Buku Kumpulan Cerpen yang Bisa Temani Akhir Pekanmu Jadi Lebih Berwarna

20 May 2022

Cerpen selalu memiliki banyak kisah-kisah menarik, semakin banyak kisah yang dibaca maka akan semakin banyak petualangan yang kamu dapatkan. Apalagi karya sastra ini telah kita temui sejak duduk di bangku sekolah dasar, seperti yang ada dalam buku cetak sekolah ataupun beberapa majalah anak-anak.

Fokusnya yang hanya memiliki satu konflik permasalahan, alurnya padat dan to the point membuatnya kian menarik dan menjadi lebih mudah dipahami. Maka dari itu, cerpen selalu memikat para pecinta buku dari berbagai kalangan usia.

Cerpen sangat mudah ditemui dimanapun, mulai dari koran, majalah, hingga media sosial kerap kali membagikan cerpen yang akhirnya menjadi sebuah kumpulan yang berhasil dibukukan. Berikut beberapa rekomendasi buku kumpulan cerpen yang bisa temani akhir pekanmu jadi penuh warna.

14 Rekomendasi Buku Kumpulan Cerpen

1. Arum Manis — Teguh Affandi

Arum Manis adalah kumpulan cerpen perdana karya Teguh Affandi yang sebelumnya pernah dimuat di media, majalah, dan sayembara yang dimenangkan olehnya. Namun, tetap ada cerpen baru yang belum pernah dipublikasikan olehnya sama sekali di sini.

Buku ini berisikan beberapa kisah, mulai dari tentang seorang pelancong yang ingin menanam biji mawar di bibir perempuan, seekor naga yang tersimpan di mulut perempuan, sebatang pisang yang tumbuh di meja, hingga lelaki yang terus-terusan mencari aroma kekasihnya. Cerita-cerita dalam buku ini membaurkan batas antara realis dan surealis, kisah berlatar rural dan urban, serta pertanyaan kesetiaan dan kegairahan cinta satu malam.

2. Rekayasa Buah — Rio Johan

Menjadi buku kumcer kedua Rio Johan, kini kamu akan menemui cerita bertemakan sci-fi dan dunia futuristik masa depan, yang kesemuanya berputar pada sebuah korporasi rekayasa genetik khususnya buah-buahan, yang bernama Korporasi Hayati.

Mulai dari kisah seorang insinyur rekayasa buah yang sangat berambisi untuk merancang 1000 varian beri, hingga dua insinyur muda yang berlomba mencuri perhatian seorang gadis cantik melalui rancangan-rancangan buah naga yang baru.

Selain kisah seorang insinyur lain yang diteror oleh buah ceri penumbuh inspirasi yang dirancangnya sendiri, ada pula cerita tentang betapa repotnya urusan menciptakan buah penyembuh segala penyakit, sampai cerita tentang seorang bintang iklan holografis yang terobsesi menggunakan buah-buahan kosmetik.

Intinya, buku ini menceritakan tentang buah-buahan, peneliti-penelitinya, dampak si buah pada dunia, serta dampak si buah pada para penciptanya, juga tentang betapa sesuatu yang serius bisa begitu konyol, dan mampu membuatmu tertawa sekaligus terheran-heran.

3. Sumur — Eka Kurniawan

Hanya setebal 60 halaman, buku ini bisa dibilang merupakan buku saku berukuran kecil. Isi ceritanya membicarakan soal perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

Meskipun terdengar sangat klise dan biasa sekali, namun Eka Kurniawan berhasil mengemas konflik soal sumber daya yang muncul dari perubahan iklim ke dalam sebuah kisah romansa yang tragis. Kamu akan diperlihatkan pada nasib orang-orang di pedesaan yang hidupnya harus berubah karena perubahan iklim.

4. Cerita dari Data — Penulis Cerita dari Data

Berisi sepuluh cerita pendek terbaik karya para penulis yang memenangkan Festival Retas Budaya pada November 2020 lalu, buku ini menyajikan kisah-kisah yang terinspirasi dari koleksi gambar dan teks dari institusi GLAM (Galleries, Libraries, Archives, and Museums) Indonesia, yang turut berpartisipasi sebagai mitra Festival Retas Budaya.

Kesepuluh cerita tersebut, mampu mengajakmu menjelajahi berbagai tempat dan dimensi waktu, dengan berbagai macam adat, tradisi, serta kebudayaan histori Indonesia. Semuanya dikemas ringan tetapi tetap memukau dan berhasil memancing rasa penasaran. Ada pula balutan romansa, kekeluargaan, maupun politik yang dihadirkan dalam beberapa cerita.

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Cerita dari Data

5. Manusia Urban — A.M. Lilik Agung

Ditulis oleh pakar manajemen bisnis dan SDM, buku ini adalah potret multidimensi kehidupan para kaum urban yang identik dengan gemerlap, elegan, mewah, berkelas, namun juga hitam di sisi lainnya. Di sini, kita akan menyusuri kehidupan di bawah gemerlap lampu, semerbak parfum mewah, dan di balik penampilan berkelas para kaum urban yang tidak secemerlang yang ditampilkannya. Penuh dengan intrik, pertarungan hidup, permainan, serta rahasia kelam di dalamnya.

Idenya yang mengalir dengan karakter tokoh-tokohnya yang tidak absurd, serta bahasanya yang dikemas dengan begitu apik membuat cerpen ini tidak terasa membosankan, dan pesan-pesan di dalamnya pun mudah dipahami serta tersampaikan dengan baik.

baca versi e-booknya di sini >>> Manusia Urban

6. Cerita-cerita Bahagia, Hampir Seluruhnya — Norman Erikson Pasaribu

Terdiri dari sebelas kumpulan cerita-cerita pendek, kamu akan diperlihatkan pada perjuangan dari beberapa tokoh yang ingin menjadi dirinya sendiri, namun harus menerima konsekuensi tidak mengenakkan dari lingkungan sekitarnya. Mulai dari perjuangan mereka yang ingin diterima, diakui keberadaannya, sampai ingin dihormati pilihan hidupnya.

Dalam beberapa cerita, Norman juga menghadirkan imaji dunia yang berbeda, yang sering kali mengambil inspirasi dari latar belakang budaya dan agamanya. Norman mencoba untuk menuturkan pesan serta memberikan refleksi atas kenyataan dalam kisah, yang mampu memberi kesedihan, kemuraman, dan penderitaan mendalam dari para tokoh-tokohnya.

7. Waktu Helena — Zaky Yamani

Kumcer ini memiliki perpaduan antara sesuatu yang nyata dan magis, antara yang lazim dan yang ganjil, serta antara mimpi dan kenyataan. Kekuatan magisnya bukan sesuatu yang membuat cerita ini menjadi aneh, tetapi malah membuatnya terasa lebih nyata. Kisah-kisahnya sendiri menceritakan tentang kehidupan sehari-hari, perjuangan serta kesakitan yang dirasakan manusia, yang kadang-kadang tidak pernah kita sadari sebelumnya.

Melalui buku ini, penulis mengajarkan kita banyak hal soal kehidupan, yang menyadarkan kita bahwa dalam hidup ini, banyak sekali hal-hal yang terjadi di luar nalar dan sulit dipercaya namun benar adanya.

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Waktu Helena

8. Corat-coret di Toilet — Eka Kurniawan

Buku ini berisi 12 cerita pendek mulai dari kisah cinta dan kehidupan mahasiswa, hingga isu politik yang dikemas dengan gaya sarkas sekaligus satir. Topik yang beragam ini berhasil ditulis oleh Eka Kurniawan yang membuat cerita-cerita pendek di dalamnya menjadi lebih menyenangkan.

Kumcer bergaya sarkas dan satir akan isu sosial ini, sangat apik untuk kamu baca, mulai dari kisah tentang berbagai macam rekasi mahasiswa terhadap situasi pemerintahan yang terekam di toilet, kebebasan berpendapat yang dibatasi, hingga dinding toilet yang dijadikan aspirasi tertahan para mahasiswa.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Corat-coret di Toilet

9. Senyum Karyamin — Ahmad Tohari

Sama halnya dengan buku-buku yang ditulis Ahmad Tohari lainnya, buku ini pun memiliki 13 cerita pendek penuh makna yang mengangkat kisah masyarakat desa bersahaja dan penuh kesederhanaan.

Menariknya, buku ini ditulis pada tahun 1976 hingga 1986, namun dengan diksi unik dan pesan menyentil yang tetap relevan hingga kini. Hal ini yang membuat buku ini pun terus diburu oleh pembaca yang menggemari buku-buku kumpulan cerpen.

Seperti yang dikatakan dalam Prakata, jika kekuatan Tohari terletak pada latar alam pedesaan yang sarat akan dunia flora dan fauna. Gaya bahasa yang lugas, jernih, sederhana namun penuh ironi ini sangat menarik untuk terus diikuti.

Dalam membaca kumpulan cerpen ini, kamu akan menemukan arti Indonesia yang sesungguhnya. Perilaku kesederhanaannya yang menjadi akar kuat untuk mencapai kebahagiaan, merupakan sebuah nilai asli Indonesia yang harganya tidak akan pernah sebanding oleh apapun.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Senyum Karyamin

10. Sepotong Hati yang Baru — Tere Liye

Semua pengalaman cinta dan perasaan itu spesial, sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apa pun itu, selagi saling melengkapi dan menghargai dengan pemahaman-pemahaman yang baik, maka nilainya akan tetap sama di hati setiap insan yang sedang jatuh cinta.

Nah, membaca buku kadang diawali dengan kisah yang berbunga-bunga, penuh cinta, dan kasih sayang. Namun ada kalanya, perasaan bahagia hanya di awal cerita saja karena saat kamu membaca kumpulan cerita pendek ini, kamu juga akan ikut hanyut akan perasaan sesak di dada.

Buku ini berisi delapan cerita beragam makna, akan cinta dan pengorbanan yang cocok dibaca bagi para hati yang rapuh, dan ingin memulai kembali semuanya sedari awal.

11. Manifesto Flora — Cyntha Hariadi

Kumpulan cerita pendek kedua yang ditulis Cyntha ini bermula dari kata hingga menjadi susastra yang menyeruak dari kebebasan mapan nan mati, tetapi berhasil dipakai sehingga menghidupkan kembali kata demi kata dengan pemaknaan yang baru.

Manifesto Flora berisi 23 cerita pendek yang memberikan gambaran akan sisi kehidupan dan mampu membuat kamu hanyut dalam kisahnya. Dipadukan dengan gaya bahasa, diksi, dan alur cerita yang sempurna, membuat kamu serasa hadir di tengah cerita bersama para tokohnya.

12. Celurit Hujan Panas — Zainul Muttaqin

Kumpulan cerita pendek ini menyuguhkan kearifan lokal Madura yang memberikan informasi seputar budaya, adat istiadat, hingga keseharian masyarakat di Pulau Garam. Melalui 20 cerita di dalamnya, pembaca akan menjumpai pandangan-pandangan segar mengenai Madura, yang mungkin sebelumnya tidak pernah kamu ketahui sejarah dan kisah-kisah menarik lainnya.

Cerpen-cerpen yang telah dimuat dalam berbagai media massa dan berhasil memenangkan berbagai kompetisi penulisan ini, menceritakan tentang carok, kobhung, atau bangunan khas Madura yang mulai tergerus akan modernisasi. Masih ada kisah-kisah lainnya seperti mitos andeng atau sang ular raksasa yang minum di sungai setelah hujan turun, hingga kisah seorang gadis yang dilabeli tidak laku oleh warga sekitar yang berani menolak perjodohan.

13. Wingit — Sara Wijayanto

Novel dari Sara Wijayanto ini sempat menjadi best seller di awal tahun 2021. Buku pertamanya ini menceritakan tentang tujuh hantu yang pernah ia dan beserta timnya temukan, selama perjalanannya dalam menekuni dunia supranatural. Kisahnya diceritakan dalam novel Wingit berdasarkan komunikasinya bersama hantu-hantu tersebut.

Meskipun novel ini sedikit horor, namun cerita dari mereka yang tak kasat mata ini saat masih hidup, mampu memberikan nilai dan pelajaran yang bermakna. Ada cerita dari Ningsih yang merasa telah dikhiniati oleh seorang laki-laki dan malah memberikan plot twist di akhirnya, sosok perempuan bernama Marni yang selalu menghantui Sara, hantu dari luar negeri yang bernama Mary, dan masih banyak cerita lainnya yang tak kalah menarik.

14. Kitab Kawin — Laksmi Pamuntjak

Buku ini berisi 12 cerita pendek dari para perempuan dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Kali ini dicetak ulang dengan sampul baru dan bonus cerita tambahan. Melalui buku ini, penulis membawa berbagai perspektif dari tema pernikahan.

Ada juga kisah perselingkuhan, sepasang kekasih yang berpacaran, poligami, mencintai istri kakak, sampai naksir dengan menantu sendiri. Dari rumah-rumah kelas menengah atas Jakarta, kota kecil di daerah pedesaan Jawa Tengah, atau pedalaman di Pulau Buru.

Buku ini tidak hanya berkisah tentang jiwa-jiwa yang kalang kabut, kesepian dan telantar, serta tubuh-tubuh yang terkekang dan disakiti, tapi juga tentang jiwa-jiwa yang berontak dan merdeka, dan yang berani merumuskan ulang hukum-hukum perkawinan bagi diri mereka sendiri.

Grameds, dapatkan semua buku kumpulan cerpen super seru ini yang bisa kamu koleksi untuk temani akhir pekan!

Jangan sampai ketinggalan diskon spesial yang ada di Gramedia.com juga ya! Belanja jadi makin asyik, tanpa ribet, hemat ongkir, dan cepat sampai rumah. Cek semua promo menarik yang sedang berlangsung di bawah ini.

Sumber foto header: freepik.com