Gramedia Logo
Product image
ALFIALGHAZI

Ya Allah, Aku Pulang

Format Buku
Deskripsi
Ya Allah, Aku Pulang Buku “Ya Allah, Aku Pulang” adalah buku yang cocok untuk menemani para pembaca ketika merasa diri sedang jenuh dan lelah menjalani kehidupan. Buku karya Alfialghazi ini memberikan semangat dalam menjalankan keadaan yang sulit atau sedang menghadapi ujian tapi bingung harus beristirahat atau pulang kemana, buku ini memberikan kalimat penenang dan pemilihan kalimatnya tidak menghakimi tapi mengingatkan untuk kembali ke Tuhan. Dalam buku terdapat kalimat bahwa ada waktunya nanti, kita akan sampai pada titik-titik kejenuhan, mengalami rasa lelah tentang segalanya, munculnya perasaan kecewa terhadap perlakuan buruk manusia bahkan pada titik sedih atas ketidakmampuan diri sehingga hidup rasanya seperti tak hidup lagi. Kita ingin pulang, tapi tak tahu hendak kemana. Benar-benar merindukan rumah yang bersedia menerima diri kita apa adanya, rumah yang menyajikan ketenangan sebenarnya, rumah yang tanpa penghakiman didalamnya. Ingin pulang tapi tak tahu kemana, rindu suatu tempat yang benar-benar bisa menerima, tanpa mencela, tanpa membiuskan rasa putus asa, membuat diri bisa berdamai seutuhnya, dengan segala kekurangan yang ada. Secara garis besar. Buku Ya Allah, Aku Pulang merupakan teman perjalanan yang menemani setiap langkah kita dalam menyusuri setapak kehidupan jalan pencarian jati diri. Selain itu, dari Buku Ya Allah, Aku Pulang akan menemukan sebuah pencarian yang membingungkan atau mengerti tentang arti kehidupan. Sinopsis AKU MERASAKAN HIDUP TAPI... Kita pasti menghiasi perjalanan, menyusuri kehidupan, melewati berbagai badai dan menemui berbagai pilihan.. Hingga suatu waktu, kita pasti akan menemukan titik jenuh.. Badan kita terasa kuat, tapi hati kita begitu rapuh.. Rasanya kita ingin pulang... tapi tak tahu harus kemana dan merasa kehilangan arah.. RIUH Aneh kurasakan.. Aku berada ditengah kerumunan, namun sepi kurasakan.. Ingin bercerita, tapi tidak ditanya.. Ingin mengungkapkan tapi tidak ada keberanian.. Hanya bisa meratap dalam sunyi.. Berkabung untuk diri sendiri.. Aku rindu suatu tempat yang bisa benar-benar menerima.. Tanpa mencela tanpa membiuskan putus asa.. REDAM Untukmu yang tetap bertahan... Bertahan mendengarkan nasihat, di tengah hati dan raga yang penat... Aku yakin, tak mudah bertahan dalam situasi yang seperti ini... Kelak jika sudah terbuka jalan menuju hidayah... Masuki, dan jangan beranjak untuk pergi... PULANG Dulu, aku berharap bisa pulang ke kampung halaman... Menikmati hidup dan menua disana... Tapi, makin ke sini aku semakin sadar... "Dimanakah sebenarnya kampung halaman itu?" "Bukankah di dunia ini kita hanyalah perantau?" Pulang adalah perjalanan hati... Tempat ia merasa bahwa inilah sebaik-baiknya kembali.
Detail Buku