Gramedia Logo
Product image
Product image
Tingka Adiati

Wartawan Istana Menulis 79 Kisah di Balik Liputan Istana Era Soeharto sampai Jokowi

free shipping logo

Bebas Ongkir, Rp0.

Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.

Format Buku
Deskripsi
“Istana Presiden Ibarat Kantor Kelurahan Indonesia” Istana presiden sejak era Soeharto hingga Jokowi mengalami perubahan sesuai dengan karakter pemimpin yang berkuasa. Istana yang dianggap sakral bahkan angker karena bagian dari kekuasaan, seharusnya menjadi istana rakyat. Tempat yang bisa mengayomi kepentingan rakyat, bukan milik penguasa dan segolongan orang. Wartawan senior J. Osdar, mengibaratkan istana presiden itu seperti kantor kelurahan besar – kelurahannya Indonesia, yang bisa menampung aspirasi seluruh lapisan masyarakat. Berikut petikannya: Bisa digambarkan bagaimana istana presiden sejak Era Soeharto – Jokowi ? Istana presiden itu istananya manusia, bukan istana malaikat. Jadi manusia kan punya punya kelebihan dan kekurangan. Setiap presiden, pasti punya kelebihan dan kekurangan. Jaman Soeharto situasinya bagus, teratur, acara selalu tepat waktu, orang diundang juga tepat waktu. **** Profil Singkat Tingka Adiati Tingka Adiati, S.S. adalah seorang penulis, jurnalis, dan penerjemah yang berasal dari Indonesia. Beberapa informasi tentang Tingka Adiati: Pendidikan: Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia. Karier: Pernah bekerja sebagai jurnalis di beberapa media massa, seperti Kompas dan Tempo. Kini aktif sebagai penulis lepas dan penerjemah. Telah menerbitkan beberapa buku, baik fiksi maupun non-fiksi, termasuk: "Miracle of The Brain" (non-fiksi) "Kisah-kisah Inspiratif dari Negeri Sakura" (non-fiksi) "Antologi Cerpen Pilihan Kompas" (fiksi) "Cerita-cerita Pendek Pilihan Tempo" (fiksi) Prestasi: Cerpennya pernah dimuat di berbagai media massa ternama di Indonesia. Mendapatkan penghargaan sebagai "Penulis Favorit" dalam ajang "Kompas Gramedia Book Fair" di tahun 2018.
Detail Buku
    customer sercive