Profesi Psikolog Klinis

Profesi psikolog klinis

Gaji Psikolog Klinis

Rp. 7Jt - Rp. 13Jt / Bulan

Pendidikan Psikolog Klinis

S2 Psikologi

Sertifikasi Psikolog Klinis

Sertifikasi Psikolog Klinis

Daftar Isi

Deskripsi Psikolog Klinis

Profesi Psikolog Klinis memiliki tanggung jawab mengkaji, mendiagnosis dan membantu klien yang memiliki permasalahan psikologis seperti gangguan atau adanya perilaku abnormal. Dengan menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis di rumah sakit. Psikologi Klinis juga membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakah ia abnormal atau subnormal.

Cabang dari psikologi ini mendalami tentang penilaian dan perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal hingga masalah psikis tanpa memiliki wewenang untuk memberikan obat layaknya psikiater. Bidang psikologi klinis memiliki sisi ilmiah dari psikologi dan penanganan mengenai permasalahan manusia yang cukup kompleks. Profesi dalam Psikologi Klinis sendiri terbagi menjadi:

  • Psikopatologi: Bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini digunakan dalam lingkungan psikiatri.
  • Psikopatologi: Sebenarnya tidak masuk psikologi klinis, tetapi seorang psikolog klinis harus menguasai psikopatologi agar berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
  • Psikologi Medis: Merupakan suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran. Tujuannya adalah untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang gambaran biologis manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan, afek serta kehidupan perasaan pada manusia normal.
  • Psikologi Abnormal: Mengklasifikasi keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada individu.
  • Psikologi Konflik dan Pato-Psikologi: Menunjukkan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikolog tidak selalu sakit. Pertolongan psikolog dapat diberikan kepada mereka yang mengalami kesulitan, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapat mengganggu keseimbangan.
  • Mental Health dan “Mental Hygiene”: Istilah mental hygiene lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini lebih banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari segi preventifnya. Mental hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan mental serta mencegah terjadinya gangguan mental.

Peran dan Tanggung Jawab Psikolog Klinis

  • Intervens, terapi dan konseling yang merupakan pemeliharaan hubungan yang baik antara pasien dan terapis dengan melakukan cara memecahkan masalah bersama-sama dan membangun sikap dan mengjaarkan keterampilan
  • Asesmen, psikodiagnostika, evaluasi yaitu melakukan pengamatan secara keseluruhan terhadap pasien dari segala sisi
  • Melaksanaan asesmen psikologi klinis, penegakan diagnosis dan prognosis psikologi klinis, penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis
  • Melakukan rujukan dan pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis
  • Penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis dapat dilaksanakan kepada individu, kelompok, komunitas maupun untuk kepentingan hukum sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan psikologis yang terjadi, dalam bentuk psikoedukasi, konseling, psikoterapi, dan rekomendasi intervensi.

Keterampilan dan Pengetahuan Psikolog Klinis

  • Memiliki keahlian anamnesis (wawancara medis) kepada para pasiennya. Ini bertujuan untuk mencari tahu keluhan penyakit yang dialami dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penyakit.
  • Menilai kepribadian dan tes psikologi standar untuk bisa lebih efektif dalam menangani klien
  • Memiliki pengetahuan penyakit kejiwaan yang luas, cara mendiagnosis serta menanganinya
  • Mampu melakukan penelitian dan mengumpulkan data dalam bidang psikologi klinis hingga berkomunikasi yang diperlukan ketika berhadapan dengan klien.
  • Mampu Melakukan Tiga Teori Historis dengan pendekatan Psikodinamika (Keinginan tak sadar, Fokus impuls tak sadar dan trauma masa kanak-kanak serta pertahanan ego), Behavioral-kognitif (Keyakinan irasional memengaruhi perilaku abnormal), Humanistis (Setiap orang memilikipotensi untuk tumbuh secara psikologis ke taraf kehidupan yang lebih tinggi)

Kepribadian Psikolog Klinis

  • Penalaran Deduktif, agar dapat menerapkan peraturan umum dalam masalah tertentu dan menghasilkan jawaban yang masuk akal.
  • Penalaran Induktif, kemampuan menggabungkan potongan-potongan informasi untuk membentuk peraturan dan kesimpulan umum (termasuk menemukan hubungan di antara kejadian-kejadian yang terlihat tidak terhubung).
  • Pemahaman Lisan, kemampuan untuk mendengarkan dan memahami informasi dan ide yang disampaikan melalui kata dan kalimat lisan
  • Ekspresi Lisan, kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi dan ide ketika berbicara, sehingga orang lain dapat memahami apa yang disampaikan
  • Sensitivitas Masalah, kemampuan untuk memberitahu ketika terdapat sesuatu yang salah atau mungkin salah. Hal ini tidak melibatkan penyelesaian masalah, hanya mengetahui jika terdapat suatu masalah
profesi psikolog klinis

Cara Menjadi Psikolog Klinis

Psikolog Klinis di Indonesia dinyatakan sebagai tenaga kesehatan Republik Indonesia dan diatur dalam UU RI No. 36 Tahun 2014, semetara izin dan penyelenggaraan praktik Psikolog Klinis diatur dalam Permenkes RI No. 45 Tahun 2017 yaitu Setiap Psikolog Klinis harus memiliki STRPK (Surat Tanda Registrasi Psikolog Klinis) dan SIPPK (Surat Izin Praktik Psikolog Klinis) yang diberikan oleh Pemerintah dalam melakukan praktik keprofesiannya.

Berdasarkan UU tersebut, berikut ini beberapa langkahnya menjadi seorang Psikolog Klinis Profesional:

1.  Pendidikan Strata 1

Pendidikan Strata 1 Psikologi merupakan langkah awal untuk menjadi seorang Psikolog Klinis. Pendidikan ini ditempuh dalam waktu 4 tahun.

Info lengkap mengenai Jurusan Psikologi dapat dilihat di Jurusan Psikologi 

 

2. Pendidikan Keprofesian Psikologi Klinis

Setelah menyelesaikan S1 Psikologi, kamu masih harus melanjutkan pendidikan di Magister Psikologi Profesi dengan bidang Psikologi Klinis sebagai pilihannya. Cabang dari psikologi ini sendiri mendalami tentang penilaian dan perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal hingga masalah psikis tanpa memiliki wewenang untuk memberikan obat layaknya psikiater. Bidang psikologi klinis memiliki sisi ilmiah dari psikologi dan penanganan mengenai permasalahan manusia yang cukup kompleks.

Prospek Kerja Psikolog Klinis

Peluang bekerja sebagai Psikolog Klinis akan selalu terbuka, karena:

Peran Psikolog Klinis Kian Dibutuhkan di Masyarakat

Kini masyarakat sudah mulai terbuka dalam menggunakan jasa psikolog. Penerapannya tidak hanya seputar kebutuhan akan tes psikologi, konseling, atau terapi, tetapi juga dalam pertimbangan meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

Seorang Psikolog klinis dapat bekerja di instansi pemerintahan sebagai ahli intervensi sosial yang tugasnya membantu pemerintah menangani konflik-konflik dalam kelompok atau komunitas tertentu di masyarakat, ahli psikometri yang tugasnya membuat pengukuran psikologis, pengajar di bidang psikologi, hingga recruiter atau talent acquisition di berbagai perusahaan.

Dimana Psikolog Klinis Bekerja

1. Perusahaan Swasta

HRD dibutuhkan di setiap perusahaan. HRD adalah bagian vital dari sebuah perusahaan. Orang-orang yang bekerja di divisi ini bertanggung jawab dengan apapun yang memiliki kaitan dengan sumber daya manusia (karyawan) yang bekerja di perusahaan tersebut. Seorang lulusan Psikologi Klinis dapat bekerja sebagai HRD.

2. Konselor Pribadi

Konselor bertugas memberikan konseling kepada klien. Memberi mereka solusi atau jalan keluar terhadap permasalahan yang mereka hadapi terkait dengan kondisi kesehatan mental dan emosinya. Biasanya Konselor bisa bekerja secara freelance atau tidak dinaungi oleh perusahaan tertentu atau bisa dibilang sebagai profesi yang bisa berdiri sendiri serta bekerja sendiri. Beberapa masalah yang dapat ditangani oleh Psikolog Klinis yaitu kecemasan berlebihan, depresi, trauma psikologis, pikiran atau perilaku yang menyakiti diri sendiri atau orang lain, perilaku kecanduan, masalah citra tubuh, gangguan makan, gangguan tidur, autis, ADHD, kesulitan belajar, masalah perilaku lainnya yang menganggu pengembangan diri.

 

3. Terapis Anak Berkebutuhan Khusus

Tugas utama dari seorang Terapis anak berkebutuhan khusus adalah membantu dan mengawasi perkembangan anak tersebut. Terapis diharapkan sebisa mungkin memaksimalkan fungsi anak seperti sebagaimana mestinya untuk bisa tumbuh dan berfungsi sebagai manusia dan dimasyarakat. 

4. Rumah Sakit 

Psikolog klinis memfasilitasi para kliennya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Beberapa diantaranya menderita masalah emosional atau kesehatan mental seperti depresi atau skizofrenia. Sebagian lagi menderita kesulitan dengan pola pikirnya, yang seringkali disebut masalah kognitif. Ada banyak lagi aspek-aspek kehidupan yang dapat dibantu oleh seorang psikolog klinis. Termasuk di sini adalah membantu klien mengelola dan mengatasi kondisi kesehatannya seperti kanker atau penyakit kronis lainnya, mengatasi duka, membantu mereka yang memiliki masalah dengan hubungan antarpribadi, dan sebagainya. 

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan

Apa itu Psikolog Klinis?

Psikologi Klinis adalah bidang ilmu psikologi yang bertujuan memahami, mencegah, dan mengurangi ketidakmampuan, gangguan dan ketidaknyamanan yang menimbulkan masalah psikologis dalam penyesuaian dan perkembangan pribadi manusia.

Berapa kisaran Gaji yang didapat di profesi Psikolog Klinis?

Kisaran gajinya diantara Rp. 7jt - Rp. 13 Jt.

Apa perbedaan atara psikolog klinis dan psikiater?

Psikolog membantu klien-kliennya mengatasi permasalahan sehari-hari, seperti stress, kesulitan hubungan antarpribadi, dan beberapa memiliki spesialisasi menangani permasalahan gangguan mental. Psikolog membantu orang mengembangkan keterampilan agar dapat berfungsi lebih baik lagi dan menghindari munculnya permasalahan yang sama.  Psikolog tidak memberi obat-obatan, sementara Psikiater menangani dampak gangguan-gangguan emosional terhadap tubuh dan pikirannya.  Oleh sebab itu psikiater dapat menggunakan obat-obatan untuk menangani permasalahan pasien-pasiennya.