Eternity: Dilema Cinta di Persimpangan Hidup Menuju Keabadian
Grameds, film-film romcom memang selalu punya ruang spesial di hati penonton. Entah karena ceritanya yang renyah, karakter-karakternya yang gemesin, atau momen-momen hangat yang muncul begitu saja tanpa kita sadari. 😚🎬
Genre ini sering jadi pelarian paling aman setelah hari panjang yang melelahkan, atau sekadar teman hiburan ringan yang bikin senyum-senyum nggak jelas.
Nah, buat kamu yang doyan romcom dengan twist nyeleneh tapi tetap manis, Eternity akhirnya nyampe juga di bioskop Indonesia.
Film terbaru garapan David Freyne ini nggak cuma menghadirkan cinta segitiga klasik ala romcom kebanyakan. Ia juga menambahkan elemen fantasi dan konsep afterlife yang segar—unik, sedikit absurd, tapi justru bikin kisahnya makin menarik untuk diikuti.
Kira-kira gimana sih konsep cinta itu akan dikemas? Yuk, kita bahas dalam artikel ini! 🤗
Mari Kita Bahas Sinopsisnya Dulu!
"Make the greatest choice of your afterlife"
Dalam dunia Eternity, hidup nggak otomatis selesai ketika nafas terakhir terlepas. Para arwah justru diantar ke sebuah persimpangan dan diberi waktu satu minggu, tujuh hari penuh untuk menentukan di mana mereka ingin menghabiskan keabadian.
Di sana, setiap jiwa mendapat kesempatan terakhir untuk memilih tempat tinggal abadi dan orang yang akan menemani perjalanan tanpa akhir itu.
"And this is the junction, where you choose one place to spend eternity. And who to spend it with."
Lewat perjalanan ini, kamu akan bertemu dengan Joan, sosok yang diperhadapkan pada cinta segitiga yang bikin kepala ikut pening. Ia harus memutuskan antara kembali pada cinta lama yang pernah menghangatkan hati, atau memberi ruang bagi hubungan baru yang tumbuh diam-diam selama hidupnya.
Keputusannya bukan lagi soal siapa yang dipilih, tapi bagaimana ia ingin menjalani keabadiannya.
Menuju Keabadian, dengan Satu Pilihan
Begitu seseorang meninggal, mereka akan naik kereta menuju sebuah tempat transit afterlife, semacam stasiun besar yang hangat, tenang, dan sedikit magical. Menariknya, wujud mereka akan berubah menjadi versi diri mereka di masa paling bahagia.
Setibanya di sana, setiap arwah akan bertemu konsultan afterlife, semacam petugas customer service keabadian. Mereka yang akan bantu memandu, menjelaskan aturan main, hingga memastikan tiap orang memahami pilihan yang harus diambil. Mau tinggal di mana? Mau menghabiskan keabadian sama siapa? You can only choose one dan semua itu harus diputuskan tanpa bisa diulang.
Konsep ini bikin dunia Eternity jadi manis tapi punya irisan getir. Tempat setelah mati bukan digambarkan gelap atau menakutkan; justru terasa seperti ruang tunggu yang nyaman, tapi penuh keputusan berat. Tempat di mana nostalgia, cinta, dan kehilangan berdiri berdampingan.
Baca juga: The Voice of Hind Rajab: Getir Suara Anak Palestina yang Menggetarkan Dunia 🍉
Abadi Itu Selamanya
“Eternity is a long time to have regrets.”
Cinta yang transdimensional, alias melampaui dimensi dan waktu memang jadi daya tarik utama Eternity. Film ini nggak cuma menyinggung hubungan yang rumit, tapi juga menghadirkan dinamika emosional yang terjadi ketika seseorang kembali bertemu semua orang yang pernah dicintainya di satu tempat yang sama, pada momen paling krusial.
Di ruang transit itu, Joan kembali berhadapan dengan dua sosok penting dalam hidupnya: cinta yang besar di masa kini, dan cinta pertama yang pernah membentuk dirinya di masa lalu. Kedua hubungan ini muncul bersamaan, saling bertabrakan, dan memaksa Joan untuk melihat kembali apa yang benar-benar ia inginkan dari sebuah ikatan hubungan. Bukan lagi dalam kehidupan, melainkan dalam keabadian.
List Aktornya Siapa Aja?
Berikut ini adalah deretan aktor yang menjadi penghidup cerita cinta dari alam keabadian:
Elizabeth Olsen sebagai Joan
Miles Teller sebagai Larry Cutler atau suami Joan, pasangan hidup yang telah bersamanya lama.
Callum Turner sebagai Luke atau cinta pertama Joan, yang meninggal duluan dan kembali saat Joan tiba di afterlife.
Da’Vine Joy Randolph sebagai Afterlife Coordinator
John Early sebagai Afterlife Coordinator
Kisah Serupa Eternity Bisa Kamu Temukan di Sini!
Kalau kamu suka dengan kisah romansa yang menghadirkan konsep segar dan tak biasa, kamu juga bisa menikmatinya dalam buku-buku di bawah ini!
1. Akhir Antara Kita (It Ends with Us) – Colleen Hoover
“Orang yang mencintaimu terkadang bisa menjadi orang yang paling menyakitimu.”
Hidup Lily tidak selalu mudah. Itu sebabnya ia selalu gigih memperjuangkan segala hal yang ia idamkan. Ketika tak sengaja bertemu Ryle Kincaid, dokter bedah saraf tampan yang langsung membuatnya jatuh cinta pada pertemuan pertama, segala sesuatu dalam hidup Lily terasa nyaris sempurna. Di balik ketampanan dan kecerdasannya, Ryle sosok yang keras, sedikit sombong, serta sangat ambisius. Demi menjadi ahli bedah saraf terbaik, Ryle menetapkan aturan untuk dirinya: tidak akan menjalin hubungan dengan perempuan mana pun.
Hanya Lily yang mampu membuatnya luluh dan melanggar aturan tersebut. Ketika cinta dan obsesi membelit Lily dan Ryle semakin dalam dan menyesakkan, sosok Atlas Corrigan muncul. Pria itu mengingatkan Lily tentang cinta pertamanya yang nyaman dan membebaskan.
Atlas adalah sahabat pelindungnya, belahan jiwanya. Namun, bagaimana jika kehadiran Atlas justru membuat segala yang dibangun Lily bersama Ryle terancam runtuh?
2. Beloved Destiny – Lusiafriaa
Shania Lovania, seorang mahasiswi semester akhir yang sudah hampir tiga tahun terjebak di hubungan yang sangat toxic dengan pacarnya, Bian. Shania sadar bahwa dirinya terluka, tapi dia terlalu takut untuk melepaskan. Perlahan, ia pun kehilangan dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, semesta memberinya plot twist, masa lalunya datang di saat yang nyaris terlambat. Shania pun terjebak di persimpangan: tetap tinggal di kenangan yang sudah kadung familiar, atau memilih seseorang yang diam-diam selalu melihatnya dengan cara yang paling dalam?
3. Cinta Bertepuk Sebelah Mana – Dimas Abi
“Naryo, mungkin nggak sih persahabatan kita berakhir di pelaminan?”
Perkara Lian suka mengganti panggilan Gusti seenak jidat memang sudah tabiatnya. Namun, pertanyaan Lian itu sukses bikin Gusti minum obat masuk angin. Masalahnya, ia tak pernah menganggap Lian lebih dari sahabat, meski orangtua mereka berharap sebaliknya. Dengan janji akan memberikan kepastian, Gusti berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studinya.
Namun, Gusti menyimpan tujuan lain: mencari Seruni, cinta lamanya yang dulu tak pernah terbalas. Takdir mempertemukan mereka kembali, dan kali ini Seruni memberi isyarat yang berbeda. Gusti kini terjebak dalam dua pilihan yang rasanya mustahil. Cinta yang dulu bertepuk sebelah tangan, kini berubah menjadi cinta bertepuk… sebelah mana?
.4. 0 MDPL - Nurwina Sari
"Air laut tidak meninggalkan rasanya, manusia yang begitu."
Ini tentang Rangga Raja setelah pendakian 3726 MDPL yang ia rencanakan bersama Andini Hangura selesai. Di puncak Rinjani, ia bertemu dengan orang baru yang menyenangkan, La Nina. Dan di kehidupannya yang sekarang, ia juga bertemu dengan teman lama, Nadia G. Sahara.
Kedatangan Nina dan Nadia membentuk hal-hal yang baru dan berkesan, tapi tentang Andini Hangura masih cukup indah untuk Rangga.
Lalu, dengan siapa ia akan selamanya?
5. Orang Berikut yang Kaujumpai di Surga (The Next Person You Meet in Heaven) – Mitch Albom
Lima belas tahun setelah The Five People You Meet in Heaven, Mitch Albom kembali dengan kisah lanjutan yang mengikuti Annie, gadis kecil yang dulu diselamatkan Eddie di taman hiburan. Kejadian itu meninggalkan jejak panjang dalam hidupnya, membuat Annie tumbuh dengan rasa kehilangan, berpindah-pindah tempat, dan terus berjuang menemukan ruang untuk dirinya sendiri.
Saat ia bertemu kembali dengan Paulo, cinta masa kecilnya, Annie merasa hidupnya akhirnya menemukan arah. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Sebuah kecelakaan di malam pernikahan membawa Annie ke perjalanan spiritual baru, di mana ia kembali bertemu Eddie, satu dari lima sosok yang akan menunjukkan betapa besar arti hidupnya selama ini.
Penuh rasa, lembut, dan menyimpan kejutan, novel ini mengingatkan pembaca bahwa setiap hidup saling terhubung, dan bahwa setiap akhir selalu membuka pintu menuju awal yang lain.
In the end…
Eternity menghadirkan romcom yang melintasi batas hidup dan mati, tanpa kehilangan rasa hangat, gemas, dan emosionalnya. 🎭✨
Dengan konsep afterlife yang kreatif, film ini membawa penonton menyelami dilema cinta yang tidak lagi dibatasi waktu. Di balik unsur fantasinya, cerita Joan menyentuh hal-hal yang sangat manusiawi. Berkisar dengan pilihan yang tak mudah, kenangan yang membekas, dan hati yang mencari tempat untuk pulang.
Buat kamu yang suka romansa dengan sensasi yang sedikit beda, atau ingin menikmati cerita yang terasa surreal tapi tetap ngena di hati, Eternity bisa jadi sajian manis untuk dinikmati di layar lebar.
So, have you chosen your eternity?
✨ Oya, jangan lupa juga buat dapetin penawaran spesial dari Gramedia! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ⤵️
Baca Artikel Lainnya di Sini!
Temukan Di Sini!
Temukan Di Sini!
Temukan Di Sini!
Temukan Di Sini!
Temukan Di Sini!
Temukan Semua Promo Spesial di Sini!