Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

5 Buku Puisi dengan Sampul Menarik Karya Penyair Indonesia

5 Buku Puisi dengan Sampul Menarik Karya Penyair Indonesia

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang, salah satunya dengan membaca buku. Buku yang dibaca pun bisa bermacam-macam, mulai dari buku novel, cerpen, atau bahkan puisi.

Berbicara mengenai puisi, ternyata banyak penyair di Indonesia yang karya maupun namanya sudah tidak asing lagi. Tidak hanya penyair legendaris, namun penyair muda pun saat ini sudah banyak dikenal dan karyanya tidak kalah bagus dari penyair-penyair legendaris lainnya.

Selain isinya yang epik, puisi karya para penyair Indonesia pun dikemas dengan sampul yang menarik. Hal ini dilakukan agar lebih banyak yang tertarik untuk membaca karya-karya mereka, khususnya kalangan muda Indonesia atau Gen-Z.

Nah, di Hari Puisi Nasional yang jatuh pada tanggal 28 April, berikut Admin pilihkan buku-buku kumpulan puisi dengan sampul menarik yang wajib kamu baca!

5 Rekomendasi Buku Puisi dengan Sampul Menarik Karya Penyair Indonesia

1. Perjamuan Khong Guan - Joko Pinurbo

Buku karya Joko Pinurbo yang terbit pada tahun 2020 ini merupakan kumpulan puisi yang dibagi menjadi beberapa bagian, yang apabila diamati lebih jelas, sebenarnya memiliki keterkaitan satu sama lain di setiap bagiannya.

rekomendasiBaca dan Koleksi Sekarang!

Bukunya yang unik, di mana beliau mengambil tema kaleng biskuit ternama sebagai ide untuk puisinya, membuat karyanya yang berjudul “Perjamuan Khong Guan” ini menarik banyak sekali kalangan masyarakat yang penasaran dengan isi bukunya. Selain itu, pemilihan serta penggunaan katanya yang sederhana, lucu, namun penuh makna, menjadi nilai tambah untuk karyanya ini.

“Tuhan, ponsel saya
rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa
ialah nomorMu.
Tuhan berkata:
Dan itulah satu-satunya nomor
yang tak pernah kau sapa.”

Kamu juga bisa baca versi e-book-nya di aplikasi Gramedia Digital >>> Perjamuan Khong Guan

2. Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi - Theoresia Rumthe & Weslly Johannes

Selain sampulnya yang menarik, isi dari buku yang terbit pada tahun 2021 ini juga memiliki hal menarik lainnya yang wajib kamu baca. Hal menarik tersebut terlihat dari bagaimana puisi dari dua pasangan suami istri ini terlihat saling terhubung antara satu dengan yang lain. Di mana terkadang puisi ini terlihat seperti sahut menyahut, seolah mereka sedang berbicara, namun kadang kala juga seperti dua babak puisi yang merupakan lanjutan dari puisi sebelumnya.

rekomendasiBaca dan Koleksi Sekarang!

Pemilihan katanya yang sederhana, padat namun juga indah, membuat para pembaca seakan seperti sedang berada dalam satu ruangan yang sama dengan pasangan manis ini, dan mendengarkan mereka yang sedang berbicara dengan kalimat yang puitis.

“Perlahan aku mengerti
mengapa kata lain dari pergi
adalah meninggalkan.
Kepergian bukanlah persoalan besar.
Hanya saja selalu ada
yang tak bisa kau bawa serta.

Kau pergi
meninggalkan separuh kita di dalam aku
yang perlahan mengerti
mengapa kata lain dari mengingat
adalah usaha sia-sia untuk melupakan.”

Kamu juga bisa baca versi e-book-nya di aplikasi Gramedia Digital >>> Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi

3. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau - M. Aan Mansyur

rekomendasiBaca dan Koleksi Sekarang!

Buku puisi yang terdiri dari lima babak ini, sebenarnya sama seperti karya Aan Mansyur lainnya yang berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan. Namun, hal yang berbeda adalah pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan tersebut ditulis jauh lebih spesifik dan lebih luas, yakni seputar “rumah” secara universal, perasaan cinta dan rasa kecewa, baik itu dalam hubungan antara anak dan orang tua, kampung halaman, pernikahan, bahkan sampai negara.

"aku selembar kertas
yang terbakar
tetapi aku gegabah
menganggap diriku adalah api.”

Kamu juga bisa baca versi e-book-nya di aplikasi Gramedia Digital >>> Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau


Baca juga: Puisi Indah Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Meraih Penghargaan Sastra


4. Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang - Sapardi Djoko Damono, Rintik Sedu

Buku yang merupakan hasil kolaborasi paling ambisius dalam perkembangan sastra Indonesia ini, merupakan buku kolaborasi antara seorang profesor di bidang sastra legendaris di Indonesia, dengan seorang penulis muda yang sedang naik daun dan ramai diperbincangkan di media sosial karena karyanya yang berhasil mengaduk-aduk hati, dan terasa begitu relate dengan kehidupan para pembaca, khususnya kalangan muda.

rekomendasiBaca dan Koleksi Sekarang!

Dengan menyajikan konsep yang fresh dan unik, serta ditambah dengan beberapa ilustrasi di dalamnya, membuat buku ini menjadi lebih menarik untuk dibaca oleh para kalangan muda, khususnya untuk kamu yang baru tertarik dengan puisi. Puisi ini sendiri bisa dibilang tidak seperti puisi pada umumnya, namun lebih seperti percakapan antara dua orang dengan kalimat-kalimat yang puitis.

“Tak ada jalan
dan tak ada pulang
kita di atap langit
nun di bawah rata belaka
suatu saat biru
di saat lain merah kusumba.”

Kamu juga bisa baca versi e-book-nya di aplikasi Gramedia Digital >>> Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang

5. Kawitan - Ni Made Purnamasari

Ni Made Purnamasari merupakan sastrawan asal Bali yang telah memenangkan banyak penghargaan, salah satunya penghargaan untuk kategori puisi sayembara sastra Dewan Kesenian Jakarta pada 2015 silam, untuk karyanya yang berjudul “Kawitan”.

rekomendasiBaca dan Koleksi Sekarang!

Buku ini merupakan kumpulan puisi yang penggambarannya sering kali berlatar pedesaan atau bahkan luar negeri dengan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Hal yang menarik dari buku ini adalah terdapat rasa emosi yang berbeda-beda untuk setiap tempat dan peristiwa yang dideskripsikan pada setiap puisi di dalamnya. Misalnya seperti ada rasa marah dan muak ketika berbicara tentang Jakarta,dan ada harap, rindu, keterasingan, dan kekecewaan untuk tempat-tempat lain.

"Ia tampak lebih tua
waktu berlalu lekas baginya
Sedangkan aku serupa dulu
waktu telah lama berhenti
sebab ia bukan milikku lagi"

Kamu juga bisa baca versi e-book-nya di aplikasi Gramedia Digital >>> Kawitan


Baca juga: Buku Kumpulan Puisi yang Cocok Dibaca Saat Musim Hujan


Nah, itulah beberapa buku puisi dengan sampul menarik karya penyair-penyair terkenal di Indonesia. Adakah buku favoritmu? Atau ada yang mau kamu koleksi?

Ayo, segera koleksi buku puisi bersampaul menawan ini dan dapatkan hanya di Gramedia.com! Cek juga semua penawaran menarik yang sedang berlangsung mulai dari diskon hingga harga spesial di bawah ini.

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

Masih ada banyak koleksi buku puisi terbaik lainnya di Gramedia.com! Jangan lupa, kamu juga bisa membaca buku kumpulan puisi ini melalui aplikasi Gramedia Digital.


Sumber foto header: dewimagazine.com

Penulis: Ikha Destryani


Enter your email below to join our newsletter