Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, pemenuhan gizi sangat penting. Akan tetapi, hingga saat ini, gizi buruk atau kekurangan gizi masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang umum terjadi di beberapa negara. Disinilah Jurusan Gizi Klinik dibutuhkan untuk membantu mengatasi masalah gizi yang ada.
Jurusan Gizi Klinik ini adalah disiplin ilmu yang mempelajari tenga hubungan antara makanan dan juga kandungan nutrisi yang ada didalamnya dengan kesehatan serta penyakit-penyakit terkait gizi dan kondisi medis tertentu. Mulai dari penyakit akut atau kronis, dan juga kondisi degeneratif yang umumnya disebabkan oleh proses penuaan. Ilmu Gizi Klinik dalam medis dipakai dalam berbagai aspek, mulai dari pencegahan, penyembuhan, dan juga pencegahan komplikasi berlanjut dari sebuah penyakit.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2013 mengenai Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi, tenaga gizi merupakan setiap orang yang sudah pendidikan gizi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam profesi tenaga gizi, terdapat ahli gizi dan juga dietisien.
Tenaga gizi yang sudah menempuh pendidikan D3 dikenal sebagai ahli madya gizi. Sedangkan untuk sarjan terapan gizi merupakan tenaga gizi lulusan Diploma IV. Untuk tenaga gizi yang telah menempuh latar belakang pendidikan S1 dikenal sebagai sarjan gizi, sementara tenaga gizi lulusan dari pendidikan profesi disebut dengan Registered Dietisien.