Carl Sagan, Ilmuwan Terkenal Pembawa Acara Cosmos: A Personal Voyage

Kamu kenal Carl Sagan? Di Amerika Serikat, ia adalah selebritas intelektual. Memperingati hari ulang tahunnya yang jatuh pada 9 November, mari berkanalan lebih jauh dengan penulis buku Cosmos (1980) dan The Demon-Haunted World (1995) ini.

Carl Sagan mengenyam pendidikan Fisika untuk gelar Sarjana dan Master-nya di University of Chicago. “Physical studies of planets” adalah judul yang diangkat Carl untuk disertasi doktoralnya. Kegemarannya pada planet membuat Carl fokus mengerjakan kondisi fisik planet-planet tata surya terutama planet Venus dan Jupiter. Bisa dibilang dari sanalah ia mengawali kariernya.

Pada 1980, sebuah stasiun televisi Amerika serikat bernama Public Broadcasting Service mengajak Carl Sagan untuk membawakan Cosmos: A Personal Voyage. Itu adalah acara dokumenter tentang kehidupan di luar Bumi. Beberapa bahasan yang diangkat dalam acara itu antara lain makhluk-makhluk yang bisa jadi hidup di planet Jupiter, rekaman emas pesawat Voyager untuk mencari tahu keberadaan alien, dan biaya hidup di luar angkasa.

Bisa dikatakan, acara Cosmos: A Personal Voyage-lah yang menggaungkan nama Carl sehingga disebut-sebut sebagai ilmuwan terkenal. Karl Gibberson dan Mariano Artigas dalam buku Oracle of Science: Celebrity Scientists Versus God and Religion (2007). “… Kaum cendekiawan menyadari Sagan tidak lagi sekadar ilmuwan atau tamu acara TV dini hari. Dia adalah seorang yang tersohor,” tutur Gibberson dan Artigas dikutip dari Tirto.id.

Dua tahun sebelum menjadi pembawa acara Cosmos: A Personal Voyage, Carl menerbitkan buku The Dragons of Eden yang membahas tentang otak manusia. Buku perdananya tersebut memenangi Pulitzer Prize tahun 1978. Dua dari beberapa buku karyanya yang lain adalah Cosmos dan The Demon-Haunted World—yang, kabar bahagianya, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Cosmos

Cosmos karya Carl Sagan

“Dari sudut pandang bintang, manusia hanyalah cahaya kecil, satu di antara miliaran kehidupan singkat yang berkelip-kelip lemah di permukaan bola silikat dan besi yang dinginnya terlihat aneh, padatnya tampak ganjil, dan jauhnya terlihat eksotis.” (hlm. 267)

Buku-buku Carl Sagan tidak pernah terlepas dari luar angkasa. Kutipan di atas diambil dari Cosmos (judul diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kosmos). Dalam buku yang diterbitkan pertama kali pada 1980 itu, Carl menjabarkan 13 penjabaran tentang alam semesta yang disesuaikan dengan 13 episode dari acara televisinya. Dimulai dari sejarah awal kehidupan, The Big Bang theory, probabilitas untuk hidup di Mars, dan masih banyak lagi. Cosmos seperti memberi peringatan bahwa kita tidak ada apa-apanya dari alam semesta yang begitu luas dan penuh misteri.

The Demon-Haunted World

The Demon-Haunted World karya Carl Sagan

“Sains tidak hanya cocok dengan spiritualitas; sains adalah sumber penting spiritualitas.” (hlm. 34)

Skeptisisme Carl Sagan dalam buku ini sungguh terlihat. Ia pun mengkritisi agama. The Demon-Haunted World menunjukan bahwa sains bisa diandalkan serta amat bermanfaat bagi masyarakat, untuk memahami dunia sebagaimana adanya serta menangkal segala macam penipuan dan hoaks. Yang dibutuhkan orang untuk menghadapi dunia zaman sekarang bukan lagi kepercayaan tanpa bukti, melainkan kemampuan berpikir kritis sebagaimana diajarkan sains.


Bisa dibilang, melalui acara televisi yang dibawakannya dan buku-buku sains populer yang diterbitkannya, Carl Sagan mencoba untuk memperkenalkan dunia astronomi beserta hal-hal luar angkasa yang masih tidak bisa dijamah kepada publik. Tertarik untuk membacanya?

Dapatkan buku-buku Carl Sagan di Gramedia.com!


Sumber gambar header: Wikimedia Commons