Jurusan Psikologi Islam

Jurusan Psikologi Islam merupakan salah satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang perilaku manusia dan juga bagaimana mereka berinteraksi berdasarkan penafsiran Al-Quran dan juga Hadis. Secara umum, Jurusan Psikologi Islam ini mengkaji tentang psikologi dari tinjauan agama berdasarkan konseo tauhid. Sebenarnya, kajian yang melahirkan Psikologi Islam adalah sebuah hal yang tergolong baru. Kajian ini baru saja lahir beberapa dekade lalu, tepatnya di tahun 1960 awal. Awal mula kajian ini muncul diinisiasi oleh Dr. Zakiah Darajat, yakni seorang pakar Psikologi Islam yang berasal dari Indonesia yang sudah berkarir di Departemen Agama Indonesia selama kurang lebih 30 tahun.

Hal yang dilakukan oleh Dr. Zakiah yaitu menginisiasi usaha yang cara memperkenalkan psikologi menurut tinjauan agama. Usaha dan juga kajian yang dilakukan ini ternyata mempunyai peminat yang cukup banyak dan tersebar di seluruh peminat psikologi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, barulah 34 tahun kemudian tepatnya di tahun 1994, kajian Psikologi Islam lahir melalui simposium nasional dan para akhirnya menjadi salah satu disiplin ilmu yang dipelajari sampai saat ini, yakni Jurusan Psikologi Islam.

Seperti yang kita tahu  bahwa ilmu psikologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang aplikatif dan terus mengikuti perkembangan zaman. Terlebih lagi di Indonesia, yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam, bahkan terbanyak di dunia. Sehingga dengan mempelajari Psikologi Islam akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, semakin kamu mempelajari dunia psikologi, maka kamu akan semakin mengertia apabila manusia merupakan makhluk yang rapuh. Kebanyakan dari kita bersembunyi dari rasa takut dengan cara berpura-pura bersikap berani. Dengan masuk ke dalam Jurusan Psikologi Islam, maka kamu dapat membantu orang yang seperti itu supaya masalahnya dapat terselesaikan.

PSIKOLOG

Bertugas untuk menangani serta membantu klien-klien yang memiliki permasalahan, terutama pada kesehatan mentalnya.

KONSELOR

Bertugas untuk memberikan konseling dan biasanya tersedia di perusahaan-perusahaan. Biasanya pihak perusahaan membutuhkan konselor yang bertugas memberikan konseling untuk karyawan yang membutuhkan.

HRD

Bertugas untuk melakukan pengelolaan terhadap penerimaan tenaga kerja agar sesuai dengan kriteria perusahaan yang dicari. Selain itu, HRD juga bertugas untuk melakukan pengembangan skill dan pengetahuan karyawan agar dapat memberi performa terbaik untuk perusahan.