Mengenal Lebih Dalam Seven Pillars Model pada Literasi Informasi!

Tahukah kamu? Dalam dunia literasi, dikenal pula istilah literasi informasi yang dipelajari oleh pustakawan. Literasi informasi sendiri adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien dalam konteks yang beragam.

Literasi informasi meliputi keterampilan teknis seperti mencari dan mengakses informasi melalui berbagai sumber, serta keterampilan kritikal seperti mengevaluasi keabsahan dan relevansi informasi dan memahami isu-isu etika dan hukum yang berhubungan dengan informasi.

Meski ilmu ini dipelajari oleh pustakawan, nyatanya literasi informasi juga menjadi ilmu yang sangat penting dipelajari untuk membantu individu mengatasi masalah dan membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, literasi informasi sudah menjarah ke dalam kehidupan sehari-hari kita dengan mengikuti perkembangan zaman yang pesat.

Nah, Grameds, pastinya kamu sudah menyadari bahwa keseharian kita saat ini sudah banyak melibatkan gawai dan teknologi, bukan? Hal ini adalah efek dari hadirnya ilmu literasi informasi juga, lho! Hadirnya buku digital adalah salah satu contoh hasil dari pembelajaran literasi informasi yang berguna untuk kehidupan sehari-hari kita!

Pada artikel ini, Grameds akan mempelajari model literasi informasi yang menjadi urgensi kebutuhan buku digital kita saat ini, yakni Seven Pillars Model. Pastinya informasi ini

Apa itu Seven Pillars Model?

Seven Pillars Model ini adalah konsep yang dikembangkan oleh Standing Conference Of National And University Libraries (SCONUL). Seorang guru besar Ilmu Perpustakaan, Sulistiyo Basuki, menjelaskan bahwa konsep Seven Pillars Model adalah bagian dari dua himpunan keterampilan yaitu mengetahui bagaimana menetukan lokasi informasi serta mengaksesnya dan mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi.

Secara umum, Seven Pillars Model adalah model yang digunakan untuk menggambarkan tujuh dasar yang harus dimiliki oleh individu untuk mempelajari literasi informasi.

7 Komponen pada Seven Pillars Model

Nah, setelah mengetahui arti dari konsep Seven Pillars Model, kini saatnya kamu mengetahui tujuh komponen penting menjadi ‘pilar’ untuk mempelajari literasi informasi. Ketujuh pilar yang menggambarkan Seven Pillars Model meliputi hal-hal sebagai berikut!

1. Access

Access adalah komponen pertama yang ada pada Seven Pillars Model. Hal ini bermaksud menggambarkan kemampuan untuk menemukan dan mengakses informasi. Akses juga mencakup keterampilan mencari dan mengakses informasi melalui berbagai sumber seperti mesin pencari, database, sumber daya daring, dan lain-lain.

Access (Sumber Gambar: dpk.bantenprov.go.id)

Keterampilan ini penting karena membantu individu memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat. Keterampilan akses juga mencakup kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan mengatasi hambatan teknis yang mungkin muncul saat mengakses informasi.

2. Evaluation

Selain akses, evaluation merupakan komponen yang dipelajari dalam Seven Pillars Model. Evaluasi meliputi keterampilan menilai keabsahan, validitas, dan relevansi informasi yang ditemukan, serta menentukan apakah informasi tersebut cocok untuk digunakan dalam situasi tertentu.

Keterampilan evaluasi juga melibatkan pemahaman tentang sumber daya informasi yang dapat dipercayai dan yang tidak dapat dipercayai, serta memahami bagaimana membedakan antara opini dan fakta. Keterampilan evaluasi sangat penting karena membantu individu membuat keputusan yang informasi dan tepat berdasarkan informasi yang valid dan dapat dipercayai.

3. Use

Use adalah pilar lain yang dipelajari pada Seven Pillar Model. Pilar ini mencakup keterampilan memahami dan mengaplikasikan informasi yang ditemukan dalam situasi praktis dan konteks yang beragam. Keterampilan ini juga melibatkan kemampuan untuk membuat hubungan antara informasi yang berbeda dan memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang informasi.

Keterampilan pemakaian juga mencakup kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menggunakan informasi untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat.

4. Management

Management pada Seven Pillars Model berarti keterampilan mengatur dan menyimpan informasi agar mudah diakses dan digunakan kembali di masa depan. Keterampilan manajemen juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana membuat catatan dan sumber daya informasi yang dapat dipercayai dan yang tidak dapat dipercayai, serta mengetahui bagaimana membuat catatan yang efektif dan mudah dipahami.

Online Management (Sumber Gambar: dpk.bantenprov.go.id)

Keterampilan manajemen informasi sangat penting karena membantu individu menjaga akses ke informasi yang dibutuhkan dan mempermudah pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang valid dan dapat dipercayai.Kemampuan untuk mengelola dan menyimpan informasi

5. Creation

Selain manajemen yang baik, creation juga menjadi salah satu pilar yang tercakup di dalam Seven Pillar Model. Creation adalah keterampilan membuat, menciptakan, dan mengolah informasi untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Keterampilan creation juga melibatkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah dan memecahkan masalah.

Keterampilan creation juga melibatkan kemampuan untuk mengaplikasikan metode dan teknik untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi dengan cara yang efektif dan efisien. Keterampilan creationsangat penting karena membantu individu membuat informasi baru yang berkualitas dan mempermudah pemahaman dan pemecahan masalah.

6. Social Interaction

Social interaction juga masuk ke dalam hal yang dipelajari dari Seven Pillars Model. Social interaction mencakup keterampilan bekerja sama dan berbagi informasi dengan orang lain, serta memahami bagaimana orang lain memahami dan memanfaatkan informasi.

Keterampilan interaksi sosial juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana berbicara dan berkomunikasi efektif tentang informasi, serta memahami bagaimana mengatasi perbedaan pendapat dan pandangan yang berbeda dalam pemahaman dan pemanfaatan informasi. Keterampilan interaksi sosial sangat penting karena membantu individu bekerja sama dan berbagi informasi dengan orang lain, dan mempermudah pemahaman dan pemecahan masalah melalui kerja sama dan diskusi yang efektif.

Sesekali informasi bisa disebarluaskan secara bisnis, untuk itulah pilar yang satu ini wajib dipelajari. Pilar ethical and legal issues mempertimbangkan aspek-aspek moral dan hukum yang terkait dengan praktik bisnis dan memastikan bahwa model bisnis tersebut tidak melanggar hukum dan memenuhi standar etika yang diterima secara universal.

Hal ini termasuk memastikan bahwa hak-hak pribadi dan privasi individu terlindungi, dan bahwa bisnis tidak melakukan diskriminasi atau melanggar hak-hak buruh. Legal issues juga memastikan bahwa bisnis memenuhi semua peraturan dan regulasi yang berlaku, serta memastikan bahwa bisnis memiliki izin dan lisensi yang diperlukan.


Baca Juga: Kupas Tuntas Tren Digitalisasi Perpustakaan dalam Dunia Pendidikan pada Acara Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital


Nah, itu dia ketujuh komponen yang ada pada Seven Pillars Model. Meskipun terdengar sangat teoritis, sebenarnya ilmu ini penting untuk dipelajari berbagai kalangan untuk kemajuan literasi di dunia pendidikan.

Oleh karena itu, pada 26 Januari 2023 lalu, Gramedia Digital, ePerpus Gramedia, Kompas Gramedia dan juga Dinas Pendidikan DKI Jakarta saling berkolaborasi membentuk acara edukasi yang mengupas tuntas tren digitalisasi perpustakaan di dunia pendidikan. Di dalamnya membahas Seven Pillars Model yang menjadi bentuk urgensi dibutuhkannya buku digital untuk literasi anak terdidik saat ini.

Seven Pillars Model yang dibahas pada acara ini bermaksud menekankan pentingnya keterampilan literasi informasi di era digital dan global saat ini. Nah, ePerpus Gramedia hadir sebagai bentuk solusi yang beradaptasi dengan perkembangan literasi informasi dengan Seven Pillars Model.

ePerpus Gramedia menawarkan penyediaan perpustakaan digital dengan kemudahan akses, penggunaan aplikasi yang efektif, manajemen informasi yang praktis, fitur pencarian yang lengkap dan berguna, sistem pemutakhiran informasi yang up-to-date, hingga legalitas bacaan yang terjamin, ePerpus Gramedia dipastikan lolos kualifikasi Seven Pillars Model dalam dunia literasi informasi saat ini.

Selain menyebarkan informasi mengenai pentingnya literasi informasi dan literasi digital di dunia pendidikan, Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital juga mengundang Kepala Sekolah dan Kepala Pustakawan di seluruh DKI Jakarta. Acara ini sudah berhasil diadakan demi mengekspansi kesadaran pentingnya literasi digital untuk sekolah di wilayah Jakarta Timur.

Nantinya, Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital akan terus dijalankan merata ke seluruh wilayah di DKI Jakarta, harapannya agar pustakawan di sekolah bisa termotivasi untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mengembangkan literasi di lingkungan sekolah, khususnya untuk memiliki perpustakaan digital. Oleh karena itu, nantikan Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital di kotamu, ya!

E-Perpus Gramedia, Berikan Layanan Pembuatan Perpustakaan Digital

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas!

Kini, kamu bisa dapatkan akses buku digital dengan mudah bersama Gramedia Digital dan ePerpus Gramedia!

Selain itu, Gramedia.com juga selalu menghadirkan promo menarik untuk kamu yang hobi baca buku! Jangan lupa untuk temukan berbagai promo menarik agar belanja jadi lebih hemat dan maksimal! Langsung klik di bawah ini untuk ketahui semua promonya.

Temukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: shutterstock.com