The Red and the Black has been hailed as the first great 'realist' novel of the nineteenth century, offering a lively and detailed picture of social and political life in the provinces and in Paris towards the end of the 1820s. Stendhal himself claimed that no-one before him had ventured to portray with such verisimilitude the 'moral and morose' France of 1830. Ironic, fast-moving, entertaining and incisive in its social criticism, it is a novel of ambition and passion, of indignation and tenderness, of polemic and poetry, which speaks to us today, of the heights, depths and idiocies of which our human nature is capable or culpable. The Red and the Black telah dipuji sebagai novel 'realis' besar pertama abad kesembilan belas, yang menawarkan gambaran yang hidup dan terperinci tentang kehidupan sosial dan politik di provinsi-provinsi dan di Paris menjelang akhir tahun 1820-an. periode reaksioner Restorasi Bourbon. Stendhal sendiri mengklaim bahwa tidak seorang pun sebelum dia yang berani menggambarkan dengan sangat tegas Prancis yang 'bermoral dan murung' tahun 1830. Ironis, bergerak cepat, menghibur dan tajam dalam kritik sosialnya, ini adalah novel ambisi dan gairah, kemarahan dan kelembutan, polemik dan puisi, yang berbicara kepada kita hari ini, tentang ketinggian, kedalaman dan kebodohan yang mana sifat manusia kita adalah mampu atau tidak mampu.