Ketika ku belajar mengenal diriku sendiri, bagaikan berkaca di tengah keramaian khalayak tanpa ada yang mengetahuinya, aku mencoba berdiri dengan iman yang masih turun naik karena banyak proses yang dilalui hari demi hari, detik demi detik dan bulan pun berganti tahun, dan akhirnya sampailah aku pada keistiqomahan yang dengan kerasnya usaha ku untuk membangunnya, tanpa campur tangan Allah aku tak bisa seperti ini. Cinta seorang mukmin kepada Allah amatlah besar. Cinta yang melebihi segalanya. Cinta yang lahir ketika melihat dengan mata hati atas keagungan kekuasaan Allah, hikmah maupun kesempurnaan ilmu-Nya; atas semua nama dan sifat Dia yang maha indah lagi sempurna; atas kelembutan serta kesantunan diri-Nya; atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang maha luas. Cinta mukmin sejati berbuah ketundukan serta ketaatan mutlak kepada Allah. Pemilik cinta ini selalu berusaha meraih ridha-Nya dengan melakukan hal-hal yang Dia ridhai, selain juga meninggalkan hal-hal yang Dia benci. Alhasil, dia akan mencintai keluarga maupun orang lain dengan prinsip billah (karena Allah), lillah (untuk Allah), dan fillah (di jalan Allah). Demikian itulah sosok yang kami harapkan hadir seusai membaca buku ini. Ulasan perihal cara efektif merealisasikan pengakuan cinta kita kepada Allah agar menjadi sebab Dia mencintai kita, itulah inti yang harus dipahami. Mari, bekali diri kita dengan ilmu yang shahih tentangnya.