First Person Singular karya Haruki Murakami Resmi Terbit di Indonesia!

Penggemar novel Haruki Murakami mungkin sudah familiar mendengar judul buku First Person Singular di dalam deretan karya magis Murakami. Akhirnya! Setelah dinanti-nanti oleh para penggemar, novel Haruki Murakami yang satu ini resmi terbit di Indonesia dengan judul Orang Pertama Tunggal! Yeayyyy ✨🤩🥳 Pastinya, ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu fans Murakami!

Eits, buat kalian yang belum tahu, jangan khawatir! Admin di sini akan membagikan sedikit bocoran mengenai buku Orang Pertama Tunggal di sini, lho! 🎉 Mulai dari sinopsis hingga sedikit review-nya, kamu bakal tahu bagaimana, sih, isi buku Orang Pertama Tungal ini? Buat yang penasaran, simak terus artikelnya sampai selesai, ya!

Sekilas tentang Haruki Murakami

Haruki Murakami adalah seorang penulis asal Jepang yang terkenal dengan karya-karya fiksinya yang penuh dengan keajaiban, realisme magis, dan simbolisme. Lahir pada tahun 1949 di Kyoto, Murakami dibesarkan di Kobe dan lulus dari Universitas Waseda di Tokyo. Setelah lulus, ia membuka sebuah toko kopi kecil dan menulis novel pertamanya pada tahun 1978, Hear the Wind Sing (1979).

Saat ini Murakami terbilang menjadi salah satu penulis senior di Jepang yang sangat tenar. Akan tetapi, sebelum karya-karyanya diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa dan sebelum dirinya menjadi salah satu penulis paling berpengaruh di dunia sastra kontemporer, karya pertamanya sudah langsung mendapatkan penghargaan Gunzo, sebuah majalah sastra ternama di Jepang. Sejak itulah Murakami dianggap sebagai salah satu penulis muda yang menjanjikan.

Haruki Murakami (sumber gambar: Suluh Pergerakan)

Sejak mendapatkan penghargaan pertamanya, Murakami mulai menulis banyak novel dan cerita pendek lagi yang kini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan terbilang laris secara internasional. Buku-bukunya yang terkenal adalah Norwegian Wood (1987), The Wind-Up Bird Chronicle (1994), dan Kafka on the Shore (2002).

Melalui karya-karyanya, Murakami memamerkan ideologi seninya yang menampilkan tema-tema seperti kekosongan dan kesepian, dan menggunakan unsur-unsur realisme magis untuk menghadirkan dunia yang aneh dan misterius.

Sejak mendapatkan kesempatan untuk menerjemahkan buku-bukunya ke berbagai bahasa di dunia, karya-karya Murakami meraih lebih banyak penghargaan di seluruh dunia, termasuk Hadiah World Fantasy untuk Hard-Boiled Wonderland and the End of the World (1991) dan Penghargaan Yomiuri untuk Kafka on the Shore (2002).

Selain menulis, Murakami juga menjadi pengelola sebuah klub jazz kecil di Tokyo dan sering membahas pengaruh musik dalam karya-karyanya. Dalam kariernya yang panjang, Haruki Murakami telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penulis paling terkenal dan dihormati di dunia. Karya-karyanya yang menggabungkan realisme magis dan tema-tema universal telah memenangkan banyak penggemar dan memberikan pengaruh yang besar bagi sastra modern.

Review Orang Pertama Tunggal karya Haruki Murakami

Buku Orang Pertama Tunggal membahas soal apa, sih? Menarik, lho!✨🤩 Orang Pertama Tunggal berisikan kumpulan cerita pendek terbaru Haruki Murakami. Buku ini terdiri dari delapan cerita yang ditulis dalam sudut pandang orang pertama dan mengangkat tema seputar identitas, keberadaan, dan memori.

Selain itu, cerita yang ditulis dari sudut pandang orang pertama ini masing-masing juga mengeksplorasi tema-tema universal seperti hubungan manusia dengan binatang, kehidupan dan kematian, serta kenangan dan nostalgia. Layaknya ciri khas Murakami, cerita-cerita dalam buku ini membawa pembaca ke dalam dunia surrealis yang hanya bisa dibuat oleh Murakami.

Untuk memberikan kamu gambaran, salah satu cerita dalam buku ini berjudul With the Beatles. Cerita ini mengisahkan seorang pria yang menemukan selembar kaset yang berisi rekaman lagu-lagu Beatles yang tidak pernah dirilis. Pria tersebut kemudian memutuskan untuk memutar kaset itu dan menemukan sebuah kejutan yang tak terduga.

Selain With the Beatles, cerita lainnya adalah Charlie Parker Plays Bossa Nova yang sangat berkesan. Cerita ini mengisahkan seorang pria yang berusia empat puluh tahun dan mengalami krisis identitas. Suatu hari, dia mendengarkan sebuah rekaman jazz yang membuatnya merenungkan tentang hidup dan arti keberadaannya.

Beli di Sini!

Masih banyak lagi cerita pendek penuh kesan yang disusun Murakami khusus di dalam buku ini. Lagi-lagi melalui Orang Pertama Tunggal, Murakami kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah bahasa dan imajinasi yang luar biasa.🙌🏻 Cerita-ceritanya memang mungkin terlihat sederhana dan ringan, tetapi di balik itu semua tersimpan pesan-pesan filosofis dan kehidupan yang dalam dan bermakna. Bagi penggemar Murakami, buku ini sudah pasti wajib dibaca!🤝🎉

Buat kamu yang menantikan, ciri khas gaya penulisan Murakami yang unik, buku ini akan menyegarkan ingatan kamu!💫 Bukan cuma itu, kamu juga akan mendapatkan hiburan penuh simbolisme dan referensi budaya. Dengan kejeniusannya, Murakami kembali menunjukkan kemampuannya menggabungkan elemen fiksi dan realitas dengan sempurna sehingga dijamin kamu akan tertarik untuk membaca lebih jauh.🤝🎉 Selain itu, dia juga mampu menghadirkan karakter-karakter yang kuat dan kompleks dalam setiap cerita.

Nah, saat ini Orang Pertama Tunggal sudah bisa kamu baca dalam bahasa Indonesia karena pada bulan Maret 2023 ini bukunya sudah resmi diterbitkan di Indonesia! Kamu bisa menikmati karya Haruki Murakami yang satu ini langsung dengan men-checkout keranjang Gramedia.com mulai 13 Maret 2023!

Atau kamu bisa ikuti Pre-Order novel Orang Pertama Tunggal yang akan berlangsung selama periode 5 Maret - 12 Maret 2023. Dengan mengikuti Pre-Order ini, kamu bisa dapatkan harga spesial berikut potongan 15%-nya, lho! Jadi, tunggu apa lagi? Cuss ke Gramedia.com sekarang atau klik gambar di bawah ini untuk detail lebih jelas!

Ikuti Pre-Order-nya Di sini!

Rekomendasi Novel Haruki Murakami

1. Dengarlah Nyanyian Angin

Beli di Sini!

Buku ini merupakan buku pertama Murakami yang sekaligus menjadi pembuka Trilogy of the Rat. Di dalamnya bercerita tentang sosok anak muda yang sedang bergejolak mempertanyakan nilai-nilai tradisional dan modern yang ada di Jepang pada tahun 1960 sampai 1970-an. Sosok “aku” di dalam buku ini digambarkan dengan pintar dan detail sebagai sosok kaum muda Jepang yang anti dengan kemapanan. Ia juga tidak memiliki bayangan ideal mengenai masa depan.

Semasa mudanya ia bertemu dengan banyak orang asing yang perlahan menjadi pengaruh besar akan pandangannya mengenai dunia. Kesuksesan novel ini berhasil membawa Murakami mendapatkan penghargaan pertamanya, yakni Gunzou Literary Award pada tahun 1979. Popularitasnya juga membawa karya ini mengudara di layar lebar pada tahun 1981 setelah diadaptasi dalam garapan sutradara Kazuki Omori.

2. Norwegian Wood

Buku lain yang membesarkan nama Murakami secara global adalah Norwegian Wood. Diceritakan seorang laki-laki bernama Toru Watanabe mengenang kisah-kisah lampaunya semasa ia muda. Toru mengencani dua wanira berbeda, yakni Naoko yang cantik nan emosional dan Midori yang penuh semangat dan ceria.

Beli di Sini!

20 tahun silam semasa mudanya adalah saat ia masih menjadi mahasiswa yang terjerat dalam hubungan pertemanan yang rumit, masa-masa pergaulan seks bebas, serta hubungannya dengan seorang gadis badung bernama Midori. Di sisi lain, dengan mendengarkan lagu Norwegian Wood dari The Beatles, Toru juga bisa dengan mudah mengenang Naoko, cinta pertamanya yang rapuh.

Keunikan cerita Norwegian Wood juga membawa keberhasilan untuk Murakami. Bahkan tidak kalah dengan Dengarlah Nyanyian Angin, ceritanya juga sudah diangkat menjadi film pada tahun 2010 silam.

3. Kronik Burung Pegas

Toru Okada dan Kumiko menjalani kehidupan rumah tangga yang tenang dan bahagia selama enam tahun. Suatu hari, kucing mereka menghilang dan sederet hal-hal ganjil mendatangi mereka, seperti tiba-tiba perempuan antah-berantah yang mengajak phone sex, gang yang tidak punya pintu masuk dan pintu keluar, peramal yang selalu mengenakan topi vinil merah, rumah mewah tak berpenghuni dan memiliki sumur kering, serta suara burung pegas dari halaman tetangga.

Beli di Sini!

Di tengah perjalanan Toru mencari kucing, ia bertemu hal-hal dan orang-orang yang kian aneh serta terseret ke dalam petualangan menghadapi kekuatan gelap yang sedang menakutkan. Novel ini memenangkan Hadiah Sastra Yomiuri yang bergengsi dan penghargaan itu diserahkan oleh Kenzaburo Oe, pengkritik Haruki Murakami yang paling tajam.

4. Kafka on the Shore

Beli di Sini!

Buku Murakami yang satu ini masuk ke dalam genre realisme magis. Alur cerita novel ini mengisahkan konflik yang rumit dan dipenuhi dengan teka-teki. Ceritanya dipusatkan pada dua tokoh utama, yaitu Kafka Tamura dan Nakata.

Kafka Tamura merupakan seorang remaja laki-laki yang melarikan diri dari rumah. Ia melarikan diri dari rumah untuk menghindari ramalan sang ayah yang mengerikan, sekaligus untuk mencari saudara perempuan dan ibunya yang telah lama hilang. Sejak kecil, Kafka sudah ditetapkan ramalan, atau lebih tepatnya kutukan dari sang Ayah, bahwa kelak dirinya akan meniduri ibu kandungnya dan akan membunuh Ayahnya.

5. 1Q24 Series

Serial yang satu ini memiliki beberapa jilid yang berhubungan. Ini adalah salah satu buku paling laris Murakami yang tersedia di Gramedia.com. Ceritanya pun seunik judulnya, tentang dua tokoh yang diceritakan secara terpisah dan bergilir, yakni Tengo dan Aomame.

Tengo merupakan seorang guru privat Matematika di sebuah bimbingan belajar, berbadan besar seperti beruang, dan menjalani kehidupan sebagai ghost writer di sebuah majalah. Sedangkan Aomome adalah instruktur seni bela diri yang juga menjalani kehidupan sebagai pembunuh bayaran.

Tengo dihadapkan pada konflik persekutuan konspirasi curang antara dirinya, editor majalah sastra dan seorang penulis muda misterius, demi memenangkan sebuah penghargaan sastra. Sedangkan Aomame sendiri dihadapkan dengan konflik batin dalam dirinya sendiri dalam menghadapi perubahan dunia yang ia tinggali.

Dalam perjalananya, pelan-pelan kita akan menemukan benang merah di antara kedua tokohnya. Tengo rupanya adalah cinta pertama Aomame di sekolah dasar. Meski kelihatannya kedua tokoh ini menghadapai konflik yang sama sekali berbeda, nyatanya mereka dituntun pada sebuah konflik utama yang ternyata sama.

Dinamika konflik dan perjelanannya yang seru penuh misteri menjadikan buku ini memiliki beberapa jilid lanjutan. Gramedia.com memiliki seluruh serialnya dan bisa kamu cek di bawah ini untuk koleksi keseluruhannya!

Beli Jilid Pertamanya di Sini!

Beli Jilid Keduanya di Sini!

Beli Jilid Ketiganya di Sini!

6. Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya

Bercerita tentang penolakan, buku ini ditulis dengan dalam, detail, dan juga nyata. Buku ini bercerita tentang bagaimana Tsukuru Tazaki ditolak oleh teman-temannya dan hidup bertahun-tahun dalam kesendirian.

Dahulu ia punya empat sahabat karib di masa SMA. Kebetulan, semua nama mereka menyiratkan warna. Dua laki-laki yang masing-masing dipanggil Akamatsu yang berarti ‘pinus merah’ dan Oumi yang berarti ‘laut biru’. Sementara nama para gadis berturut-turut Shirane, ‘akar putih’, dan Kurono, ‘ladang hitam’. Tazaki satu-satunya nama belakang yang tidak memuat warna. Suatu hari teman-teman Tsukuru mengabarkan bahwa mereka tidak mau bertemu lagi dengannya ataupun berbicara dengannya, selama-lamanya.

Beli di Sini!

Sejak hari itu dia tidak mampu berteman dengan seorang pun. Tetapi, dia lalu bertemu Sara, yang menyadarkan bahwa kini sudah waktunya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi bertahun-tahun lalu. Untuk menemukan jawabannya, silakan baca selengkapnya novel fantastis ini dan dapatkan hanya di Gramedia.com!

7. Membunuh Commendatore

Membunuh Commendatore terbagi menjadi dua dengan jilid pertama berjudul Idea yang Menjelma dan jilid kedua berjudul Metafora yang Bersalin Rupa. Ketika menyepi di atas gunung, seorang pelukis muda menemukan adikarya tersembunyi maestro seni lukis gaya Jepang berjudul "Membunuh Commendatore". Dari situ ia membuka suatu lingkaran aneka peristiwa misterius yang mengguncangkan dunia tempat ia berpijak.

Beli Jilid Pertamanya di Sini!

Karya Murakami yang satu ini memiliki unsur misteri yang menegangkan. Disajikan dengan absurd, namun penuh seni dan makna yang mendalam di dalamnya. Dua buku ini bisa kamu temukan di Gramedia.com!

Beli Jilid Keduanya di Sini!

8. What I Talk About When I Talk About Running

Selain menyelesaikan studi di Universitas Waseda dan membentuk bar jazz, Murakami juga dikenal sebagai pelari maraton berpengalaman. Melalui buku ini dikisahkan bagaimana dedikasi dan obsesinya terhadap olahraga berlari. Saat berlari, ia tak hanya menemukan kebebasan namun juga ide-ide baru. Buku ini merupakan karya yang cukup intim, lucu, dan memiliki kandungan filosofis yang sangat ngena dan mendalam untuk dibaca!

Beli di Sini!

9. Lelaki-Lelaki tanpa Perempuan

Haruki Murakami menjelajahi berbagai konflik dan perselisihan yang mungkin terjadi dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan melalui tujuh cerita pendek dalam buku ini. Kumpulan ceritanya menjabarkan berbagai sudut pandang, seperti dari tokoh seorang siswi SMA, mahasiswa yang baru mulai kuliah, dokter bedah plastik, aktor, bartender, dan mereka yang sudah lewat tiga puluh maupun memasuki usia paruh baya.

Beli di Sini!

Meski judulnya adalah Lelaki-Lelaki tanpa Perempuan, justru seluruh lelaki yang diceritakan dalam buku ini malah memiliki tiga pasangan sekaligus, baik itu kekasih maupun istri. Baca selengkapnya keunikan buku ini hanya setelah kamu mendapatkannya di Gramedia.com!

Salah satu cerpen yang ada dalam buku ini, yaitu Drive My Car, telah sukses diangkat menjadi film layar lebar dan menjadi pemenang penghargaan Oscar 2022 dalam kategori Best International Feature Film of The Year.


Baca juga: 9 Karya Haruki Murakami yang Diadaptasi ke Layar Lebar


Nah, itu dia kumpulan buku-buku fantastis karangan Haruki Murakami yang patut kamu baca! Kamu bisa mendapatkan keseluruh bukunya di Gramedia.com dan jangan lewatkan promo menarik lainnya, ya!

Cek penawaran spesial dari Gramedia.com hanya untuk kamu. Lihat seluruh promo yang bisa kamu gunakan agar belanja jadi lebih hemat! ⤵️

Temukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: The Guardians dan Dok. Gramedia.com

Penulis: Shaza Hanifah