Jurusan Fisika Medis

Jurusan Fisika Medis

Kategori Matematika & IPA (MIPA)

Jurusan Fisika Medis_[626 x 626]-01

Jurusan Fisika Medis

Kategori Matematika & IPA (MIPA)

Daftar Isi

Apa Itu Jurusan Fisika Medis

Jurusan Fisika Medis adalah cabang terapan ilmu Fisika yang menggunakan prinsip, metode dan filosofi fisika dalam praktik dan penelitian untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Fisika Medis selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub-bidang (spesialisasi), yakni Fisika Radioterapi, Fisika Radiologi Diagnostik Intervensional, dan Fisika Imajing Kedokteran Nuklir.

Bidang-bidang ini juga terkait erat dengan bidang ilmu lainnya seperti Biofisika, Teknik Biomedika dan Fisika Kesehatan. Program studi Fisika Medis mempelajari penerapan prinsip-prinsip fisika untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan. Cakupannya antara lain diagnostik radiologi, yaitu penggunaan radiasi untuk mendiagnosa penyakit pada pasien melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan, Ultrasonography (USG) dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan radioaktif sebagai metode terapi kanker, dan lain-lain.

Kenapa Jurusan Fisika Medis

Peluang karir jurusan Fisika medis terbuka lebar. Apalagi di era digital seperti  sekarang ini, dimana perkembangan sains dan teknologi kemudian membuka banyak peluang karier baru bagimu. Meski tak banyak diketahui namun Lulusan Fisika medis sangat dibutuhkan di bidang kesehatan. Khususnya, layanan kesehatan yang memiliki fasilitas radiologi. Di Indonesia sendiri profesi fisikawan medik bersatu dalam Aliansi Fisikawan Medik Indonesia atau Indonesian Association of Physicists in Medicine (disingkat AFISMI atau IAPM). Organisasi profesi yang resmi diakui pemerintah ini tidak hanya menaungi fisikawan medik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, namun juga mereka yang bekerja di sektor lain seperti akademik, riset, dan pengujian alat kesehatan.

Bagimu yang menyukai fisika dan medis, jurusan ini sangat cocok bagimu karena mencakup keduanya, kamu akan mempelajari mengenai prosedur operasionalnya, instalasi, pengujian, kontrol kualitas, kalibrasi, serta pemantauan prosedur keselamatan. Selain itu dengan mengambil jurusan ini kelak kamu akan memiliki pekerjaaan yang mulia dan membantu kehidupan banyak orang. Ilmu Fisika Medis dan profesi fisikawan medik hadir untuk mengupayakan berkurangnya risiko dari penggunaan alat medis yang tidak pernah bisa dipastikan, terutama pada peralatan yang menggunakan radiasi. Fisikiawan medis memastikan bahwa radiasi lebih banyak memberikan manfaat ketimbang risiko dengan cara melaksanakan dan mengembangkan metode penjaminan kualitas dari segi keamanan dan kelayakan peralatan radiasi medis secara utuh.

Secara praktik tidak semua lulusan Fisika Medis bisa diakui sebagai Fisikawan Medis. AAPM dalam Professional Policy No. 1 menyatakan bahwa Fisikawan Medis Berkualifikasi QMP atau Qualified Medical Physicist adalah mereka yang memiliki gelar S2 atau S3 di bidang Fisika Medis, Biofisika, Fisika Radiologi, Fisika Kesehatan, serta bidang lain yang dapat disetarakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi CAMPEP (Commission on Accreditation of Medical Physics Education Programs). Setelah terakreditasi CAMPEP kamu juga harus melaksanakan Clinical Training selama minimal dua tahun untuk menekuni sub-bidang atau spesialisasinya. Program training tambahan satu tahun lagi juga disarankan untuk mendalami sub-sub-bidangnya (contohnya; seorang Fisikawan Medis di unit CT-Scan yang sudah lulus Clinical Training untuk Radiologi Diagnostik selama dua tahun disarankan untuk mengambil tambahan pelatihan satu tahun lagi untuk bidang CT-Scan). Setelah menyelesaikan semuanya barulah kamu diakui sebagai seorang Fisikawan Medis.

Jurusan Fisika Medis_[626 x 626]-01

Keahlian Jurusan Fisika Medis

✓ Kemampuan berpikir strategis

✓ Kemampuan komunikasi

✓ Kemampuan analisa dan berfikir kritis

✓ Kemampuan mengelola organisasi

✓ Pemahaman sistem administrasi negara Indonesia

✓ Pemahaman ilmu administrasi publik

Jurusan Fisika Medis_[626 x 626]-01

Kebutuhan Lulusan Jurusan Fisika Medis di Dunia Kerja

  • Lulusan program studi Fisika Medis memiliki prospek kerja yang mumpuni di bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan alam. Mereka dapat berkarir sebagai fisikawan medis, dan spesialis kedokteran nuklir atau radiografer.
  • Lulusan Fisika Medis juga dapat bekerja di instansi-instansi pemerintah seperti LIPI, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Departemen Kesehatan (Depkes).
  • Fisikawan medis dibutuhkan untuk berkontribusi sebagai Quality Contol (QC) dan Quality Assurarance (QA) instrumen radioterapi dan radiodiagnostik, pengaturan dosis radioterapi, proteksi radiasi, serta kalibrasi perangkat radiologi.

Perkuliahan & Mata Kuliah Jurusan Fisika Medis

Fisika medis adalah ilmu yang mempelajari aplikasi ilmu fisika dalam bidang medis. Dua kajian utamanya adalah Aplikasi fisika dalam memahami fungsi tubuh manusia dalam keadaan sehat atau sakit (fisika fisiologi) dan aplikasi fisika untuk alat bantu pada kebutuhan medis (Instrumentasi medik). Mempelajari mengenai prosedur operasionalnya, instalasi, pengujian, kontrol kualitas, kalibrasi, serta pemantauan prosedur keselamatan. Aplikasi dari bidang ini sering disebut Medical Engineering atau Biomedical Engineering karena menyangkut teknologi pendukung diagnosis dan terapi pada makhluk biologis seperti manusia. Fisika Medis sebagai cabang fisika yang berhubungan dengan praktik klinis (medis) membagi spesialisasinya menjadi 4, yakni diagnostic medical physics, therapeutic medical physics, nuclear medical physics, dan medical health physics. Setiap sub-bidang (spesialisasi) inilah yang disertifikasi oleh komite yang berbeda-beda nantinya.

Mata Kuliah Jurusan Fisika Medis

Berikut ini mata kuliah yang akan kamu pelajari di jurusan Fisika Medis:

  1. Matematika Dasar
  2. Fisika Dasar
  3. Kimia Dasar
  4. Biologi Umum
  5. Mekanika
  6. Statistik Pengukuran
  7. Termodinamika
  8. Elektronika Medik
  9. Radioekologi
  10. Komputasi Medik
  11. Etika Medik dan Radiologi Klinik
  12. Instrumentasi Medik
  13. Radiografi Dasar
  14. Anatomi Radiologi Dasar
  15. CT Scan
  16. Dosimetri Radiasi
  17. Fisika Kesehatan
  18. Optika Modern
  19. Kedokteran Nuklir
  20. Pesawat Imaging Diagnostik
  21. Radoterapi Fisis
  22. Radio Biolog
  23. Quality Control dan Assurance Radiologi
  24. Ultrasonografi
  25. Radiofotograafi

Karakter Siswa yang Sesuai di Jurusan Fisika Medis

  • Teliti
  • Detil
  • Kritis
  • Rasional
  • Senang berhitung
  • Berwawasan luas
  • Senang menganalisis
  • Senang melakukan riset
  • Keterampilan komunikasi
  • Bisa bekarjasama dengan team

Universitas Terbaik Jurusan Fisika Medis

Berikut ini adalah list universitas terbaik untuk Jurusan Fisika Medis di Indonesia :

  1. Universitas Indonesia (UI), Depok
  2. Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
  3. Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar
  4. Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang
  5. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga
Career Profesi

Prospek Kerja Jurusan Fisika Medis

Saat ini teknologi kesehatan terus berkembang, karenanya dibutuhkan tenaga ahli yang dapat menguasai penggunaan teknologi dalam dunia medis dan mengembangkan inovasinya. Selain itu, menurut standar internasional, dalam radiologi harus dilaksanakan oleh ahli yang berkompeten. Karenanya lulusan program studi Fisika Medis pasti akan sangat di butuhkan di masa depan. Beberapa jenis pekerjaan para lulusan jurusan Fisikiawan Medis diantaranya:

RADIATION THERAPY PHYSICIST

Lulusan Fisika Medis yang bekerja di bidang terapis radiasi bertugas melakukan perencanaan, pengobatan dan radioterapi desain mesin, pengujian, kalibrasi, dan pemecahan masalah. menggunakan alat radiologi melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan, Ultrasonography (USG); dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan radioaktif sebagai metode terapi kanker, kemudian menganalisa hasil pencitraannya.

DIAGNOSTIC RADIOLOGY PHYSICIST

Kamu juga dapat memilih karier sebagai diagnostik radiologi. Di sini, peran seorang ahli fisika medis adalah sebagai pencitraan diagnostik mencakup instalasi, pengujian, kontrol kualitas, operasional dan prosedur untuk membantu mengembangkan teknik pencitraan yang lebih baik yang dapat digunakan untuk diagnosis penyakit pada pasien.

NUCLEAR MEDICINE PHYSICISTS

Peran seorang ahli fisika medis dalam Kedokteran Nuklir adalah memastikan peralatan yang dipakai berfungsi baik dan aman dari molekul zat radioaktif yang digunakan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, selain itu tugasmu juga menilai kinerja peralatan Kedokteran Nuklir, dan memberikan kontribusi pada pengembangan program jaminan kualitas edufriends.

FISIKIAWAN MEDIS

Fisikawan medis merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang sejajar dengan profesi lain, seperti dokter atau radiografer medik. Fisikawan medis berada di balik layar dari proses radiologi karena peran yang dilakukan fisikawan medis, berikut beberapa tugas seorang fisikiawan medis edufriends:

  • Mengupayakan segala hal demi menekan risiko radiasi pasien, pekerja, dan lingkungan, serta memastikan penggunaan radiasi lebih mendatangkan keuntungan ketimbang kerugian.
  • Problem solving mengenai penggunaan radiasi di ranah klinis dengan pendekatan ilmiah, Pengukuran, estimasi, dan perhitungan jumlah radiasi yang diterima pasien dan staf medis dengan metode ilmiah,
  • Memastikan seluruh peralatan medis yang bekerja dengan konsep Fisika beroperasi dengan baik atau aman untuk pasien, staff, dan lingkungan.
  • Mengoptimalkan penggunaan radiasi kepada pasien dan memastikan bahwa pasien menerima lebih banyak manfaat dibanding efek samping,
  • Edukasi dan konsultasi mengenai manfaat dan risiko radiasi serta besaran Fisika lainnya kepada kolega atau sesama staf dan juga publik (termasuk pasien dan keluarganya)
  • Penelitian dan inovasi metode dan peralatan terkait penggunaan besaran Fisika di ranah medis, yang semuanya bertujuan akhir melindungi pasien, staf, dan lingkungan dari bahaya radiasi.

Meskipun seorang fisikawan medis tak langsung bersentuhan dengan pasien namun tugasnya sangatlah penting, tanpa kehadiran fisikiawan medis yang berkualifikasi “Team Work for Radiology”, maka layanan radiologi tidak sesuai dengan standar WHO dan IAEA. Standar internasional, layanan radiologi sendiri adalah menyediakan fisikawan medis sebagai mitra kerja para praktisi medik atau profesi lain, seperti dokter spesialis radiologi, dokter spesialis onkologi radiasi, dokter spesialis kedokteran nuklir radiografer, hingga dokter spesialis radiologi kedokteran gigi.

Pertanyaan Umum Yang Sering Ditanyakan

Berada di bawah Fakultas apakah jurusan Fisika Medis?

Perguruan tinggi yang menyediakan program studi Fisika Medis menyelenggarakan program studi ini di fakultas yang berbeda-beda. Misalnya di Universitas Indonesia, Fisika Medis ada di Fakultas MIPA, sehingga lulusannya akan bergelar Sarjana Sains (S.Si). Sementara di Universitas Gadjah Mada, Fisika Medis tersedia di dua fakultas, yaitu Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik, sehingga lulusannya bergelar S.Si dan juga S.T (Sarjana Teknik) edufriends.

Mengapa Fisika Medis dan Fisikiawan Medis dibutuhkan?

Risiko dari penggunaan alat medis tidak pernah bisa dipastikan, terutama pada peralatan yang menggunakan radiasi. Namun, karena risiko radiasi selalu datang bersamaan dengan manfaatnya, baik untuk tujuan diagnosis maupun terapi, karenananya diperlukan pihak yang berkompetensi dalam memastikan bahwa radiasi lebih banyak memberikan manfaat ketimbang risiko. Ilmu Fisika Medis dan profesi fisikawan medik hadir untuk mengupayakan hal itu dengan cara melaksanakan dan mengembangkan metode penjaminan kualitas dari segi keamanan dan kelayakan peralatan radiasi medis secara utuh edufriends

Apa saja tugasnya seorang fisikiawan medik?

Utamanya, fisikawan medik mengupayakan segala hal demi menekan risiko radiasi pasien, pekerja, dan lingkungan, serta memastikan penggunaan radiasi lebih mendatangkan keuntungan ketimbang kerugiannya edufriends. Secara umum, fisikawan medik melakukan Problem solving mengenai penggunaan radiasi di ranah klinis dengan pendekatan ilmiah, Pengukuran, estimasi, dan perhitungan jumlah radiasi yang diterima pasien dan staf medis dengan metode ilmiah, Mengoptimalkan penggunaan radiasi kepada pasien dan memastikan bahwa pasien menerima lebih banyak manfaat dibanding efek sampingnya.