Bagi Yasa, berada satu sekolah dengan Daza adalah bencana besar. Sebaliknya, bagi Daza bersekolah dengan Yasa justru merupakan anugerah terindah baginya. Segala cara Yasa lakukan untuk menjauh dari “gangguan” Daza. Rupanya cewek itu tidak kenal menyerah. Bahkan, Yasa tidak segan-segan bikin sakit hati cewek berponi itu dengan sikap dan perkataannya. Sepertinya usaha Yasa tersebut mulai membuahkan hasil. Daza mulai menyerah dan memutuskan untuk berhenti mengejar Yasa. Cowok berzodiak Cancer itu pun juga akhirnya merasa lega. Akan tetapi, di saat yang sama, Yasa justru menemukan fakta yang menyentuh hati, sampai-sampai membuatnya merasa sangat bersalah. Ingin sekali Yasa memperbaiki kesalahannya. Tapi, apa masih ada kesempatan? Bagaimana cara Yasa menghadapi Daza yang terlanjur beku hatinya? “Setelah sekian lama nggak ketemu cerita teenlit yang bener-bener teenlit, akhirnya Yasa mengobati rasa kangenku! Sikap Yasa yang gengsian, Daza yang lucu-lucu polos berhasil buat aku jadi gemes sampai gigit-gigit bantal! Good job, Ega!” @innayahputri, penulis novel If Only dan Iris “Kayak cerita Kak Ega yang lain, alurnya santai, tapi tetap bikin nafsu gigitin bantal. Cerita tentang perjuangan kejar-mengejar yang nggak mainstream. Konfliknya nggak berat, tapi berkesan. Pembawaan tokoh juga emang dibikin sedemikian real. Humornya juga dapet, sebelnya juga, nyelekitnya pun iya. Salut!” @sparklewords, pembaca Yasa di Wattpad