Okky Madasari
Wawasan Kebangsatan
Bebas Ongkir, Rp0.
Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.
Format Buku
Deskripsi
Kekecewaan kolektif sebagai warga negara menyeruak di banyak aspek. Publik dengan gamblang menyaksikan prosedur demokrasi, bangunan demokrasi digerogoti hingga nyaris roboh. Institusi-institusi demokrasi dibusukkan dengan cara yang seolah legal, tetapi bertentangan dengan prinsip keadilan dan akal sehat. Kebangsaan seperti tergelincir menjadi kebangsatan.
Delapan puluh catatan dalam Wawasan Kebangsatan adalah fragmen-fragmen buah pikiran Okky Madasari—penulis sekaligus sosiolog—yang lahir dari konteks historis dan politis tertentu. Lantas membentuk mozaik yang memperlihatkan benang merah: sebuah bangsa yang terus berjuang untuk menjadi dewasa, tetapi berulang kali terjerat dalam pola lama yang melemahkan.
Tentang Penulis:
OKKY MADASARI adalah seorang sastrawan dan sosiolog. Karya-karya fiksinya adalah Entrok (2010), 86 (2011), Maryam (2012), Pasung Jiwa (2013), Kerumunan Terakhir (2015), Yang Bertahan dan Binasa Perlahan (2016), dan empat novel Mata yang ditujukan untuk pembaca muda; Mata di Tanah Melus (2018), Mata dan Rahasia Pulau Gapi (2018), Mata dan Manusia Laut (2019), Mata dan Nyala Api Purba (2021). Dua buku terbarunya, kumpulan sajak Kita adalah Jelata dan kumpulan esai Wawasan Kebangsatan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) tahun 2025.
Dikenal sebagai sastrawan yang secara kritis memotret isu-isu sosial melalui karya-karyanya, Okky meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Arab, bahasa Melayu. Dalam bidang akademik, Okky Madasari meraih Ph.D dari National University of Singapore dengan fokus riset pada bidang produksi pengetahuan. Memadukan antara sastra dan ilmu sosial, Okky percaya pada pendekatan multidisiplin dalam berkarya, baik itu karya sastra maupun karya ilmiah.
Baca Selengkapnya
Detail Buku










