkapi dengan foto dan ilustrasi penuh warna, ensiklopedia ini akan membantumu memahami macam-macam trivia dan informasi super detail tentang hewan.

3. Hewan Invertebrata

Hewan Invertebrata

Sistematika hewan merupakan cabang biologi yang mempelajari macam dan bentuk organisme termasuk hubungan satu sama lain dan merupakan aspek biologi yang sangat mendasar dan inklusif yang dikenal juga sebagai kajian ilmiah terhadap bermacam-macam organisme dan keanekaragamannya, serta hubungan biologi di antara mereka atau ilmu biologi yang bertujuan untuk dapat menentukan sejarah evolusi dan hubungan antarorganisme (filogeni) dan menggunakan filogeni dalam mengklasifikasikan organisme.

4. 101 Fakta Aneh Tentang Hewan Hewan

101+ Fakta Aneh tentang Hewan-Hewan

Siap-siap dibawa ke dunia satwa yang penuh keajaiban dan keanehan! Di buku ini, kamu akan menemukan fakta-fakta hewan yang luar biasa, seperti:

  • Sloth—menghabiskan hampir seluruh hidupnya dengan berbalik di pohon, bergerak dengan sangat pelan dan mirip patung hidup.
  • Jerapah—bisa bertahan tanpa minum dalam waktu lama, karena mengandalkan kelembaban dari daun yang dimakannya.
  • Mata capung—mengandung sekitar 30.000 lensa kecil; membuat mereka punya penglihatan luas dan tajam banget.
  • Albatros—bisa tidur sambil melayang di udara, menaklukkan angin dan ombak dalam penerbangan panjang.
  • Jerapah lagi—menjaga kebersihan telinganya dengan lidah sendiri, sebuah trik yang bikin kita bergidik sekaligus kagum.

Dengan cara penyajian ringan dan penuh kejutan, buku ini cocok untuk kamu yang penasaran dengan sisi unik dunia hewan. Dari fakta ringan hingga yang mengejutkan, semuanya dirangkai agar kamu bisa tertawa, terkagum, dan merasa semakin terkoneksi dengan alam—bahkan tanpa harus keluar rumah.

5. Buku Pintar Hewan Buas

buku pintar hewan buas

Kini kita telah tahu, mereka masih ada di alam liar walau dengan jumlah yang semakin sedikit. Sebagian kecil lainnya berada di penangkaran dan berbagai suaka mini yang dibuat manusia agar kehadiran mereka tetap terjaga. Namun, kita juga telah tahu, sebagian dari mereka telah punah, dan yang ada sekarang pun jumlahnya terus berkurang, bahkan saat kita membaca buku ini.

Sampai di sini, tidakkah kita temukan bahwa bentuk tubuh dan kebiasaan mereka sungguh unik? Tidakkah kita juga telah temukan bahwa mereka memiliki siklus kehidupan yang menarik? Namun, apakah hanya sampai di sini saja ketertarikan kita terhadap mereka? Jika kita semakin banyak tahu tentang mereka, pasti rasa peduli kita terhadap mereka akan tumbuh semakin besar. Bukan saja karena kita telah tahu siapa saja mereka, namun kita juga telah sadar tentang peran mereka bagi kehidupan. Sekarang, tugas kita hanya satu. Mari kita jaga mereka agar eksistensi dan manfaat mereka di dunia ini terus terjaga hingga akhir masa.

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi